Melatih ayam untuk bertelur dalam sarang, baik yang konvensional maupun yang mekanikal adalah penting untuk mencegah
kontaminasi dan untuk mengurangi telur pecah. Buka sarang seminggu sekali sebelum produksi telur pertama dan material
sarang harus cukup tersedia.
- Lokasi tempat bertengger tidak lebih dari 69 cm diatas litter.
- Tempatkan sarang dalam kandang sebelum ayam dikandangkan.
- Letakan material sarang dalam sarang pada saat pertama dikandangkan. Periksa material sarang setiap 2-3 hari dan
bersihkan kotorannya. Ayam bisa menolak sarang yang bertanah, berdebu, atau kotor.
- Sediakan ventilasi kandang yang baik sehingga material sarang dan lantai selalu kering. Juga bersihkan air yang tumpah
dan perbaiki tempat minum yang bocor.
- Sediakan satu sarang untuk 4 ekor ayam pada sarang konvensional dan satu sarang untuk 5-7 ekor ayam dengan sarang
mekanik.
3. Koleksi telur tetas
Frekuensi koleksi telur tetas sangat penting untuk mempertahankan kualitas. Sebagian besar publikasi
menyarankan bahwa koleksi telur tetas sebaiknya minimum 4 kali per hari dengan sarang konvensional.
3.Besar telur
Telur yang terlalu besar atau terlalu kecil tidak akan menetas dengan baik.
4. Bentuk Telur
Bentuk telur oval akan menetas dengan baik. Telur yang terlalu panjang, lonjong, atau bundar sekali tidak akan
menetas dengan baik.
5. Kualitas Interior
Kualitas interior dari telur tetas adalah factor yang menentukan daya tetas. Kualitas interior telur rata-rata
dapat ditentukan dengan memecahkan sample telur segar dan mengukurnya dengan Haugh Unit (HU).
1. Faktor Mekanik
Tidak dapat dihindari, beberapa telur tetas akan menjadi kotor, bernoda, retak, atau luka di kandang bibit. Sehingga
penting untuk mengikuti pelaksanaan manajemen sarang yang baik seperti dijelaskan sebelumnya.
2. Faktor biologis
Kondisi fisiologis ayam dapat mempengaruhi telur yang dihasilkan. Umur, stress, penyakit, dan defisiensi nutrisi
berpengaruh negatif terhadap kualitas kulit telur. Stress dan penyakit yang mempengaruhi oviduk dan ovari, seperti
bronchitis dan IBD dapat menyebabkan kulit telur tipis dan berkerut. Penyebab stress dapat mencakup manajemen yang
kurang baik, kepadatan kandang, suhu yang tidak nyaman, reaksi vaksin, pemotongan paruh yang tidak baik, dll.
Metoda Sanitasi Telur Tetas
• Sanitasi telur tetas yang kurang baik dapat menjadi penyebab utama dari rendahnya daya tetas dan kualitas
anak ayam yang tidak baik. Segala usaha sebaiknya dilakukan untuk membuat telur tetas bebas dari resiko
kontaminasi dari mulai telur dikeluarkan sampai di dapatkan anak ayam. Tidak ada kulit telur yang steril.
Telur-telur yang keluar dari oviduk akan mempunyai bakteri. Bakteri yang terdapat pada kulit telur terjadi
saat telur melalui kloaka dimana urine dan isi dari intestinal juga melewatinya. Bakteri yang ditemukan pada
kulit telur pada saat ditelurkan berkisar antara 300 sampai 500 organisma.
• Sanding/mengampelas, buffing/mengkilapkan dan wiping/menggosok telur tetas bukan metoda yang baik
untuk sanitasi, karena akan mengurangi bagian dari kutikula sehingga telur lebih mudah dipenetrasi/ditembus
oleh bakteri
Pengelolaan Telur di Dalam Inkubator
3. Ventilasi
Ventilasi yang cukup, penting untuk pernafasan embrio didalam telur, sehingga harus diatur agar cukup ada sirkulasi
udara dengan memperhatikan penurunan tingkat kelembaban udara. Pada incubator tipe still-air, ventilasi ada di bagian
atasnya yang dapat diatur untuk mengeluarkan udara bersamaan dengan pergerakan udara panas yang ada didalamnya.
5. Peneropongan/Candling
Telur dengan kulit yang putih seperti telur ayam kampung akan lebih mudah dilihat daripada telur yang warna
kulitnya coklat.
• Pengelolaan Anak Ayam yang Baru Menetas
Ada beberapa hal yang harus dilaksanakan terhadap anak ayam yang baru menetas sebelum dikirim ke peternakan,
diantaranya: seleksi, pemisahan jantan dan betina, potong paruh dan vaksinasi.
1. Seleksi
Seleksi merupakan proses penentuan kualitas yang penting di penetasan. Mengirim anak ayam yang berkualitas dapat
mempertahankan reputasi dari perusahaan dan mengurangi keluhan dari pembeli. Seleksi harus memperhatikan anak
ayam yang mempunyai masalah seperti deformities, pusar tertutup sebagian, jari kaki bengkok, terlalu basah, kaki
bengkok, dll.