A. incurable
Adalah tempat pene. rimaan telur tetas dari farm ke Hatchery atau dari hatchery ke
hatchery dengan suhu ruangan 26COleh sebab itu ruang terminal harus bersih
sebelum, selama dan setelah kegiatan supaya tidak mengkontaminasi kebagian
lainnya.
a.Fungsi Terminal :
Pembongkaran
Identifikasi HE
Jumlah actual HE
Surat Jalan
Jam Kedatangan
Driver
Koleksi HE
c.Proses Grading/ Seleksi HE ( Hatching Egg/ Telur tetas )
Grading/ Seleksi HE
Adalah proses menyeleksi telur yang layak dan tidak layak untuk ditetaskan dengan
cara memindahkan HE dari egg tray 36 ke egg tray 54.
GO ( Grade Out ) HE
Adalah telur yang tidak layak untuk ditetaskan. Adapun ciri-cirinya yaitu sbb :
v Abnormal
v Double Yolk
v Dirty/ Kotor
Misshape
d.Fumigasi HE
Penyepraian HE pada saat penerimaan diloket dan seleksi per egg tray akan
membantu meningkatkan RH pada telur dan ruangan fumigasi serta membuat
lembab atau basah permukaan telur sehingga pada waktu fumigasi gas
formaldehyde akan terikat lebih lama dipermukaan telur.
Seleksi HE
Stock opname HE
1. Gelumbang
2. Campang
1. Hidon
2. Parung kuda
B. Cooling Room
Adalah ruangan untuk menghambat pertumbuhan embrio, menyimpan kapasitas HE
yang berlebihan dan mensterilkan telur yang akan dimasukan ke dalam setter. Suhu
( 19 21 c ), Kelembapan ( 75 80 % ).
Pengaturan temperatur dan RH di Cooling room sangat penting bagi Hatchery untuk
mencapai hatchability yang optimal. Normalnya koleksi HE dilakukan selama 1 4
hari, jika lebih akan berefek negatif pada hatchability.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan selama penyimpanan HE adalah sirkulasi udara
dan penempatan egg buggy harus ada space antar buggy dan dinding selain
perlakuan yang harus diberikan.
Satu orang tenaga kerja terminal dan cooling room harus mampu menangani telur
minimal 3600 butir dalam waktu 1 jam atau 25.000 butir dalam waktu 7 jam kerja,
pekerjaan meliputi sanitasi di terminal dan Cooling room, seleksi HE, sanitasi HE,
stock opname, pengesetan ke egg buggy dan administrasi.
Posisi telur jangan sampai ada yang terbalik ( up side down ), karena akan
menghasilkan DIS dan sangat merugikan secara ekonomis.
Pengkodean harus betul, yang meliputi kode kandang, tanggal produksi, dan
kode setting. Hal ini penting untuk identifikasi dan analisa masalah.
Kelompokkan HE per mesin berdasarkan strain, type bulu, usia induk, kandang
dan lama koleksinya.
Tabel 2. Standard HE dan DOC
GRADE
BROILER
LAYER
Umur
Berat
Umur
Berat
PLATINUM
HE:35 Mgg.
DOC
56 Gr.
37 Gr.
30 Mgg
53 Gr
34 Gr
GOLD
HE:29-34 Mgg.
DOC
52 - < 56 Gr.
34 Gr.
25 29 Mgg
49 - < 53 Gr
32 Gr
SILVER
HE: 25 28 Mgg.
DOC
46 - < 52 Gr.
30 Gr.
21 24 Mgg
45 - < 49 Gr
29 Gr
c.PREE WARMING ( PW )
Syarat-syarat PW :
Manfaat PW :
Mampu meningkatkan hatchbality untuk telur yang tersimpan lebih dari 4 hari
Tujuan PW :
c. Sanitasi
Prinsip sanitasi di Hatchery adalah 3 S yaitu sebelum, sedang dan sesudah proses
pekerjaan harus hyginies atau tersanitasi dengan baik. Untuk Terminal maupun
Cooling Room normalnya dilakukancuci total seminggu sekali dengan menggunakan
air bertekanan dan deterjen. Dalam kesehariannya sebelum menggunakan terminal
dan Cooling room disiapkan dulu bak sanitasi untuk foot dipping dan cuci tangan
dengan menggunakan desinfektan BKC atau Synergize dengan dosis 2 cc/ liter air,
kemudian mengepel lantai terminal dan cooling room dengan larutan BKC/
Synergize dengan dosis 4 cc/ liter air.
C.SETTER
Temperatur = 25 28 c
RH/ Kelembapan = 50 55 %
2. Setter B berjumlah 14 mesin, dengan kapasitas 216.757 butir telur. Jadi telur
yang dibutuhkan selama 1 minggu yaitu 900.000 butir.
Telur Exsplode adalah telur yang terkontaminasi oleh bakteri selama inkubasi di
setter. Telur exsplode dicari setiap hari menggunakan senter listrik sebelum
dilakukan Turning.
2. Sanitasi
Mengepel mesin
Formalin/ m = 15, 2 cc
PK = 250 gr
Formalin = 500 cc
Setting HE
Adalah kegiatan memasukan telur tetas ke mesin setter sesuai waktu dan posisi
yang ditentukan.
Idealnya turning dilakukan setiap satu jam sekali dengan kemiringan 45 dengan
sistem Automatic electric. Dengan turning yang baik akan membantu
mengoptimalkan pertumbuhan embrio.
b. Weight Loss ( % )
Adalah penyusutan berat telur selama proses inkubasi di setter dalam satuan
persentase. Weight loss erat hubungannya dengan humidity dan berpengaruh besar
terhadap hatchability dan kualitas DOC yang akan dihasilkan. Secara umum weight
loss yang dianjurkan adalah 12 14 %.
Berat HE
Usia Induk
Cara Menghitung kapasitas telur dalam mesin setter per 1 mesin tetas, yaitu :
Didalam 1 mesin tetas terdapat : 3 egg tray, 54 butir telur/ egg tray, 16 baris. 18
kolom dan 2 kelompok, jadi :
o 1 Kali pemindahan telur dari mesin setter ke mesin hatcher adalah 51 angkatan
dengan jumlah telur 15552 butir atau sama dengan 3 kereta transfer
D.HATCHER
Adalah mesin tetas untuk HE yang berusia 19- 21 hari, setelah dari mesin setter
selama 18 hari
Sebelum dipakai basket hatcher harus kering, bersih dan sudah difumigasi
( Triple dosis ) temperatur mendekati set point, semua sistem berjalan normal
( damper, motor fan, heater, spray, dll )
Fumigasi setelah transfer dengan single dosis ( setelah mesin normal/ damper
terbuka )
Penguapan formalin 40 % murni ( tanpa air ) dosis 800 cc/ mesin, dibagi 2X
pemberian masing-masing 4 nampan, pagi jam 06.00 dan sore jam 15.00.
E.TRANSFER
a.Waktu Transfer
Transfer dilakukan pada usia 18 hari dan beberapa literatur lain menyebutkan yang
ideal adalah 19 hari. Dengan tujuan :
Tidak ada telur pipping atau menetas di setter, karena hal ini akan
mencemari inkubator dan berefek negatif terhadap hatchbility dan kualitas DOC.
Pelaksanaan transfer tidak berbenturan dengan persiapan mesin hatcher.
Kebersihan ruangan harus tetap terjaga sebelum, selama dan sesudah proses
transfer.
Meja transfer ( Lampu terang, kaca menjadi modifikasi agar fokus dan
dilengkapi dengan kipas ).
Tong exsplode dilapisi polibeg yang harus selalu tertutup dan diberi
desinfektan.
Spray tangan ( Alkohol 70% untuk sanitasi tangan dan dengan desinfektan
untuk exsplode ).
C. PULL CHICK
Adalah kegiatan menarik ayam ( DOC ) dari mesin hatcher ke ruang bongkar.
Kondisi perut yang normal adalah tidak kempes/ lembut dan tidak keras, akan
tetapi kenyal-kenyal.
Masa inkubasi normal untuk telur broiler di daerah tropis adalah 498-501 jam
sedangkan layer adalah 504-506.
Kontrol secara berkala kondisi DOC, khususnya pada 4-6 jam menjelang
waktu panen normal.
Adalah memilih DOC yang berkualitas dan layak dijual sekaligus melakukan
klasifikasi grade yang terdiri dari : Platinum, Gold dan Silver. Untuk operator
yang sudah terbiasa, rata-rata mampu melakukan grading/ seleksi sebanyak 35 box
per jam.
Pelaksanaan grading dan seeksi DOC harus dikerjakan pada ruangan dengan :
Suhu : 25 27 c
Kelembaban : 60 70%
Bulu cerah
Kaki bersih
Mata cerah
Dll
Bulu kusam
Kaki kotor
Dll
2.Sexing adalah proses memisahkan DOC jantan dan DOC yang betina.
3.Debeaking ( Layer )
Debeaking adalah suatu upaya pemotongan bagian ujung runcing paruh anak
ayam.
Menghindari kanibalisme.
D. VAKSINASI
a.Persiapan vaksin
Ambil hanya satu ampul pada setiap pengambilan dan letakkan pada air yang
bertemperatur 27c
Setelah thawing keringkan ampul dengan sapuan tissue/ lap bersih, kemudian
buka secepat mungkin pada bagian atas
Dengan bantuan syringe sterile dan jarum keluarkan isi ampul secara
perlahan dan hati-hati
E.DISTRIBUSI DOC
Distribusi adalah tempat untuk meletakkan DOC yang siap untuk dikirim ke
pelanggan/ konsumen dengan suhu ruangan 26 27 c. DOC disusun dengan jarak
20 40 cm per kereta agar sirkulasi udara pada box/ baki berisi ayam tetap teratur.
1. Pemasangan label
5. Membuat Realisasi
- No Surat Jalan
- Jenis DOC
- Nama Pelanggan
- Alamat Pelanggan
- No BG mobil
Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan DOC melalui serum
yang diambil melalui sample, dilakukan 1 bulan sekali.
Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui penyebab DIS ( Death in sell/ mati
dalam kerabang ) sehingga terjadi penurunan hasil panen, dilakukan setiap kali
panen.
3. Flup Test
Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kesehatan DOC dan
kebersihan mesin tetas dengan menggunakan media bulu, dilakukan 2X dalam 1
bulan.
4. Gizzard Erotion Test
Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui DOC yang terkontaminasi oleh
mikoplasma yang disebabkan dari induknya, dilakukan 1 bulan sekali.
5. Sueab Test
Adalah test yang dilakukan untuk mengetahui apakah telur terkontaminasi oleh
bakteri/ mikroorganisme patogen, dilakukan 1 minggu sekali.
a. Exsposure Test
Adalah test untuk mengetahui adanya jamur diruang fumigasi dan cooling room di
terminal, dilakukan 2 X 24 jam.
Adalah test untuk mengetahui adanya bakteri di ruangan maupun telur yang dikirim
dari farm, dilakukan 1 X 24 jam.