Anda di halaman 1dari 27

MATA PELAJARAN

PETELUR
OLEH
JUNAINAH, S.Pd
Memelihara Ayam Periode Layer
Pemeliharaan dimulai saat ayam berumur 18-21 minggu hingga
umur 65-80 minggu.
Pemeliharaan ayam pada periode ini ditujukan untuk
mendapatkan ayam yang memiliki penampilan optimum,
baik dari segi kesehatan, produksi telur dan konversi pakan
yang baik.
1. Pemindahan ke Kandang Battery
• Umur Pemindahan
Berkisar 15-16 minggu untuk mengurangi stres dan dilakukan sebelum ayam bertelur pertama kali.
Seminggu sebelum dipindah ayam divaksinasi dan obat cacing diberikan 3 hari sebelum ayam
dipindah.
Pemindahan yang lama menyebabkan tertundanya waktu bertelur pertama, kematian yang lebih
tinggi dan meningkatnya ayam betelur di lantai.

Contoh Ayam dalam Baterry.


Sumber: Gustindo Layer Farm, Cianjur-2008
• Pengangkutan:
- Saluran pencernaan kosong
- Waktu pemindahan pada cuaca yang baik
- peralatan dan kendaraan pengangkut harus bersih dan
sudah di desinfektasi.
- Sirkulasi udara pada pengangkutan baik dan hindari pullet
terkena aliran udara langsung
- Hindari kendaraan berhenti
2. Pemberian Pakan dan Minum
Ayam diberi minum dulu, dan tunggu 3-4 jam sebelum diberi
pakan.
Penggantian jenis pakan dilakukan saat ayam sudah bertelur
2%.
Kandungan pakan layer harus cukup mengandung pospor
dan kalsium.
Contoh Memberi Pakan
Sumber: Gustindo Layer Farm Cianjur, 2008

Pemberian Pakan dan Minum.


Sumber Gustindo Layer Farm- Cianjur, 2008
• Ransum
No
Ayam Ras Menurut SNI
Uraian Layer
1. Kadar air max (5) 14,0
2. Protein Kasar (%) 15,0-18,0
3. Lemak Kasar (%) 2,5-7,0
4. Serat kasar (maksimum) 7,0
5. Abu (%) 10,0-14,0
6. Calsium (Ca,%) 3,25-4,0
7. Phospor (P,%) 0,6-0,9
8. Aflaktosin maksimum (Pbb) 60
9. L-Lysine minimum (%) 0,78
10. DL-Methionine minimum(%) 0,38
3. Pengaturan Cahaya
Bertujuan memacu pertumbuhan pada saat awal bertelur,
mengontrol daya hidup ayam, meningkatkan kualitas
kerabang telur.
Pemberian minimal 15 jam/hari, mulai saat pertama bertelur
sampai bertelur 50%.
Penambahan 3 jam cahaya setelah hari mulai gelap dan
dilakukan sampai umur 30 minggu.
Umur 45 minggu penambahan cahaya diberikan lagi untuk
menjaga kualitas telur.
4. Penimbangan
Bertujuan untuk mengontrol bobot badan.
Penimbangan seminggu sekali dengan sampel 5-10% dari
jumlah seluruh ayam dan dilakukan sebelum ayam diberi
makan.
Penimbangan menggunakan timbangan gantung (salter)
yang berkapasitas 5 kg.
Recording
Data yang dicatat meliputi:
- jumlah ayam
- kematian ayam
- catatan kesehatan dan pengobatannya
- vaksinasi
- pakan yang diberikan
- berat ayam
- keseragaman
- produksi telur
- telur yang rusak
- ayam yang afkir (culling)
Memanen dan Menangani Telur Produksi
Pengambilan telur menggunakan troli dan egg tray.
Frekuensi pengambilan telur minimal sehari tiga kali, pagi, siang
dan sore hari.
Telur yang cacat, rusak atau kotor dipisahkan, kemudian dijual
tersendiri dengan harga yang lebih murah.
Telur yang baik ditimbang, dicatat dan disimpan dalam gudang
penyimpanan telur.
.

Penyimpanan Telur di Boks.


Sumber: Gustindo Layer Farm Cianjur, 2008
Syarat gudang penyimpanan telur :
1. Alas gudang telur harus diberi pallet agar telur tidak
lembab.
2. Temperatur dan kelembaban dalam gudang telur harus
baik.
3. Ventilasi udara cukup
4. Cahaya yang masuk cukup.
Cacat telur dapat berupa :
1. Telur Pecah
2. Retak Rambut
3. Retak Seperti Bintang

Telur Pecah Telur Retak Rambut Telur Retak Seperti Bintang

Penyebab: ayam terlalu tua, kandungan kalsium dan vitamin D3


dalam pakan rendah, kadar garam dalam air tinggi, penyakit IB,
temperatur kandang yang terlalu panas, telur dipatuk / terinjak
ayam, frekuensi pengambilan telur kurang dan penanganan telur
kasar.
4. Telur Dengan Kerabang Tipis
Penyebab: kelenjar kerabang belum masak. Pencegahan
dengan menunda dewasa 1-2 minggu melalui kontrol pakan
pada masa grower.
5. Kerabang Telur Kasar
Penyebab: penyakit IB, gangguan glandula penghasil
kerabang sehingga bertelur pada hari berikutnya, program
pencahayaan yang tidak benar, kekurangan air, observasi Ca
tidak sempurna.

Telur Dengan Kerabang Tipis Kerabang Telur Kasar


6. Bentuk Telur Tidak Beraturan
Penyebab: kelenjar kerabang belum dewasa, kelenjar
kerabang cacat, terlalu padat, stress.
7. Telur Rata Pada Satu Sisi
Penyebab: penyakit IB, stress, terlalu padat, perubahan
pencahayaan yang tidak cocok.
8. Telur Mengkerut Pada Bagian Tengah
Penyebab ayam terlalu tua, pencahayaan yang tidak tepat,
terlalu padat, penyakit IB.

Telur bentuk tdk beraturan Telur rata satu sisi Telur mengkerut bagian tengah
9. Telur Bercak Kalsium
Penyebab: ayam terlalau tua, nutrisi yang jelek, atau pengaruh
jenis strain ayam.
10. Telur Berlubang Kecil
Penyebab: ayam terlalu tua, nutrisi jelek, strain ayam tertentu,
kerusakan akibat benda tajam atau kuku ayam.
11. Kerabang Bercak Seperti Kaca
Penyebab: kelembaban yang tinggi pada kandang, terlalu padat,
penyakit IB.

Telur bercak kalsium Telur Berlubang Kecil Kerabang Bercak Seperti Kaca
12. Telur Dengan Guratan Bekas Kandang
Penyebab: kandang batery yang kotor, berkarat atau rusak,
kandang terlalu lembab, populasi terlalu padat.
13. Telur Berbercak darah atau kotoran lain
Penyebab bercak darah dari kloaka prolapsed, kanibalisme,
kontaminasi kotoran ayam, ceceran air minum, bahan pembersih
tempat air minum, pencemaran oli dan pengaruh beberapa obat.
14. Telur Dengan Telur Lalat
Lalat kadang bertelur di kerabang telur ayam.

Telur Dengan Guratan Telur Berbercak Telur Dengan Telur Lalat


Bekas Kandang
15. Telur Berjamur
Penyebab: kondisi telur kurang bersih, tempat penyimpanan
yang panas atau kontaminasi dari bahan lain, dan telur
disimpan terlalu lama.
16. Telur Dengan Dua Kuning Telur
Penyebab: pelepasan sel telur sekaligus 2 buah.
Telur kelihatan lebih besar dari ukuran normal dan
bentuknya juga tidak normal.

Telur berjamur
Kriteria Penentuan Kualitas Telur
Bagian Telur Kualitas Telur AA Kualitas Telur A Kualitas Telur B

1. Kulit telur -bersih, tdk retak -bersih, tdk retak -terang, ada sedikit
-Bentuk normal -bentuk normal noda, tdk retak
-bentuk kadang2
tdk normal

2. Ruang udara - 0,3 cm atau lebih - 0,5 cm atau lebih - Lebih dari 0,5 cm
kecil kecil

3. Putih telur -Jernih, pekat -Jernih agak pekat -Jernih ,encer


-Letak terpusat
4. Kuning telur -letak terpusat baik baik -Letak tidak
-kuning jernih --kuningjernih terpusat
-Kadang ada noda
Menghitung Performasi Produksi
(FCR, HDH)
Indikator produksi dapat dilakukan dengan menghitung hen day
dan hen house.
• HD (Hen Day)
Dihitung dengan membandingkan jumlah produksi telur
dengan jumlah ayam yang hidup hari itu.
HD = jumlah telur x 100%
jumlah ayam hari itu

• HH (Hen House)
Dihitung dengan mengukur produksi berdasarkan jumlah
ayam pada awal masa produksi
HH = jumlah produksi telur x 100%
jumlah ayam awal produksi
• Pengukuran Efisiensi Produksi
Efisiensi diukur dengan membandingan telur yang dihasilkan
dengan pakan yang dikonsumsi ayam, disebut dengan
konversi ransum.
Konversi ransum = pakan yang dikonsumsi untuk menghasilkan (kg)
telur yang diproduksi (kg)
• Evaluasi Produksi
1. Koreksi Pakan
Pakan dievalusi kualitas (analisa proximat) dan kuantitas
(recording jumlah pakan yang diberikan).
Terkadang ayam hanya makan partikel yang besar sedang
partikel halus tidak termakan. Akibatnya ayam menjadi
defisiensi nutrisi pakan.
2. Koreksi penyakit
3. Koreksi Teknisi Kandang
Perlakuan kasar dari teknisi akan menyebabkan ayam stres.
4. Koreksi Pencurian
Pengafkiran Ayam
Adalah mengakhiri pemeliharaan ayam petelur pada kondisi yang
sudah tidak menguntungkan dan dilakukan jika produksi telur < 50%.
Rata-rata pada saat ayam berumur 70 minggu mulai dievaluasi
performasinya, karena secara umum 1 x siklus produksi sampai
dengan umur 80 minggu.
Faktor yang mempengaruhi pengafkiran adalah:
a. Harga telur
b. Harga pullet baru
c. Ketersediaan modal
Untuk meningkatkan produksi telur peternak dapat melakukan force
molting.

Anda mungkin juga menyukai