Oleh
z (t ) x (t ) iy (t ); a t b
Sebagai contoh, persamaan para metrik x cos t , y sin t , a t b
Merupakan persamaan parametrik lingkaran satuan yang berpusat di 0. Paramertisasi
lingkaran tersebut di bidang kompleks dinyatakan sebagai
z (t ) x(t ) iy (t );0 t 2
Atau
z (t ) e ;0 t 2
it
Titik z(a) di sebut titik awal kurva C dan z(b) disebut titik akhir kurva C.
Definisi 1 :
Lintasan atau kurva C di bidang kompleks adalah fungsi kontinu z : a, b C dengan
[a, b] interval.
Jika a t b , maka z(t) adalah titik pada lintasan Cdengan z (a) adalah titik
awal dan z(b) titik akhir lintasan.
Catatan:
Suatu Lintasan yang sama dapat memiliki Kurva parameter yangberbeda. Sebagai contoh
z1 (t ) e it dan z 2 (t ) cos t i sin t dengan 0 t 2 merupakan parameterisasi
Definisi 3
Lintas yaitu z : a, b C
dikatakan sederhana (simpele) apabila utuk setiap
t1 , t2 [a, b] ,maka z (t1 ) z (t2 )
Definisi 4
Lintasan C yaitu z : a, b C dikatakan kurva tertutup sederhana (simple closed curve)
Apabila C tertutup da untuk setiap a t1 t2 b
maka z (t1 ) z (t2 )
Definisi 5
Lintasan C yaitu z : a, b C dikatakan lintasan mulus (smooth) apabila z terdiferensial
Dan kontinu pada a, b serta z ' (t ) 0 untuk setiap t (a, b)
Contoh :
Lintasan C1 dengan z1 (t ) e
it
;0 t 2 adalah lintasan tertutup sederhana
yang mulus
Contoh
Lintasan C2 yang didefinisikan oleh
t 2ti;0 t 1
z2 (t )
t 2i;1 t 2
Adalah lintasan sederhana yang tidak mulus .
KONTUR
Definisi 6
Kontur C adalah baris lintasan mulus {C1 , C2 ,..., Cn } sedemikian sehingga titik akhir C k
C C1 C2 ... Cn
Contoh
Mislakan lintasan C1 dengan z1 (t ) t 2ti untuk0 t 1 dan lintasan C 2 dengan
z2 (t ) t 2i untuk 1 t 2
Maka C C1 adalah
C2 sebuah kontur
Orientasi dari lintasan C
Definisi 7
Integral kompleks f pada kontur C didefinisikan sebagai
c f ( z ) dz lim
p 0 k 1
f ( z k* ) z k
c f ( z (t )) z ' (t )dt
Cotoh
Hitunglah z dz dengan C adalah lintasan terparametrisasi oleh
x(t ) 3t , y (t ) t 2 ,1 t 4
Penyelesaian :
z ( t ) zt it 2
f ( t ) z , diperoleh
f ( z ( t )) 3t it 2
f ( z ( t )) 3t it 2
z 2 ( t ) 1 2 it , sehingga
4
c z dz
1
( 3t it 2 )( 3t 2 it ) dt
4
c z dz
1
9 t 9 it 2 2 t 3 dt
Contoh 1
Hitunglah c dz dengan C adalah lingkaran terparametrisasi oleh
2
x (t ) cos t , y (t ) sin t ,0 t 2
Penyelesaian:
z ( t ) cos t i sin t e it 1 2
c z 0
it
dz e .ie it
dt
z ' ( t ) ie it dt
1 1 1 2
f ( s ( t )) it e it
z (t ) e c z dz i 0 dt
1
c z dz 2
Teorema 2
f c1 f c 2 f
•.
c
•.
c ( f g) c f c g
•.
c cf c f dan c f c f
Contoh
c
2 2
Hitunglah ( x iy )dz
1 2i
C2
C C1 C2
1 1 i
C1
(0,0) 1
c 4 C2
2 2 2 2 2 2
( x iy )dz x iy dt x iy dz
kan_ oleh_ pers_ y x. _ a x 1
C1 _ adalah_ kurva_ yang_ didefinisi
z(x) x ix
z2 (x) 1 i
f (t) x2 iy2
f (z(x)) x2 ix2
1
c )(1 i)dx
2 2 2 2
x ix ( x ix
0
1
c x ix (1 i)
2 2 2
x2dx
0
Teorema 3
Jika f adalah fugsi kontinu pada himpunan buka yang memuat lintasan mulus C dari
f ( z ) M untuk setiap z C
Maka
c f ( z )dz ML
Maka pendefinisian dari sama dengan pendefinisian pada integral fungsi riil
Contoh 1 :
1. Tentukan jika dari ke
jika C adalah :
a. Garis lurus yang menghubungkan ke
b. Parabola
c. Ruas garis dari ke , kemudian dari ke
Penyelesaian :
Jadi
Integral Bebas Lintasan
Terdapat suatu keadaan khusus, bahwa integral lintasan tidak bergantung
terhadap bentuk lintasannya, artinya nilai integral akan sama walaupun
lintasannya berbeda asalkan ujung-ujungnya sama.dalam hal ini integral
dikatakan bebas lintasan, yaitu
Misalkan D merupakan sub himpunan dari himpunan bilangan riil dan fungsi
terdiferensial di t. Selanjutnya misalkan fungsi
terdiferensial di .
Selanjutnya perhatikan bahwa
Dan
Dengan menerapkan persamaan Cauchy Reimann, diperoleh
, dimana
Perhatikan integral hanya bergantung pada titik a dan b dan tidak peduli pada
bentuk lintasan C. Integral ini dinamakan integral bebas lintasan (path
independent). Dari uaraian diatas dapat disimpulkan bahwa integral suatu
fungsi analitik untuk suatu lintasan C di dalam pola domain terhubung
sederhana D dari titik a ke titik b adalah
Dengan untuk z di D.
Dengan demikian jika C adalah lintasan tertutup maka
Contoh 2 :
Tentukan , jika C adalah kurva dari ke .
Penyelesaian :
Kita tahu bahwa adalah fungsi seluruh, jadi analitik untuk semua z
dan . Jadi
.Integral Kompleks
Misalkan C : z(t) = x(t) + iy(t), a t b adalah kurva mulus dan w = f(z) didefinisikan pada C, maka pengintegralan kompleks
dikontruksi sebagai berikut.
f (z)dz
C
(1) Buatlah partisi pada [a,b] dengan titik pembagian a = tO < t1 < t3 < …< ti-1 < ti < … < tn = b
tn = b
ti-1 ti tn-1
t1
a=to
(2) Kurva terbagi atas n bagian yaitu zo z1 , z1z2, ..., zi-1zi, ..., zn-1zn zo dengan
= (x(a),y(a)) dan zn = (x(b),y(b))
Contoh:
Tentukanlah integral berikut
a. C dz
b. zdz
Penyelesaian:
C
C 0 (z
dz lim i zi 1 )
i 1
lim [(z1 z0 ) (z2 z1) ....(zn 1 zn 2 ) (zn zn 1 )]
0
lim (zn zn 1 )
0
zn
zn z0 z ]
z0
n
Jadi, diperoleh
Misalkan f(z) = z, maka f(ci) = ci . Diambil ci = zi-1.
n
C 0 zi 1.(zi zi 1 )
zdz lim i 1
i1 i
lim
0
i1 (z i1 z z
2
) .......... .......... ........(1 )
Diambil ci = zi , maka
C 0 z .( z
zdz lim i i zi
i 1
n
) lim
(z
2
1
i z i zi1 ) .......... .......... ........(2 )
0
i1
lim (z n2 z 2 0)
0
2
2
z n z0
Jadi, diperoleh bahwa 1 2 2 1 2z n
0 z ]
C
f (z)dz 2 (z n z ) 2 z 0
Pada teorema di atas, terdapat hal yang menarik untuk disimak bahwa jika C merupakan
suatu unterval pada sumbu real, maka f pada C akan menjadi fungsi dari x saja. Dengan
demikian adanya integral untuk fungsi x yang kontinu merupakan kasus khusus pada teorema
di atas.
Dalam pengertian tersebut suatu integral kompleks dapat dipandang sebagai perluasan
dari integral real.
Penggunaan rumus pada Teorema 5.2.1 akan diilustrasikan melalui contoh-contoh,
SIFAT-
setelah disampaikan fbeberapa sifat dasar integral kompleks yang disajikan di bawah ini.
(z)dz :
SIFAT
1. C tetap, f dipandCang sebagai variabel
(b)
f (z)dz f (z)dz f (z)dz
C1 C 2 C1 C2
3. Jika fungsi f kontinu pada C, C terbatas, untuk suatu M > 0 berlaku f (z)
untuk setiap z pada C dan C panjang C, maka M
f (z)dz M . C
C
Contoh:
Hitunglah zdz dengan
C1 : y = 4xC– x2; x : 3 0, y : 3 4 0
C2 : y = x; x : 0 3, y : 0 1=
C3 : x = 3; y : 1 3
C = C1 + C2 + C3
Penyelesaian:
Y
C1
4
4 C2
3
1 C (2)
X
2 3
0 4 0 0 0
3 3 4 3 3
xdx
1 (1 ydy ydy) i( x(4 2x)dx (4x x )
2
4 4 i(0 9)
dx) 2 2
9 9i
(2)
C2
zdz Cxdx Cydy i( C xdy
32 1 2 3 2
C32 ydx) 1 1
0 xdx 0 ydy i(03 xdx 0 3
xdx)
1 1
4 0
2 2
43 6i 3
3
3
Jadi, xdx ydy i( 3dy
zdz zdz zdz = (-9 + 9i) + 5 + (4 + 6i) = 15i
y.0) zdz
C C1 C2 C3
Contoh:
Misalkan C :
z 1 = 1 dengan orientasi negatif. Hitunglah zdz
Penyelesaian
C
Y
t = /2
t= t = 0 = 2
X
t = 3/2
C : (x 1) y 1
2 2
C : F (t) (cos t 1) i sin , 0 t 2
tj
0 t 2
x cost 1,
y sin t
Diperoleh,
2
2
2
1
2 (cost 1) ]0
0
2
0
2
Pengintegralan Cauchy
Pada pasal ini akan dibicarakan pengintegralan dari fungsi yang analitik dengan
daerah integrasi suatu lintasan tertutup sederhana. Pengintegralan dari fungsi analitik
tersebut disajikan dalam teorema Cauchy Goursat. Sebelum membicarakan teorema Cauchy
Goursat, didahului dengan teorema Cauchy yang merupakana dasar lahirnya teorema
Cauchy Goursat tersebut.
Bukti:
Misalkan f(z) = u(x,y) + iv(x,y) dan f analitik pada D. Jadi f ’ ada untuk setiap z D dan
f ’(z) = ux(x,y) + ivx(x,y) = vy(x,y) –iuy(x,y). Karena f ’ kontinu pada D, maka u, v, ux, uy,v, dan vy
semuanya kontinu pada D. Dengan demikian u dan v memenuhi syarat berlakunya teorema
Green, yaitu
Y
z f (z)dz zf (z)dz f (z)dz 0
2 2
L
D
C
f (z)dz f (z)dz
z1 z1
C
K K
f ( z )dz f ( z )dz
K C
f ( z )dz f ( z )dz
0 X K C
Contoh:
Hitunglah
( 3z 2z )dz
2
dimana C
C1 : busur lingkaran x2 + y 2=1 dari titik (-1,0) ke (0,1)
C2 : ruas garis dari titik (0,1) ke (1,0)
C = C1 + C2
Penyelesaian:
1
C
C2 X
-1 0 1
Karena f(z) = 3z2 – 2z analitik pada C yang memuat z1 = -1 dan z2 = 1. Menurut teorema di atas
harus
dipilih lintasan sebarang dari z1 dan z2. Lintasan yang paling mudah dalam kasus ini garis lurus dari
ke z2 adalah lintasan K: y = 0, -1 x 1.
( 3z 2z )dz ( 3x 2x )dx 2
2 2
C 1
Teorema Morera dan Teorema Liouville
Teorema
Teorema
Modulus Maksimum
Teorema
Teorema
Ketaksamaan Cauchy