Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIK KERJA

MANAJEMEN SAPI PERAH DAN KAMBING PERAH


DI BBPTU-HPT BATURRADEN
(Tanggal 17 Februari 2020 - 28 Februari 2020)

Oleh:
Herma Yunita Sari
02 03 18 032

PROGRAM STUDI PENYULUH PETERNAKAN DAN


KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak


(BBPTUHPT) Baturraden merupakan salah satu dari Unit Pelaksana Teknis
(UPT) lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Sebagai
UPT, BBPTUHPT Baturraden mempunyai sejarah yang panjang dan telah
mengalami banyak perubahan nama, tugas pokok dan fungsinya. Sejak
diresmikan sebagai Induk Taman Ternak Baturraden oleh Wakil Presiden RI
Pertama (Drs. M. Hatta) tanggal 23 Juli 1953, kemudian dijadikan Unit Usaha
Ternak (sapi perah dan babi) PERHEWANI. Pada tanggal 25 Mei 1978 sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 313/Kpts/Org/5/78 berubah
tugas dan fungsinya menjadi Balai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan
Ternak (BPTHMT) Baturraden. Pada tanggal 24 Juli 2002, sesuai Surat
Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 290 Tahun 2002, BPTHMT berubah
menjadi Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah (BPTU Sapi Perah) dan
sampai diresmikannya menjadi Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah
(BBPTU Sapi Perah) tanggal 30 Desember 2003, sesuai Surat Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor 630/Kpts/OT.140/12/2003. Kemudian berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian Nomor 55/Permentan/OT.140/5/2013 tanggal 24 Mei 2013,
BBPTU Sapi Perah Baturraden berubah menjadi Balai Besar Pembibitan Ternak
Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden yang mempunyai
tugas tambahan selain pengembangan bibit sapi perah juga kambing perah unggul
serta produksi dan distribusi benih/bibit hijauan pakan ternak.

Tujuan

Tujuan diadakan kegiatan magang di BBPTU-HPT Baturraden yaitu:

1. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang manajemen pembibitan ternak.


2. Meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan mahasiswa dibidang manajemen
sapi perah dan kambing perah.
3. Mempelajari manajemen hijauan pakan ternak yang ada di BBPTU-HPT
Baturraden.
BAB II
PELAKSANAAN
Kegiatan magang dilaksanakan selama 2 minggu pada tanggal 17 Februari 2020 -
28 Februari 2020.
Tabel kegiatan magang di BBPTU-HPT Baturraden
No Waktu Kegiatan Tempat
1 Senin, 17 Februari 2020 Pembekalan dan Gedung C
pembagian lokasi magang BBPTU-HPT
oleh bagian humas Baturraden
BBPTU-HPT Baturraden
2 Selasa, 18 Februari Sanitasi kandang, Farm kambing
2020 pemberian pakan hijauan Limpakuwus
dan pemberian pellet dan farm sapi
indigofera pada kambing Tegalsari
perah dan melakukan
pengembalaan serta
melakukan pemupukan
HPT dan memerah susu
sapi
3 Rabu, 19 Februari 2020 Sanitasi kandang, Farm kambing
pemberian pakan hijauan Limpakuwus
dan pemberian pellet dan farm sapi
indigofera pada kambing Tegalsari
perah serta melakukan
pengobatan tetes mata
pada kambing yang
terkena pink eyes
menggunakan obat
Limoxin 200 dan memerah
susu sapi
4 Kamis, 20 Februari Sanitasi kandang, Farm kambing
2020 pemberian pakan hijauan Limpakuwus
dan pemberian pellet dan farm sapi
indigofera pada kambing Tegalsari
perah serta melakuan
pemasangan eartag pada
induk kambing dan
memerah susu sapi
5 Jum’at, 21 Februari Sanitasi kandang, Farm kambing
2020 pemberian pakan hijauan Limpakuwus
dan pemberian pellet dan farm sapi
indigofera pada kambing Tegalsari
perah dan melakukan
pengembalaan dan
memerah susu sapi
6 Sabtu, 22 Februari 2020 Sanitasi kandang, Farm kambing
pemberian pakan hijauan Limpakuwus
dan pemberian pellet dan farm sapi
indigofera pada kambing Tegalsari
perah serta melakukan
pengobatan tetes mata
pada kambing yang
terkena pink eyes
menggunakan obat
Limoxin 200 dan memerah
susu sapi
7 Senin, 23 Februari 2020 Sanitasi kandang, Farm sapi
pemberian pakan hijauan Tegalsari
dan memerah susu sapi

8 Selasa, 24 Februari Sanitasi lahan kebun Farm sapi


2020 koleksi BBPTU-HPT Tegalsari
Baturraden dan melakukan
pemerahan susu sapi
9 Rabu, 25 Februari 2020 Sanitasi kandang, Farm sapi
pemberian pakan hijauan Tegalsari
dan memerah susu sapi
serta melakukan
pengukuran panjang
badan, tinggi badan,
lingkar dada dan bobot
badan pedet
10 Kamis, 26 Februari Sanitasi kandang, Farm sapi
2020 pemberian pakan hijauan Tegalsari
dan memerah susu sapi
serta melakukan
pengukuran panjang
badan, tinggi badan,
lingkar dada dan bobot
badan pedet
11 Jum’at, 27 Februari Senam pagi bersama Lapangan dan
2020 dengan pegawai BBPTU- gedung C
HPT Baturraden, BBPTU-HPT
melakukan kerja bakti Baturraden
membersihkan lingkungan
sekitar balai dan presentasi
kompetensi yang diperoleh
selama magang

Kompetensi yang diperoleh selama magang di BBPTU-HPT Baturraden yaitu


1. Manajemen Perkandangan
Kandang yang ada di BBPTU-HPT Baturraden digolongkan berdasarkan
jenis dan kesamaan kondisi ternaknya. Ternak kambing yang ada di farm
Limpakuwus ada 2 jenis yaitu kambing saanen dan kambing PE. Kandang yang
ada di farm kambing Limpakuwus terdiri dari kandang pejantan, kandang
betina, kandang bunting dan laktasi, kandang perkawinan khusus untuk
kambing jantan muda dan betina muda. Sedangkan manajemen perkandangan
yang ada di farm sapi Tegalsari terdiri dari kandang pedet, kandang laktasi,
kandang kering, kandang bunting muda.
2. Manajemen Pakan dan Pengolahan Hijauan Pakan Ternak
Manajemen pakan yang ada di BBPTU-HPT Baturraden terbagi menjadi 3
jenis pakan yaitu:
a. Hijauan
Farm kambing perah Limpakuwus memberikan hijauan kepada
ternak setiap pagi hari sebanyak 10% dari bobot badan. Jenis hijauan yang
diberikan yaitu rumput odot yang tidak dicacah. Sedangkan pemberian
pakan di farm sapi perah Tegalsari yaitu dengan memberikan setiap pagi
sebanyak 10% dari bobot badan. Jenis hijauan yang diberikan yaitu rumput
gajah yang telah dicacah.
b. Leguminosa
Farm kambing perah Limpakuwus memberikan 2 jenis leguminosa
yaitu pemberian pellet indigofera di BBPTU-HPT Baturraden ini sebanyak
50-70 gram/ekor/hari dan leguminosa segar berupa kaliandra yang diberikan
utuh dengan tangkainya.
c. Konsentrat
Farm sapi perah Tegalsari memberikan konsentrat kepada sapi perah
sebanyak 3% dari bobot badan. Sedangkan untuk farm kambing
Limpakuwus tidak diberikan konsentrat, akan tetapi diberikan pakan
camilan berupa kangkung kering.

Pengolahan hijauan pakan ternak di BBPTU-HPT Baturraden terbagi menjadi


2 yaitu:
a. Perawatan Gulma
Lahan hijauan pakan ternak yang banyak gulmanya akan dibersihkan agar
tanaman rumput yang dipelihara dapat tumbuh subur dan memiliki kualitas
yang baik.

b. Pemupukan
Pemupukan dilakukan setelah memanen rumput, pemupukan menggunakan
pupuk urea dengan dosis 2,5 kwintal/ha (1 ha = 25 petak).
3. Manajemen Pemerahan Susu
Pemerahan susu yang di BBPTU-HPT Baturraden dilakukan secara
tradisional dan modern. Pemerahan secara tradisional dilakukan dengan
manual yaitu petugas kandang melakukan pemerahan secara manual.
Sedangkan pemerahan secara modern menggunakan mesin pemerah susu.
Pemerahan susu di BBPTU-HPT Baturraden dilakukan pada pagi hari pukul
05.00 wib sore hari pada pukul 16.00 wib.

4. Manajemen Pemeliharan Pedet


a. Penanganan Pedet Baru Lahir
 Persiapan
 Membersihkan lap, jerami kering atau kertas merang yang bersih.
 Mempersiapkan antiseptik.
 Pelaksanaan
 Membersihkan lendir dalam rongga hidung dan mulut.
 Melancarkan fungsi pernafasan dengan menggerakkan kedua kaki depan
pada posisi pedet terlentang dan menekan berulang pada rongga dada.
 Memandikan pedet dengan air bersih.
 Masukkan pedet ke kandang pedet yang sudah dipersiapkan yaitu
kandang yang sudah dibersihkan dan diberi alas (bedding) supaya hangat.
 Mengeringkan tubuh pedet dengan kain lap, jerami kering yang bersih
 Tali pusar disemprot dengan antiseptik. Apabila akan dipotong, tali pusat
diikat terlebih dahulu sepanjang 3-5 cm dari pangkal kemudian dipotong
dibawah ikatan, lalu disemprot dengan antiseptic.
 Melatih pedet minum colostrum dengan menggunakan jari tangan sampai
pedet dapat minum sendiri dengan baik.
 Pemberian colostrum setengah jam atau paling lama 2 jam setelah pedet
lahir.
 Penyelesaian
 Pedet dikandangkan dikandang individual.
b. Pengambilan dan Pemberian Susu Colostrum
Pengambilan Colostrum
 Persiapan
 Mempersiapkan alat dan bahan bersih untuk memerah colostrum.
 Pelaksanaan
 Membersihkan induk pasca beranak dan lantai sekitarnya.
 Membersihkan daerah sekitar ambing dan keringkan dengan lap bersih
atau tisu.
 Melakukan pemerahan dengan terlebih dahulu membuang susu pancaran
pertama.
 Setelah pemerahan, cuci kembali ambing dan di dipping dengan
desinfektan.
 Penyelesaian
 Colostrum siap diberikan kepada pedet.

Pemberian Colostrum
 Persiapan
 Mempersiapkan bahan dan peralatan.
 Mempersiapkan pedet yang akan diberi colostrum
 Pelaksanaan
 Pemberian colostrum 2-4 kali dalam sehari (diberikan sampai pedet umur
7 hari).
 Colostrum diberikan maksimal 3 liter dalam satu kali pemberian dan
paling lama 2 jam setelah pemerahan colostrum harus diberikan ke pedet.
 Penyelesaian
 Pedet sudah diberi colostrum.
c. Pemberian Susu dan Pakan
Pemberian susu dimulai dari umur 8 hari sampai dengan umur 4 bulan,
pemberian susu 2 kali sehari dengan aturan pemberian susu sebagai berikut:
 Umur 8 hari – 1 bulan 5 liter
 Umur1 bulan – 2 bulan
Susu 7 liter, konsentrat 0,5 kg dan rumput 5 kg (memakai pucuk
rumput).
 Umur 2 bulan – 3 bulan
Susu 6 liter, konsentrat 0,75 kg dan rumput 7,5 kg.
 Umur 3 bulan - 3,5 bulan
Susu 5 liter, konentrat 1 kg dan rumput 10 kg.
 Umur 3,5 bulan – 4 bulan
Susu 4 liter, konsentrat 1,25 kg dan rumput 12,5 kg.
Minum diberikan secara adlibitum.
d. Pengukuran dan Penimbangan Badan Pedet
Pengukuran panjang badan dilakukan dengan mengukur tubuh
pedet dari tulang humerus sampai tulang ischium. Pengukuran tinggi
badan dilakukan dengan mengukur tinggi gumba pedet. Pengukuran
lingkar dada dilakukan dengan mengukur lingkar dada kemudian untuk
bobot badan dapat langsung melihat bagian belakang alat pengukur lingkar
dada, maka akan terlihat bobot badan pedet tersebut.
e. Perawatan Kebersihan
Kandang dibersihkan dari bedding dan sisa pakan, kemudian
mandikan pedet dengan air selang pada ternak bagian posterior/belakang
hingga bersih dari kotoran yang melekat, lalu bersihkan bak pakan dan
minum menggunakan sapu lidi dan disiram dengan air.
5. Pengobatan Ternak
Penyakit yang menyerang ternak kambing perah di farm
Limpakuwus yaitu pink eyes, pengobatannya dilakukan dengan
menggunakan obat Limoxin 200 yang diteteskan pada mata ternak dengan
dosis satu tetes per mata ternak. Pink eyes disebabkan karena mata ternak
terkena debu bekas pembangunan kandang. Selain pink eyes, penyakit
yang menyerang kambing perah di farm Limpakuwus yaitu diare hal ini
disebabkan karena rumput yang diberikan terlalu muda, peralihan musim.
Penyakit yang menyerang ternak sapi perah di farm Tegalsari yaitu
mastitis yang disebabkan oleh pemerahan yang tidak tuntas sehingga
meninggalkan bekas susu dan mengakibatkan radang ambing yang
membuat susu menjadi mengental seperti nanah dan mengeluarkan darah.
Pengobatannya dilakukan dengan mengeluarkan darah dan nanah tersebut,
kemudian memasukkan obat depolac melalui puting. Selain mastitis,
penyakit yang menyerang sapi perah di farm Tegalsari yaitu abses,
penyakit ini disebabkan oleh benturan yang mengakibatkan memar dan
menjadi nanah seperti bisul yang terjadi di tubuh ternak. Penanganannya
dilakukan dengan menunggu nanah tesebut keluar dengan sendirinya
kemudian membedah dan mengeluarkan dan membersihkan nanah tersebut
menggunakan iodin povidone setelah itu, oleskan salep ikhtiol pada luka
bekas pembedahan.

BAB III
PENUTUP

Simpulan
Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa memperoleh pengalaman
dibidang peternakan terutama breeding, feeding dan management sapi perah
dan kambing perah yang ada di BBPTU-HPT Baturraden.
Peternakan meliputi breeding, feeding dan mangement ketiga hal tersebut
harus seimbang dan sejalan agar usaha peternakan tersebut dapat
menguntungkan. Breeding harus baik dalam artian ternak yang dipelihara harus
berasal dari induk yang baik agar menghasilkan keturunan yang unggul.
Feeding/pakan yang diberikan harus berkualitas baik agar ternak mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik dan dapat meningkatkan kualitas dan
produktivitas ternak tersebut. Seorang peternak harus mempunyai management
yang baik dalam mengelola usaha peternakan, sehingga usaha yang dikelolanya
dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Saran
Manajemen pemerahan susu di BBPTU-HPT Baturraden belum memenuhi
standar SOP karena dilapangan pada saat pemerahan didapati petugas lapangan
tidak menggunakan air hangat ketika mencuci ambing sapi. Sebaiknya,
pegawai kandang di BBPTU-HPT Baturraden menerapkan SOP yang telah
dibuat.

Anda mungkin juga menyukai