Anda di halaman 1dari 19

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. incurable

Adalah tempat pene. rimaan telur tetas dari farm ke Hatchery atau dari hatchery ke
hatchery dengan suhu ruangan 26COleh sebab itu ruang terminal harus bersih
sebelum, selama dan setelah kegiatan supaya tidak mengkontaminasi kebagian
lainnya.

a.Fungsi Terminal :

Tempat pemeliharaan telur

Tempat seleksi atau grading telur

Tempat penyimpanan telur

b.Hal mutlak yang harus diketahui di Terminal :

Jenis HE Yang diterima ( Layer/ Broiler )

Usia induk dikandang

Pembongkaran

Hal-hal yang harus diperhatikan :

Identifikasi HE

Jenis HE ( Layer/ Broiler )

Jumlah actual HE

Surat Jalan

Jam Kedatangan

Driver

Koleksi HE
c.Proses Grading/ Seleksi HE ( Hatching Egg/ Telur tetas )

Grading/ Seleksi HE

Adalah proses menyeleksi telur yang layak dan tidak layak untuk ditetaskan dengan
cara memindahkan HE dari egg tray 36 ke egg tray 54.

GO ( Grade Out ) HE

Adalah telur yang tidak layak untuk ditetaskan. Adapun ciri-cirinya yaitu sbb :

v Abnormal

v Double Yolk

v Too Small/ kecil ( < 46 gr )

v Too big/ terlalu besar ( > 75 gr )

v Dirty/ Kotor

v Crack egg/ Retak

v Thin Shell/ kerabang tipis

Misshape

d.Fumigasi HE

Fumigasi HE bertujuan untuk membunuh mikroorganisme patogen yang


tidak terlihat/ tidak disadari terdapat pada HE sesudah mengalami berbagai
kegiatan di Terminal. Agar fumigasi terlaksana dengan efektif, maka perlu
diperhatikan hal-hal sbb :

Konsentrasi formaldehyde yang terkandung dalam formalin ( Standard 40 % )

Kelembaban ruang fumigasi 70 75 %

Volume ruangan dan jumlah telur

Dosis fumigant ( PK + Formalin ), sistem sirkulasi baik.

Waktu fumigasi ( 15 20 menit )


Untuk dosis fumigasi dengan kekuatan satu kali dosis yang kita jadikan
acuan adalah PK 21.5 gram + formaline 43 ml. Pada volume ruang CF atau 2,83 m3.
Untuk dosis per 1 m3 adalah PK ( 7, 6 gr ) : Formalin ( 15,2 ml ).

Penyepraian HE pada saat penerimaan diloket dan seleksi per egg tray akan
membantu meningkatkan RH pada telur dan ruangan fumigasi serta membuat
lembab atau basah permukaan telur sehingga pada waktu fumigasi gas
formaldehyde akan terikat lebih lama dipermukaan telur.

e. Standart Kerja Terminal, meliputi :

Sanitasi Terminal dan Cooling Room

Seleksi HE

Stock opname HE

Pengesetan ke egg bugy atau kereta setting

f. Telur berasal dari farm :

A. Jenis Ayam BROILER ( Pedaging )

1. Gelumbang

2. Campang

B. Jenis Ayam LAYER ( Petelur )

1. Hidon

2. Parung kuda

B. Cooling Room
Adalah ruangan untuk menghambat pertumbuhan embrio, menyimpan kapasitas HE
yang berlebihan dan mensterilkan telur yang akan dimasukan ke dalam setter. Suhu
( 19 21 c ), Kelembapan ( 75 80 % ).

a. Temperatur dan RH Cooling Room

Pengaturan temperatur dan RH di Cooling room sangat penting bagi Hatchery untuk
mencapai hatchability yang optimal. Normalnya koleksi HE dilakukan selama 1 4
hari, jika lebih akan berefek negatif pada hatchability.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama penyimpanan HE adalah sirkulasi udara
dan penempatan egg buggy harus ada space antar buggy dan dinding selain
perlakuan yang harus diberikan.

b. Standard Kerja dan Pengesetan HE

Satu orang tenaga kerja terminal dan cooling room harus mampu menangani telur
minimal 3600 butir dalam waktu 1 jam atau 25.000 butir dalam waktu 7 jam kerja,
pekerjaan meliputi sanitasi di terminal dan Cooling room, seleksi HE, sanitasi HE,
stock opname, pengesetan ke egg buggy dan administrasi.

Dalam pengesetan HE hal yang terpenting untuk diperhatikan adalah:

Posisi telur jangan sampai ada yang terbalik ( up side down ), karena akan
menghasilkan DIS dan sangat merugikan secara ekonomis.

Jangan sampai telur kotor dan retak rambut ter- setting.

Pengkodean harus betul, yang meliputi kode kandang, tanggal produksi, dan
kode setting. Hal ini penting untuk identifikasi dan analisa masalah.

Kelompokkan HE per mesin berdasarkan strain, type bulu, usia induk, kandang
dan lama koleksinya.
Tabel 2. Standard HE dan DOC

GRADE

BROILER

LAYER

Umur

Berat

Umur

Berat

PLATINUM

HE:35 Mgg.

DOC

56 Gr.

37 Gr.

30 Mgg

53 Gr

34 Gr

GOLD

HE:29-34 Mgg.

DOC

52 - < 56 Gr.

34 Gr.

25 29 Mgg

49 - < 53 Gr

32 Gr

SILVER
HE: 25 28 Mgg.

DOC

46 - < 52 Gr.

30 Gr.

21 24 Mgg

45 - < 49 Gr

29 Gr

c.PREE WARMING ( PW )

Adalah telur di dalam cooling room di keluarkan untuk di setting.

Syarat-syarat PW :

Sebelum di setting HE harus di PW ( 8 16 jam )

Sanitasi dan kebersihan ruangan sebelum dan selama digunakan ( langsung


di keringkan)

Jarak antar trolly 45 cm


Spray ruangan setter sebelum PW memakai BKC 20 Cc

Manfaat PW :

Agar telur cepat menetas

Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan suhu normal

Mampu meningkatkan hatchbality untuk telur yang tersimpan lebih dari 4 hari

Tujuan PW :

Mencegah sock temperatur

Agar telur dapat menyesuaikan diri dengan suhu

Setelah HE di PW kemudian HE di setting.

c. Sanitasi

Prinsip sanitasi di Hatchery adalah 3 S yaitu sebelum, sedang dan sesudah proses
pekerjaan harus hyginies atau tersanitasi dengan baik. Untuk Terminal maupun
Cooling Room normalnya dilakukancuci total seminggu sekali dengan menggunakan
air bertekanan dan deterjen. Dalam kesehariannya sebelum menggunakan terminal
dan Cooling room disiapkan dulu bak sanitasi untuk foot dipping dan cuci tangan
dengan menggunakan desinfektan BKC atau Synergize dengan dosis 2 cc/ liter air,
kemudian mengepel lantai terminal dan cooling room dengan larutan BKC/
Synergize dengan dosis 4 cc/ liter air.

C.SETTER

Adalah tempat inkubasi telur usia 1 18 hari.

Temperatur = 25 28 c

RH/ Kelembapan = 50 55 %

Suplay udara segar = 4 -5 cfm per 1000 butir telur

Tekanan Udara = Positif 10 %


Setter terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Setter A berjumlah 15 mesin, dengan kapasitas 232.308 butir telur. Kapasitas


per mesin 93.312 butir telur kecuali Cm/ Mesin 26 dan Cm 5 yaitu 87.480 butir.

2. Setter B berjumlah 14 mesin, dengan kapasitas 216.757 butir telur. Jadi telur
yang dibutuhkan selama 1 minggu yaitu 900.000 butir.

Kegiatan kegiatan di Setter, yaitu :

1. Pengambilan Telur Exsplode dengan cara penyenteran

Telur Exsplode adalah telur yang terkontaminasi oleh bakteri selama inkubasi di
setter. Telur exsplode dicari setiap hari menggunakan senter listrik sebelum
dilakukan Turning.

Ciri ciri Telur Exsplode :

a. Keluar cairan lengket dari cangkang telur

b. Berwarna biru kehitam hitaman

c. Menimbulkan bau yang tidak sedap

2. Sanitasi

Adalah kegiatan membersihkan baik diluar maupun didalam mesin, meliputi :

a. Sanitasi di dalam mesin

Membersihkan debu yang ada di dalam mesin

Mengepel mesin

Evaporasi ( Penguapan ) menggunakan formalin setiap sore hari.


Fumigasi di lakukan 2 kali dalam 1 minggu pada hari senin dan selasa dengan
menggunakan bahan PK dan Formalin dengan ketentuan V= P X L X T

Dosis : PK/ m = 7,6 gr

Formalin/ m = 15, 2 cc

Untuk Mesin Setter :

PK = 250 gr

Formalin = 500 cc

Lama Fumigasi 15 20 menit.

b. Sanitasi di luar mesin

Dilakukan pada sore hari setelah melakukan pembersihan di dalam mesin.

Setting HE

Adalah kegiatan memasukan telur tetas ke mesin setter sesuai waktu dan posisi
yang ditentukan.

a. Turning ( Pembalikan Telur )

Turning telur dibutuhkan di setter bertujuan agar embrio dapat memanfaatkan


seluruh albumen protein yang tersedia dan mencegah menempelnya embrio pada
sel membran khususnya pada minggu pertama inkubasi.

Selama proses perkembangan embrio terjadi peningkatan produksi panas didalam


setter dengan adanya turning akan membantu mendistribusikan udara dan
membantu mendinginkan setter.

Idealnya turning dilakukan setiap satu jam sekali dengan kemiringan 45 dengan
sistem Automatic electric. Dengan turning yang baik akan membantu
mengoptimalkan pertumbuhan embrio.

b. Weight Loss ( % )
Adalah penyusutan berat telur selama proses inkubasi di setter dalam satuan
persentase. Weight loss erat hubungannya dengan humidity dan berpengaruh besar
terhadap hatchability dan kualitas DOC yang akan dihasilkan. Secara umum weight
loss yang dianjurkan adalah 12 14 %.

o Faktor faktor yang mempengaruhi pencapaian Weight Loss :

Berat HE

Usia Induk

Lama Koleksi HE di Cooling room

Set point wet bulb ( humidity )

Waktu transfer ( 18 hari atau 19 hari )

Kualitas kerabang telur

Cara Menghitung kapasitas telur dalam mesin setter per 1 mesin tetas, yaitu :

Didalam 1 mesin tetas terdapat : 3 egg tray, 54 butir telur/ egg tray, 16 baris. 18
kolom dan 2 kelompok, jadi :

= 3 X 162 X 16 X 18 X 2 = 93312 butir telur/ mesin tetas kecuali mesin nomer 5


dan 26.

Didalam 1 mesin tetas terdapat 6 kode, meliputi :

Kode 1, 3, 5 Pada mesin di Wing A= 1M, 5M, 3M

Di Wing B= 1B, 5B, 3B

Kode 2, 4, 6 Pada mesin di Wing A= 2M, 6M, 4M

Di Wing B= 2B, 6B, 4B

o 1 Kali pemindahan telur dari mesin setter ke mesin hatcher adalah 51 angkatan
dengan jumlah telur 15552 butir atau sama dengan 3 kereta transfer

o 1 Kereta transfer= 32 deret x 3 Kereta = 96 deret


96 eret X 162 butir telur = 15552 butir telur.

D.HATCHER

Adalah mesin tetas untuk HE yang berusia 19- 21 hari, setelah dari mesin setter
selama 18 hari

Temperatur ruang hatcher : 25 27 c

Sebelum dipakai basket hatcher harus kering, bersih dan sudah difumigasi
( Triple dosis ) temperatur mendekati set point, semua sistem berjalan normal
( damper, motor fan, heater, spray, dll )

Runing Up mesin hatcher 2 3 jam sebelum transfer

Fumigasi setelah transfer dengan single dosis ( setelah mesin normal/ damper
terbuka )

Penguapan formalin 40 % murni ( tanpa air ) dosis 800 cc/ mesin, dibagi 2X
pemberian masing-masing 4 nampan, pagi jam 06.00 dan sore jam 15.00.

Penguapan pertama dilaksanakan pada 5 10 % menetas. 6 jam sebelum pull


chick tidak ada penguapan formalin, cek DOC dihari ke-20

E.TRANSFER

Adalah suatu kegiatan memindahkan telur tetas dari mesin setter ke


mesin hatcher yang sekaligus melakukan pemisahan telur infertil dengan telur fertil.

a.Waktu Transfer

Transfer dilakukan pada usia 18 hari dan beberapa literatur lain menyebutkan yang
ideal adalah 19 hari. Dengan tujuan :

Pengambilan telur infertil (telur yang tidak dibuahi)

Pencapaian weight loss yang tepat sesuai telur yang disetting.

Tidak ada telur pipping atau menetas di setter, karena hal ini akan
mencemari inkubator dan berefek negatif terhadap hatchbility dan kualitas DOC.
Pelaksanaan transfer tidak berbenturan dengan persiapan mesin hatcher.

Kemudahan pengaturan kerja

a. Syarat syarat Transfer :

Suhu telur sebelum transfer 38, 3 c

Kantong udara 2/ 3 bagian

Telur sudah dalam keadaan VIP

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan di Transfer, meliputi :

Kebersihan ruangan harus tetap terjaga sebelum, selama dan sesudah proses
transfer.

Meja transfer ( Lampu terang, kaca menjadi modifikasi agar fokus dan
dilengkapi dengan kipas ).

Tong exsplode dilapisi polibeg yang harus selalu tertutup dan diberi
desinfektan.

Spray tangan ( Alkohol 70% untuk sanitasi tangan dan dengan desinfektan
untuk exsplode ).

Tisue untuk kotoran pecahan exsplode.

Alat pel + desinfektan, serok.

C. PULL CHICK

Adalah kegiatan menarik ayam ( DOC ) dari mesin hatcher ke ruang bongkar.

a. Kriteria dan syarat Pull Chick

Semua telur secara keseluruhan sudah menetas..

Nevel ( pusar ) sudah menutup rapat dan kering.

DOC bernapas dengan normal, tidak terengah-engah. Jika terengah-engah ini


suatu indikasi terlambat Pull Chick.
Pegang dan rasakan kondisi perut DOC, apakah yolk terserap dengan baik.
Jika perut kempes berarti panen sudah terlambat dan DOC akan mengalami
dehidrasi.

Kondisi perut yang normal adalah tidak kempes/ lembut dan tidak keras, akan
tetapi kenyal-kenyal.

b. Waktu Pull Chick

Masa inkubasi normal untuk telur broiler di daerah tropis adalah 498-501 jam
sedangkan layer adalah 504-506.

Angkat anak ayam sewaktu mereka siap.

Kontrol secara berkala kondisi DOC, khususnya pada 4-6 jam menjelang
waktu panen normal.

Terlambat mengangkat anak nayam, berarti yang menetas dini menjadi


kekurangan cairan.

Anak ayam yang baru menetas memerlukan istirahat selama 12 jam.

c. Hal hal yang harus diperhatikan saat Pull Chick :

Pada saat Pull Chick timing pull chick harus tepat.

Pull chick menggunakan box plastik/ baki isi sesuai kapasitas.

Cangkang tidak boleh masuk ke dalam box plastik/ baki.

DOC di pisah per kandang, permesin, perfarm, pergrade.

DIS dipisah bdan dihitung perkandang dan permesin.

Temperatur ruangan 26 -27 c

Sirkulasi udara lancer.

1. Grading dan Seleksi DOC

Adalah memilih DOC yang berkualitas dan layak dijual sekaligus melakukan
klasifikasi grade yang terdiri dari : Platinum, Gold dan Silver. Untuk operator
yang sudah terbiasa, rata-rata mampu melakukan grading/ seleksi sebanyak 35 box
per jam.
Pelaksanaan grading dan seeksi DOC harus dikerjakan pada ruangan dengan :

Suhu : 25 27 c

Kelembaban : 60 70%

a.Ciri-ciri DOC berkualitas baik :

Bulu cerah

Kaki bersih

Tidak adanya black navel (pusar hitam)

Tidak adanya yellow navel (pusar kuning)

Paruh tidak bengkok (crose beak)

Kaki tidak merah (red hock)

Mata cerah

Dll

b.Ciri-Ciri DOC yang jelek :

Bulu kusam

Kaki kotor

Adanya black navel (pusar hitam)

Adanya yellow navel (pusar kuning)

Paruh bengkok (crose beak)

Kaki merah (red hock)

Mata tidak cerah

Dll

2.Sexing adalah proses memisahkan DOC jantan dan DOC yang betina.

Ciri-Ciri DOC jantan :

Bulu cover lebih panjang dari pada bulu primer


Bulu primer sama panjang

Ciri-Ciri DOC betina :

Bulu cover lebih pendek dari pada bulu primer

3.Debeaking ( Layer )

Debeaking adalah suatu upaya pemotongan bagian ujung runcing paruh anak
ayam.

Debeaking bertujuan untuk :

Menghindari kanibalisme.

Efisiensi penggunaan pakan.

D. VAKSINASI

Vaksin adalah senyawa antigenik yang digunakan untuk menghasilkan


kekebalan aktif danmeningkatkan imunitas tubuh terhadap suatu penyakit sehingga
tubuh dapat segera membuat antibodi yang di kemudian hari dapat mencegah atau
kebal dari penyakit tersebut.

Vaksinasi adalah suatu usaha memberikan vaksin tertentu ke dalam tubuh


untuk menghasilkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit melalui suntikan.

1) Jenis vaksin yang digunakan untuk ayam Broiler :

1. Triple A : Vaksimune ND Kill 0,1 Inaktif + Transmune +Vaksimune ND HV

2. Triple B : Vaksimune ND Kill 0,1 Inaktif + Transmune + Vitabron L

3. Triple C : Vaksimune ND Kill 0,1 Inaktif + Transmune + Vaksimune ND HV IB

4. Paket D : Vaksimune ND Kill 0,1 Inaktif + Vaksimune ND HV

5. Paket E : Vaksimune ND Kill 0,1 Inaktif + Vaksimune ND HV IB

2) Jenis vaksin yang di gunakan untuk ayam Layer :


Nabolis Diluent CA

a.Persiapan vaksin

Untuk pengamanan vaksinator gunakan sarung tangan dan pelindung/


terbeliak mata pada saat membuka containers dan mengambil ampul vaksin dari
liquid nitrogen.

Ambil hanya satu ampul pada setiap pengambilan dan letakkan pada air yang
bertemperatur 27c

Lakukan thawing dengan waktu 60-90 detik

Setelah thawing keringkan ampul dengan sapuan tissue/ lap bersih, kemudian
buka secepat mungkin pada bagian atas

Dengan bantuan syringe sterile dan jarum keluarkan isi ampul secara
perlahan dan hati-hati

Pindahkan vaksin dengan hati-hati dan masukan ke dalam botol diluent


sampai habis dan bersih

Putar botol diluent + vaksin dengan hati-hati membentuk lingkaran angka


delapan agar vaksin dan diluent tercampur homogen

Gunakan vaksin secepatnya, maksimalkan 1 jam per botol

E.DISTRIBUSI DOC
Distribusi adalah tempat untuk meletakkan DOC yang siap untuk dikirim ke
pelanggan/ konsumen dengan suhu ruangan 26 27 c. DOC disusun dengan jarak
20 40 cm per kereta agar sirkulasi udara pada box/ baki berisi ayam tetap teratur.

a. Kegiatan yang dilakukan, meliputi :

1. Pemasangan label

2. Menyiapkan DOC yang siap dikirim ke pelanggan/ konsumen

3. Menyerahkan DOC ke driver yang akan membawa DOC

4. Menaikkan DOC ke dalam box mobil

5. Membuat Realisasi

Realisasi adalah pencatatan pengiriman DOC yang terdiri dari:

- No Surat Jalan

- Jenis DOC

- Nama Pelanggan

- Alamat Pelanggan

- No BG mobil

6. Membuat surat jalan DOC


MACAM MACAM TEST

1. Maternal Antibody Test

Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan DOC melalui serum
yang diambil melalui sample, dilakukan 1 bulan sekali.

2. Breaking Egg Test

Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui penyebab DIS ( Death in sell/ mati
dalam kerabang ) sehingga terjadi penurunan hasil panen, dilakukan setiap kali
panen.

3. Flup Test

Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan DOC dan
kebersihan mesin tetas dengan menggunakan media bulu, dilakukan 2X dalam 1
bulan.
4. Gizzard Erotion Test

Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui DOC yang terkontaminasi oleh
mikoplasma yang disebabkan dari induknya, dilakukan 1 bulan sekali.

5. Sueab Test

Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui apakah telur terkontaminasi oleh
bakteri/ mikroorganisme patogen, dilakukan 1 minggu sekali.

6. Test Media NA/ Media Agar agar :

a. Exsposure Test

Adalah test untuk mengetahui adanya jamur diruang fumigasi dan cooling room di
terminal, dilakukan 2 X 24 jam.

b. Touch Egg Test

Adalah test untuk mengetahui adanya bakteri di ruangan maupun telur yang dikirim
dari farm, dilakukan 1 X 24 jam.

Anda mungkin juga menyukai