Oleh:
Kelompok 1
Royan L. Lingga H3416039
Abdul Azis H3417001
Afandi Wahyu A H3417002
Afida Maghfiroh H3417003
Alyudi H3417004
Ananto Eko P H3417005
Andrian Darmawan H3417006
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan kasih
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Perancangan
dan Evaluasi Perusahaan Peternakan ini. Penyusunan makalah Perancangan dan
Evaluasi Perusahaan Peternakan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perancangan dan Evaluasi Perusahaan Peternakan.
Ucapan terima kasih tak lupa penyusun sampaikan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya
kepada kita semua.
2. Kepala Program Studi D3 Agribisnis Minat Peternakan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Dosen Pengampu mata kuliah Perancangan dan Evaluasi Perusahaan
Peternakan
4. Orang tua tercinta yang tak pernah berhenti berdoa dan member dukungan.
5. Teman-teman dan semua pihak yang turut membantu dalam proses
penyusunan makalah Perancangan dan Evaluasi Perusahaan Peternakan ini.
Pembuatan makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak
kekurangannya, untuk itu kritik dan saran sangat penyusun harapkan dan semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
ii
3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................v
DAFTAR TABEL.........................................................................................vi
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan.................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3
A. Aspek Pasar.........................................................................................3
B. Aspek Pemasaran................................................................................3
C. Aspek Teknik dan Teknologi............................................................3
D. Aspek Sumber Daya Manusia dan Manajemen.............................4
E. Aspek Finansial................................................................................5
F. Aspek Lingkungan Industri................................................................5
G. Aspek Yuridis......................................................................................5
H. Aspek Lingkungan Hidup...................................................................6
BAB III. PEMBAHASAN............................................................................8
A. Aspek Pasar.........................................................................................8
B. Aspek Pemasaran..............................................................................10
C. Aspek Teknik dan Teknologi............................................................11
D. Aspek Sumber Daya Manusia dan Manajemen...........................14
E. Aspek Lingkungan Industri...........................................................15
F. Aspek Yuridis....................................................................................15
G. Aspek Lingkungan Hidup.................................................................16
H. Aspek Finansial.................................................................................17
BAB IV. PENUTUP....................................................................................24
A. Kesimpulan.......................................................................................24
B. Saran.................................................................................................24
iii
4
DAFTAR PUSTAKA
iv
5
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur Organisasi Usaha Penggemukan Sapi Potong............. 14
v
6
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Data Permintaan dan Penawaran Sapi Potong Selama 5 Tahun
Kedepan............................................................................................8
Tabel 2. Peluang Pasar dan Target Penjualan.................................................9
Tabel 3. Harga Pokok Sapi Potong.................................................................9
Tabel 4. Karakteristik Sapi Potong................................................................11
Tabel 5. Biaya Investasi Pada Awal Tahun Proyek.......................................17
Tabel 6. Biaya Tetap Usaha Penggemukan...................................................18
Tabel 7. Biaya Variabel.................................................................................19
Tabel 8. Penerimaan dari Penjualan Sapi Potong.........................................19
Tabel 9. Penerimaan dari Penjualan Pupuk..................................................19
Tabel 10. Biaya Penyusutan Investasi...........................................................20
Tabel 11. Perhitungan Rugi-Laba Usaha Penggemukan Sapi Potong..........21
Tabel 12. Proyeksi Produksi Penggemukan Sapi Potong.............................21
Tabel 13. Cash Flow Usaha Tani Penggemukan Sapi Potong......................22
Tabel 14. Perhitungan NPV, BCR, IRR dan PPC Penggemukan Sapi
Potong...........................................................................................22
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggemukan sapi adalah usaha pemeliharaan ternak dengan cara
mengandangkan secara terus – menerus selama periode tertentu yang
bertujuan meningkatkan produksi daging dengan mutu yang lebih baik
sebelum ternak dipotong. Usaha penggemukan sapi potong merupakan
salah satu mata pencaharian pencaharianmasyarakat peternakan yang
mempunyai prospek yang cerah untuk dikembangkan dimasa depan,
hal ini terbukti dengan semakin banyak diminati masyarakat baik dari
kalangan peternak kecil, menengah, maupun swasta.Usaha
penggemukan bertujuan untuk menghasilkan bertujuan untuk
menghasikan pertambahan bobot sapi semaksimal mungkin dan dalam
waktu sesingkat mungkin.
Sistem pemasaran ternak sapi adalah pola tingkah laku dari
lembaga pemasaran dalam hubungan pembentukan harga dan dan
praktek transaksi. Selain pertimbangan biaya juga hal yang penting
dalam usaha penggemukan dan dituntut untuk meminimalkan
pengeluaran. Salah satu penyebabnya peternak tidak mendapatkan
keuntungan yang maksimal adalah memilih bakalan yang baik layak
untuk penggemukan, pemilihan pakan yang berkualitas karena mampu
merespon bobot badan ternak tersebut agar mendapatkan hasil
keuntung yang besar. Manajemen pemeliharaaan komoditas ternak sapi
pedaging meliputi bangsa sapi, pengelolaan pakan, perkandangan dan
penangan limbah.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari kendala-kendala yang dihadapi para pelaku usaha,
maka perlu diadakan analisis kelayakan bisnis usaha penggemukan
sapi potong simmental, untuk membantu para pelaku usaha dalam
menjalankan usaha. Peninjauan analisis kelayakan bisnis meliputi
aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi, aspek
sumber daya manusia dan manajemen, aspek finansial, aspek
lingkungan industri, aspek yuridis dan aspek lingkungan hidup.
C. Tujuan
1
2
BAB II
3
TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Pasar
Pasar merupakan suatu kelompok orang yang diorganisasikan
untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian terbentuk
harga. Tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang
dengan segala keinginannya, daya belinya, serta tingkah laku dalam
pembeliannya. Aspek pasar akan membahas mengenai peluang pasar,
penentuan harga dan strategi pemasaran (Reza, 2014).
B. Aspek Pemasaran
Pemasaran pada prinsipnya merupakan proses kegiatan penyaluran
produk yang dihasilkan oleh produsen agar dapat sampai kepada
konsumen. Bagi produsen sapi potong, baik perusahaan peternakan
maupun peternakan rakyat pemasaran mempunyai peran yang penting.
Setelah produk dalam hal ini ternak dihasilkan peternak pasti
menginginkan ternaknya cepat sampai dan diterima oleh konsumen.
Peternak harus melewati beberapa kegiatan pemasaran antara lain
pengumpulan informasi pasar, penyimpanan, pengangkutan dan penjualan
produk (Sumitra, 2013).
Usaha pemasaran atau tata niaga sapi potong lebih banyak di
kuasai oleh lembaga - lembaga pemasaran yang membentuk suatu
jaringan, mata rantainya terbentuk mulai dari tingkat peternak, blantik,
pedagang pengumpul, jagal sampai konsumen. Masing-masing lembaga
pemasaran mempunyai peran dan fungsi tersendiri dalam proses saluran
pemasaran. Saluran pemasaran dapat dikatakan sebagi saluran atau jalur
yang digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
memudahkan pemindahan suatu produk itu bergerak dari produsen sampai
berada di tangan konsumen (Heryadi, 2011).
C. Aspek Teknik dan Teknologi
Suatu usaha peternakan perlu memiliki teknologi yang mendukung
sarana dan prasarana dalam menjalankan usahanya. Perusahaan dapat
mengembangan inovasi dan teknologi yang membantu dan efektif. Seiring
berjalannya waktu dibarengi dengan kemajuan teknologi yang dulu
3
4
G. Aspek Yuridis
Yuridis adalah hukum atau peraturan yang wajib dipatuhi oleh
masyarakat, baik secara tertuis maupun secara lisan. Yuridis yang tertulis
6
BAB III
PEMBAHASAN
A. Aspek Pasar
Hal pertama yang akan dikaji dalam aspek pasar adalah
meramalkan permintaan dan penawaran. Peramalan permintaan dan
penawaran dilakukan untuk mengetahui jumlah permintaan dan penawaran
masa mendatang dengan memproyeksikan data masa lalu selama 5 tahun.
Adapun langkah-langkah peramalan yang dilakukan adalah: ploting data
masa lalu, melakukan peramalan dengan model-model Single Exponential
Smoothing with Trend (SEST), Double Exponential Smoothing with Trend
(DEST), dan Linear Regresion (LR), lalu di dapatkan hasil peramalan
permintaan dan penawaran selama 5 tahun untuk kedepan.
Data permintaan dan penawaran 5 tahun kedepan hasil peramalan
dapat dilihat pada Tabel 1 :
Tabel 1. Data Permintaan dan Penawaran Sapi Potong Selama 5 Tahun
Kedepan
Tahun Permintaan (ekor) Penawaran (ekor)
1 1.279 450
2 1.308 600
3 1.336 600
4 1.365 600
5 1.394 600
Setelah didapatkan peramalan permintaan dan penawaran untuk
tahun kedepan, selanjutnya adalah menentukan peluang pasar dan target
penjualan. Perhitungan untuk peluang pasar dan target penjualan dapat
dilihat pada Tabel 2 :
8
9
B. Aspek Pemasaran
Pemasaran adalah sebuah kegitan atau proses bagaimana produk
dapat sampai di tangan konsumen. Proses pemasaran adalah salah satu hal
10
e. Selang
Alat ini dipergunakan untuk menyalurkan air, memandikan
sapi dan membersihkan kadang.
f. Arit/Sabit
Alat ini digunakan untuk menyabit rumput dan membersihkan
semak disekitar kandang.
13
7. Proses Produksi
Tata Laksana Pemeliharaan :
a. Pengadaan Bakalan Sapi Potong
Bangsa sapi potong yang dipelihara adalah Australian
Commercial Cross (ACC). Sapi potong ACC memiliki bobot
badan sekitar 750-1000 Kg. Sapi potong ACC yang kurus apabila
digemukan selama 3 bulan akan sangat menguntungkan karena
memilik PBB yang tinggi yaitu mencapai 1,6 Kg/hari dengan
konversi pakan 8,22.
b. Pakan
Pakan yang diberikan untuk sapi potong yaitu berupa
konsentrat komersil dan hijaun dengan perbandingan konsentrat
60% dan hijauan 40%. Konsentrat diperoleh dengan membeli ke
pabrik pakan ternak dengan harga Rp 120.000 /karung (50Kg),
sedangkan hijaun diperleh dari lahan hijaun milik sendiri
(peternakan).
c. Sanitasi
Kebersihan kandang diperlukan dalam usaha ternak sapi
potong, sebab sapi potong sangat rentan terhadap penyakit yang
ditimbulkan dari sanitasi kandang yang kurang bersih.
Pembersihan (sanitasi) kandang peternak sapi potong dilakukan
dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan sore. Pembersihan dilakukan
dengan cara menghilangkan kotoran sapi potong dan sisa-sisa
pakan yang berserakan, dengan cara menyikat lalu menyiramkan
dengan air menggunakan selang.
d. Penanganan Penyakit
Penyakit yang biasanya menyerang pada sapi perah di Kunak
adalah diare, kembung, D3, kaki pincang, dll. Penanganan pertama
yang dilakukan yaitu dengan cara memberi obat dan vitamin,
namun jika penyakitnya sudah terlalu parah maka ditangani oleh
tenaga medis atau dokter hewan setempat.
Pimpinan
Perusahaan
Pekerja
an 00 00 00 00 00 00
Biaya
Biaya 732.777.00 732.777.00 732.777.00 732.777.000 732.777.00 732.777.000
tetap 0 0 0 0
Biaya 6.536.300.0 6.536.300.0 6.536.300.0 6.536.300.00 6.536.300.0 6.536.300.00
variable 00 00 00 0 00 0
Biaya 361.000.00 361.000.00 361.000.00 361.000.000 361.000.00 361.000.000
penyusut 0 0 0 0
an
Total 7.630.077.0 7.630.077.0 7.630.077.0 7.630.077.00 7.630.077.0 7.630.077.00
biaya 00 00 00 0 00 0
Laba (836.207.00 1.563.793.0 2.013.793.0 2.913.793.00 2.223.793.0 2.703.793.00
kotor 0) 00 00 0 00 0
Laba (836.207.00 1.563.793.0 2.013.793.0 2.913.793.00 2.223.793.0 2.703.793.00
sebelum 0) 00 00 0 00 0
pajak
Tax 25% (209.051.75 390.948.25 503.448.25 728.448.250 555.948.25 675.948.250
0) 0 0 0
Total (627.155.25 1.172.844.7 1.510.344.7 2.185.344.75 1.667.844.7 2.027.844.75
laba 0) 50 50 0 50 0
bersih
Pembelian bakalan sapi potong dimulai pada tahun ke nol bulan pertama
Tabel 14. Perhitungan NPV, BCR, IRR dan PPC Penggemukan Sapi Potong
Perhitungan
NPV = 1.620.285.920
BCR = Total NPV (+) 12%
Total NPV (-) 12%
= 7.861.415.926
6.241.130.000
= 1,26
IRR = il + NPVl x (ill-ii)
NPVl + NPVll
= 0,12 + 1.620.285.920 x (0,30 – 0,12)
1.620.285.920 + 410.806.826
= 0,12 + 0,80 x 0,18
23
= 0,12 + 0,144
= 0,264
= 26,4%
PPC = 2 + 2.663.544.000
2.913.793.000
= 2 + 0,9
= 2,9 tahun
Hasil perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR), Interest Return of Rate
(IRR), Net Present Value (NPV) dan Payback Period Cost(PPC) sebagai syarat
kelayakan pendirian usaha sapi potong pada aspek finansial perhitungan dengan
hasil BCR sebesar 1,26, IRR sebesar 26,4%, NPV sebesar Rp 1.620.285.920 dan
PPC sebesar 2,9 tahun.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh, usaha penggemukan sapi potong
layak untuk dilakukan, karena usaha ini memiliki BCR sebesar 1,26, IRR sebesar
26,4%, NPV sebesar Rp 1.620.285.920 dan PPC sebesar 2,9 tahun. Usaha
peternakan dikatakan layak untuk dilakukan apabila BCR lebih besar dari 1, NPV
lebih besar dari nol dan IRR lebih besar dari tingkat bunga, sedangkan usaha
penggemukan sapi potong ini BCR, NPPV dan IRR nya memenuhi semua
ketentuan, sehingga usaha usaha penggemukan sapi potong ini layak untuk
dilakukan.
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha penggemukan sapi potong berdasarkan analisis kelayakan
bisnis meliputi aspek pasar, aspek pemasaran, aspek teknis dan teknologi,
aspek sumber daya manusia dan manajemen, aspek lingkungan industri,
aspek yuridis, aspek lingkungan hidup dan aspek finansial, maka Usaha
penggemukan sapi potong dinyatakan layak, karena semua aspek yang
dianalisis menyatakan layak.
B. Saran
Pengusaha peternakan sebaiknya sebelum mendirikan usaha
penggemukan sapi potong harus paham betul mengenai aspek-aspek
kelayakan bisnis, sehingga usaha yang dijalankannya dapat menghasilkan
profit yang lebih baik.
24
25
DAFTAR PUSTAKA
Fauzi, A. 2007. Analisis dan Evaluasi Aspek Manajemen dalam Studi Kelayakan
Proyek. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi : 1-6.
Heryadi, A. Y. 2011. Pola Pemasaran Sapi Potong di Pulau Madura. Jurnal SEP.
Vol. 5(2): 38.
Kasmir. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media Group : Jakarta.
Pohan, Dedy Anwar Saleh. Budiyono. Syarifudin. 2016. Analisis Kualitas Air
Sungai Guna Menentukan Peruntukan Ditinjau Dari Aspek
Lingkungan. Jurnal Ilmu Lingkungan. Vol 14(2):63-71
Sumitra, J., Kusumastuti, T. A., dan Widiati, R. 2013. Pemasaran Ternak Sapi
Potong Di Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Jurnal
Buletin Peternakan. Vol. 37(1): 49-58.
Umar, Husein. 2001. Studi Kelayakan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.