Anda di halaman 1dari 19

5 Cara Menetaskan Telur Bebek Yang

TERBUKTI BERHASIL Menggunakan Mesin


Penetas

Panduan Mengoperasikan Mesin Penetas


Telur Bebek Yang Baik
Bebek atau Itik bukanlah hewan yang asing di telinga kita.

Di dunia perkulineran saat ini, olahan daging Bebek sangat populer dan sedang naik pamor. Terbukti
dengan semakin banyaknya Warung atau Restoran yang menyajikan menu masakan lezat ini.

Tak heran tren ini telah menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian orang untuk menggeluti usaha
produksi daging dan telur bebek. Bahkan dari fakta di lapangan, potensi ekonomi yang diperoleh lebih
besar jika dibandingkan dengan berternak Ayam.

Proses Menetaskan Telur adalah sebuah seni belajar yang cukup menantang. Jika Anda adalah seorang
pemula di bidang ini, maka Janganlah Berputus asa ketika di awal-awal masih mendapatkan hasil yang
belum memuaskan.

Kesabaran, ketelatenan, keingintahuan yang tinggi, dan konsistensi adalah modal dasar yang akan
mendukung kesuksesan penetasan tersebut.

Kerja keras pasti akan membuahkan hasil, insyaallaah.

Mengapa harus menggunakan Mesin Penetas Telur


Bebek ?
Sudah menjadi sebuah rahasia umum di kalangan para peternak, bahwa mayoritas Bebek atau Itik tidak
mau mengerami telur-telurnya sendiri.

Dahulu untuk mengatasi masalah ini secara tradisional dapat dilakukan dengan bantuan pengeraman
oleh induk-induk ayam. Akan tetapi, cara ini memiliki keterbatasan yaitu hanya sedikit jumlah telur yang
bisa di tetaskan dalam satu waktu.

Tentunya cara ini tidaklah praktis lagi jika tujuannya ingin memproduksi bibit Bebek Pedaging ataupun
Bebek Petelur. Solusinya adalah menggunakan alat bantu Mesin Penetas Telur.
Cara Menetaskan Telur Bebek Dengan Mesin
Penetas

Secara umum, antara penetasan Telur Bebek dengan Telur Ayam hampir sama prosesnya.

Perbedaan mendasarnya terletak pada lama waktu penetasan yang mana Inkubasi Telur Bebek
membutuhkan waktu kurang lebih 28 hari, sedangkan Telur Ayam sekitar 21 hari.

Kerasnya cangkang telur bebek juga merupakan faktor pembeda yang cukup berpengaruh dalam proses
penetasan.

Proses detail mengenai cara penetasan Telur Bebek berikut ini telah diuji dan dipraktikkan langsung
oleh Kelompok Tani Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) “EKO JAYA” yang
berlokasi di Desa Bulokarto, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.

Kelompok Tani Eko Jaya ini telah sukses membudidayakan Bebek Pedaging dan Bebek Petelur yang
beberapa jenis diantaranya adalah Bebek Peking, Bebek Hibrida, Bebek Mojosari (Mojokerto), dan Bebek
Alabio.

Berikut ini adalah 5 Tips Sukses Cara Menetaskan


Telur Bebek:
1. Persiapan Lokasi Mesin Penetas
Salah satu faktor pendukung keberhasilan usaha penetasan telur adalah Lokasi peletakan Mesin
Penetas. Idealnya adalah lokasi yang:

o Tidak terkena Paparan Sinar Matahari dan Hembusan Angin secara langsung. Hal ini


untuk menghindari perubahan temperatur yang cukup drastis.
o Sirkulasi Udaranya Bagus, Tidak Lembab seperti di dekat kamar mandi, dekat tempat
cucian, dan dalam gudang.
o Lingkungan disekitar Mesin Penetas Bersih dan Higienis. Jika perlu, disemprot terlebih
dahulu menggunakan Desinfektan.
 

2. Persiapan Mesin Penetas


Bagus tidaknya kualitas sebuah Mesin Penetas akan sangat mempengaruhi kesuksesan proses
penetasan telur bebek. Mesin Penetas yang Bagus akan mampu mempertahankan kestabilan
Suhu dan Kelembaban untuk proses penetasan, serta memiliki Ventilasi Udara yang
baik.Beberapa persiapan penting yang perlu dilakukan sebelum Mesin Penetas digunakan
adalah :

o Lakukan Fumigasi untuk mengurangi kuman-kuman di dalam ruang mesin. Caranya


adalah dengan menuangkan sekitar 0,6 gr bubuk Potasium Permanganat (KMNO4) ke
dalam sebuah wadah lebar dan pipih, lalu tambahkan 1,2 cc Larutan Formalin. Segera
masukkan wadah tersebut ke dalam ruang mesin. Tutup Mesin Penetas dan Lubang
Ventilasi, tunggu kurang lebih 30 menit.
o Panaskan Mesin Penetas hingga mencapai Suhu yang stabil 38°C atau 39°C.
Pemanasan ini dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin.
Lebih bagus lagi 24 jam sebelumnya untuk memastikan semua bagian mesin berfungsi
secara normal. Amati fluktuasi suhu ketika Lampu Mati dan Hidup. Maksimal selisih
suhunya adalah 2,3°C atau 4°F.
o Siapkan Lampu/Dop cadangan, Lilin/Lampu Teplok/Genset.

3. Seleksi Telur Yang Bagus


Dalam mengelola Usaha Penetasan Telur Bebek, proses pemilihan telur adalah tahapan yang
sangat penting karena akan menentukan tinggi rendahnya tingkat keberhasilan penetasan (daya
tetas).Adapun cara memilihnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

o Indukan harus mendapatkan Asupan Pakan yang Bagus secara Kualitas dan


Jumlahnya.
o Kesehatan Indukan Bagus.
o Umur Indukan Tidak Terlalu Muda (minimal 8 bulan) dan Tidak Terlalu Tua
o Rasio Indukan Jantan dengan Betina Maksimal 1:8
o Utamakan bentuk Telur yang Oval, jangan terlalu Lonjong atau Bulat. Cara menilai
Bentuk Telur Oval ialah Sumbu Pendek dibagi Sumbu Panjang dikali 100% . Bila nilainya
antara 72% – 74% maka disebut Oval.
o Hindari Warna Telur yang Terlalu Biru atau Terlalu Putih. Jika terlalu biru, cangkang telur
biasanya sulit pecah, kalaupun bisa umumnya bebek akan lumpuh. Sedangkan jika
terlalu putih, biasanya DOD-nya akan kecil.
o Pisahkan Telur yang Retak, karena bisa meledak di dalam ruang mesin penetas.

4. Persiapan Telur
Setelah melakukan pemilihan telur-telur terbaik, perlakuan berikutnya adalah:

o Membersihkan cangkang telur dengan Air Hangat (sekitar 22°C) menggunakan


Spon/Kain Lembut. Bisa juga memanfaatkan Air Rebusan Daun Sirih yang berfungsi
sebagai antiseptic untuk membunuh Bakteri/Mikroba. Jangan gunakan Air Dingin karena
akan membuat telur berkontraksi sehingga memudahkan Bakteri/Mikroba masuk ke
dalam telur.
o Jika Mesin Penetas belum siap digunakan, Telur yang telah terkumpul bisa disimpan
terlebih dahulu (ujung telur yang tumpul di atas) di dalam ruangan atau wadah pada
kisaran Suhu 10-18°C dan Kelembaban antara 60-75%. Umur Telur maksimal 4 atau 5
hari. Di atas itu, biasanya kualitasnya kurang bagus.
o Tuliskan Tanda “x” dan “o” dengan menggunakan Pensil di kedua ujung telur untuk
memudahkan pengecekan pada saat membolak-balik telur.

5. Proses Penetasan Telur


Setelah segala sesuatunya dipersiapkan dengan baik, maka saatnya melangkah ke proses
penetasan telur yang sebenarnya.Urutan kerja selama proses penetasan telur bebek  dari hari
ke-1 hingga ke-28 akan di jelaskan berikut ini :

Hari ke-1 sampai ke-3

o Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan Posisi Tidur atau Tegak (letakkan bagian


yang runcing di bawah dan bagian tumpul yang mengandung rongga udara di posisi
atas). Telur bisa langsung dimasukkan ke dalam mesin atau dihangatkan (prewarming)
terlebih dahulu dengan cara dilap perlahan-lahan secara merata menggunakan air
hangat.
o Cangkang Telur yang bersih akan memudahkan proses mengamati perkembangan
anakan bebek di dalam telur.
o Lakukan Candling (peropongan telur). Telur yang ada embrionya ditandai dengan
munculnya bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan
disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Jika tidak ada tanda tersebut, telur dikeluarkan
saja dan masih bisa dikonsumsi. Lakukan Peneropongan telur ditempat gelap agar
bayangan telur tampak jelas.
o Ventilasi ditutup rapat hingga hari ke-3.
o Kontrol Suhu antara (37,8-38,9°C) atau (100-102°F).
o Tambahkan air pada wadah jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

o Pada hari ke-4 ini, telur perlu diangin-anginkan (pendinginan) dengan cara membuka


tutup mesin penetas selama kurang lebih 10-15 menit. Proses mengangin-anginkan telur
perlu dilakukan setiap 3-4 hari sekali sampai hari ke 25.
o Lakukan Proses Pembalikan Telur Harian. Disarankan telur di bolak-balik minimal
setiap 3 kali sehari dengan durasi tetap. Semakin sering makin baik. Misalkan tiap 8 jam
sekali, dimulai pagi pukul 06.00, siang pukul 14.00, dan malam pukul 22.00.
o Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).

Catatan : Mengapa telur perlu didinginkan? Karena jika di amati pada Bebek yang sedang
mengerami telurnya, maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian
kembali mengerami telurnya. Bahkan aktivitas tersebut terkadang dilakukan setiap hari.

Hari ke-5
o Pembalikan telur harian.
o Ventilasi dibuka ½ bagian.
o Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C).

Hari ke-6

o Pembalikan telur harian.


o Ventilasi dibuka ¾ bagian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-7

o Pembalikan telur harian.


o Lakukan Candling untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio
mati ditandai dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang
telur. Sedangkan pada embrio yang tumbuh, semakin jelas penampakan serabut yang
menyerupai sarang laba-laba.
o Ventilasi dibuka seluruhnya.
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Catatan Penting : Segera keluarkan Telur tidak fertil dan Embrio mati yang di temukan pada
saat Candling. Jika dibiarkan, akan menjadi sumber Bakteri di dalam ruang mesin penetas yang
nantinya akan menghambat merusak telur-telur lainnya.

Hari ke-8 sampai ke-20

o Di hari ke-14, lakukan Candling untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah
mati. Penampakan Embrio yang hidup akan terlihat mulai gelap dengan rongga udara
yang terlihat jelas.
o Pembalikan telur harian.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C).
o Penambahan air pada wadah jika jumlah air berkurang.

Hari ke-21 sampai ke-25

o Pembalikan telur harian.


o Pada hari ke-21, lakukan Candling lagi. Embrio mati ditandai dengan bocornya lapisan
rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua.
o Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak.

Hari ke-26 sampai ke-27

o Pembalikan telur dihentikan.


o Kontrol Kelembaban, lakukan penyemprotan air hangat pada telur jika diperlukan
(dengan semburan paling halus).
o Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari. Perlu dicermati, jika ada
telur yang susah pecah, perlu dibantu dengan tangan tetapi harus hati-hati. Biasanya
akibat cangkang terlalu tebal.
o Bersihkan cangkang dan kotoran-kotoran lainnya agar tidak mengganggu telur yang
belum menetas.
o

Hari ke-28

o Telur-telur sudah banyak yang menetas.


o Keluarkan cangkang telur dari rak agar ruangan lebih longgar.
o Pindahkan anakan bebek yang bulunya sudah setengah kering atau kering seluruhnya
ke tempat lain yang suhunya hampir sama dengan suhu ruang penetasan
o Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
o Setelah semuanya selesai, mesin tetas dibersihkan dan difumigasi kembali untuk
persiapan proses penetasan berikutnya.

Kesimpulan
Menetaskan telur bebek adalah sebuah proses yang lebih menantang jika dibandingkan dengan
penetasan telur ayam.

Jika di awal percobaan, Anda mendapati tingkat keberhasilan penetasannya masih rendah, jangan
berputus asa.

Ulangi lagi proses penetasannya. Selalu catat Angka-angka pembacaan pada Suhu dan Kelembaban di
setiap harinya, lalu buatlah penyesuaian sampai Anda dapatkan tingkat keberhasilan penetasan yang
lebih baik.

Jika Anda dapati anakan bebek mati di dalam telur sebelum berhasil menetas, maka kecurigaan terbesar
adalah pada Tingkat Kelembabannya. Bebek lebih sensitif terhadap tingkat kelembaban daripada ayam.

Seiring berjalannya waktu, pengetahuan Anda akan bertambah dengan informasi seputar penetasan
bebek, dan Anda akan mampu mengatasi kendala-kendalanya satu per satu.

Semoga beberapa tips dari praktisi lokal di atas bisa menjadi referensi terbaik bagi Anda untuk bisa
segera diaplikasikan teknik-tekniknya.

Selamat Mencoba!

===============

Sebagai referensi pembanding bagi Anda, ada pengalaman seorang peternak Bebek bernama Tim
Daniels berkebangsaan Inggris yang mungkin perlu Anda simak juga untuk memperkaya pengetahuan
terkait proses penetasan Telur Bebek, khususnya pada faktor Kelembaban yang bisa Anda baca disini.

Menurutnya, telur tidak perlu dibersihkan sampai bersih, karena setiap telur telah memiliki Lapisan Alami
yang melindunginya dari kemungkinan masuknya bakteri melalui pori-pori cangkang telur.

Dan terbukti, beberapa kali ia berhasil menetaskan telur-telur yang permukaan cangkangnya masih kotor.
Cara Menetaskan Telur Bebek dengan Kardus Bagi
Pemula pasti berhasil
Daftar Isi [show]
Cara Menetaskan Telur Bebek dengan Kardus – Nah setelah kita mengetahui Cara Beternak
Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan
telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir
sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua
spesies ini diperhitungkan.

Bila agan-agan penasaran ingin usaha ayam petelur bisa simak peluang usaha budidaya ayam
petelur

Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk
mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28
hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah
pengaturan.

Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas
biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer
pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.

Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi
dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut

Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik
membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut
akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang
terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua
Baca Juga :   13 Cara "Paling Mudah" Penangkaran Ayam Hutan Hijau Terlengkap

menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan
dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam
pengaturan baki.

Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor.
meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari
induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya.

Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum
di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari.

Membersihkan Telur
telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan
pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-
kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain
basah yang bersih.

Persiapan Mesin Tetas


Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama
menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas
atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas
tersebut.

Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan
serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut
baru dibeli.

Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada
suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke
dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang
lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat)

Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan
tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama
proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu :

Baca Juga :   Sistem Bioflok Meningkatkan Produktifitas Ikan Lele 2 Kali Lipat
Hari ke-1
 Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di
atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses
prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
 Ventilasi ditutup rapat
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-2
 Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan
telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam.
Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.

Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti
mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.

Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi.
Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.

Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak
tersebut berkurang

Hari ke-4
 Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
 Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-5
 Pembalikan telur harian
 Ventilasi dibuka ½ bagian
 Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)

Hari ke-6
 Pembalikan telur harian
 Ventilasi dibuka ¾ bagian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang
Hari ke-7
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati).
Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi
kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba
semakin jelas
 Ventilasi dibuka seluruhnya

Baca Juga :   Cara Budidaya dan Usaha Ternak Ayam Bangkok Yang Menguntungkan

Hari ke-8 sampai ke-13


 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati.
Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20


 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air
dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio
mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-22 sampai ke-25


 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
 Hari ke-26 sampai ke-27
 Pembalikan telur dihentikan
 Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling
halus)
 Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28
 Telur-telur sudah banyak yang menetas
 Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
 Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering
seluruhnya
 Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
 Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk
persiapan proses penetasan berikutnya.

Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau
melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang
beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau
diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari
Cara Monotasking Telur Puyuh, Dijamin Daya Tetas
100%
Published by  drh. Karinadintha Marsya Rachman at  17 Juni 2020

Masih banyak orang yang bingung bagaimana cara menetaskan telur puyuh, agar bisa berhasil hingga
mendekati 100% keberhasilan. Tentu saja, Anda tidak bisa mengandalkan indukan burung puyuh untuk
menetaskan, karena burung puyuh budidaya tidak memiliki kemampuan untuk menetaskan telur burung
puyuh liar (gemak).

Oleh sebab itulah, keberlangsungan regenrasi burung puyuh budidaya/persilangan ini mengandalkan
mesin tetas bantuan manusia. Lalu, bagaimana caranya agar produktivitas dari usaha penetasan telur
puyuh ini bisa optimal?

Tentu saja Anda harus mengikuti SOP yang berlaku, agar tidak terjadi kerugian dalam usaha penetasan
telur puyuh. Berikut ini cara menetaskan agar bisa menetas semua:

Pemilihan Telur Puyuh Tetas


Untuk usaha penetasan telur puyuh, tentu telur puyuh berkualitas adalah kunci keberhasilannya. Berikut
ini ciri-ciri telur tetas berkualitas yang layak untuk ditetaskan:

 Telur harus tampak halus, bersih, rata, dan bebas retak. Lakukan pembersihan langsung
pada telur yang akan ditetaskan. Ini bertujuan agar telur bebas dari kontaminasi bakteri,
jamur/virus.

 Pilih telur yang berwana cerah dan tidak terlalu pekat.

 Tampilan bintik telur puyuh terlihat jelas

 Pilih telur yang fresh. Jangan pilih telur yang telah disimpan >7 hari. Penyimpanan telur yang
terlalu lama mempengaruhi daya tetas telur.

 Pilih telur dari peternak yang jelas, dengan indukan berumur minimal 2,5 bulan, hingga 8
bulan.

 Berat telur normalnya adalah 11-13 gram/butir.


Bagi Anda pelaku budidaya burung puyuh, Anda bisa artikel Cara Ternak Puyuh Petelur Yang Terbukti
Produksi Telur Meningkat 90% Artikel tersebut, sudah diterapkan oleh mitra kami dengan hasil yang luar biasa.
Hal-Hal Penting Yang Harus Diketahui Dalam Proses Penetasan Telur Puyuh
Sebelum Anda melakukan penetasan telur, maka Anda harus memahami adanya beberapa hal mendasar
yang bisa mempengaruhi keberhasilan penetasan telur.

Berikut ini hal-hal penting yang harus diketahui dalam proses penetasan telur puyuh:

a. Pentingnya Perlakuan Membalik/Memutar Telur


Membalik atau memutar telur adalah salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam proses
penetasan telur puyuh. Ini bertujuan untuk menyalurkan panas ke seluruh permukaan telur.

Selain itu, pemutaran telur ini juga berguna untuk mencegah bibit menempel pada kulit/cangkang telur
pada fase permulaan penetasan. Ini berguna untuk mencegah zat kuning telur dengan selaput
pembungkus anak (allanthois) tetenun pada fase-fase berikutnya.

Lakukan pemutaran telur ini setiap hari. Minimal, pemutaran dilakukan 3 kali, atau optimalnya adalah 5-6
kali sehari.
b. Fertilitas Dan Daya Tetas
Telur tetas/fertil diperlukan agar telur dapat menetas menjadi anak burung puyuh. Telur tetas ini
merupakan telur yang telah dibuahi oleh sel kelamin jantan.

Sedangkan fertilitas merupakan jumlah atau persentase telur yang fertil dari seluruh telur yang ada dalam
suatu penetasam. Pada telur ini, harus terdapat mineral utama yang mencukupi, yaitu calsium pada
kerabang telur.

Fertilitas telur burung puyuh ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Sperma

2. Umur pembibitnya

3. Konsumsi pakan

4. Kondisi iklim, musim dan suhu

5. Waktu perkawinan

6. Sifat kawin pejantan

7. Banyaknya produksi telur

Selain kalsium, persentase daya tetas (persentase telur yang menetas dari jumlah telur yang fertil) juga
dipengaruhi oleh protein, energi, mineral, fosfor dan vitamin didalam telur. Semua itu bermanfaat untuk
mendukung pertumbuhan embrio saat telur tersebut ditetaskan.

Untuk mempertahankan kualitasnya, maka jangan menyimpan telur terlalu lama. Sebab, setiap harinya,
daya tetas telur bisa menurun sekitar 3%. Terlebih, jika telur tidak disimpan dengan baik didalam plastik
PVC.

Penetasan Telur Puyuh Menggunakan Mesin Tetas


Pada dasarnya, penetasan telur puyuh tidak jauh berbeda dengan metode penetasan telur ayam atau
bebek. Oleh sebab itulah, Anda bisa menggunakan mesin tetas unggas lain, yang dijual dipasaran.
Meski begitu, tentu saja penetasan telur puyuh memerlukan perlakuan khusus, dibandingkan dengan telur
unggas lain. Berikut ini langkah-langkah penetasan telur menggunakan mesin tetas:

1. Pilih telur puyuh sesuai dengan persyaratan pemilihan telur puyuh tetas, seperti yang ada di
point 1.

2. Letakkan telur puyuh kedalam mesin tetas dengan hati-hati.

3. Putar telur dengan posisi 90o, setidaknya 4-6 kali sehari.

4. Suhu penetasan telur puyuh diatur sesuai dengan lamanya telur. Pada minggu pertama,
suhu yang disarankan adalah 38,30oC atau (1010 F). Selanjutnya, pada minggu kedua-ketiga
atau hingga menetas, atur suhu pada angka 39oC atau (1030 F).

5. Pantau suhu telur pada mesin penetasan dengan cara: letakkan termometer sejajar dengan
ujung telur, agar suhu yang diukur akurat.

6. Atur temperatur kelembaban telur dengan menggunakan hygrometer. Pastikan bahwa


kelembaban telur tidak kurang dari 60%-79%.

7. Terus lakukan perawatan tersebut sambil menunggu telur burung puyuh hingga menetas.

8. Lama penetasan telur puyuh berkisar antara 19-21 hari.

Nah, itu adalah panduan cara menetaskan telur puyuh agar produktivitasnya tinggi. Dengan mematuhi
peraturan tersebut, maka daya tetas telur bisa mencapai 100%.
Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mudah
By ilmu ternak  Wednesday, January 23, 2019 

Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mudah - Potensi ternak puyuh saat ini bisa dibilang masih
sangat menguntungkan. Tidak heran jika sekarang banyak peternak berlomba lomba membuat
peternakan burung puyuh modern untuk mendapatkan hasil maksimal. Umumnya peternak
berfokus pada pengembangbiakan burung puyuh. Disamping menetaskah telur puyuh untuk
dijual sebagai bibit, peternak juga menjual telur puyuh konsumsi mengingat harganya yang
lumayan. Mengingat pentingnya cara menetaskan telur puyuh untuk menciptakan bibit puyuh
petelur dan pedaging unggulan maka saya ingin membagikan sedikit pengalaman saya
beternak burung puyuh.

Dalam manajemen pengelolaan peternakan puyuh tentunya kita akan menjumpai kegiatan
menetaskan telur puyuh, memanajemen kebutuhan untuk perawatan kandang dan puyuh
supaya tidak terjadi pemborosan. Juga bagaimana cara menambah hasil yang optimal dengan
dana yang kecil. Maka dari itu banyak peternak berlomba lomba mencari teknik dan cara
menetaskan pelur puyuh dengan mudah untuk menekan biaya produksi. Menetaskan telur
puyuh sangat banyak manfaatnya, kegiatan ini juga bisa menjadi peluang bisnis baru yang
mungkin prospek pemasaranya akan sangat baik.

Cara Menetaskan Telur Puyuh dengan Mudah


Lalu bagaimana metode penetasan telur puyuh yang baik dan benar agar menghasilkan bibit
puyuh terbaik? Jika kita sering mengikuti seminar peternakan, kita akan mendapatkan banyak
ilmu terkait manajemen penetasan telur puyuh sehingga kita bisa menetaskan telur puyuh
jantan maupun burung puyuh betina dengan perbandingan sesuai yang kita inginkan. Pada
artikel kali ini gua akan ngebahas mengenai tips tips cara menetaskan telur puyuh dengan
mudah. Baik dari bibit ternak puyuh pedaging maupun puyuh petelur.

Berikut cara menghasilkan bibit puyuh unggulan sendiri, langkah langkah yang harus dilakukan
ialah :
1. Memilih indukan puyuh
Hal pertama yang harus kita ingat jika ingin menetaskan telur puyuh untuk menghasilkan bibit
unggulan adalah pemilihan induk. Dalam memilih bibitan puyuh yang baik, maka ada beberapa
kriteria untuk menjadi indukan puyuh. Pemilihan indukan puyuh yang baik ini bertujuan agar
nantinya indukan menetaskan telur dengan baik juga. Berikut beberapa kriterianya :

 Calon indukan puyuh harus berbadan sehat dan tidak ada cacat di tubuhnya

 Usia indukan harus sudah matang yakni berusia 3 - 4 bulan 

 Calon indukan puyuh juga harus produktif 

 Umumnya masa produksi indukan mencapai 1,5 - 2 tahun

2. Mempersiapkan kandang puyuh


Sebelum mulai menetaskan telur puyuh sendiri, tentunya kita harus menyiapkan kandang
terlebih dahulu. Penggunaan kandang puyuh sama halnya dengan penggunaan kandang seperti
ayam potong. Yakni bisa menggunakan kandang tipe baterai atau dengan tipe litter. Namun
juga harus diperhatikan pula bahwa lokasi berdirinya kandang tidak boleh sembarangan. Lokasi
penempatan kandang puyuh harus tenang dan jauh dari kebisingan. Jika lokasi terlalu bising
maka puyuh akan mudah stres.

Dalam cara menetaskan telur puyuh agar menjadi efektif perlu mempersiapkan beberapa
kandang, mulai dari kandang untuk calon indukan betina dan jantan, kandang untuk perkawinan,
juga kandang untuk pembibitan burung puyuh (DOQ). Perlu diingat juga kandang harus memiliki
sirkulasi udara yang baik. Untuk pembuatan kandang litter, ukuran kepadatanya 40-60 ekor/m2.
Perbandingannya 1:4 yakni 1 ekor puyuh jantan dan 4 ekor puyuh betina.

3. Pemilihan telur puyuh


Dalam proses menetaskan telur puyuh, kita harus ingat bahwasanya telur puyuh yang bagus
adalah telur yang memiliki daya tetas tinggi. Pemilihan ini bertujuan agar telur puyuh menetas
semua, dan tidak mengalami kerugian yang berlebihan. Hal ini ditujukan agar cara menetaskan
telur puyuh dengan mudah. Adapun kriteria pemilihan telur puyuh yang memiliki daya tetas
tinggi :

 Bentuk telur oval

 Memiliki berat antara 10-11 gram 

 Cangkang memiliki tebal yang rata 

 Permukaan telur halus 

 Telur puyuh terlihat bersih 

 Umunya warna telur puyuh putih dengan corak hitam.

4. Cara menetaskan telur puyuh


Saat sudah memiliki indukan puyuh yang baik dan telur dengan daya tetas tinggi. Waktunya
untuk memulai proses penetasan telur puyuh. Langkah awal siapkan mesin tetas yang mampu
menampung kurang lebihnya 600-1000 butir telur puyuh. Mesin yang bagus juga memiliki
pengaturan tekanan panas yang otomatis.

Urutan pertama dalam menetaskan telur puyuh unggulan adalah letakan telur puyuh yang siap
menetas kedalam penampung telur (egg tray). Posisi telur juga tidak boleh sembarangan,
bagian telur yang tumpul menghadap keatas. Setiap hari telur juga harus dibolak balik kurang
lebih 2-3 kali diwaktu yang sama. Hal tersebut bertujuan agar semua bagian telur dapat terkena
panas secara merata. Perkembangan telur setiap harinya sebagi berikut :
a. Penetasan pada hari ke 1-2
Pengaturan suhu pada hari 1-2 kisaran antara 38 ͦC-39 ͦ C dengan keadaan semua ventilasi
tertutup rapat. Pintu mesin jangan sampai dibuka buka, karena akan mempengaruhi dalam
proses penetasan telur. Pada hari 1-2 biarkan telur pada posisinya karena pembalikan tidak
perlu dilakukan.
b. Penetasan pada hari 3-7
Suhu pada hari ketiga msih tetap sama, dan ventilasinya dapat dibuka ¼ bagian. Pada hari
kelima ventilasi bisa dibuka ¾ bagian. Dan pada hari keenam ventilasi sudah bisa dibuka
seluruhnya. Pembukaan ventilasi sangat perlu dilakukan.

Pada hari ketiga pula telur sudah bisa dibalik, pembalikan telur dengan cara
menggelindingkanya dengan telapak tangan. Namun jika cara menetaskan telur puyuh
menggunakan mesin penetas otomatis, telur cukup di bolak balik dengan cara memiringkan rak
penampung telur kekiri / kekanan. Tujuan dari pembalikan telur setiap harinya adalah untuk
menghindari embrio telur melekat pada cangkang. Jika hal itu terjadi maka telur tidak akan
menetas.

Ada cara untuk memastikan bahwa proses penetasan burung puyuh berlangsung atau tidak.
Pada hari ke 5 atau ke 7 ambilah dua sampai lima telur sebagai sempel. Lalu gunakan teropong
dengan lampu untuk menerawangnya. Hal itu untuk memastikan apakah ada embrio puyuh
yang tumbuh atau tidak. Adapun cara lain yang dapat Anda lakukan, yaitu dengan memecahkan
satu telur dan memastikan adakah titik galur merah pada telur atau tidak. Jika titik itu ada maka
telur sedang mengalami proses penetasan.

c. Penetasan pada hari ke 8-14


Pengaturan suhu ruangan harus tetap dijaga agar stabil. Ventilasi biarkan tetap terbuka, dan
pembaliakan telur dilakukan setiap hari. Kegiatan ini dilakukan agar cara menetaskan telur
puyuh lebih mudah dan dapat berjalan lancar sampai telur telur puyuh menetas.

d. Penetasan pada hari 14-17


Hari ke – 14 pembalikan telur mulai berhenti dilakukan hingga telur menetas. Jika proses
penetasan normal dan tidak ada kendala seperti mati lampu, dan suhu tetap stabil kisaran 38 ͦ
C-39 ͦ C. Umumnya telur akan menetas pada hari ke 16-18. Itu berarti proses penetasan sudah
berakhir. Setelas anak puyuh keluar dari cangkang dan bulu bulunya sudah mengering maka
anakkan puyuh siap untuk dipindah tempat ke boks ataupun dijual

Anda mungkin juga menyukai