Supriadi .
2
PEMBIBITAN
Syarat yang harus dipenuhi indukan adalah :
1.Ayam jantan harus agresif
2.Tegap dan ber perawakan tinggi
3.Suara yang nyaring, kaki dan jari jari yang lurus sempurna
4.Sedangkan untuk betinanya harus bertelur banyak, bentuk telurnya bagus
Sehat dan tidak cacat
5. Bulu halus dan mengkilap.
6. Lincah dan gesit
7. Produksi dan daya tetas telur tinggi.
8. Penampilan tegap .
9. Tidak mempunyai sifat kanibal.
10. Mata bening dan bulat.
11. Tidak pernah terkena penyakit menularan sehat
12.Umur calon induk (babon) berkisar 5 – 12 bulan.
13.Umur calon pejantan berkisar 8 – 24 bulan
14.Perbandingan antara betina dan jantan 6-8 : 1 ( 1 pejantan untuk 6 – 8 ekor
betina)
Selanjutnya untuk di kawinkan ada 4 cara yang bisa dipakai yaitu (1) kawin
masal (2) kawin dalam kandang (3) kawin yang di pacokkan dan (4) inseminasi
buatan.
3
• Penetasan adalah usaha untuk menetaskan telur
unggas dengan bantuan mesin penetas yang sistem
atau cara kerjanya mengadopsi tingkah laku
(behaviour) induk ayam selama masa mengeram
• Secara teknis, dasar penetasan telur untuk
mendapatkan telur dari persilangan galur murni
adalah tetap sama, baik untuk breeder besar dengan
mesin modern yang full-otomatic atau dengan
menggunakan mesin sederhana. Yang membedakan
tinggal kualitas DOC yang dihasilkan dan pemenuhan
kebutuhan DOC yang diperlukan.
4
Untuk mendapatkan telur yang bagus untuk di tetaskan harus berasal dari
induk yang memenuhi syarat
• Ayam jantan harus agresif
• Tegap dan ber perawakan tinggi
• Suara yang nyaring, kaki dan jari jari yang lurus sempurna
• Sedangkan untuk betinanya harus bertelur banyak, bentuk telurnya bagus Sehat dan tidak
cacat
• Bulu halus dan mengkilap.
• Lincah dan gesit
• Produksi dan daya tetas telur tinggi.
• Penampilan tegap .
• Tidak mempunyai sifat kanibal.
• Mata bening dan bulat.
• Tidak pernah terkena penyakit menularan sehat
• Umur calon induk (babon) berkisar 5 – 12 bulan.
• Umur calon pejantan berkisar 8 – 24 bulan
• Perbandingan antara betina dan jantan 6-8 : 1 ( 1 pejantan untuk 6 – 8 ekor betina)
Pemilihan dan Perawatan Telur
Dalam mengumpulkan telur dapat dilakukan untuk mengambilnya antara 4 sampai 5
kali sehari.
• Pengambilan lebih sering dimaksudkan agar telur lebih bersih dari kotoran ayam
dan bibit penyakit. Telur telur yang agak kotor sebaiknya di bersihkan dengan lap /
kain halus menggunakan sedikit air hangat bersih dan tidak dengan menekan kulit
telur.
• Tidak boleh mencampur telur yang kotor dengan telur telur yang bersih agar tidak
ada perpindahan bibit penyakit.
• Tetaskan telur dengan ukuran yang seukuran. Telur yang mempunyai ukuran lebih
besar dari lainnya atau terlalu kecil sebaiknya tidak ikut ditetaskan. Juga tidak
menetaskan telur yang cacat atau abnormal seperti, telur yang mempunyai
permukaan kasar , tipis kulitnya, aneh bentuknya atau bentuk bentuk abnormal
lainnya. Biasanya telur telur seperti ini tidak akan menetas pada akhirnya atau
kalaupun menetas biasanya anak ayam yang ada akan lemah.
• Singkirkan juga telur yang retak karena kalaupun telur tersebut fertile maka dalam
perkembangan nya telur tersebut dapat “meledak” atau bocor dan mengotori telur
telur lainnya.
Langkah-langkah persiapan sebelum
penetasan dimulai :
* Seleksi atau pemilihan telur tetas. Meliputi :
- berat telur, bentuk telur, keadaan kulit telur, rongga udara,
umur telur dan cara penyimpanannya.
* Kemudian memperhatikan faktor penentu penetasan yang
meliputi
- panas, air, pergerakan udara dan operator mesin tetas.
Keterangan Ayam
Periode Incubator (Hari) 21
Temperatur (oF) 100
Humidity/kelembaban 65-70
Tidak ada pemutaran telur Hari ke 18th
Buka Vents tambah ¼ hari ke 10th
Buka Vents (jika diperlukan) hari ke 18th
• Fluktuasi temperatur sebanyak 1 derajat atau kurang
tidak menjadi masalah tetapi pengontrolan
Temperature secara berkala amat diperlukan untuk
menjaga agar suhu tidak ketinggian atau kerendahan
dari standart tersebut. Sebagai catatan : suhu sekitar
105oF. untuk 30 menit dapat mematikan embrio
didalam telur sedangkan suhu penetasan pada 90oF
untuk 3 sampai 4 jam akan memperlambat
perkembangan embrio didalam telur.
• Ventilasi yang cukup adalah penting untuk
diperhatikan mengingat didalam telur ada embrio
yang juga bernafas dalam perkembangannya dan
memerlukan O2 dan membuang CO2. Dalam operasi
mesin penetas, lebar lubang bukaan ventilasi harus
diatur agar cukup ada sirkulasi udara dan dengan
memperhatikan penurunan tingkat kelembaban
udaranya.
PEMUTARAN TELUR
• Pemutaran telur sedikitnya adalah 3 kali sehari atau 5 kali sudah lebih dari baik untuk
mencegahembrio telur melekat pada selaput membran bagian dalam telur. Oleh sebab itu jangan
pernah membiarkan telur tetas tidak dibalik atau diputar posisinya dalam 1 hari pada masa penetasan
telur. Pemutaran telur tersebut dilakukan dalam 18 hari pertama penetasan. Tetapi JANGAN
membalik telur sama sekali pada 3 hari terakhir menjelang telur menetas. Pada saat itu telur tidak
boleh diusik karena embrio dalam telur atau anak ayam yang akan menetas tersebut sedang bergerak
• Biasanya untuk mempermudah dalam mengetahui posisi terakhir telur pada saat di putar maka telur
tetas diberi tanda “O” pada satu sisis dan “X”. pada sisi lainnya,. Selanjutnya putar telur menurut
waktu dan tanda secara bergantian dan secara berhati hati terutama 1 minggu pertama dalam
incubator.
Pemeriksaan telur fertil
Problema dalam Penetasan
Permasalahan Kemungkinan Penyebab
1. Rasio jantan dan betina tidak tepat
2. Rasum induk kurang memenuhi syarat
3. Pejantan terlalu tua
4. Perkawinan prefensial
5. Pejantan yang steril
Telur jernih dan infertil 6. Telur terlalu lama disimpan
Suhu inkubator tidak tepat
Blood ring (kematian awal embrio) Fumigasi tidak tepat
Telur terlalu lama disimpan
Kematian tetasan dalam shell • Suhu inkubator tidak tepat
• Telur tidak dibalik
Telur telah mulai retak tapi tidak maumenetas • Rasum induk tidak memenuhi syarat
• Ventilasi tidak cukup
• Ada penyakit
Menetas terlalu cepat/lambat dan menempel Kelembaban kurang
Hasil tetasan kecil-kecil Kelembaban terlalu tinggi pada awal penetasan
Hasil tetasan yang tidak seragam Rasum induk tidak memenuhi syarat
Suhu dan kelembaban tidak tepat
Bentuk tidak normal Telur tetas kecil
Kelembaban kurang
Umur telur yang terlalu bervariasi
• Suhu tidak tepat
• Pembalikan telur tidak tepat
CARA MEMBUAT MESIN TETAS SEDERHANA
DENGAN KONTROL PANAS OTOMATIS
Bahan dan Alat
Bahan untuk membuat mesin penetas telur berkapasitas 100 butir dengan
sumber panas dari listrik adalah sebagai berikut:
- Multiplek / triplek 9 mm
- Engsel
- Kawat ram Ø 0.5 cm
- Seng
- Thermostaat
- Kabel listrik
- Fiting lampu
- Steker listrik
- Lampu bohlam
- Thermometer
- Baki/nampan air
- Paku triplek dan lem kayu
Sedangkan peralatan yang digunakan: gergaji kayu, gergaji besi, meteran, alat tulis,
bor, obeng, tang, pahat kayu dan palu.
Cara Membuat
Potong multiplek/triplek dengan ukuran seperti pada (gambar 1) dan rangkaikan
sehingga terbentuk kotak / bok dengan ukuran 60 x 30 x 30 cm
Cara Menseting Thermostat
Lihat Gambar 7 untuk melihat bagian-bagian dari
thermostat. Misalnya kita mau menseting agar ruang
mesin penetas tepat pada suhu 40o C lampu pijar padam,
maka caranya adalah
•Jika sebelum suhu 40o C lampu pijar sudah padam, maka
putarlah baut penyangga kapsul thermostat kanan atau
searah jarum jam (kapsul menjauhi sakelar/mikroswitch).
•Jika suhu sudah lebih dari 40o lampu pijar baru padam,
maka putarlah baut penyangga kapsul thermostat ke kiri
atau berlawanan dengan arah jarum jam (kapsul
mendekati sakelar/mikroswitch).
Cara Merangkai Thermostat
Baki/Nampan Air
Rak Telur
Berfungsi sebagai tempat telur yang akan ditetaskan, rak telur diisi
sesuai dengan kapasitasnya.
Ventilasi