Di dunia perkulineran saat ini, olahan daging Bebek sangat populer dan sedang naik pamor. Terbukti
dengan semakin banyaknya Warung atau Restoran yang menyajikan menu masakan lezat ini.
Tak heran tren ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menggeluti usaha
produksi daging dan telur bebek. Bahkan dari fakta di lapangan, potensi ekonomi yang diperoleh lebih
besar jika dibandingkan dengan berternak Ayam.
Proses Menetaskan Telur adalah sebuah seni belajar yang cukup menantang. Jika Anda adalah seorang
pemula di bidang ini, maka Janganlah Berputus asa ketika di awal-awal masih mendapatkan hasil yang
belum memuaskan.
Kesabaran, ketelatenan, keingintahuan yang tinggi, dan konsistensi adalah modal dasar yang akan
mendukung kesuksesan penetasan tersebut.
Dahulu untuk mengatasi masalah ini secara tradisional dapat dilakukan dengan bantuan pengeraman
oleh induk-induk ayam. Akan tetapi, cara ini memiliki keterbatasan yaitu hanya sedikit jumlah telur yang
bisa di tetaskan dalam satu waktu.
Tentunya cara ini tidaklah praktis lagi jika tujuannya ingin memproduksi bibit Bebek Pedaging ataupun
Bebek Petelur. Solusinya adalah menggunakan alat bantu Mesin Penetas Telur.
Cara Menetaskan Telur Bebek Dengan Mesin
Penetas
Secara umum, antara penetasan Telur Bebek dengan Telur Ayam hampir sama prosesnya.
Perbedaan mendasarnya terletak pada lama waktu penetasan yang mana Inkubasi Telur Bebek
membutuhkan waktu kurang lebih 28 hari, sedangkan Telur Ayam sekitar 21 hari.
Kerasnya cangkang telur bebek juga merupakan faktor pembeda yang cukup berpengaruh dalam proses
penetasan.
Proses detail mengenai cara penetasan Telur Bebek berikut ini telah diuji dan dipraktikkan langsung
oleh Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) “EKO JAYA” yang
berlokasi di Desa Bulokarto, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Kelompok Tani Eko Jaya ini telah sukses membudidayakan Bebek Pedaging dan Bebek Petelur yang
beberapa jenis diantaranya adalah Bebek Peking, Bebek Hibrida, Bebek Mojosari (Mojokerto), dan Bebek
Alabio.
4. Persiapan Telur
Setelah melakukan pemilihan telur-telur terbaik, perlakuan berikutnya adalah:
Hari ke-4
Catatan : Mengapa telur perlu didinginkan? Karena jika di amati pada Bebek yang sedang
mengerami telurnya, maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian
kembali mengerami telurnya. Bahkan aktivitas tersebut terkadang dilakukan setiap hari.
Hari ke-5
o Pembalikan telur harian.
o Ventilasi dibuka ½ bagian.
o Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C).
Hari ke-6
Hari ke-7
Catatan Penting : Segera keluarkan Telur tidak fertil dan Embrio mati yang di temukan pada
saat Candling. Jika dibiarkan, akan menjadi sumber Bakteri di dalam ruang mesin penetas yang
nantinya akan menghambat merusak telur-telur lainnya.
o Di hari ke-14, lakukan Candling untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah
mati. Penampakan Embrio yang hidup akan terlihat mulai gelap dengan rongga udara
yang terlihat jelas.
o Pembalikan telur harian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.
Hari ke-28
Kesimpulan
Menetaskan telur bebek adalah sebuah proses yang lebih menantang jika dibandingkan dengan
penetasan telur ayam.
Jika di awal percobaan, Anda mendapati tingkat keberhasilan penetasannya masih rendah, jangan
berputus asa.
Ulangi lagi proses penetasannya. Selalu catat Angka-angka pembacaan pada Suhu dan Kelembaban di
setiap harinya, lalu buatlah penyesuaian sampai Anda dapatkan tingkat keberhasilan penetasan yang
lebih baik.
Jika Anda dapati anakan bebek mati di dalam telur sebelum berhasil menetas, maka kecurigaan terbesar
adalah pada Tingkat Kelembabannya. Bebek lebih sensitif terhadap tingkat kelembaban daripada ayam.
Seiring berjalannya waktu, pengetahuan Anda akan bertambah dengan informasi seputar penetasan
bebek, dan Anda akan mampu mengatasi kendala-kendalanya satu per satu.
Semoga beberapa tips dari praktisi lokal di atas bisa menjadi referensi terbaik bagi Anda untuk bisa
segera diaplikasikan teknik-tekniknya.
Selamat Mencoba!
===============
Sebagai referensi pembanding bagi Anda, ada pengalaman seorang peternak Bebek bernama Tim
Daniels berkebangsaan Inggris yang mungkin perlu Anda simak juga untuk memperkaya pengetahuan
terkait proses penetasan Telur Bebek, khususnya pada faktor Kelembaban yang bisa Anda baca disini.
Menurutnya, telur tidak perlu dibersihkan sampai bersih, karena setiap telur telah memiliki Lapisan Alami
yang melindunginya dari kemungkinan masuknya bakteri melalui pori-pori cangkang telur.
Dan terbukti, beberapa kali ia berhasil menetaskan telur-telur yang permukaan cangkangnya masih kotor.
Cara Menetaskan Telur Bebek dengan Kardus Bagi
Pemula pasti berhasil
Daftar Isi [show]
Cara Menetaskan Telur Bebek dengan Kardus – Nah setelah kita mengetahui Cara Beternak
Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan
telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir
sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua
spesies ini diperhitungkan.
Bila agan-agan penasaran ingin usaha ayam petelur bisa simak peluang usaha budidaya ayam
petelur
Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk
mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28
hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah
pengaturan.
Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas
biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer
pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.
Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi
dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut
Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik
membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut
akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang
terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua
Baca Juga : 13 Cara "Paling Mudah" Penangkaran Ayam Hutan Hijau Terlengkap
menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan
dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam
pengaturan baki.
Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor.
meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari
induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya.
Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum
di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari.
Membersihkan Telur
telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan
pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-
kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain
basah yang bersih.
Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan
serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut
baru dibeli.
Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada
suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke
dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang
lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat)
Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan
tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama
proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu :
Baca Juga : Sistem Bioflok Meningkatkan Produktifitas Ikan Lele 2 Kali Lipat
Hari ke-1
Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di
atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses
prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
Ventilasi ditutup rapat
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan
telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam.
Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti
mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.
Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi.
Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak
tersebut berkurang
Hari ke-4
Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-5
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ½ bagian
Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)
Hari ke-6
Pembalikan telur harian
Ventilasi dibuka ¾ bagian
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang
Hari ke-7
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati).
Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi
kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba
semakin jelas
Ventilasi dibuka seluruhnya
Baca Juga : Cara Budidaya dan Usaha Ternak Ayam Bangkok Yang Menguntungkan
Hari ke-14
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati.
Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke-21
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio
mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-28
Telur-telur sudah banyak yang menetas
Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering
seluruhnya
Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk
persiapan proses penetasan berikutnya.
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau
melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang
beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau
diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari
Cara Monotasking Telur Puyuh, Dijamin Daya Tetas
100%
Published by drh. Karinadintha Marsya Rachman at 17 Juni 2020
Masih banyak orang yang bingung bagaimana cara menetaskan telur puyuh, agar bisa berhasil hingga
mendekati 100% keberhasilan. Tentu saja, Anda tidak bisa mengandalkan indukan burung puyuh untuk
menetaskan, karena burung puyuh budidaya tidak memiliki kemampuan untuk menetaskan telur burung
puyuh liar (gemak).
Oleh sebab itulah, keberlangsungan regenrasi burung puyuh budidaya/persilangan ini mengandalkan
mesin tetas bantuan manusia. Lalu, bagaimana caranya agar produktivitas dari usaha penetasan telur
puyuh ini bisa optimal?
Tentu saja Anda harus mengikuti SOP yang berlaku, agar tidak terjadi kerugian dalam usaha penetasan
telur puyuh. Berikut ini cara menetaskan agar bisa menetas semua:
Telur harus tampak halus, bersih, rata, dan bebas retak. Lakukan pembersihan langsung
pada telur yang akan ditetaskan. Ini bertujuan agar telur bebas dari kontaminasi bakteri,
jamur/virus.
Pilih telur yang fresh. Jangan pilih telur yang telah disimpan >7 hari. Penyimpanan telur yang
terlalu lama mempengaruhi daya tetas telur.
Pilih telur dari peternak yang jelas, dengan indukan berumur minimal 2,5 bulan, hingga 8
bulan.
Berikut ini hal-hal penting yang harus diketahui dalam proses penetasan telur puyuh:
Selain itu, pemutaran telur ini juga berguna untuk mencegah bibit menempel pada kulit/cangkang telur
pada fase permulaan penetasan. Ini berguna untuk mencegah zat kuning telur dengan selaput
pembungkus anak (allanthois) tetenun pada fase-fase berikutnya.
Lakukan pemutaran telur ini setiap hari. Minimal, pemutaran dilakukan 3 kali, atau optimalnya adalah 5-6
kali sehari.
b. Fertilitas Dan Daya Tetas
Telur tetas/fertil diperlukan agar telur dapat menetas menjadi anak burung puyuh. Telur tetas ini
merupakan telur yang telah dibuahi oleh sel kelamin jantan.
Sedangkan fertilitas merupakan jumlah atau persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang ada dalam
suatu penetasam. Pada telur ini, harus terdapat mineral utama yang mencukupi, yaitu calsium pada
kerabang telur.
Fertilitas telur burung puyuh ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Sperma
2. Umur pembibitnya
3. Konsumsi pakan
5. Waktu perkawinan
Selain kalsium, persentase daya tetas (persentase telur yang menetas dari jumlah telur yang fertil) juga
dipengaruhi oleh protein, energi, mineral, fosfor dan vitamin didalam telur. Semua itu bermanfaat untuk
mendukung pertumbuhan embrio saat telur tersebut ditetaskan.
Untuk mempertahankan kualitasnya, maka jangan menyimpan telur terlalu lama. Sebab, setiap harinya,
daya tetas telur bisa menurun sekitar 3%. Terlebih, jika telur tidak disimpan dengan baik didalam plastik
PVC.
1. Pilih telur puyuh sesuai dengan persyaratan pemilihan telur puyuh tetas, seperti yang ada di
point 1.
4. Suhu penetasan telur puyuh diatur sesuai dengan lamanya telur. Pada minggu pertama,
suhu yang disarankan adalah 38,30oC atau (1010 F). Selanjutnya, pada minggu kedua-ketiga
atau hingga menetas, atur suhu pada angka 39oC atau (1030 F).
5. Pantau suhu telur pada mesin penetasan dengan cara: letakkan termometer sejajar dengan
ujung telur, agar suhu yang diukur akurat.
7. Terus lakukan perawatan tersebut sambil menunggu telur burung puyuh hingga menetas.
Nah, itu adalah panduan cara menetaskan telur puyuh agar produktivitasnya tinggi. Dengan mematuhi
peraturan tersebut, maka daya tetas telur bisa mencapai 100%.
Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mudah
By ilmu ternak Wednesday, January 23, 2019
Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mudah - Potensi ternak puyuh saat ini bisa dibilang masih
sangat menguntungkan. Tidak heran jika sekarang banyak peternak berlomba lomba membuat
peternakan burung puyuh modern untuk mendapatkan hasil maksimal. Umumnya peternak
berfokus pada pengembangbiakan burung puyuh. Disamping menetaskah telur puyuh untuk
dijual sebagai bibit, peternak juga menjual telur puyuh konsumsi mengingat harganya yang
lumayan. Mengingat pentingnya cara menetaskan telur puyuh untuk menciptakan bibit puyuh
petelur dan pedaging unggulan maka saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya
beternak burung puyuh.
Dalam manajemen pengelolaan peternakan puyuh tentunya kita akan menjumpai kegiatan
menetaskan telur puyuh, memanajemen kebutuhan untuk perawatan kandang dan puyuh
supaya tidak terjadi pemborosan. Juga bagaimana cara menambah hasil yang optimal dengan
dana yang kecil. Maka dari itu banyak peternak berlomba lomba mencari teknik dan cara
menetaskan pelur puyuh dengan mudah untuk menekan biaya produksi. Menetaskan telur
puyuh sangat banyak manfaatnya, kegiatan ini juga bisa menjadi peluang bisnis baru yang
mungkin prospek pemasaranya akan sangat baik.
Berikut cara menghasilkan bibit puyuh unggulan sendiri, langkah langkah yang harus dilakukan
ialah :
1. Memilih indukan puyuh
Hal pertama yang harus kita ingat jika ingin menetaskan telur puyuh untuk menghasilkan bibit
unggulan adalah pemilihan induk. Dalam memilih bibitan puyuh yang baik, maka ada beberapa
kriteria untuk menjadi indukan puyuh. Pemilihan indukan puyuh yang baik ini bertujuan agar
nantinya indukan menetaskan telur dengan baik juga. Berikut beberapa kriterianya :
Calon indukan puyuh harus berbadan sehat dan tidak ada cacat di tubuhnya
Dalam cara menetaskan telur puyuh agar menjadi efektif perlu mempersiapkan beberapa
kandang, mulai dari kandang untuk calon indukan betina dan jantan, kandang untuk perkawinan,
juga kandang untuk pembibitan burung puyuh (DOQ). Perlu diingat juga kandang harus memiliki
sirkulasi udara yang baik. Untuk pembuatan kandang litter, ukuran kepadatanya 40-60 ekor/m2.
Perbandingannya 1:4 yakni 1 ekor puyuh jantan dan 4 ekor puyuh betina.
Urutan pertama dalam menetaskan telur puyuh unggulan adalah letakan telur puyuh yang siap
menetas kedalam penampung telur (egg tray). Posisi telur juga tidak boleh sembarangan,
bagian telur yang tumpul menghadap keatas. Setiap hari telur juga harus dibolak balik kurang
lebih 2-3 kali diwaktu yang sama. Hal tersebut bertujuan agar semua bagian telur dapat terkena
panas secara merata. Perkembangan telur setiap harinya sebagi berikut :
a. Penetasan pada hari ke 1-2
Pengaturan suhu pada hari 1-2 kisaran antara 38 ͦC-39 ͦ C dengan keadaan semua ventilasi
tertutup rapat. Pintu mesin jangan sampai dibuka buka, karena akan mempengaruhi dalam
proses penetasan telur. Pada hari 1-2 biarkan telur pada posisinya karena pembalikan tidak
perlu dilakukan.
b. Penetasan pada hari 3-7
Suhu pada hari ketiga msih tetap sama, dan ventilasinya dapat dibuka ¼ bagian. Pada hari
kelima ventilasi bisa dibuka ¾ bagian. Dan pada hari keenam ventilasi sudah bisa dibuka
seluruhnya. Pembukaan ventilasi sangat perlu dilakukan.
Pada hari ketiga pula telur sudah bisa dibalik, pembalikan telur dengan cara
menggelindingkanya dengan telapak tangan. Namun jika cara menetaskan telur puyuh
menggunakan mesin penetas otomatis, telur cukup di bolak balik dengan cara memiringkan rak
penampung telur kekiri / kekanan. Tujuan dari pembalikan telur setiap harinya adalah untuk
menghindari embrio telur melekat pada cangkang. Jika hal itu terjadi maka telur tidak akan
menetas.
Ada cara untuk memastikan bahwa proses penetasan burung puyuh berlangsung atau tidak.
Pada hari ke 5 atau ke 7 ambilah dua sampai lima telur sebagai sempel. Lalu gunakan teropong
dengan lampu untuk menerawangnya. Hal itu untuk memastikan apakah ada embrio puyuh
yang tumbuh atau tidak. Adapun cara lain yang dapat Anda lakukan, yaitu dengan memecahkan
satu telur dan memastikan adakah titik galur merah pada telur atau tidak. Jika titik itu ada maka
telur sedang mengalami proses penetasan.