Anda di halaman 1dari 7

Panduan Mengoperasikan Mesin Penetas

Telur Bebek Yang Baik

joybileefarm.com

Bebek atau Itik bukanlah hewan yang asing di telinga kita.

Di dunia perkulineran saat ini, olahan daging Bebek sangat populer dan sedang naik pamor.
Terbukti dengan semakin banyaknya Warung atau Restoran yang menyajikan menu masakan
lezat ini.

Tak heran tren ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menggeluti
usaha produksi daging dan telur bebek. Bahkan dari fakta di lapangan, potensi ekonomi yang
diperoleh lebih besar jika dibandingkan dengan berternak Ayam.

Proses Menetaskan Telur adalah sebuah seni belajar yang cukup menantang. Jika Anda
adalah seorang pemula di bidang ini, maka Janganlah Berputus asa ketika di awal-awal masih
mendapatkan hasil yang belum memuaskan.

Kesabaran, ketelatenan, keingintahuan yang tinggi, dan konsistensi adalah modal dasar yang
akan mendukung kesuksesan penetasan tersebut.

Kerja keras pasti akan membuahkan hasil, insyaallaah.


Mengapa harus menggunakan Mesin Penetas Telur Bebek
?
Sudah menjadi sebuah rahasia umum di kalangan para peternak, bahwa mayoritas Bebek atau
Itik tidak mau mengerami telur-telurnya sendiri.

Dahulu untuk mengatasi masalah ini secara tradisional dapat dilakukan dengan bantuan
pengeraman oleh induk-induk ayam. Akan tetapi, cara ini memiliki keterbatasan yaitu hanya
sedikit jumlah telur yang bisa di tetaskan dalam satu waktu.

Tentunya cara ini tidaklah praktis lagi jika tujuannya ingin memproduksi bibit Bebek
Pedaging ataupun Bebek Petelur. Solusinya adalah menggunakan alat bantu Mesin Penetas
Telur.

Cara Menetaskan Telur Bebek Dengan Mesin Penetas

youtube: candra istyawan

Secara umum, antara penetasan Telur Bebek dengan Telur Ayam hampir sama prosesnya.

Perbedaan mendasarnya terletak pada lama waktu penetasan yang mana Inkubasi Telur
Bebek membutuhkan waktu kurang lebih 28 hari, sedangkan Telur Ayam sekitar 21 hari.

Kerasnya cangkang telur bebek juga merupakan faktor pembeda yang cukup berpengaruh
dalam proses penetasan.
Proses detail mengenai cara penetasan Telur Bebek berikut ini telah diuji dan dipraktikkan
langsung oleh Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S)
“EKO JAYA” yang berlokasi di Desa Bulokarto, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten
Pringsewu, Provinsi Lampung.

Kelompok Tani Eko Jaya ini telah sukses membudidayakan Bebek Pedaging dan Bebek
Petelur yang beberapa jenis diantaranya adalah Bebek Peking, Bebek Hibrida, Bebek
Mojosari (Mojokerto), dan Bebek Alabio.

Berikut ini adalah 5 Tips Sukses Cara Menetaskan Telur


Bebek:
1. Persiapan Lokasi Mesin Penetas

Salah satu faktor pendukung keberhasilan usaha penetasan telur adalah Lokasi
peletakan Mesin Penetas. Idealnya adalah lokasi yang:

o Tidak terkena Paparan Sinar Matahari dan Hembusan Angin secara


langsung. Hal ini untuk menghindari perubahan temperatur yang cukup
drastis.
o Sirkulasi Udaranya Bagus, Tidak Lembab seperti di dekat kamar mandi,
dekat tempat cucian, dan dalam gudang.
o Lingkungan disekitar Mesin Penetas Bersih dan Higienis. Jika perlu,
disemprot terlebih dahulu menggunakan Desinfektan.

2. Persiapan Mesin Penetas

Bagus tidaknya kualitas sebuah Mesin Penetas akan sangat mempengaruhi kesuksesan
proses penetasan telur bebek. Mesin Penetas yang Bagus akan mampu
mempertahankan kestabilan Suhu dan Kelembaban untuk proses penetasan, serta
memiliki Ventilasi Udara yang baik.Beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan
sebelum Mesin Penetas digunakan adalah :

o Lakukan Fumigasi untuk mengurangi kuman-kuman di dalam ruang mesin.


Caranya adalah dengan menuangkan sekitar 0,6 gr bubuk Potasium
Permanganat (KMNO4) ke dalam sebuah wadah lebar dan pipih, lalu
tambahkan 1,2 cc Larutan Formalin. Segera masukkan wadah tersebut ke
dalam ruang mesin. Tutup Mesin Penetas dan Lubang Ventilasi, tunggu
kurang lebih 30 menit.
o Panaskan Mesin Penetas hingga mencapai Suhu yang stabil 38°C atau 39°C.
Pemanasan ini dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam
mesin. Lebih bagus lagi 24 jam sebelumnya untuk memastikan semua bagian
mesin berfungsi secara normal. Amati fluktuasi suhu ketika Lampu Mati dan
Hidup. Maksimal selisih suhunya adalah 2,3°C atau 4°F.
o Siapkan Lampu/Dop cadangan, Lilin/Lampu Teplok/Genset.
 

3. Seleksi Telur Yang Bagus

Dalam mengelola Usaha Penetasan Telur Bebek, proses pemilihan telur adalah
tahapan yang sangat penting karena akan menentukan tinggi rendahnya tingkat
keberhasilan penetasan (daya tetas).Adapun cara memilihnya dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu:

o Indukan harus mendapatkan Asupan Pakan yang Bagus secara Kualitas dan
Jumlahnya.
o Kesehatan Indukan Bagus.
o Umur Indukan Tidak Terlalu Muda (minimal 8 bulan) dan Tidak Terlalu Tua
o Rasio Indukan Jantan dengan Betina Maksimal 1:8
o Utamakan bentuk Telur yang Oval, jangan terlalu Lonjong atau Bulat. Cara
menilai Bentuk Telur Oval ialah Sumbu Pendek dibagi Sumbu Panjang dikali
100% . Bila nilainya antara 72% – 74% maka disebut Oval.
o Hindari Warna Telur yang Terlalu Biru atau Terlalu Putih. Jika terlalu biru,
cangkang telur biasanya sulit pecah, kalaupun bisa umumnya bebek akan
lumpuh. Sedangkan jika terlalu putih, biasanya DOD-nya akan kecil.
o Pisahkan Telur yang Retak, karena bisa meledak di dalam ruang mesin
penetas.

4. Persiapan Telur

Setelah melakukan pemilihan telur-telur terbaik, perlakuan berikutnya adalah:

o Membersihkan cangkang telur dengan Air Hangat (sekitar 22°C)


menggunakan Spon/Kain Lembut. Bisa juga memanfaatkan Air Rebusan
Daun Sirih yang berfungsi sebagai antiseptic untuk membunuh
Bakteri/Mikroba. Jangan gunakan Air Dingin karena akan membuat telur
berkontraksi sehingga memudahkan Bakteri/Mikroba masuk ke dalam telur.
o Jika Mesin Penetas belum siap digunakan, Telur yang telah terkumpul bisa
disimpan terlebih dahulu (ujung telur yang tumpul di atas) di dalam ruangan
atau wadah pada kisaran Suhu 10-18°C dan Kelembaban antara 60-75%.
Umur Telur maksimal 4 atau 5 hari. Di atas itu, biasanya kualitasnya kurang
bagus.
o Tuliskan Tanda “x” dan “o” dengan menggunakan Pensil di kedua ujung
telur untuk memudahkan pengecekan pada saat membolak-balik telur.

5. Proses Penetasan Telur

Setelah segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik, maka saatnya melangkah ke


proses penetasan telur yang sebenarnya.Urutan kerja selama proses penetasan telur
bebek  dari hari ke-1 hingga ke-28 akan di jelaskan berikut ini :
Hari ke-1 sampai ke-3

o Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan Posisi Tidur atau Tegak
(letakkan bagian yang runcing di bawah dan bagian tumpul yang mengandung
rongga udara di posisi atas). Telur bisa langsung dimasukkan ke dalam mesin
atau dihangatkan (prewarming) terlebih dahulu dengan cara dilap perlahan-
lahan secara merata menggunakan air hangat.
o Cangkang Telur yang bersih akan memudahkan proses mengamati
perkembangan anakan bebek di dalam telur.
o Lakukan Candling (peropongan telur). Telur yang ada embrionya ditandai
dengan munculnya bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur
digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Jika tidak ada tanda
tersebut, telur dikeluarkan saja dan masih bisa dikonsumsi. Lakukan
Peneropongan telur ditempat gelap agar bayangan telur tampak jelas.
o Ventilasi ditutup rapat hingga hari ke-3.
o Kontrol Suhu antara (37,8-38,9°C) atau (100-102°F).
o Tambahkan air pada wadah jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

o Pada hari ke-4 ini, telur perlu diangin-anginkan (pendinginan) dengan cara
membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10-15 menit. Proses
mengangin-anginkan telur perlu dilakukan setiap 3-4 hari sekali sampai hari
ke 25.
o Lakukan Proses Pembalikan Telur Harian. Disarankan telur di bolak-balik
minimal setiap 3 kali sehari dengan durasi tetap. Semakin sering makin baik.
Misalkan tiap 8 jam sekali, dimulai pagi pukul 06.00, siang pukul 14.00, dan
malam pukul 22.00.
o Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).

Catatan : Mengapa telur perlu didinginkan? Karena jika di amati pada Bebek yang
sedang mengerami telurnya, maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang
beberapa saat kemudian kembali mengerami telurnya. Bahkan aktivitas tersebut
terkadang dilakukan setiap hari.

Hari ke-5

o Pembalikan telur harian.


o Ventilasi dibuka ½ bagian.
o Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C).

Hari ke-6

o Pembalikan telur harian.


o Ventilasi dibuka ¾ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-7
o Pembalikan telur harian.
o Lakukan Candling untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau
mati). Embrio mati ditandai dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah
satu sisi kerabang telur. Sedangkan pada embrio yang tumbuh, semakin jelas
penampakan serabut yang menyerupai sarang laba-laba.
o Ventilasi dibuka seluruhnya.
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Catatan Penting : Segera keluarkan Telur tidak fertil dan Embrio mati yang di
temukan pada saat Candling. Jika dibiarkan, akan menjadi sumber Bakteri di dalam
ruang mesin penetas yang nantinya akan menghambat merusak telur-telur lainnya.

Hari ke-8 sampai ke-20

o Di hari ke-14, lakukan Candling untuk mengetahui embrio yang tetap hidup
atau sudah mati. Penampakan Embrio yang hidup akan terlihat mulai gelap
dengan rongga udara yang terlihat jelas.
o Pembalikan telur harian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Hari ke-21 sampai ke-25

o Pembalikan telur harian.


o Pada hari ke-21, lakukan Candling lagi. Embrio mati ditandai dengan
bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak.

Hari ke-26 sampai ke-27

o Pembalikan telur dihentikan.


o Kontrol Kelembaban, lakukan penyemprotan air hangat pada telur jika
diperlukan (dengan semburan paling halus).
o Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari. Perlu dicermati,
jika ada telur yang susah pecah, perlu dibantu dengan tangan tetapi harus hati-
hati. Biasanya akibat cangkang terlalu tebal.
o Bersihkan cangkang dan kotoran-kotoran lainnya agar tidak mengganggu
telur yang belum menetas.

Hari ke-28

o Telur-telur sudah banyak yang menetas.


o Keluarkan cangkang telur dari rak agar ruangan lebih longgar.
o Pindahkan anakan bebek yang bulunya sudah setengah kering atau kering
seluruhnya ke tempat lain yang suhunya hampir sama dengan suhu ruang
penetasan
o Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
o Setelah semuanya selesai, mesin tetas dibersihkan dan difumigasi kembali
untuk persiapan proses penetasan berikutnya.

Kesimpulan
Menetaskan telur bebek adalah sebuah proses yang lebih menantang jika dibandingkan
dengan penetasan telur ayam.

Jika di awal percobaan, Anda mendapati tingkat keberhasilan penetasannya masih rendah,
jangan berputus asa.

Ulangi lagi proses penetasannya. Selalu catat Angka-angka pembacaan pada Suhu dan
Kelembaban di setiap harinya, lalu buatlah penyesuaian sampai Anda dapatkan tingkat
keberhasilan penetasan yang lebih baik.

Jika Anda dapati anakan bebek mati di dalam telur sebelum berhasil menetas, maka
kecurigaan terbesar adalah pada Tingkat Kelembabannya. Bebek lebih sensitif terhadap
tingkat kelembaban daripada ayam.

Seiring berjalannya waktu, pengetahuan Anda akan bertambah dengan informasi seputar
penetasan bebek, dan Anda akan mampu mengatasi kendala-kendalanya satu per satu.

Semoga beberapa tips dari praktisi lokal di atas bisa menjadi referensi terbaik bagi Anda
untuk bisa segera diaplikasikan teknik-tekniknya.

Selamat Mencoba!

===============

Sebagai referensi pembanding bagi Anda, ada pengalaman seorang peternak Bebek bernama
Tim Daniels berkebangsaan Inggris yang mungkin perlu Anda simak juga untuk memperkaya
pengetahuan terkait proses penetasan Telur Bebek, khususnya pada faktor Kelembaban yang
bisa Anda baca disini.

Menurutnya, telur tidak perlu dibersihkan sampai bersih, karena setiap telur telah memiliki
Lapisan Alami yang melindunginya dari kemungkinan masuknya bakteri melalui pori-pori
cangkang telur.

Dan terbukti, beberapa kali ia berhasil menetaskan telur-telur yang permukaan cangkangnya
masih kotor

Anda mungkin juga menyukai