Anda di halaman 1dari 48

TEKNOLOGI BUDIDAYA AYAM KUB

(Ayam Kampung Unggul Balitbangtan)

BPTP BALITBANGTAN JAWA BARAT


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
2019
PENDAHULUAN
ASAL USUL AYAM KUB

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

REPRODUKSI DAN PERBIBITAN

KANDANG

PAKAN

KESEHATAN TERNAK
PENDAHULUAN

• Ayam KUB adalah adalah ayam Kampung Unggul asli


Indonesia hasil seleksi Badan Litbang Pertanian RI yang
diberi nama Kampung Unggul Balitbangtan disingkat
KUB.
• Ayam KUB dapat digunakan sebagai sumber bibit/parent
stock untuk penyediaan Day Old Chicken (DOC/bibit)
ayam kampung potong maupun petelur.
• Ayam Kampung (KUB) dibutuhkan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan daging dan telur ayam kampung
yang semakin meningkat.
ASAL USUSL AYAM KUB
• Berasal dari Sumber Daya Genetik Ayam Kampung Lokal Jawa Barat
• Bibit/Induk ayam Kampung berasal dari beberapa daerah Jawa Barat
(Ciamis, Cianjur, Bogor, Depok, Jatiwangi).
• Karakterisasi dilakukan terhadap sifat-sifat produktivitas, meliputi :
produksi telur, kejadian dan lama mengeram, umur pertama kali
bertelur (UPB), bobot telur pertama (BTP), rataan bobot telur, bobot
induk pertama bertelur (BIPB), konsumsi dan konversi pakan, serta
mortalitas .
• Seleksi dalam Pembentukan ayam kampung unggul (KUB) dilakukan
selama 6 generasi, dimana satu generasi memerlukan waktu selama
12-18 bulan.
PENDAHULUAN
Karakteristik dan keunggulan ayam KUB angtara lain ;
• warna bulu beragam seperti ayam kampung pada
umumnya,
• bobot badan umur 20 minggu (+ 5 bulan)1.200-1600 gram,
• bobot telur 35-45 gram,
• Bobot DOC 27-33 gram,
• umur pertama bertelur lebih awal (20-22 minggu),
• produksi telur lebih tinggi (160-180 butir/ekor/tahun),
• produksi telur harian (hen day) 50%,
• puncak produksi telur 65-70% ,
• Sifat mengeram 10 % populasi
• dan lebih tahan terhadap penyakit
1
Penampilan luar/ ayam KUB:
2 3 Pola Bulu Hitam (1), tipe Liar(2),
Kolumbian (3), Corak Bulu Polos
(4), Corak Bulu Lurik (5), Kerlip
4 5 6 Bulu Perak (6), Kerlip Bulu Emas
(7), Bulu putih kerlip abu, (8)
Bentuk Jengger Tunggal/ Single
7 (9), Bentuk Jengger Kapri/Pea
8
9 (10), Warna Shank/sisit Putih
10
11 (11), Warna Shank Hitam (12),
Warna Shank Abu-abu.
12
CONTOH GAMBARAN KERAGAMAN TAMPILAN AYAM KUB
AYAM LOKAL/KAMPUNG
Badan Litbang Pertanian  bibit unggul ayam lokal

Ayam Kampung Unggul Ayam Kampung Biasa


Balitbangtan (KUB)
(Petelur dan pedaging)
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
SISTEM PEMELIHARAAN
• Sistem Pemeliharaan ayam Kampung umumnya dibagi dalam tiga
cara, cara pemeliharaan ekstensif, semi intensif dan intensif.
• Cara Pemeliharaan ekstensif dilakukan dengan pertimbangan tidak
merepotkan, tidak memerlukan biaya, dan tidak untuk kebutuhan
komersil. Umumnya diterapkan pada skala rumah tangga dengan
populasi 5-10 ekor ayam dewasa, biasanya belum menerapkan
teknik budidaya yang baik.
• Pemeliharaan yang dilakukan untuk tujuan memperoleh
keuntungan, dilakkan dengan sistem semi intensif atau intensif
(sudah menggunakan teknologi Budidaya)
• Manfaat sistem pemeliharaan intensif memudahkan pelaku usaha
dalam menerapkan manajemen pemeliharaan seperti pengaturan
pemberian pakan, waktu produksi dan mempermudah pemanenan
(telur/daging).
MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Dalam budidaya ternak ayam dikenal dengan istilah periode


pemeliharaan,

Periode pemeliharaan dikelompokan menjadi 4 katagori


berdasarkan fase pertumbuhan, antara lain :
1. Fase Starter/Brooding Periode (anak ayam umur
0-4 minggu)
2. Fase Grower (anak ayam umur 5-14 minggu)
3. Fase Developer (ayam muda umur 14-18 minggu)
4. Fase Layer (ayam dewasa umur 18 -68 minggu)
CONTOH GAMBAR AYAM KUB BERDASARKAN FASE PERTUMBUHAN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Pemeliharaan fase Starter/Brooding
• Periode Starter/brooding adalah empat minggu awal hidup DOC umur
0-4 minggu, ini merupakan periode sangat penting karena merupakan
poin awal untuk menghasilkan produksi yang bagus.
• Brooder dapat berupa box atau kardus dengan lampu listrik sebagai
penghangat, atau pemanas berbentuk lingkaran yang digantung
dibagian atas alas kandang, berfungsi sebagai penghangat anak ayam.
• Hal-hal yang harus diperhatikan pada fase ini antara lain :
• Pemanas (gas/lampu pemanas) harus dinyalakan enam jam sebelum
datang DOC agar dicapai suhu 32-33º C.
• Untuk kapasitas 750-800 DOC diperlukan diameter brooder 3 m,
ketinggian pemanas 70-80 cm.
• Air minum yang berisi larutan gula 5% sudah dimasukkan ke dalam
lingkaran sesaat akan datang DOC, pemberian larutan gula ini
bertujuan agar DOC menjadi segar kembali akibat stress perjalanan.
CONTOH GAMBAR BROODER
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
• Sebagian pakan ditaburkan merata di atas koran untuk
merangsang saluran pencernaan dan agar DOC menyebar
merata dalam lingkaran.
• Satu jam setelah DOC masuk lingkaran, pakan yang ada pada
nampan diletakkan di antara tempat minum. Setiap nampan
setara untuk 40 ekor untuk hari pertama.
• Tingkah laku DOC selama dalam brooding menunjukkan tingkat
kenyamanan DOC.
• Nyaman/sesuai. Ditunjukkan dengan adanya suara riang dan
penyebaran DOC yang merata disekitar lingkaran.
• Jika terlalu dingin DOC bergerombol di bawah pemanas.
• Terlalu panas. DOC akan menjauh dari pemanas dan berada di
pinggir lingkaran.
• Setelah berumur 4 minggu brooder tidak lagi digunakan dan
ayam dipindahkan ke kandang pembesaran
SUHU KOTAK
CUKUP

SUHU KOTAK
PANAS
SUHU KOTAK
DINGIN
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Periode Growing (umur 5-10 minggu)
• Pemeliharaan pada fase ini harus memperhatikan kepadatan kandang (16-20
ekor/m2)
• Optimasi pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari.
• Komposisi pakan harus sesuai dengan kebutuhan ayam (fase growing Protein
17,5%, En 2800 kkal ME/kg)
• Faktor lain yang juga penting di perhatikan adalah target bobot ayam yang
harus dicapai pada setiap fase pertumbuhan.
• Untuk menjaga kesehatan ayam program sanitasi kandang dan
sistem biosecurity sangat penting diterapkan.
• program vaksinasi terutama ND pada umur 4 hari, 21 hari dan umur 3 bulan,
MANAJEMEN PEMELIHARAAN
Tabel 1. Kepadatan Kandang

Periode
Umur Kepadatan (ekor/m2)
Pemeliharaan

Starter (DOC) 0-4 minggu 40

Grower (jajangkar) 5-14 minggu 20

Developer (dara) 14-18 minggu 16

Layer (ayam Dewasa) ˃ 18 minggu 7


Fase Grower umur 10-14 minggu

1. Umur 10-14 minggu= umur dengan


bobot pasar daging ayam;
2. Lakukan pangkas paruh bagian
yang tidak ada pembuluh darah
dengan gunting kuku
• Fase Developer
(dara) umur 14-18
minggu
• Pakan : 80 gr/e/h
• Nutrisi : Protein
16%, En 2800 kkal
ME/kg
Pemeliharaan Fase Bertelur (Umur >20 minggu)
1. Beri pakan 100 gr/e/h, dan minum ad
lib setiap hari;
2. Syarat nutrisi fase bertelur : Protein
17%, En 2800 kkal ME/kg; Kalsium
(Ca) 3,4%
3. Perhatikan kesehatan ayam, gerak
gerik dan kondisi tubuh;
4. Sebaiknya disediakan sarang
sebelum ayam mulai bertelur
5. Ambil telur dari sarang minimal 2
kali dalam sehari, untuk menghindari
telur kotor, retak atau pecah;
6. Simpan telur pada tempat yang
kering dan tidak lembab sebelum
diproses lebih lajut
Persiapkan beberapa
keranjang yang diisi
dengan jerami dalam
kandang untuk ayam
bertelur
Produksi Telur
MANAJEMEN REPRODUKSI
PEMILIHAN BIBIT
Bakal Pejantan (Jantan) :
• Dada besar : panjang, rata tidak ada
noda/luka, tulang dada tidak bengkok.
• Kaki : kuat, panjang, tidak bengkok
• Kualitas jari : jari yang lurus/ tidak bengkok
• Leher tidak bengkok/melintir.
• Punggung lebar dan rata/tidak bengkok.
• Tembolok yang besar dan menggantung tidak
masuk kriteria.
• Bulu kelihatan cerah dan tidak kusam.
• Mata tidak buta atau cacat.
• Paruh tidak menyilang/cross back
• Sayap tidak patah, atau menggantung.
• Keadaan ayam sehat,
MANAJEMEN REPRODUKSI

Bakal Induk (Betina)


• Sehat dan tidak cacat
• Berproduksi tinggi
• Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama, umur 7-8 bulan
• Induk sedang bertelur
• Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang postal atau liter dengan
Rasio jantan : betina 1 : 6
Manajemen Reproduksi

Sistem perkawinan

• Ayam umur 16 minggu ditempatkan


dalam kandang
• Rasio Jantan : Betina = 1 : 6 atau 2 : 12
atau 3 : 18 atau 4 : 24 dst, tergantung
ruang kandang yang disediakan
Manajemen Reproduksi

• Sistem perkawinan (Kelompok/individu)


• Rasio jantan : betina = 1:6
• Perkawinan alam/IB (tek.sederhana)
• Fertilitas/daya tetas
• Umur kawin pertama
• Pengaturan penetasan
• Penyapihan/perkawinan kembali
Pengumpulan telur dan penetasan
• Telur di kumpulkan di dalam ruangan (suhu dingin 16⁰C
kelembaban 55% lebih baik)
• Pilih yang bobotnya di atas 36 gram, berbentuk normal,
berkerabang halus
• Masukan ke mesin tetas pada suhu 37oC dibolak balik
merata sehari 3 kali sampai masa inkubasi 18 hari,
kemudian biarkan jangan dibolak balik pada suhu yang
sama sampai menetas pada inkubasi 21 hari. Jangan
lupa baki air dalam mesin tetas selalu berisi air cukup
• DOC di seleksi yang:
– Tidak cacat: kaki segar (tidak kering), struktur normal,
dubur bersih, udel puput, perut kering
– Bobot DOC minimum 27 gram/ekor
Perlakuan pada ayam baru menetas

• Ayam diturunkan dari mesin tetas


• Ayam diseleksi, pisahkan doc yang kurang
baik
• Ayam di vaksin Mareks’
• Ayam ditempatkan di kandang yang sudah
disediakan (perhatikan suhu kandang)
• Pelihara sesuai dengan SOP pemeliharaan
PERKANDANGAN
KANDANG
Bentuk Kandang Postal/letter
• Pemeliharaan ayam KUB dengan sistem intensif, diperlukan kandang.
• Salah satu model kandang yang biasa digunakan untuk memelihara
ayam KUB adalah model kandang Postal/letter.
PERKANDANGAN

KANDANG
• Model Kandang Battery (untuk pet.elur)
PERKANDANGAN

KANDANG
• Bentuk Kandang Ranch/Berpagar. Biasa digunakan untuk pembesaran.
Kapasitas Kandang
• Untuk ayam periode starter dapat ditempatkan pada
kandang dengan luas 100 cm x 100 cm x 40 cm sebanyak
30 ekor .
• Untuk ayam pada periode grower dapat ditempatkan
sebanyak 15 ekor pada kandang dengan ukuran 100 cm x
100 cm x 60 cm
• Untuk ayam pada periode layer dianjurkan di tempatkan
pada kandang dengan model Postal (liter) dengan ukuran
kandang 1m untuk 1 ekor jantan dan 6 ekor betina
• Periode layer pada kandang model Battery dengan ukuran
1,4 m x 40cm x35 cm untuk 4 ekor (per ekor ukuran
35x40x35 cm)
PERLENGKAPAN KANDANG

• Tempat pakan dan air minum dapat menggunakan dari bahan


plastik, kayu, bambu dan seng.
• Ayam kampung memiliki kebiasaan bertengger dan mematuk
ayam lainnya (kanibal). Untuk itu di dalam kandang perlu
disiapkan Tempat bertengger yang dibuat dari bahan kayu dan
bambu.
• Untuk mencegah kebiasaan mematuk, didalam kandang dapat
disediakan batang pisang yang digunakan sebagai pengalihan.
• Khusus untuk ayam dalam masa bertelur membutuhkan sarang
yang digunakan untuk bertelur. Bahan sarang dapat dari kayu,
bambu dan kotak bekas.
TEKNOLOGI PAKAN AYAM KUB
Minggu Hari g/e/mgu Kumulatif (g)
1 1 s/d 7 35 35
2 8 s/d 14 70 105
3 15-21 105 210
4 22-28 140 350
5 29-35 175 525
6 36-42 210 735
7 43-49 245 980
Ancar-ancar 8 50-56 280 1295
9 57-63 315 1610
konsumsi pakan 10 64-70 350 1960
mingguan 11 71-77 385 2345
Ayam KUB 12 78-84 420 2765
13 85-91 455 3220
14 92-98 490 3710
15 99-105 525 4235
16 106-112 560 4795
17 113-119 595 5390
18 120-126 630 6020
19 127-133 665 6685
20 134-140 700 7395
PAKAN AYAM KUB

CONTOH FORMULA RANSUM


Ransum umur 0-14 minggu
Bahan pakan %
jagung giling halus 44,50
dedak padi 28,89
minyak 2,70
bkedele 16,80
Tpikan 4,50
CaCO3 1,70
NaCl 0,50
Topmix 0,30
Dl-Methionine 0,11
Total 100
Protein 17,5%, En 2800 kkal ME/kg
PAKAN AYAM KUB

CONTOH FORMULA RANSUM


Ransum umur 14-18 minggu
Bahan %
jagung giling hls 42,00
dedak padi 37,12
minyak 1,10
bkedele 14,00
Tpikan 2,70
CaCO3 2,20
NaCl 0,50
Topmix 0,30
Dl-Methionine 0,08
Total 100
Protein 16%, En 2800 kkal ME/kg
PAKAN AYAM KUB

CONTOH FORMULA RANSUM


Ransum petelur umur > 20 minggu
Bahan %
Jagung giling halus 43,00
Dedak padi 20,00
Minyak sayur 5,30
Bungkil kedele 16,40
Tepung ikan 6,01
Kapur (CaCO3) 8,30
Garam dapur (NaCl) 0,50
Topmix 0,30
Dl-Methionine 0,19
Total 1,0000
Protein 17%, En 2800 kkal ME/kg;
Kalsium (Ca) 3,4%
PAKAN AYAM KUB
Pakan untuk ayam KUB dapat juga berupa campuran pakan
komersial (pakan starter ayam pedaging) dicampur dengan bahan
pakan lokal yang tersedia, misalnya dedak padi.

Tabel Komposisi campuran Pakan berdasarkan Umur Ternak

Umur Komposisi pakan komersil : Dedak

0 – 4 minggu 100% Broiler starter (BS)

5 – 8 minggu 2 BS : 1 dedak

9 – 12 minggu 2 BS : 2 dedak

13 – 16 minggu 2 BS : 3 dedak

17 – masa bertelur 1 Pakan petelur : 1 dedak


TEKNOLOGI PAKAN
PAKAN AYAM KUB
Tabel 3. Volume pakan berdasarkan tingkatan umur ayam KUB
Umur (minggu) Volume Pakan (g/e/hari)

0-1 5-10
1-2 10-15
2-3 15-20
3-4 20-25
4-5 25-30
5-6 30-40
6-7 40-50
7-8 50-70
Menjelang bertelur 80-90

Periode Bertelur 90-100


PENCEGAHAN dan PENGOBATAN PENYAKIT

Pencegahan
• Sanitasi kandang dan lingkungan (Biosecurity)
• Sanitasi ternak
• Karantina
• Vaksinasi (Imunisasi)

Pengobatan
• Disesuaikan dgn penyebab
Sanitasi/Biosecurity
Suci hama kandang dan peralatan kandang
• Sebelum ayam masuk:
– Pembersihan kandang
– Pengapuran kandang
– Penyemprotan kandang dengan desinfektan
– Persiapan tempat pakan dan minum
– Persiapan pakan dan air minum bervitamin
• Setelah ayam di kandang
– Penyediaan bak berisi desinfektan
– Disiplin kerja keluar masuk kandang dengan pakaian, alas kaki yang
suci hama
– Penyemprotan desinfektan rutin kandang minimal 1 x dalam 4
minggu
Sanitasi/Biosecurity

• kandang, tempat pakan, dan air minum, tempat


pengeraman ayam, sisa alas kandang/litter dan
kotoran kandang dibersihkan secara berkala
sesuai prosedur;
• tidak diperbolehkan ada orang makan, minum,
meludah, dan merokok selama berada di lokasi
kandang;
• ayam yang mati di dalam area peternakan harus
dibakar dan dikubur sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
• kotoran ayam dapat diolah untuk kompos sebelum
kotoran dikeluarkan dari area peternakan; dan
Sanitasi/Biosecurity
Vaksinasi,
Vaksinasi Marek’s segera begitu turun dari mesin tetas
Vaksinasi ND/tetelo, 3 hari, 3 minggu, 2-3 bulanan
Vaksinasi gumboro, 10 hari dan 28 hari
Vaksinasi Egg drop sindrom (EDS), umur 16 minggu (sebulan
sebelum bertelur)
Vaksinasi AI, bila diperlukan
Pengobatan,
Obat harus hati-hati terutama dengan antibiotika (sulfa,
tetracycline, dsb), yang bisa terbawa ke dalam daging dan telur
Penggunaan jamu-jamu (formula bervariasi tergantung
pemakai, lebih aman pada produk.
Contoh formula jamu tepung : Jahe 20%, sambiloto 60%,
kunyit 10%, temulawak 5%, temu ireng 5%)
PENYAKIT
Avian Influenza (AI) / Flu Burung
Penyebab:
virus influenza type A subtipe H5 dan H7
Gejala:
jengger, pial, kelopak mata, telapak kaki dan perut yang tidak
ditumbuhi bulu berwarna biru keunguan,
bintik-bintik merah pada kaki,
Keluarnya cairan dari mata dan hidung,
pembengkakan pada muka dan kepala, diare, batuk, bersin
dan ngorok.
Nafsu makan menurun, penurunan produksi telur, kerabang
telur lembek.
Adanya gangguan syaraf, lumpuh dan gemetaran.
Kematian terjadi dengan cepat
PENYAKIT
Penularan :
• melalui kontak langsung dari unggas terinfeksi dan unggas peka
melalui saluran pernapasan, konjungtiva, lendir dan feses.
• secara tidak langsung melalui debu, pakan, air minum, petugas,
peralatan kandang, sepatu, baju dan kendaraan yang
terkontaminasi virus AI serta ayam hidup yang terinfeksi.
• Unggas air seperti itik dan entog dapat bertindak sebagai carrier
(pembawa virus) tanpa menujukkan gejala klinis.
Penanganan :
• Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan Avian
Influenza.
• Usaha yang dapat dilakukan adalah membuat kondisi badan
ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makan dengan
memberikan tambahan vitamin dan mineral, serta mencegah
infeksi sekunder dengan pemberian antibiotik.
• Biosekuriti : vaksinasi, dan pemusnahan unggas selektif di
daerah tertular.
PENYAKIT

Tetelo/Newcastle Disease (ND)


Penyebab:
Paramyxovirus
Gejala:
Gangguan pernafasan, lesu, mata mengantuk, sayap
tekulai, kepala memutar, warna jengger dan vial merah
kebiruan.
Penanganan :
Vaksinasi, pisahkan ayam sakit.
Analisis Usaha Ternak Ayam KUB
Uraian Vol Satuan Harga Satuan Jumlah
Biaya Investasi
-Brooder (pemanas) 1 Unit 300,000 300,000
-Bangunan Kandang 1 Unit 8,000,00 8,000,00
Total 8,300,00
Biaya Operasional Produksi
selama 75 hari
- DOC 100.00 ekor 5,000 500,00
- Biaya pakan 235,.0 kg 4,900 1,151,150
-Biaya Pemeliharaan kandang 2.0 bulan 50,000 100,000
-Biaya vaksin, desinfektan 1.0 paket 50,000 50,000
-Jamu ternak 1.0 paket 30,000 30,000
-Mortalitas 5.0 Ekor 5,000 25,000
-Biaya tenaga kerja 2.5 Bulan 300,000 750,000
-Listrik 2.5 bulan 25,000 62,000
Total 2,699,00
Penerimaan
Ayam 95 Ekor 50,000 4,150,000
Kotoran ayam 10 karung 5,000 50,000
Total 4,800,000
Pendapatan Rp. 2,131,000
Return cost ratio (R/C) 1,80
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai