PENDAHULUAN
dapat menghasilkan telur konsumsi dan sudah begitu populer disemua kalangan
masyarakat, telur ayam tersebut merupakan salah satu sebagai sumber protein
normal, dalam skala local konsumsi protein hewani dari tahun mengalami
menghasilkan pertumbuhan ayam yang baik, kondisi ayam yang sehat, tingkat
mortalitas rendah dan pada akhirnya akan menghasilkan ayam petelur dengan
produksi yang tinggi dan untuk mendapatkan hasil yang baik maka perlu di
perhatikan beberapa faktor dintaranya pada masa pemeliharaan fase starter yakni
1|Page
Pada fase starter ini sangat mempengaruhi pertumbuhannya, oleh karena
itu, tidak berlebihan jika kualitas pullet menjadi salah satu kunci utama
kesuksesan dalam usaha peternakan ayam petelur dan untuk mencapai produksi
2|Page
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada masa ini terjadi perbanyakan (hiperplasia) dan pertumbuhan sel (hipertropi)
yang tinggi, sehingga menjadi kunci awal untuk mencapai berat badan dan
badannya lambat di umur 4-5 minggu, maka korelasinya pada umur 16 minggu
berat badannya akan lebih rendah dari standar dan mengakibatkan mundurnya
jadwal bertelur. Pada umur 0-2 minggu proses hiperplasia lebih dominan terjadi.
Setelah itu memasuki minggu ke-3 proses hiperplasia dan hipertropi mulai
seimbang dan pada minggu ke-4 proses hipertropi lah yang lebih mendominasi.
Selain terjadi pertumbuhan dan perkembangan sel, pada umur 3-4 minggu juga
bila sudah terlewati dan hasilnya tidak tercapai, maka tidak dapat kembali diulang
2.2 Pakan
1. Pakan yang baik adalah pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi
3|Page
Pada fase ini harus diperhatikan juga mengenai manajemen pemberian
pakannya.
kuning telur (sebagai sumber antibodi maternal dari induk) dan memicu
pakan dengan jalan ini selain untuk mengejar target berat badan, juga akan
tercecer/tumpah sedikit/minimal).
minimal 75% sampel DOC temboloknya teraba kenyal dan lunak yang
jam setelah pemberian pakan dengan indikator 100% tembolok DOC harus
4|Page
6. Untuk memudahkan DOC mengonsumsi pakan, sebaiknya dilakukan
potong paruh pada umur 8-10 hari (jika DOC yang dibeli dari perusahaan
7. Seperti halnya pakan, air minum juga sangat penting diberikan pertama
kali saat awal kedatangan DOC. Air minum yang disarankan adalah air
gula 2-5% (20-50 gram gula merah per liter air minum).
dalam kandang brooder.
gantung, dan paling lambat umur 14 hari semua tempat ransum harus
sudah digantung.
11. Mulai umur 7 hari tempat minum harus digantung dan setiap hari
12. Anak ayam harus memperoleh pencahayaan selama 22-23 jam per hari
dan air. Jangan gunakan 24 jam terang. Adanya 1-2 jam gelap berfungsi
agar DOC punya waktu untuk beristirahat dan nafsu makannya kembali
antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba, sehingga ayam
5|Page
tidak mati menumpuk. Setelah minggu pertama, mulai kurangi jam
2.3 Lingkungan
2. Usahakan agar jumlah tempat ransum ayam (TRA) dan tempat minum
persaingan antar anak ayam baik dalam hal pakan, air minum, maupun
ruang gerak.
6|Page
4. Atur kepadatan anak ayam di dalam kandang brooding. Kepadatan yang
ideal adalah 500 ? 600 ekor DOC per satu luasan chick guard agar
dan tahan lama (awet). Panas yang dihasilkan pun stabil, terfokus, tidak
7|Page
8. Pada musim hujan dan cuaca sangat dingin, pasang tirai tambahan (tirai
celah sedikit pun. Tetap sediakan celah ventilasi pada dinding kandang
sudah nyaman atau belum. Salah satu teknik mendeteksinya ialah melihat
kondisi kaki DOC. Suhu sekam yang nyaman dapat tergambarkan dari
kaki DOC yang teraba hangat. Jika sekam terlalu panas, kaki DOC akan
DOC yang mengalami hal ini biasanya akan berkumpul jauh dari brooder.
(dibanding suhu tubuh kita). Konsumsi ransum dari DOC yang kedinginan
atau kepanasan juga akan menurun karena DOC cenderung diam dan
meringkuk.
melihat tingkah laku anak ayam. Saat brooding, hindari anak ayam terkena
11. Saat siang hari, jika suhu lingkungan terlalu panas, maka
8|Page
12. Untuk menjaga tingkat kepadatan kandang tetap baik, mulai umur 3 hari
mulai umur 4 hari sampai umur 14 hari. Segera ganti sekam yang basah
dipilah dan dikeluarkan dari kandang. Namun jika jumlah sekam yang
ND, Gumboro, dan AI. Khusus pada vaksinasi Gumboro, peternak bisa
yang diwariskan dari induk ayam kepada anaknya. Uji titer antibodi
9|Page
maternal ini bisa dilakukan di Medilab (Medion Laboratorium) melalui
metode ELISA.
10 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
Peternakan ini pertama didirikan pada tahun 1969 oleh orang tua dari Fandi
Poluan, dengan populasi awal 200 ekor yang dipelihara di 1 unit kandang. Seiring
berjalnnya waktu peternakan ini terus berkembang hingga sekarang memilki luas
Fasilitas yang ada di CV. Gunung Kawi Tomohon meliputi kantor yang
digunakan oleh manajer bekerja, kamar mandi, dapur, gudang untuk penyimpanan
Tabel 2.1 Kegiatan Praktek Kerja Lapangan Di CV. Gunung Kawi Tomohon
11 | P a g e
Pencucian tempat makan dan minum sebelum penerimaan
DOC
Meratakan pakan
Pengangkutan Telur
Pencucian tempat peremajaan
Pembersihan gudang pakan
Pengaturan brooding persiapan penerimaan DOC
Penerimaan DOC
Penggantian koran DOC
Persiapan Pembuatan Laporan
3.3 Permasalahan
(PKL) di CV. Gunung Kawi Tomohon Sulawesi Utara yang berhubungan dengn
judul laporan ini adalah pemeliharaan pada fase starter. Pada fase ini sangat
Oleh karena itu, pemeliharaan pada masa starter ini perlu sangat diperhatikan.
untuk belajar di kandangkan, kandang khusus ayam petelur fase starter perlu di
sanitasi guna untuk membunuh kuman dan bakteri yang bisa saja menyerang pada
DOC {ayam umur 1 hari} nanti oleh karena itu kandang khusus DOC nanti perlu
menyelesaikannya .
sela-sel dinding
12 | P a g e
2. Membersihkan liter/sekam bekas ayam petelur fase starter sebelumya dan
Selanjutnya sebelum datang ayam DOC kita membuat broding dengan jumlah
broding yang di buat yaitu 5 broding untuk 5.437 ekor DOC ,broding yg
melakukan pemberian kapur guna melindungi DOC dari hewan kecil seperti
semut kecoa dll, selanjutnya penebaran sekam {kulit padi} di setiap broding yg
tujuan broding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan sehat
secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam untuk mencapai pertumbuhany ang
yaitu 32-350 C pada DOC umur 1-3 hari kemudin suhu berangsur dituurunkan
Tempat minum yang ada di isi dengan air yang dicampur dengn gula
merah dengan takaran yaitu 50-60 untuk 1 litter air dengan waktu 6-8 jam
pertama, dengan ujuan agar DOC memperoleh energi baru setelah kehilangan
memberikan makanan (pakan untuk DOC) yaitu pakan jenis butiran (sinta).
13 | P a g e
DOC tiba dengan jumlah box yaitu 50 box DOC setip box berisi 100-101
langsung di lepskan kedalam broding yg sudah jadi dan sudah tersedia air minum
Setelah DOC berumur 2 hari kemudian air gula merah sudah di ganti
dengan air biasa, dan pada pukul 11: 22 yaitu pemberian vaksin tetes mata,tujuan
vaksinasi merupakan salah satu cr paling awal dalam usaha penceghan terhadap
masuknya penyakit ke tubuh aym petelur fase starter vaksin tetes mata terlebih
dahulu penting untuk di perhatikan bahwa proses kedalam mata hruslah tepat an
Jadwal pemberian makanan yaitu untuk jadwal pagi pukul 05:30 untuk
siang hari pukul 14:00 air minum harus sudah di ganti dan juga penambahan
makanan.
Kemudian setelah ayam berumur 5 hari koran yang melapisi sekam harus
bakteri yang akan menyerang ayam tersebut, koran di ganti 1 minggu 1 kali batas
menggantinya pun hanya 3 kali kemudian jadwal mengganti koran yaitu sebelum
kurang baik kemudian saat ayam berumur 8 hari yaitu pemberian vaksin
14 | P a g e
vitachiks dan pad umur 9 hari dilanjutkan dengan obat vitachiks sampai hari ke
terakhir yaitu vaksin ND lasot yitu ketik ayam berumur 1 bulan kemudian di ganti
dengn air basa kembali sampai ayam di pindahkan ke kandang besar untuk belajar
di kandangkan.
15 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
ayam layer atau yang biasa di sebut dengan ayam petelur. Pemeliharaan ayam fase
starter sama penerapannya seperti persiapan pada ayam broier, yang diawali
4.2 SARAN
Saran saya untuk perusahaan CV. Gunung Kawi Tomohon adalah sebagai
berikut :
kanibalisme.
memberikan pakan.
16 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Susilorini, DKK. 2011. Budi Daya Ternak Potensial. Penebar Swadaya. Jakarta.
Fadilah R., dan Fatkhuroji. 2013. Memaksimalakan Produksi Ayam Ras Petelur.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
17 | P a g e