Anda di halaman 1dari 11

PAPER DASAR BISNIS

USAHA PETERNAKAN AYAM


Oleh : Dwi Aulia Puspitaningrum, Dr., SP., MP.

Disusun oleh :
Erwin Anas Anggoro Phalosa
NIM. 135200042

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia - Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Dasar
Bisnis yang berjudul “Usaha Peternakan Ayam”.
Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dwi Aulia Puspitaningrum, Dr., SP., MP. selaku dosen mata kuliah Dasar Bisnis
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang sudah
memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka
menambah pengetahuan serta wawasan. Penulis pun menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah
yang akan penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang khususnya
bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
katakata yang kurang berkenan.

Yogyakarta, 10 April 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I..............................................................................................................1
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Tujuan..................................................................................................3
BAB II ............................................................................................................4
A. Usaha Peternakan Ayam .....................................................................4
B. Analisi Ekonomi ..................................................................................5
BAB III ...........................................................................................................7
A. Kesimpulan..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Banyak sekali usaha peternakan yang bisa memberikan keuntungan,
salah satunya usaha ternak ayam, Di Indonesia peluang usaha ternak ayam
masih cukup menjanjikan. Tak jarang banyak orang yang beralih profesi
dari karyawan menjadi pengusaha ternak. Kebutuhan daging ayam dan telur
ayam masih sangat tinggi di Indonesia sehingga peluang menjanjikan dari
bisnis ternak ayam potong dan ayaM petelur sangat tinggi.
Ayam broiler merupakan ayam tipe pedaging yang cepat
pertumbuhannya dan dapat dipanen dalam waktu yang pendek.
Pemeliharaan yam broiler ditunjukan untuk menghasilkan daging dan
menguntungkan secara ekonomis. Ayam broiler tumbuh sangat cepat
sehingga dapat di panen pada umur 6-7 minggu. Sifat sifat pertumbuhan
yang sangat cepat ini dicerminkan dari tingkah laku makannya yang sangat
lahap. Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi terutama
dalam pemproduksi daging.
Ayam broiler pertama kali di budidayakan di Indonesia pada tahun
1950-an. Namun mulai populer sejak tahun 1980-an. Sebelumnya,
kebutuhan daging ayam di Indonesia dipenuhi dengan ayam buras seperti
ayam kampung. Namun budidaya ayam kampung tidak bisa memenuhi
permintaan daging ayam karena produksinya lumayan lama, baru bisa
dipanen setelah berumur 8 bulan. Meski saat ini ada juga jenis ayam
kampung yang bisa dipanen pada umur 2,5 bulan.
Pertumbuhan yang lambat membuat usaha budidaya ayam kampung
tidak ekonomis. Di sisi lain, konsumen belum bisa menerima tekstur dan
rasa daging ayam broiler. Sejak tahun 1981, pemerintah gencar
mempromosikan ayam broiler. Langkah ini diambil untuk mengejar
kecukupan kebutuhan protein masyarakat. Dimana daging dari ruminansia

1
mulai langka dan harganya mahal. Sedangkan pertumbuhan ayam kampung
sangat lambat. Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai bisa menerima
daging ayam broiler karena harganya yang relatif lebih murah.
Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam usaha peternakan mulai
dari tempat yang tersedia, pemilihan bibit, pakan yang terjaga, kebersihan
kandang, hingga pemeliharaan ternak, bagi pemula yang ingin berternak
sudah seharusnya mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan dalam
usaha peternak ayam.Kandang merupakan faktor penting dalam usaha
peternakan ayam broiler. Kandang dipergunakan mulai dari awal hingga
masa produksi. Pada prinsipnya kandang yang baik adalah kandang yang
sederhana, biaya pembuatan murah, dan memenuhi persyaratan teknis dan
nyaman bagi ternak. Bentuk kandang dan kondisi tempat yang tersedia,
keadaan tahan yang dipergunakan, biaya yang tersedia dan bahannnya harus
menjadi pertimbangan demi kenyamanan ayam. Kandang berfungsi antara
lain untuk berlindung ternak dari panas dan hujan, dan mempermudah
tatalaksana dan untuk melindungi bahaya dari predator. Suhu dan
kelembaban udara sangat berpengaruh terhadap produktifitas, karena suhu
dan kelembaban menentukan tingkat kenyamanan bagi ayam.
Jumlah produksi ayam broiler terus meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah konsumsi terhadap daging ayam broiler.
Pengembangan usaha ternak ayam broiler akan berhasil apabila peternak
mampu mengelola usaha tersebut dengan baik. Pengelola usaha ternak ayam
broiler harus ditunjang dengan kemampuan manajemen yang baik, mulai
dari manajemen produksi, keuangan, sumberdaya manusia, hingga
manajemen pemasaran. Peternak sebagai pengambil keputusan bisnis harus
memiliki kopetensi yang baik dalam mengelola seluruh fungsi perusahaan.
Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan usahanya.
Pola usaha ternak ayam broiler di Indonesia ada dua yaitu dengan
pola mandiri dan pola kemitraan. Pola peternakan mandiri prinsipnya
peternak menyediakan seluruh input produksi dengan modal sendiri dan
bebas memasarkan produknya. Pengambilan keputusan mencakup kapan

2
memulai beternak dan memanen ternaknya, serta seluruh keuntungan dan
risiko ditanggung sepenuhnya oleh peternak (Supriyatna 2006). Sistem
kemitraan yaitu sebuah model kerjasama antara pengusaha sebagai inti dan
peternak sebagai plasma.

B. Tujuan
Tujuan disusunnya paper ini adalah untuk mengetahui
perkembangan dan analisis ekonomi peternakan ayam oleh bapak Winarto
di desa Nangsri, kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Usaha Peternakan Ayam


Kebutuhan ayam di pasaran memang kian meningkat dari waktu ke
waktu. Tingginya jumlah konsumsi daging ayam membuat kebutuhan ayam
makin tak terbendung. Hal ini dikarenakan makin tingginya jumlah
penggemar ayam mulai dari anak-anak hingga orang tua. Daging ayam
memang menjadi pilihan bahan daging yang disukai masyarakat, rasa
daging ayam sendiri lebih nikmat dan sangat gurih. Dagina ayam menjadi
pilihan lantaran cara pengolahan lebih mudah dan hasil rasa masakan yang
lebih lezat. Meningkatnya kebutuhan daging ayam dipasaran memberikan
berkah tersendiri bagi para peternak ayam. Kebutuhan daging ayam yang
kian meningkat membuat peluang bisnis ternak ayam kian diperhitungkan.
Melihat peluang bisnis tersebut, bapak Winarto mencoba
membangun peternakan ayam di kebun belakang rumah. Peternakan ayam
ini terbilang masih baru karena baru dibangun pada awal tahun 2020,
kandang ayam yang dibangun juga tidak terlalu besar, hanya berukuran 1 x
5 meter dengan jumlah 4 kandang dan hanya dapat menampung 200 ekor
ayam. Dalam usaha peternakan ayam ini peternak tidak mengembangbiakan
ayam nya sendiri, melainkan memesan bibit ayam dari perusahaan bibit
ayam ternama yaitu perusahaan Japfa. Perusahaa Japfa merupakan salah
satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agri-food terbesar dan ter-
integritas di Indonesia. Unit bisnis utama perusahaan ini yakni pembuatan
pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan unggas serta pembudidayaan
pertanian.
Pakan yang digunakan dalam beternak ayam ini adalah pakan jenis
konsentrat yaitu campuran jagung dan katul yang diberikan setiap pagi dan
sore hari. Peternak juga sudah mengembangbiakan maggot BSF (Black
Soldier Fly) sebagai pengganti pakan alternatif walaupun masih belum bisa
memenuhi kebutuhan pakan ayam sehari-hari.

4
Larva lalat maggot dikembangbiakan di kandang dengan ukuran 2,5
x 3 m. Lalat BSF di biarkan berkembang biak pada kandang dimana
nantinya akan menghasilkan telur BSF. Media untuk telur BSF menetas,
dibuat dari boks kardus kecil atau terbuat dari tripleks. Setelah telur
menetas, larvanya langsung dipindah ke biopond sebagai media
pembesaran. Biopond adalah tempat pembesaran larva lalat BSF yang
biasanya dirangkai dari kayu, PVC, dan dipenuhi oleh tanah gembur.
Pemberian pakan untuk Maggot BSF menggunakan kotoran ayam yang
telah dipelihara dan juga menggunakan ampas tahu bila kotoran ayam tidak
bisa mencukupi. Maggot BSF sangat digemari sebagi pakan ayam ataupun
ternak lainnya karena Maggot BSF banyak mengandung protein
Kandang Ayam dalam peternakan ini selalu dibersihkan oleh
peternak setiap selesai panen. Pembersihan kandang ayam bertujuan agar
bibit ayam tidak mudah terkena penyakit. Kandang ayam peternakan ini
terbuat dari bambu dan posisi kandang dibuat di atas. Pembuatan kandang
di atas karena di bawah kandang ayam digunakan untuk budidaya Maggot
BSF. Dengan pembuatan kandang yang seperti ini, kotoran ayam akan
langsung jatuh ke tempat larva maggot BSF yang akan langsung dimakan.
Keuntungan peternakan ini akan meningkat tajam apabila
penggunaan pakan Maggot BSF sudah optimal, dalam budidaya ayam ini
peternak memanfaatkan kotoran ayam sebagai pakan maggot, dan maggot
itu akan menjadi pakan ayam itu sendiri, jadi pengeluaran untuk pakan
peternakan ayam ini hampir tidak ada.

B. Analisis Ekonomi
Walaupun kapasitas kandang ayam yang dimiliki oleh peternak
dapat menampung 200 ekor ayam, peternak hanya memelihara 100 ekor
ayam saja hal ini karena peternak masih kekurangan sumber daya dan
tenaga untuk memelihara sampai lebih dari 100 ekor. 100 ekor ayam yang
dipesan dari perusahaan Japfa dibandrol dengan harga Rp. 7.500 per ekor
atau totalnya menjadi Rp. 750.000. Untuk jumlah pakan dalam 1 kali masa

5
panen membutuhkan 8 kuintal konsentrat, 1 kuintal konsentrat dibandrol
dengan harga Rp. 200.000, jadi total pengeluaran untuk pakan dalam 1 kali
masa panen ialah Rp. 1.600.000. Pemeliharaan ayam membutuhkan waktu
40 hari sebelum di panen atau bobot rata-rata ayam sudah mencapai 1,8 kg
per ekor. Rata-rata ada 6 ekor ayam yang mati dalam sekali masa panen,
jadi ada sekitar 94 ekor ayam yang dijual. Penjualan ayam tidak dihitung
dari berapa harga per ekor ayam tetapi di hitung per kilogram nya, 1 kg berat
ayam di bandrol dengan harga Rp. 24.000, dalam sekali masa panen,
peternak menghasilkan 169 kg bobot ayam, jadi total pendapatan peternak
ialah Rp. 4.056.000.
Jumlah total pengeluaran yang dikeluarkan peternak dalam sekali
masa panen ialah Rp. 2.350.000 sedangkan jumlah total pendapatannya
ialah Rp. 4.056.000, jadi total keuntungan yang didapat oleh peternak ialah
Rp. 1.706,000. Perhitungan ini belum memasukkan pengeluaran jika
menggunakan pakan maggot BSF. Apabila penggunaan pakan maggot BSF
sudah optimal, keuntungan yang didapat oleh peternak diperkirakan hampir
2 kali lipatnya.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan memanfaatkan peluang dalam beternak ayam broiler, bapak
Winarto membangun peternakan ayam di kebun belakang rumah, walaupun
peternakan ayam ini tidak besar, hanya dapat menampung 200 ekor ayam.
Keuntungan yang didapat dalam beternak ayam ini ialah Rp. 1.706.000 ,
keuntungan ini akan meningkat bila penggunaan pakan maggot BSF sudah
optimal.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ardana, Ida Bagus Komang. 2009. Ternak Broiler. Edisi I., Cetakan I. Swasta
Nulus. Denpasar.

Akhmad Adi Abdillah, (2013) Teknik Budidaya Maggot BSF. Tersedia [Online]
http://www.maggotbsf.com/ (Diakses pada 14 Maret 2021)

Anda mungkin juga menyukai