dikembangkan melalui kawin murni dan sistem kawin inseminasi (kawin suntik) dengan beberapa ayam kampung lokal dari berbagai daerah di indonesia yang di lakukan oleh Badan Litbang Pertanian Kementerian Pertanian mulai dari tahun 1997 sampai saat ini Keunggulan ayam KUB Warna lebih beragam Umur (20-22) minggu sudah bertelur Masa panen usia 12 minggu dengan bobot 1-1,2 Kg Tahan terhadap penyakit Produktivitas telur 160-180 butir pertahun Rasa dan kualitas lebih murni ayam kampung Kekurangan Ayam Kub Sulitnya pendistribusian Doc Sifat kanibal yang tinggi Naluri mengerami telur Cuma 10% Memerlukan kandungan gizi seperti protein dan kalsium yang cukup dan seimbang Perbedaan ayam kub dengan ayam kampung super dan jenis silangan Saat ini sangat banyak beredar dan di ternakan ayam kampung super atau sejenisnya yang membingungkan para peternak dan konsumen seperti : Joper (jowo super) ayam joper dan kub ini dapat di bedakan dari segi fisik, warna daging, testur dan warna daging, hal ini disebabkan karena hasil kawin silang pejantan ayam kampung dan indukan ayam broiler atau ayam petelur Sistem pemeliharaan DOC sampai usia 15 hari Dari usia 1 hari setelah menetas wajib diberikan vaksin pertama (ND), di usia 1-15 hari adalah masa rawan atau masa paling selektif dalam usaha budidaya ayam kub. Pada masa ini disarankan untuk di pelihara dalam kandang Inkubator yang memiliki ventilasi yang baik di tunjang dengan alat pemanas atau lampu pijar ukuran 60 watt dengan ukuran kandang (1m X 1m X 1m) untuk 100 ekor doc Usia 15 sampai 30 hari Dari usia 15 sampai 30 hari anakan ayam kub sudah bisa di umbar dalam kandang dengan dengan pola makan yang sudah berbeda dengan sebelumnya karena ada peningkatan pakan yang di berikan setiap minggunya pada masa ini masih menggunakan pakan pur 100% Usia 1 sampai 2 bulan Pada usia ini perkembangan ayam sedang pesat karena itu harus di topang dengan jumlah pakan yang tepat dan kandungan gizi seperti Protein untuk pembentukan badan dan berat ayam tersebut, hal ini bisa di akali dengan pencampuran pakan yang dapat mengurangi nilai harga untuk memangkas biaya pakan Sistem Pemberian Pakan • biaya terbanyak dalam peternakan adalah pembelian pakan sekitar 60-70% • pakan harus cukup kualitas dan jumlah untuk bisa berproduksi • Ternak yang di kandang pakan adalah kunci utama dalam peternakan • pakan harus menggunakan sumber daya yang dimiliki (dedak padi,jagung giling/dedak jagung,pur dan limbah sayuran atau tanaman • kandungan protein untuk umur 1-30 hari 20% sedangkan 30- panen kandungan protein 17% • waktu pemberikan pakan harus tetap Pakan alternatif Dedak merupakan bahan pakan yang diperoleh dari limbah penggilingan padi yang telah dihaluskan. Dedak halus memiliki kandngan protein 10,1 – 13,6 %, kandungan lemaknya mencapai 13% dan serat kasarnya kurang lebih 12%. Penggunaan dedak halus dalam pakan ayam kampung sebaiknya tidak melebihi dari 45 %. jagung yang berwarna kuning mengandung pigmen karoten ysng disebut xanthophly. Pigmen xantophly ini dapat memberikan warna kuning telur yang bagus dan daging yang tidak berwarna pucat. Penggunaan campuran jagung untuk pakan ayam kampung super dianjurkan kurang lebih 20 % Tips hemat Racikan Pakan Racikan 40:30:30 Pakan toko Rp. 375.000/50 Kg ( Rp. 7.500/Kg) Pakan toko Rp. 7.500/Kg (40% =Rp. 3.000) Jagung Rp. 5.000/Kg (30% =Rp. 1.500) Dedak padi Rp. 3.000/kg (30% =Rp. 900)
Total per Kg Rp. 5.400
Hitungan Keuntungan (per 100 ekor) 1 bulan pertama full pakan toko 5-350gr X 100 ekor Rp. 7.500 X 35kg = Rp. 262.500 30 hari s/d 80 hari 2kg X 100 ekor = 200kg 200kg X rp. 5.400 = Rp. 1.080.000 + Rp. 262.5000 Total pakan : Rp. 1.342.500 Vitamin : Rp. 30.000 Listrik + Air : Rp. 50.000 Anakan (Doc) : Rp. 1.200.000 Total pengeluaran : Rp. 2.622.500 (per 100 ekor) Asumsi jual per ekor : Rp. 75.000 X100 Rp. 7.500.000 Keuntungan (Total pengeluaran-total penjualan)