Anda di halaman 1dari 15

PENETASAN TELUR ITIK

MENGUPAS STRATEGI BISNIS PENETASAN TELUR ITIK


Latar Belakang Penetasan Itik

DARI SEGI MORFOLOGI (KEBIASAAN HIDUP ITIK)


 Itik peliharaan tidak pandai mengerami telurnya sendiri
CARA MEMPEROLEH KETURUNAN
 mengeramkan telur itik dengan induk ayam atau entok betina,
 mengeramkan telur itik dengan jumlah yang banyak sekaligus, kita dapat pula
menggunakan alat berupa mesin tetas.
Peluang Usaha
Penetasan Telur Itik
 Permintaan Dod Tinggi Dan Belum Terpenuhi di Kabupaten magelang permintaan bibit
DOC yang berkualitas termasuk tinggi untuk menunjang kebutuhan daging di sector
kuliner dan pariwisata
 Perputaran Modal Cepat 28 hari
 Tidak perlu modal yang Besar
 Fluktuasi Harga Rendah/ harga DOD lebih stabil (walaupun pandemi)
 Resiko Relatif Rendah (untuk usaha sambilan)
 Keuntungan Besar (keberhasilan Daya Tetas >80 %)
Pemilihan Telur
 Berasal Dari Hasil Perkawinan Induk Jantan Dan Betina Dengan
Imbangan Sex Ratio (1:6-8 Ekor)
 Berat Telur 60-65 Gram
 Berasal Dari Induk Yang Berumur Lebih Dari 9 Bulan
 Lama Penyimpanan Telur Tidak Lebih Dari 5 Hari
 Kerabang Telur Tidak Terlalu Tebal Atau Tipis
 Pakan induk Seimbang
 Bentuk Oval
 Telur Bersih
Perlakuan Telur

 a.Pembersihan Dari Kotoran Yang Menempel Jangan Sampai


Lapisan Telur Hilang
b.Untuk Menghilangkan/Meminimalkan Kuman Dapat Dilakukan :
c.Pembilasan/pengelapan Dengan Air Hangat

 Persiapan Alat
a.Fumigasi Dengan Desinfektan
b.Menyalakan Mesin 3 Jam Sebelum Telur Masuk
c.Pengaturan Suhu 37-38 Oc Dan Kelembaban 65-70%
d.Sediakan Bola Lampu/Lampu Minyak/Genset/Ups
Proses Penetasan
 Hari ke-1
a.Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau
tegak (bagian tumpul di atas).
b.Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau
melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra
merata dengan air hangat.
c.Ventilasi ditutup rapat
d.Kontrol suhu (38°C)
 Hari ke-2
a.Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
b.Kontrol suhu (38°C)
 Hari ke-3
a.Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. b.Disarankan
pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu
setiap 8 jam. pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan 21.00.
c.Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda.
d.Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika
telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut
dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. e.Peneropongan telur dilaukan ditempat yang
gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
f.Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
g.Peneropongan Telur kosong Keadaan di dalam telur tampak jernih, tanpa ada serabut-serabut urat,
rongga udara tidak terdapat perubahan dan tidak tampak adanya kehidupan. Kuning telur.
h.Telur dikeluarkan dari mesin tetas dan masih baik untuk dikonsumsi.
i.Telur mati Telur mati ditandai dengan bintik hitam atau pelangi warna merah dan tidak
menunjukkan adanya pergerakan dari kehidupan.
j.Telur yang sudah yakin mati dapat langsung dikeluarkan dari mesin tetas, akan tetapi telur yang
masih meragukan statusnya dibiarkan dulu dengan diberi tanda khusus.
k.Telur hidup Ditandai dengan adanya serabut urat, rongga udara meluas dan tampak adanya
kehidupan di dalam telur.
 Hari ke-4
a.Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
b.Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
c.Kontrol suhu (38°C)

 Hari ke-5
a.Pembalikan telur harian
b.Ventilasi dibuka ½ bagian
c.Kontrol suhu (38°C)

 Hari ke-6
a.Pembalikan telur harian
b.Ventilasi dibuka ¾ bagian
c.Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam
bak tersebut berkurang.
 Hari ke-7
a.Pembalikan telur harian
b.Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio
(hidup atau mati).
c.Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah
pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut
yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas Ventilasi dibuka
seluruhnya

 Hari ke-8 sampai ke-13


a.Pembalikan telur harian
b.Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah
air dalam bak tersebut berkurang.
 Hari ke-14
a.Pembalikan telur harian
b.Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap
hidup atau sudah mati.
c.Telur fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga
udara yang terlihat jelas

 Hari ke 15 sampai ke-20


a.Pembalikan telur harian
b.Kontrol suhu dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan
penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut
berkurang.
 Hari ke-21
a.Pembalikan telur harian
b.Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. c.Embrio mati
ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

 Hari ke-22 sampai ke-25


a.Pembalikan telur harian
b.Kontrol suhu (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

 Hari ke-26 sampai ke-27


a.Pembalikan telur dihentikan
b.Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling
halus)
c.Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
 Hari ke-28
a.Telur-telur sudah banyak yang menetas

b.Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih
longgar

c.Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering
atau kering seluruhnya

Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29


Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi
kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Analisis usaha penetasan telur itik
Perkiraan analisis usaha penetasan telur itik sebagai berikut:
Biaya Bahan Baku (mesin dan instalasi sudah punya)
1. Pembelian telur itik
A. Telur itik 200 butir x Rp 2.000,- .................................................Rp 400.000,-
B. Biaya penyusutan alat dan listrik...........................................Rp 50.000,-
C. Biaya tenaga kerja Rp. 300,-/butir/periode..........................Rp. 60.000,-
2. Hasil jual
(DT 70 %) DOD 140 ekor x Rp. 6500 (acak jantan betina)........Rp 910.000,-
Telur non vertil 3 hari pasca candling……………………………Rp. 0,-
3. keuntungan
Modal – hasil jual Rp 910.000 - Rp 510.000 ................................ Rp 400.000,-/produksi/200 ekor- DT 70%
(daya tetas 70 % dari total 200 ekor yg di tetaskan)
4. Pemasaran Itik
Proses pemasaran usaha kami masih secara manual yaitu ketika itik semu menetas kami jual kepada
pemasok anak itik dan kadang ada juga yang sudah memesn terlebih dahulu jumlah itik sebelum menets.
Suka duka usah penetsan telur itik
 Suka Duka
1.Apabila telur itik menetas lebih dari 80% 1. Telur itik menetas kurang dari 50%
2.Tidak ada hambatan dalam hal suplay listrik 2 Terjadinya pemadaman listrik yang lama
sehingga mempengaruhi proses penetasan telur itik
3 ketik banyak pasokan telur itik dengan kualitas baik 4 sulit mendapatkan mendapatkan
telur berkualitas baik
 Harapan – harapan usaha penetasan telur dimasa mendatang
1.Ingin mempunyai induk itik petelur yang berkualitas sehingga tidak perlu mencari telur
itik ke tempat lain
2.Mempunyai genset / pengganti listrik ketik terjadi pemadaman sumber listrik
3.Ingin memutar proses bisnis dilingkungan sendiri dengan cara mempunyai mempunyai
induk itik petelur kemudian telur ditetaskan dengn mesin dan itiknya dipelihara menjadi
itik pedaging setelah itu baru dipsarkan dengn itu keuntungn menjadi berlipat ganda.
4.Proses pemasaran via internet
Beberapa tips sukses menetaskan telur
bebek adalah
 1.Jangan menetaskan telur bebek yang berwarna terlalu putih atau terlalu biru
(Jika telur bebek terlalu putih biasanya DOD nya kecil, jika telurnya terlalu biru biasanya
susah pecah dan jika berhasil biasanya bebeknya lumpuh)

 2. Telur bebek yang ditetaskan jangan berumur lebih dari 4 hari. Telur bebek yang
berumur lebih dari 4 hari biasanya kualitasnya sudah kurang bagus

 3.Telur dibalik 2 X sehari dan disemprot dengan air

Anda mungkin juga menyukai