Pengarah:
Amin Nur
(Kepala BPTP Gorontalo)
Tim Penyusun :
Soimah Munawaroh
Serli Anas
Andi Yulyani Fadwiwati
Ari Abdul Rouf
Layout/desain:
Tedy Wahyana Saleh
KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN GORONTALO
2019
Soimah Munawaroh
Serli Anas
Andi Yulyani Fadwiwati
Ari Abdul Rouf
Diterbitkan Oleh :
ISBN : 978-602-9309-30-0
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara
apapun
Teknik Perbibitan Ayam Kub-Sensi ii
KATA PENGANTAR
A. Latar belakang
A. Perkandangan
b. Tipe kandang
c. Konstruksi Atap
d. Konstruksi Dinding
Jenis kandang berdasarkan konstruksi dinding dapat dibedakan
menjadi kandang terbuka (open house), kandang semi tertutup
(semi closed house) dan kandang tertutup (closed house).
e. Konstruksi Lantai
Berdasarkan konstruksi/bentuk lantainya, tipe kandang dibedakan
menjadi 2 yaitu kandang lantai rapat dan kandang lantai
renggang.
g. Volume Kandang
Sarana Sarana usaha pembibitan ayam asli dan ayam lokal yang baik
meliputi bangunan, alat dan mesin peternakan dan kesehatan hewan,
bibit, pakan, dan obat hewan.
1. Bangunan
Bangunan Bangunan untuk usaha pembibitan ayam kampong
unggul yang baik meliputi jenis bangunan, konstruksi bangunan,
dan tata letak bangunan.
a. Jenis Bangunan
1) kandang ayam;
2) kandang isolasi;
3) ruang penyimpanan pakan, obat dan peralatan;
4) ruang fumigasi;
5) ruang penyimpanan telur;
6) ruang penetasan;
b. Konstruksi Bangunan
4. Pakan
Pakan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan nutrisi untuk
ayam kampong
5. Obat hewan
a. obat hewan yang dipergunakan harus memiliki nomor
pendaftaran obat hewan;
b. obat hewan yang dipergunakan sebagai imbuhan dan pelengkap
pakan meliputi premiks dan sediaan obat alami sesuai dengan
peruntukannya; dan
c. penggunaan obat hewan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang obat hewan.
Secara umum kegiatan seleksi betina dan jantan yang baik harus
memenuhi syarat :
1. berasal dari tetua yang memiliki produktivitas, fertilitas, dan daya
tetas telur tinggi;
2. umur betina minimal 5 (lima) bulan dan jantan minimal 8
(delapan) bulan; dan
3. sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) atau Persyaratan Teknis
Secara teknis beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan
bibit yaitu :
a. Bakal Pejantan (Jantan)
Sehat dan tidak mempunyai cacat fisik
Pergerakan lincah dan gesit
Penampilan tegap, mata bening, bulu halus dan mengkilap, kaki
dan kuku bersih, sisik teratur,
Memiliki nafsu kawin yang tinggi
Umur minimal 8 bulan, namun yang baik adalah 1- 2,5 tahun,
bertaji
Untuk sistem kawin IB pejantan yang digunakan mempunyai
hubungan yang jauh dengan indukyang akan diinseminasi
Untuk sistem kawin IB dipilih pejantan yang sudah terlatih diambil
semennya
Pure Line
Great Grand Parent Stock
Grand Parent Stock
Parent Stock
Final Stock
Pemeliharaan Starter
Musim panas 8 – 12
Musim Hujan 10 – 14
Pada temperature normal, konsumsi air minum ayam adalah 2-2,5 kali
dari konsumsi pakan. Faktor ini sebaiknya digunakan sebagai pedoman
sehingga penyimpangan konsumsi air yang berkaitan dengan konsumsi
pakan, temperature atau kesehatan ayam dapat segera diketahui dan
diperbaiki. Di atas suhu 210C kebutuhan air minum rata-rata 6,5%
tiap kenaikan 10C
Mineral Level
Total bahan padat terlarut 300 – 500 ppm
Khlorida 200 -mg/l
pH 6-8
Nitrat 45 - ppm
Sulfat 200 pp
Besi 1 mg/l
Kalsium 75 mg/l
Tembaga 0,05 mg/l
Magnesium 30 mg/l
Mangan 0,05 mg/l
Seng 5 mg/l
Fluorida 0,06 mg/l
Merkuri 0,002 mg/l
Timah 0,05 mg/l
Faecal Coliform 0 mg/l
Catatan:
jika terdapat banyak kasus kelumpuhan maka program pencahayaan
disesuaikan dengan memperpendek masa gelap.
- Lahan seluas 15m2 (3m x 5m) diberi pagar bambu keliling setinggi
minimal 2 m, yang dipersiapkan untuk diisi dengan 2 ekor jantan
dan 8 ekor betina dewasa. Didalam pagar harus disediakan
kandang berukuran 1 m – 1,5 m lebar dan 4 m – 5 m panjang
diberi dinding pada 3 sisi dan atap. Satu sisi kandang yang
1. Umur ayam
Kebutuhan pakan Ayam KUB sesuai umur dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
BK PK LK SK TDN
No Jenis Bahan
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Ampas tahu 10,788 25,651 5,317 14,527 76,00
2 Ampas kecap 85,43 36,381 17,257 17,816 89,553
3 Ampas gula cair 34,314 5,106 6,237 8,014 54,956
4 Bungkil kedelai 89,413 52,075 1,011 25,528 40,265
Bungkil kelapa
5 92,524 14,112 11,903 10,722 67,435
sawit
bungkil kacang
6 91,447 36,397 17,242 0,895 71,721
tanah
7 dedak padi 91,267 9,96 2,32 18,523 55,521
8 pollard 89,567 16,412 4,007 5,862 74,828
9 Onggok kering 90,17 2,839 0,676 8,264 77,249
10 Molasses 30,22 8,3 0 0 63,000
11 Tumpi kedelai 91,417 21,314 3,029 23,172 69,425
12 Tumpi jagung 87,385 8,657 0,532 21,297 48,475
13 Kedelai BS 85,43 38,38 4,84 17,81 69,93
Keberhasilan IB
ditunjukkan oleh daya tunas telur (%fertilitas) hasil IB. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi pejantan,
kondisi betina (induk), bahan pengencer semen, metode IB,
waktu dan dosis IB serta gizi pakan.
Penghitungan jumlah spermatozoa yang tepat , karna untuk
pembuahan / fertilisasi diperlukan 100 – 200 juta spermatozoa.
Tahapan Kegiatan IB
1. Pemilihan Bibit
Syarat memilih induk untuk bibit
Sehat dan tidak cacat
Berproduksi tinggi
Minimal sudah mengalami periode peneluran pertama, umur
7-8 bulan
Induk sedang bertelur
Pemeliharaan induk sebaiknya dalam kandang baterei individu
Sehat, tidak cacat, lincah dan memiliki nafsu kawin yang tinggi
Umur 1-3 tahun, bertaji dengan panjang 0,50-1,50 cm
Memiliki mutu genetik yang tinggi
Mempunyai hubungan yang jauh dengan induk yang akan
diinseminasi
Kandang pemeliharaan pejantan harus terpisah dengan induk
A. Telur Tetas
Telur-telur yang dihasilkan oleh induk unggas tidak seluruhnya
berkualitas baik. Beberapa kriteria telur tetas baik untuk
ditetaskandiantaranya :
1. Bentuk Telur
Bentuk telur yang baik berbentuk normal yaitu telur yang berbentuk
sedikit agak lonjong. Bagian atas agak besar dan bawahnya lebih kecil
dan tumpul. Indeks telur sebaiknya oval. dapat dibedakan menjadi 3
macam, yaitu :
Lonjong >74%
Oval 72%-74%
Bulat <72%
Cara mengukur indeks telur adalah = sumbu pendek telur : sumbu
pendek telur x 100%
2. Keadaan Kulit Telur
Kulit yang permukannya halus dan merata.
3. Umur Telur
Umur telur yang ditetaskan sebaiknya telur yang umurnya dibawah
dari 7 hari
B. Inkubator Telur
2. Permbersihan/Pencucian Telur
Temperatur/suhu (oC)
Kelembaban
Relatif 12.77 15.55 18.33 21.11
Masa menetas
Masa menetas adalah masa dimana calon anakan (kuri) keluar
dari telur. Pada saat mulai menetas, sebaiknya anakan unggas
tersebut menetas sendiri tidak dibantu manusia dan anak
ayam atau kuri dikeluarkan dari mesin tetas setelah bulunya
kering. Sementara telur yang belum menetas biarkan sampai
2x24 jam dan apabila tidak juga menetas, telur tersebut bisa
dibuat pakan ikan.
4. Gagal Menetas
Salah satu hal yang paling menyedihkan selama
masa inkubasi adalah mendapatkan embrio mati sebelum
waktunya mereka menetas. Beberapa keturunan terkenal
sulit untuk menetas. Sebrights, misalnya, sulit untuk
menetas, dan anak-anak ayamnya umumnya kurang tahan
banting. Bantams cenderung bertelur yang berbentuk
bulat, sehingga sulit untuk menentukan di mana sel
(kantung) udara berada. Beberapa telur memiliki beberapa
embrio genetik yang abnormal, akan tetapi apabila jumlah
embrio yang mati cukup tinggi atau tanpa penetasan sama
sekali, itu merupakan pertanda buruk.
9. Terlambat Menetas
Embrio sehat yang diinkubasi dalam kondisi ideal
umumnya menetas sesuai jadwal, atau kadang-kadang
sedikit lebih cepat dari jadwal. Ketika waktu menetas-nya
sangat terlambat, Anda akan langsung mengira bahwa
4. Kawin sedarah
Perkawinan sedarah yang terus menerus atau dalam jarak
waktu yang dekat menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai
perkawinan sedarah depresi, dan daya tetas rendah biasanya
merupakan tanda awalnya. Kemudian tanda-tanda lainnya adalah
lebih sedikit telur ditetaskan dan Kuri yang mungkin atau mungkin
saja tidak mati segera setelah ditetaskan.
2. Penyakit-penyakit ayam
Walaupun upaya pencegahan terhadap masuknya penyakit
dilakukan, namun ada perlu juga kita mengenal berbagai ciri atau
gejala penyakit-penyakit, baik itu penyebab danupaya pengobatannya.
Berbagai obat kimiawi diperkenalkan dan diaplikasikandengan
menunjukkan kesembuhan ternak dari berbagai seranganpenyakit.
Namun tentunya banyak juga dipraktekkanpenggunaan obat-obat
tradisional di pedesaan untuk mencegah bahkanmenyembuhkan dari
serangan penyakit-penyakit tertentu.
a. Penyakit tetelo
e. Penyakit cacingan
Ayam-ayam kampung yang diumbar dan dipelihara dalam
kandang dengan lantai tanah bukan panggung, sangat mudah
terkena penyakit cacingan. Telur cacing dapat mudah termakan
oleh ayam pada waktu mencari makan di halaman ataupun di
kandang, sehingga untuk sistem pemeliharaan diumbar atau
Tahun
No Uraian
0 1 2 3 4 5
A Arus Masuk
a. Investasi 1,029,422,453
B Arus Keluar
Tahun
No Uraian
6 7 8 9 10
A Arus Masuk
1. Total Penjualan 504,700,000 520,700,000 520,700,000 504,700,000 520,700,000
3. Modal Sendiri
a. Investasi
b. Modal Kerja
4. Nilai Sisa Proyek
Total Arus Masuk 520,700,000 520,700,000 504,700,000 520,700,000 520,700,000
Arus Masuk perhitungan IRR 520,700,000 520,700,000 504,700,000 520,700,000 520,700,000
B Arus Keluar
1. Biaya Investasi 12,166,667 11,650,000 1,300,000 14,116,667 9,700,000
2. Biaya Variabel 317,681,736 317,681,736 265,272,384 317,681,736 317,681,736
3. Biaya Tetap 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000 18,000,000
6. Pajak 26,009,508 20,548,105 20,548,105 26,009,508 20,548,105
Total Arus Keluar 310,581,892 370,346,508 365,929,841 311,331,892 368,396,508
Arus Keluar perhitungan IRR 310,581,892 370,346,508 365,929,841 311,331,892 368,396,508
https://agroprobiotik.com/biotogold-panduan-cara-ternak-ayam-
broiler-2/diakses 10 Mei 2018
http://blogternakayam.blogspot.com/2014/09/cara-budidaya-ayam-
dengan-sistem.html. Diakses tanggal 1 Mei 2018.
https:// tetasan.com/penyebab-kegagalan/ diakses pada tanggal 28
oktober 2019
http://rulidomot.blogspot.com/2013/02/menetaskan-telur-
unggas.html/ diakses pada tanggal 25 Oktober 2019