Oleh:
Herma Yunita Sari
02 03 18 032
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah memanen rumput, pemupukan menggunakan
pupuk urea dengan dosis 2,5 kwintal/ha (1 ha = 25 petak).
3. Manajemen Pemerahan Susu
Pemerahan susu yang di BBPTU-HPT Baturraden dilakukan secara
tradisional dan modern. Pemerahan secara tradisional dilakukan dengan
manual yaitu petugas kandang melakukan pemerahan secara manual.
Sedangkan pemerahan secara modern menggunakan mesin pemerah susu.
Pemerahan susu di BBPTU-HPT Baturraden dilakukan pada pagi hari pukul
05.00 wib sore hari pada pukul 16.00 wib.
Pemberian Colostrum
Persiapan
Mempersiapkan bahan dan peralatan.
Mempersiapkan pedet yang akan diberi colostrum
Pelaksanaan
Pemberian colostrum 2-4 kali dalam sehari (diberikan sampai pedet umur
7 hari).
Colostrum diberikan maksimal 3 liter dalam satu kali pemberian dan
paling lama 2 jam setelah pemerahan colostrum harus diberikan ke pedet.
Penyelesaian
Pedet sudah diberi colostrum.
c. Pemberian Susu dan Pakan
Pemberian susu dimulai dari umur 8 hari sampai dengan umur 4 bulan,
pemberian susu 2 kali sehari dengan aturan pemberian susu sebagai berikut:
Umur 8 hari – 1 bulan 5 liter
Umur1 bulan – 2 bulan
Susu 7 liter, konsentrat 0,5 kg dan rumput 5 kg (memakai pucuk
rumput).
Umur 2 bulan – 3 bulan
Susu 6 liter, konsentrat 0,75 kg dan rumput 7,5 kg.
Umur 3 bulan - 3,5 bulan
Susu 5 liter, konentrat 1 kg dan rumput 10 kg.
Umur 3,5 bulan – 4 bulan
Susu 4 liter, konsentrat 1,25 kg dan rumput 12,5 kg.
Minum diberikan secara adlibitum.
d. Pengukuran dan Penimbangan Badan Pedet
Pengukuran panjang badan dilakukan dengan mengukur tubuh
pedet dari tulang humerus sampai tulang ischium. Pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan mengukur tinggi gumba pedet. Pengukuran
lingkar dada dilakukan dengan mengukur lingkar dada kemudian untuk
bobot badan dapat langsung melihat bagian belakang alat pengukur lingkar
dada, maka akan terlihat bobot badan pedet tersebut.
e. Perawatan Kebersihan
Kandang dibersihkan dari bedding dan sisa pakan, kemudian
mandikan pedet dengan air selang pada ternak bagian posterior/belakang
hingga bersih dari kotoran yang melekat, lalu bersihkan bak pakan dan
minum menggunakan sapu lidi dan disiram dengan air.
5. Pengobatan Ternak
Penyakit yang menyerang ternak kambing perah di farm
Limpakuwus yaitu pink eyes, pengobatannya dilakukan dengan
menggunakan obat Limoxin 200 yang diteteskan pada mata ternak dengan
dosis satu tetes per mata ternak. Pink eyes disebabkan karena mata ternak
terkena debu bekas pembangunan kandang. Selain pink eyes, penyakit
yang menyerang kambing perah di farm Limpakuwus yaitu diare hal ini
disebabkan karena rumput yang diberikan terlalu muda, peralihan musim.
Penyakit yang menyerang ternak sapi perah di farm Tegalsari yaitu
mastitis yang disebabkan oleh pemerahan yang tidak tuntas sehingga
meninggalkan bekas susu dan mengakibatkan radang ambing yang
membuat susu menjadi mengental seperti nanah dan mengeluarkan darah.
Pengobatannya dilakukan dengan mengeluarkan darah dan nanah tersebut,
kemudian memasukkan obat depolac melalui puting. Selain mastitis,
penyakit yang menyerang sapi perah di farm Tegalsari yaitu abses,
penyakit ini disebabkan oleh benturan yang mengakibatkan memar dan
menjadi nanah seperti bisul yang terjadi di tubuh ternak. Penanganannya
dilakukan dengan menunggu nanah tesebut keluar dengan sendirinya
kemudian membedah dan mengeluarkan dan membersihkan nanah tersebut
menggunakan iodin povidone setelah itu, oleskan salep ikhtiol pada luka
bekas pembedahan.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa memperoleh pengalaman
dibidang peternakan terutama breeding, feeding dan management sapi perah
dan kambing perah yang ada di BBPTU-HPT Baturraden.
Peternakan meliputi breeding, feeding dan mangement ketiga hal tersebut
harus seimbang dan sejalan agar usaha peternakan tersebut dapat
menguntungkan. Breeding harus baik dalam artian ternak yang dipelihara harus
berasal dari induk yang baik agar menghasilkan keturunan yang unggul.
Feeding/pakan yang diberikan harus berkualitas baik agar ternak mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas dan
produktivitas ternak tersebut. Seorang peternak harus mempunyai management
yang baik dalam mengelola usaha peternakan, sehingga usaha yang dikelolanya
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Saran
Manajemen pemerahan susu di BBPTU-HPT Baturraden belum memenuhi
standar SOP karena dilapangan pada saat pemerahan didapati petugas lapangan
tidak menggunakan air hangat ketika mencuci ambing sapi. Sebaiknya,
pegawai kandang di BBPTU-HPT Baturraden menerapkan SOP yang telah
dibuat.