Anda di halaman 1dari 5

Perlengkapan mesin tetas:

1. Sumber panas

2. Rak telur

3. Bak air

4. Termostat

5. Termometer

6. Higrometer

7. Lampu pilot

PENYEBAB KEGAGALAN MENETAS

1. Embrio berhasil meretakan kerabang tetapi tidak berhasil menetas Penyebab : Kelembaban tinggi pada periode

Setting
2. Anak unggas yang menetas kecil dan lemah, sebagian besar mati dalam telur, kantong udara besar Penyebab :

Kelembaban rendah pada periode Setting


3. Embrio Mati pada Umur 12-18 Hari, Embrio Tumbuh Baik Tetapi Tidak Dapat Meretakan Kerabang Penyebab

: Suhu penetasan terlalu rendah atau terlalu panas, Ventilasi kurang baik, Pemutaran telur tidak benar,

Kebakaan.
4. Terlihat Ada Lingkaran Darah atau Terlihat Ada Perkembangan Embrio penyebab : Suhu penetasan terlalu

tinggi, Telur terlalu tua


5. Menetas Lambat penyebabnya Temperatur rendah

Faktor-faktor yang mempengaruhi daya tetas:

1. Inbreeding

2. Sifat lethal dan semi lethal (paruh bengkok, leher pendek, daging tidak sempurna tidak menetas)

3. Produksi telur (makin tinggi daya tetas makin baik)


4. Umur induk (yang baik ayam, itik, puyuh…)

5. Manajemen pemeliharaan

• Macam kandang

• Kesempatan tumbuh/kawin

• Komposisi jantan-betina

• Pakan

6. Fisik telur

• Bobot/besar telur

• Bentuk

• Warna

• Kualitas

7. Penanganan telur

a. Sebelum ditetaskan:

Suhu, Kelembapan, Handling Kebersihan, Umur telur

b. Selama penetasan:

Suhu, Kelembapan, Pemutaran telur, Ventilasi, Sanitasi

Setter = mesin tetas yang digunakan khusus untuk pengeraman telur selama 18 hari (telur ayam)

Hatcher = mesin tetas yang digunakan khusus untuk penetasan telur yaitu hari ke 19-21 (telur ayam)

Telur tetas ayam : telur yang diperoleh dari induk yang dikawinkan dan diharapkan selama 21 hari penetasan

akan menghasilkan anak ayam

• Telur fertil : telur yang telah ditunasi dimana perkembangan sel telur pada saat oviposition telah mencapai

stadium balstoderm.

• Telur fertil diperoleh dari induk yang dikawinkan dengan pejantan 30 jam setelah perkawinan (fertilitas Max :

2-6 hari stl perkawinan)spermatozoa tahan hidup di oviduct 11-14 hari  6-10 stl perkawinan telur masih

fertil)

• Telur infertil : telur yang tidak ditunasi dan digunakan sebagai telur konsumsi
Istilah Dalam Penetasan
Istilah-istilah  di dunia penetasan Ayam:
Hen day production:  produksi telor oleh Indukkan per hari
Cull Egg: telor-telor yang di afkir atau tidak layak masuk Hatchery. Seperti Double Yolk, Small
egg, Crack egg,  Damage egg. Abnormal egg. Sand egg. Dirty egg. Floor egg.
Double yolk: Sebutir telor dengan kuning telor dua. (Oleh orang yang piawai, dapat dilihat
bayangannya dengan diteropong memakai senter).
Small egg: Sebutir telor dengan ukuran dan berat yang kecil.
Crack egg: sebutir telor dimana kerabangnya mengalami keretakan, dari retak rambut hingga
retak nyata.
Damage egg: sebutir telor dimana kerabangnya mengalami kerusakan parah sehingga cairan
telornya keluar.
Abnormal egg: Sebutir telor bentuknya tidak normal. Berbentuk keriput, berbentuk bola,
berbentuk lancip.
Sand egg: Sebutir telor dimana pada bagian tumpulnya permukaannya kasar seperti ampelas.

Young egg: Sebutir telor dengan kerabang masih lembek tak berkalsium.

Dirty egg: Sebutir telor dimana permukaannya kotor diselimuti kotoran ayam yang menempel
atau kotoran dari litter basah atau terkena cairan kuning telor/putih telor.
Floor egg: Sebutir telor dimana cukup lama berada pada litter kandang, sehingga terlihat jelas
sebagian kerabangnya bopeng seperti terkena bedak yang tidak rata.
Hatching Egg : Telor tetas, berukuran normal dan bersih dari berbagai macam kotoran.
Egg set: Telor-telor yang benar-benar sudah siap masuk dalam proses penetasan. Jadi angka
Egg set ini didapata dari Hatching egg dikurangi telor-telor yang terseleksi akibat pecah saat
penanganan di perjalanan atau saat sebelum masuk Cool room.
Infertil egg: Telor yang benar-benar tidak dibuahi oleh sang pejantan. Hal ini hanya bisa
dilihat bila mana sang pengamat sudah piawai melalui peneropongan atau terpaksa di
pecahkan telornya kemudian dilihat perkembangan Blastodermnya.
Candling egg: Telor hasil penyortiran saat transfer Egg set ke ruangan Hatcher. Umumnya
pelaksanaan transfer dilakukan saat umur proses pengeraman Egg set di setter sudah 18 s/d
18.5 hari.
Pull Chickens/Pull out of chick: Adalah kegiatan untuk mengeluarkan atau memanen DOC dari
dalam Hatcher, baik secara sederhana atau semi modern dimana DOC dikeluarkan lalu
dilewatkan melalui ban berjalan ke ruangan lain. Pada saat DOC melewati ban berjalan
dilakukanlah seleksi DOC yang cacat dan under grade terlebih dahulu. Sisanya masuk kedalam
Box DOC kemudian di letakkan di ruangan Seleksi untuk proses selanjutnya.
Seleksi DOC: Seleksi DOC dilakukan di ruang seleksi, pada umumnya Ada tiga grade atau
kwalitas yang diterapkan oleh manajemen yakni Grade A atau disebut juga kwalitas Super,
kemudian Grade B atau disebut juga Grade BM dan terakhir Grade C atau disebut juga Polosan.
Dimana DOC Grade A, mempunyai berat badannya di atas 38 atau lebih dari 40 gram per ekor.
                                     Berat badan DOC broiler diatas 40 gram, adalah yang disukai oleh
peternak. Hal ini selaras dengan pengalaman kereka di kandang terhadap hasil penelitian.
Artinya semakin DOC memiliki berat yang  diatas 38 gram maka pertumbuhan nya akan cepat
dan menghasilkan performan yang bagus pada saat panen. DOC grade A akan lebih bagus lagi
bila indukkannya setelah puncak produksi 34 s/d 54 minggu.

DOC Grade B atau BM, mempunyai berat badan hampir sama dengan grade A, tapi masalah
kwalitasnya lebih rendah dari grade A. Umumnya DOC grade  B tidak rata beratnya, ada sedikit
terkena pecahan telor menempel di badannya atau lapisan kulit luar/outer membran telor,
sekitar perutnya agak botak atau ada warna lebih kuning disekitar pusarnya dan terkadang tali
pusar mirip benang masih menempel pada pangkal pusar.
DOC Grade C atau Polosan,  berat badannya ringan atau kecil-kecil penampilannya, terkadang
terlihat pusar hitam masih menempel pada pangkal pusar. Dan sering dijumpai lapisan Kulit
luar/outer membran menempel pada badannya bahkan pecahan yolk menempel di bagian
badannya. Jika ada DOC dengan berat badan yang gemuk tapi umumnya perutnya yang besar,
lembek dan pusernya tidak menutup alias masih basah.

Saleable Chick: Pada saat seleksi DOC, karyawan akan senantiasa menghitung 102 ekor per
boxnya, baik itu Grade A, B/BM atau Grade C/polosan. Jumlah total DOC yang didapat pada
satu flok yaitu total Grade A, B/BM dan C/Polosan disebutlah Total Saleable Chick jika dibagi
dengan total Egg Set dari flok bersangkutan maka didapat persentase angka yang disebut
PERSEN SALEABLE CHICK.

Available Chick: Sedangkan pengertian Available Chick adalah Jumlah total Grade A, B/BM dan
C/Polosan tanpa tambahan 2 ekor. Artinya dalam perhitungan per boxnya hanya "terisi" 100
ekor saja. Angka 100 ekor inilah yang nantinya sebagai dasar perhitungan dan pembayaran
uang DOC antara Breeder dengan Peternak.
Jadi dengan kata lain dan dimana semua sudah mengerti bahwa 2 ekor DOC adalah sebagai
ekstra pengganti resiko kematian di perjalanan.   
Jika total DOC Available dari Grade A, B/BM dan C/polosan dibagi total Egg Set dari flock
bersangkutan maka didapat persentase angka yang disebut PERSEN AVAILABLE CHICK.

Persen Hatch: Hasil perhitungan dari pembagian DOC yang netas yaitu penjumlahan dari DOC
kwalitas Super+BM+Polos+DOC afkir dibagi Jumlah telor tetas semula/total egg set.

Persen Hatchability: Hasil perhitungan dari pembagian jumlah DOC Kwalitas super+BM+Polos
+DOC afkir dibagi jumlah telor tetas yang fertil/telor yang masuk kedalam Hatcher.

Persentase Death In Shell: Hasil perhitungan jumlah dari Telor-telor yang tidak menetas +
telor terlambat menetas dibagi Telor tetas semula/total egg set.

Total Egg Set:  Adalah jumlah telor Tetas yang masuk kedalam mesin Setter untuk menjalani
proses penetasan. Jumlahnya tergantung type mesin Setter dan pengalaman di lapangan yang
menyangkut masalah suhu lingkungan setempat.

Vaccinasi Marek:  Adalah pelaksanaan vaccinasi yang diperuntukkan khusus pada DOC Layer, 
yang sehat saja. Saat DOC masih di Hatchery.
Pada umumnya management Hatchery menambahkan zat Anti biotik kedalam larutan vaccine
seperti gentamycin sebagai penangkal tambahan/dini terhadap kuman gram negatif atau
positif.

Debeaking: Adalah pelaksanaan potong paruh yang diperuntukkan pada DOC Layer, yang sehat
saja.

Anti stress: Zat atau bahan padat anorganik/organik diberikan ke pada DOC, ditaruh pada
kotak-kotak box DOC. Hal ini dimaksudkan agar DOC-DOC dapat sesegera mungkin memakan
anti stress tersebut sehingga daya tahan tubuhnya kuat selama perjalananke peternak.
Sexing adalah tindakan khusus untuk menentukan jenis kelamin.

Culling CHICK adalah proses pengeluaran Day Old Chick yang tidak diinginkan dari kelompoknya
dengan cara melihat tanda-tanda kelainan atau cacat yang diderita. PEMUSNAHAN SECARA
DISENGAJA

Debeaking Perusahaan penetasan sekarang telah banyak yang melakukan potong paruh pada Day
Old Chick untuk mencegah mematuk bulu, apabila dipotong ketika kecil maka paruh tersebut
biasanya tidak akan tumbuh kembali sampai periode pertumbuhan atau grower,

Anda mungkin juga menyukai