Disusun Oleh
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
Praktek Kerja Lapang yang berjudul Proses Pembuatan Sosis Ayam di PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Ngoro, Jawa Timur.
Kerja praktek merupakan salah satu syarat mata kuliah yang harus di ambil
oleh setiap mahasiswa S1 di jurusan Teknologi Hasil Pertanian. Tujuan dari kerja
praktek ini adalah untuk memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa
mengenai lingkungan dan dunia kerja serta sebagai kesempatan untuk
mengaplikasikan ilmu dan teori yang telah didapatkan selama berada di bangku
kuliah. Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
1. Kedua Orang tua dan segenap keluarga yang banyak memberi dukungan
moril.
2. Prof. Dr. Ir. Teti Estiasih, STP, MP selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil
Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
3. Nur Istianah, ST.,MT.,M.Eng, Rosalina Ariesta Laeliocattleya, S. Si., M.Si,
Nur Ida Panca Nugrahinim STP, MP selaku dosen pembimbing.
4. Semua teman – teman yang telah membantu dalam menyelesaikan
proposal ini.
Demikian proposal yang dapat kami sampaikan, atas kerjasama PT.
Charoen Pokphand Indonesia Food Division, Ngoro, Jawa Timur kami
mengucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 4 PENUTUP..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
sosis dan sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Sehingga diharapkan dengan
PKL di perusahaan ini, penulis mampu mengimplementasikan ilmu yang didapat
di perkuliahan dengan praktek kerja yang sesungguhnya.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1. Memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan jenjang pendidikan S-1
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
Universitas Brawijaya.
2. Mengetahui, mengamati, dan memahami aplikasi ilmu yang telah
diperoleh selama kuliah dalam bentuk praktik kerja lapang di perusahaan.
3. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri dan berlatih beradaptasi
dengan kondisi lapangan pekerjaan yang akan ditekuni sesuai profesinya.
4. Memperluas wawasan, pengetahuan, dan pengembangan cara berpikir
secara logis dan sistematis sehubungan dengan proses industri.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Tabel 2.1 Syarat Mutu Sosis Daging Ayam
No Komposisi Zat Gizi Jumlah
2 Abu maksimal 3%
5 Karbohidrat maksimal 8%
2.2.2 Filler
Filler atau bahan pengisi sosis biasanya dari golongan karbohidrat seperti
tepung tapioka, kentang, jagung, atau bisa juga dari jenis serealia. Adanya
bahan pengisi atau filler diperlukan agar adonan sosis tercampur rata dan
didapatkan karakteristik sosis yang baik.
4
rasa, memberikan tekstur yang kenyal dan lunak. Isolate Soy Protein (ISP) cocok
digunakan dalam proses produksi bahan makanan yang banyak mengandung
daging dan produk ikan. ISP dalam produk olahan daging memiliki fungsi utama
untuk memperbaiki tektur dan kualitas produk olahan. ISP memiliki kandungan
protein sebesar 90% crude protein yang baik dalam meningkatkan kandungan
gizi protein dari produk olahan.
2.2.4 Bumbu
Bumbu-bumbu yang digunakan untuk pembuatan sosis antara lain adalah
gula, garam, dan rempah seperti marjoram, lada, ketumbar, bubuk bawang putih,
paprika, allspice, parsley, dan sebagainya yang didapatkan dalam bentuk bubuk.
Garam berfungsi untuk memberikan rasa, mengawetkan, melarutkan protein,
mempengaruhi peningkatan pengembangan volume dan daya ikat air pada
daging. Sedangkan penambahan bumbu yang beragam memiliki tujuan untuk
memperkaya cita rasa dan aroma dari sosis. Penggunaan bumbu yang tepat
dapat menentukan nilai kesukaan konsumen terhadap produk.
2.2.5 Air
Fungsi air pada pembuatan sosis adalah untuk meningkatkan keempukan,
melarutkan protein yang mudah larut dalam air, menjaga temperatur produk, dan
mempermudah penetrasi bahan-bahan pada sosis. Mutu air yang baik untuk
digunakan dalam industri pangan dapat ditinjau dari beberapa aspek. Aspek-
aspek tersebut nantinya dapat tergolong menjadi beberapa jenis diantaranya
bau, rasa, warna, pH, kekeruhan, kandungan zat yang terlarut di dalamnya,
kadar mineral, cemaran logam, serta cemaran mikroorganisme. Masing-masing
aspek akan memberikan penilaian mengenai mutu serta kualitas dari air yang
digunakan.
5
2.2.7 Casing atau Selongsong Sosis
Casing atau selongsong sosis adalah wadah yang digunakan untuk
mengemas sosis. Wadah sosis biasanya berbentuk pipa panjang (silinder) yang
lentur. Pada awalnya wadah sosis terbuat dari usus hewan seperti sapi, kambing
dan babi. Namun karena harganya yang mahal, kini wadah sosis sudah
menggunakan bahan yang lebih murah dan mudah didapatkan seperti gelatin,
selulosa dan plastik.
Daging ayam
Disortasi
Digiling
Bahan tambahan
Diaduk
Dimasak
Didinginkan
Dikemas
Disimpan
Hasil
6
Secara umum ada 6 tahap pembuatan sosis daging ayam, diantaranya
(Alamsyah, 2005):
2.3.1 Penggilingan
Daging ayam digiling menggunakan mesin giling hingga didapatkan
terkstur kehalusan tertentu. Proses penggilingan ini dapat menimbulkan panas.
Maka dari itu daging biasanya disimpan terlebih dahulu di lemari pendingin pada
suhu -20oC sehingga suhu penggilingan tetap di bawah 22oC. Daging ayam yang
sudah digiling sebaiknya disimpan di dalam lemari pendingin agar suhu tetap
rendah. Penyimpanan dan penggilingan pada suhu rendah ini dapat menjaga
protein daging tidak terdenaturasi sehingga kemampuannya sebagai emulsifier
tetap terjaga.
2.3.2 Pengadukan
Daging ayam yang sudah digiling selanjutnya dicampur dengan bahan-
bahan lainnya menggunakan mesin pengaduk hingga didapatkan adonan sosis
yang halus. Kecepatan pengaduk diatur dari kecepatan rendah hingga kecepatan
tinggi dengan waktu tertentu. Pengadukan yang terlalu lama dapat menyebabkan
suhu adonan meningkat. Suhu pada saat pencampuran harus tetap dingin yaitu
antara 3-12oC.
2.3.3 Pengisian
Adonan sosis yang sudah jadi dimasukkan ke dalam casing atau
selongsong sosis dengan alat khusus yang disebut stuffer. Proses ini bertujuan
untuk membentuk dan mempertahankan kestabilan sosis. Proses pengisian
sebaiknya dilakukan secara perlahan dan selalu memperhatikan suhu adonan
agar tidak sampai panas. Adonan sosis sebaiknya memenuhi seluruh bagian
casing sosis untuk menghindari kerusakan sosis pada proses pengolahan
selanjutnya.
7
2.3.5 Pemasakan (Perebusan)
Perebusan sosis dilakukan dengan merendam seluruh bagian sosis dalam
air panas namun tidak sampai mendidih sebab suhu air yang terlalu tinggi akan
menyebabkan sosis rusak dan casing sosis pecah. Waktu yang dibutuhkan untuk
merebus sosis pada umumnya sekitar 15-20 menit.
2.3.6 Pendinginan
Pendinginan sosis biasanya dilakukan dengan mencelupkannya pada air
dingin. Pendinginan dilakukan untuk memudahkan pengeluaran isi sosis dari
casing, hal ini dikarenakan suhu yang dingin akan mencegah lengketnya casing
dengan sosis. Setelah itu, sosis dikeluarkan dari dalam casing sosis dan dikemas
sosis dalam plastik tertutup.
8
BAB III
METODE PELAKSANAAN
9
telah diperoleh.
d. Dokumentasi
Melakukan pengumpulan data pelengkap untuk menunjang penulisan
laporan yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan yang ada
hubungan dengan perusahaan dan kegiatan perusahaan.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan dua sumber data yaitu data
primer yang merupakan data dari perusahan yakni PT. Charoen
Pokphand Indonesia Tbk dan data sekunder yaitu data yang berasal
dari media informasi lain yang menunjang penulisan laporan. Data
yang dikumpulkan antara lain: sejarah perusahaan, denah
perusahaan, struktur organisasi, dan ketenagakerjaan.
e. Studi Literatur
Studi litetarur dilakukan dengan mempelajari sumber-sumber
kepustakaan dalam usaha mengumpulkan informasi yang berupa
teori-teori yang mendukung data-data dari PT. Charoen Pokphand
Indonesia Tbk Studi literatur ini juga dilakukan sebagai bahan
pembanding maupun memperkuat segala aspek yang berkenaan
dengan kesehatan pangan, teknologi pengolahan, dan manajemen
mutu.
10
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL)
Minggu ke-
Rencana Kegiatan
1 2 3 4
Pengenalan keadaan umum
perusahaan
Mempelajari proses produksi :
- Bahan baku
- Proses pengolahan
- Pengemasan
- Penyimpanan
Mempelajari manajemen mutu
produk
Mempelajari analisa sensoris
produk dan mempelajari proses
pengembangan produk
11
BAB IV
PENUTUP
12
DAFTAR PUSTAKA
13