Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PENGEMBANGAN USAHA

OLEH:
YIGDAHLIA SA’U
1701030007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga dengan segala kemampuan yang ada dan juga hikmat dari Tuhan
akhirnya penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis. Makalah dengan
judul “Model Pengembangan Usaha” ini disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Manajemen Usaha. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan tentang topik pada makalah ini.

Kupang, 12 september 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau
kewirausahaan yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha
tertentu akan tetapi juga mempunyai kemauan dan kemampuan. Mampu dalam
menangkap ide peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja,
mengorganisir, kreatif serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan
tidak mudah menyerah. Melihat realita di zaman sekarang sangat sulit mencari
pekerjaan, karena lowongan pekerjaan lebih sedikit dibandingkan pencari pekerjaan.
Di desa maupun di kota sama- sama sulit mencari pekerjaan. Kami mencoba untuk
meneliti cara mendirikan usaha, agar muncul usaha- usaha baru untuk para pencari
kerja. Ada tiga cara untuk memulai atau memasuki dunia usaha atau kewirausahaan
yaitu merintis usaha baru, membeli perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja
sama manajemen. Oleh karena itu penulis akan membahas tentang model
pengembangan usaha yang terdiri dari starting (memulai usaha baru), buying
(membeli perusahaan orang lain), memasuki bisnis keluarga dan franchising atau
waralaba (kerja sama menejemen).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana caranya memasuki dunia usaha atau memulai usaha baru?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara-cara memasuki dunia usaha atau memulai usaha baru
BAB II
PEMBAHASAN
1. Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki
dunia usaha:
1. Merintis usaha baru (starting)
Wirausaha adalah seseorang yang mengorganisir, mengelola, dan memiliki
keberanian menghadapi resiko.
Sebagai pengelola dan pemilik usaha (business owner manager) atau
pelaksana usaha kecil (small business operator), ia harus memiliki:
 Kecakapan untuk bekerja
 Kemampuan mengorganisir
 Kreatif
 Lebih menyukai tantangan
Menurut hasil survei Peggy Lambing:
o Sekitar 43% responden (wirausaha) mendapatkan ide bisnis dari
pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau
tempat-tempat profesional lainnya.
o Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka merasa mampu
mengerjakannya dengan lebih baik.
o Sebanyak 11% dari wirausaha yang disurvei memulai usaha untuk
memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% lagi karena hobi.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
 Bidang dan jenis usaha yang dimasuki.
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki, diantaranya:
Bidang usaha pertanian (pertanian, kehutanan, perikanan, dan
perkebunan).
Bidang usaha pertambangan (galian pasir, galian tanah, batu,
dan bata).
Bidang usaha pabrikasi (industri perakitan, sintesis).
Bidang usaha konstruksi (konstruksi bangunan, jembatan,
pengairan, jalan raya).
Bidang usaha perdangan (retailer, grosir, agen, dan ekspor-
impor).
Bidang jasa keuangan (perbankan, asuransi, dan koperasi).
Bidang jasa perseorangan (potong rambut, salon, laundry, dan
catering).
Bidang usaha jasa-jasa umum (pengangkutan, pergudangan,
wartel, dan distribusi).
Bidang usaha jasa wisata (usaha jasa parawisata, pengusahaan
objek dan daya tarik wisata dan usaha sarana wisata).
 Bentuk usaha dan kepemilikan yang akan dipilih
Ada beberapa kepemilikan usaha yang dapat dipilih, diantaranya
perusahaan perseorangan, persekutuan (dua macam anggota sekutu
umum dan sekutu terbatas), perseroan, dan firma.
 Tempat usaha yang akan dipilih
Dalam menentukan tempat usaha ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan, diantaranya:
a. Apakah tempat usaha tersebut mudah dijangkau oleh konsumen
atau pelanggan maupun pasar?
b. Apakah tempat usaha dekat dengan sumber tenaga kerja?
c. Apakah dekat ke akses bahan baku dan bahan penolong lainnya
seperti alat pengangkut dan jalan raya
 Organisasi usaha yang akan digunakan.
Kompleksitas organisasi usaha tergantung pada lingkup atau cakupan
usaha dan skala usaha. Fungsi kewirausahaan dasarnya adalah
kreativitas dan inovasi, sedangkan manajerial dasarnya adalah fungsi-
fungsi manajemen. Semakin kecil perusahaan maka semakin besar
fungsi kewirausahaan, tetapi semakin kecil fungsi manajerial yang
dimilikinya.
 Lingkungan usaha
Lingkungan usaha dapat menjadi pendorong maupun penghambat
jalannya perusahaan. Lingkungan yang dapat mempengaruhi jalannya
usaha/perusahaan adalah lingkungan mikro dan lingkungan makro.
Lingkungan mikro adalah lingkungan yang ada kaitan langsung dengan
operasional perusahaan, seperti pemasok, karyawan, pemegang saham,
majikan, manajer, direksi, distributor, pelanggan/konsumen, dan
lainnya.
Lingkungan makro adalah lingkungan diluar perusahaan yang dapat
mempengaruhi daya hidup perusahaan secara keseluruhan, meliputi
lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, lingkungan sosial,
lingkungan sosiopolitik, lingkungan demografi dan gaya hidup.
2. Membeli perusahaan orang lain
Banyak alasan mengapa orang memilih membeli perusahaan yang
sudah ada ketimbangan mendirikan atau merintis usaha baru, di antaranya
karena memiliki beberapa keuntungan. Seperti kurang berisiko, Iebih mudah,
dan memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang bisa ditawar.
Membeli perusahaan baru sedikit risikonya karena kemungkinan gagal ada
kecil, sedikit waktu, dan tenaga yang diperlukan. Di samping itu, membeli
perusahaan yang sudah adapun memiliki peluang harga yang relatif Iebih
rendah dibandingkan dengan merintis usaha baru. Namun demikian, bahwa
membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian dan
permasalahan eksternal dan internal.
o Masalah eksternal, yaitu Iingkungan misalnya banyak pesaing dan
ukuran peluang pasar.
o Masalah internal, yaitu masalah yang ada dalam perusahaan
misalnya masalah image atau reputasi perusahaan.
Aspek yang harus diperhatikan dalam membeli perusahaan orang lain :
Sebelum melakukan kontrak jual beli perusahaan yang akan dibeli, ada
beberapa aspek yang harus dipertimbangankan dan dianalisis oleh pembeli,
aspek-aspek itu meliputi, yaitu sebagai berikut.
 Pengalaman apa yang dimiliki untuk mengoperasikan perusahaan
tersebut?
 Mengapa perusahaan tersebut berhasil tetapi kritis?
 Di mana Iokasi perusahaan tersebut?
 Apakah membeli perusahaan tersebut akan Iebih menguntungkan
ketimbang merintis sendiri usaha baru?
Langkah-Iangkah dalam membeli perusahaan :
 Yakinlah bahwa Anda tidak akan merintis usaha baru.
Pertimbangkan, alasan membeli perusahaan ketimbang merintis
usaha baru atau franschising.
 Tentukan jenis perusahaan yang diinginkan dan apakah Anda
mampu mengelolanya? Teguhkan kekuatan, kelemahan, tujuan, dan
dan kepribadian Anda.
 Pertimbangkan gaya hidup yang Anda inginkan. Apa yang
diharapkan dari perusahaantersebut apakah uang, kebebasan, atau
fleksibilitas?
 Pertimbangkan Iokasi yang inginkan. Tempat yang bagaimana yang
Anda inginkan?
 Pertimbangkan kembali gaya hidup. Mungkin Anda memiliki
perusahaan ini selama- lamanya dan untuk kesenangan.
3. Memasuki Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara
langsung terlibat dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi.
Setiap bisnis keluarga mengembangkan cara dan proses tertentu dalam
melakukan segala sesuatu sehingga memberikan keunikan pada tiap
perusahaan. Pola perilaku dan kepercayaan yang khusus sehingga membentuk
budaya organisasi perusahaan spesifik.
Beberapa keunggulan perusahaan keluarga antara lain :
 Memelihara nilai kemanusiaan ditempat kerja
 Relatif telah mapan (produ/jasa, pasar, reputasi)
 Memfokuskan pada pelaksanaan jangka panjang
 Memelihara mutu dan nilai produk/jasa, untuk mempertahankan
reputasi nama keluarga/perusahaan.
Beberapa kelemahan perusahaan keluarga antara lain :
 Tidak jelasnya tanggung jawab kerja
 Adanya intervensi anggota keluarga diluar manajemen
 Cara rekrutmen yang tidak jelas/adil terhadap anggota keluarga dan
bukan anggota keluarga
 Sulit menerapkan sanksi bagi anggota keluarga yang tidak jujur
Beberapa kunci sukses perusahaan keluarga :
 Kejelasan tata kerja perusahaan
 Cara rekrutmen yang terbukan dan adil
 Kesepakatan cara pengambilan keputusan penting (menjual usaha,
pengalihan saham)
 Komitmen menyelesaikan konflik secara cepat
 Ada penasihat dari luar perusahaan
4. Franchisihn/Waralaba (kerja sama manajemen)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur. Inti dari Franchising adalah memberi hak monopoli untuk
menyelenggarakan usaha dari perusahaan induk.
Franchisor adalah (perusahaan induk) adalah perusahaan yang memberi
lisensi, sedangkan franchise adalah perusahaan pemberi lisensi (penyalur
atau dealer).
Kelebihan Bisnis Franchise
Bisnis franchise memang terdengar mudah dilakukan. Karena tidak perlu
memikirkan dari nol dan tinggal menjalankan bisnis saja. Berikut adalah
beberapa kelebihan jika Anda memulai bisnis franchise:
o Manajemen Bisnis yang Sudah Terbentuk
Salah satu keuntungan yang bisa Anda dapatkan jika menjalankan bisnis
franchise yaitu manajemen bisnis sudah terbentuk dan berjalan dengan baik.
Tidak perlu lagi repot-repot untuk memikirkan ide bisnis, brand, dan sistem
bisnis, karena hal tersebut sudah teruji dan Anda bisa langsung
mengimplementasikannya nanti di lokasi baru.
o Brand Sudah Dikenal Masyarakat
Kelebihan lain yang bisa Anda dapatkan, biasanya brand sudah dikenal oleh
masyarakat, sehingga akan lebih mudah untuk menjual produk yang dijual
karena Anda tidak perlu mengeluarkan biaya pemasaran yang begitu besar,
karena akan lebih mudah bagi Anda untuk menjangkau konsumen baru.
Jika dibandingkan dengan membangun bisnis dari awal, hal ini tentu akan
sangat menguntungkan Anda. Belum lagi jika brand sudah cukup terkenal,
konsumen akan datang dengan sendirinya.
o Manajemen Keuangan yang Lebih Mudah
Sebagai mitra, Anda tidak perlu pusing memikirkan manajemen keuangan.
Karena dengan sistem bisnis yang sudah teruji, Anda tidak perlu repot dari sisi
manajemen keuangan. Biasanya, bisnis franchise yang cukup besar sudah
memiliki sistem yang digunakan di tiap lokasi, sehingga Anda tidak perlu
pusing memikirkan manajemen keuangan.
o Kerjasama Dengan Partner
Saat Anda menjalankan bisnis franchise, segala sesuatu yang diperlukan untuk
membuat produk hingga menjual produk pasti sudah diatur oleh manajemen.
Kerja sama dengan berbagai bisnis untuk supply bahan baku produk hingga
strategi marketing akan diberikan untuk mendukung bisnis franchise Anda.
o Dukungan Kuat Dari Franchisors
Franchisors atau pemegang lisensi franchise biasanya akan memberikan
pelatihan khusus kepada mitra yang akan bergabung sebelum beroperasi.
Pelatihan yang dilakukan biasanya mengenai keuangan, marketing, hingga
operasional bisnis. Sehingga, Anda tidak perlu khawatir, karena franchisor
akan memberi tahu kiat-kiat agar Anda sukses dalam menjalankan bisnis.
Kekurangan Bisnis Franchise :
Dalam menjalankan sebuah bisnis, pasti ada plus dan minusnya. Kekurangan
dari menjalankan bisnis tentu dapat menjadi tantangan yang harus Anda
hadapi dengan baik. Begitu pula dengan bisnis franchise, tak sedikit orang
yang tidak jadi menjalankan bisnis ini karena berbagai macam hal. Simak
beberapa kekurangan yang Anda dapatkan dari bisnis tersebut.
a. Kendali Penuh Oleh Franchisor
Pemilik brand atau franchisor tentu memiliki kendali penuh terhadap bisnis
yang ia miliki, begitu juga terhadap franchise. Jika suatu saat Anda ingin
melakukan sebuah inovasi atau perubahan terhadap produk, kecil
kemungkinannya hal ini bisa terjadi. Biasanya pemilik brand memiliki
ketentuan tersendiri terhadap produk yang tidak bisa diubah. Karena itu, jika
Anda memutuskan untuk menjalankan bisnis franchise, Anda tidak bisa
mengekspresikan kreativitas Anda.
b. Supplier Tunggal Bahan Baku Produk
Saat Anda menjalankan bisnis, pasti Anda akan mencari supplier bahan baku
dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik. Namun, jika Anda
menjalankan bisnis franchise, Anda tidak bisa mencari supplier sendiri karena
perusahaan telah menentukan supplier saat perjanjian kontrak usaha.
Sehingga, jika Anda menemukan supplier lain dengan harga bahan baku yang
lebih terjangkau, Anda tidak bisa beralih.
c. Reputasi Bisnis Mudah Terpengaruh
Reputasi bisnis tentunya merupakan hal yang sangat penting saat menjalankan
bisnis. Dalam bisnis franchise, karena banyaknya mitra, jika ada satu hal
buruk yang mengenai reputasi mitra franchise lain, hal tersebut akan berimbas
ke bisnis Anda. Karena brand yang digunakan sama, hal ini berpengaruh
cukup besar. Selain itu, hal ini juga bisa saja menurunkan omzet bisnis.
d. Fee Franchisor
Pemilik brand umumnya akan menerapkan sistem fee kepada mitra usahanya.
Biasanya mitra yang berminat untuk membuka franchise harus membayar
biaya kemitraan awal kepada pemilik brand. Lalu, akan ada biaya lain yang
harus dibayarkan untuk digunakan sebagai pelatihan, atau dukungan. Biaya
yang dikeluarkan juga tidaklah kecil untuk membuka usaha franchise,
sehingga mungkin akan membuat Anda berpikir dua kali untuk menjalankan
usaha ini.
e. Pembagian Keuntungan
Selain biaya kemitraan yang harus Anda bayarkan terhadap pemilik brand,
Anda juga harus membayarkan sebagian dari keuntungan yang telah Anda
dapatkan dari bisnis Anda. Hal ini tentu cukup merugikan, karena Anda
kehilangan beberapa persen dari total keuntungan Anda. Namun, tidak semua
pemilik brand franchise menerapkan sistem bagi untung ini, sehingga ada
baiknya jika Anda menanyakan dengan jelas mengenai hal tersebut.
Bagaimana? Tertarik untuk mendirikan usaha franchise? Jenjang bisnisnya
memang terlihat menggiurkan, karena Anda tidak perlu repot membangun
bisnis dari nol, namun ada beberapa kekurangan yang tentunya harus
dipertimbangkan terlebih dahulu. Apapun bisnis yang Anda jalankan, ada
baiknya harus dipikirkan matang-matang, karena menjalankan suatu bisnis
tidaklah mudah. Namun jika sukses, tentunya bisnis franchise juga bisa
mendapat omzet yang tinggi juga. Pemilik franchise tidak perlu memikirkan
strategi bisnis sejak awal dan hanya tinggal melakukan pemasaran yang ada.
Ditambah lagi dengan semakin majunya teknolog saat ini. Tentunya membuka
bisnis franchise akan sedikit dimudahkan.

.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada empat cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki
dunia usaha:
1. Merintis usaha baru (starting)
2. Membeli perusahaan orang lain
3. Memasuki Bisnis Keluarga
Bisnis keluarga adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara
langsung terlibat dalam kepemilikan dan atau jabatan/fungsi.
4. Franchisihn/Waralaba (kerja sama manajemen)
Franchising adalah kerjasama manajemen untuk menjalankan perusahaan
cabang/penyalur.
B. Saran
Diharapan kepada para pembaca agar dapat memberikan masukan ataupun kritikan
yang membangun untuk penulisan selanjutnya lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

http://evanursaadah.blogspot.com/2016/04/makalah-profil-pengusaha-dengan-model.html

https://muhammadghazali.wordpress.com/tag/franchising-kerjasama-manajemenwaralaba/

https://www.jurnal.id/id/blog/kelebihan-dan-kekurangan-bisnis-franchise/

Anda mungkin juga menyukai