Anda di halaman 1dari 4

Sepuluh Cara Proses Beternak Ayam Joper Bagi Pemula Untuk Hasil Maksimal

Ayam joper / ayam jawa super adalah ayam berkualitas tinggi dengan banyak kelebihan seperti waktu
panen yang cepat, daging lebih gurih dibandingkan ayam pedaging biasa atau ayam broiler, harga lebih
mahal, lebih tahan terhadap penyakit dan juga kualitas daging lebih bergizi.

Nah, masih banyak orang yang masih keliru dan beranggapan jika ayam joper merupakan ayam kampung
namun sebenarnya ayam ini adalah hasil persilangan dari ayam jawa atau ayam kampung jantan dengan
ayam petelur betina. Selain itu ada juga yang menyilangkan ayam jantan bangkok vietnam dengan betina
petelur sehingga ayam joper sebenarnya bukanlah jenis ayam kampung.

Sementara indukan yang dipakai untuk menghasilkan ayam joper ini memiliki kualitas unggul sedangkan
untuk bibit betina berasal dari ras petelur biasa sehingga ayam joper bukanlah ayam kampung murni. Dalam
ulasan kali ini, kami akan memberikan beberapa cara beternak ayam joper yang bisa anda jadikan referensi
khususnya bagi pemula yang ingin memulai usaha ternak ayam jenis ini.

1. Persiapan Kandang

Kualitas dari semua hasil ternak seperti cara memelihara ayam petelur akan tergantung dengan lingkungan
tempat tinggal termasuk juga dalam ternak ayam joper. Kandang ayam joper sebenarnya lebih sederhana
jika dibandingkan dengan ayam broiler karena lebih mudah dalam pemeliharaan namun tetap harus kuat,
bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Untuk perkiraan banyaknya jumlah ayam joper yang
dipelihara dalam kandang adalah:

• Usia brooding 1 sampai 2 minggu sebanyak 50 ekor per meter persegi


• Umur 3 hingga 4 minggu sebanyak 25 ekor per meter persegi
• Umur 4 sampai 6 minggu sebanyak 15 ekor per meter persegi
• Umur 7 sampai 8 minggu sebanyak 10 ekor per meter persegi
• Umur 9 minggu sebanyak 5 hingga 6 ekor per meter persegi

Sedangkan untuk peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan kandang ayam joper adalah:

• Brooder atau pemanas: Berguna untuk menghangatkan kandang brooding hingga umur 2 minggu yang bisa
terbuat dari listrik atau gas.
• Nampan plastik: Berguna sebagai wadah pakan selama memelihara brooding
• Tempat pakan dan minum tabung: Untuk memberikan pakan umur 2 minggu keatas sampai panen
• Sekat atau chickguard dari seng: Untuk sekat kandangbrooding terbuat dari seng talang
• Lampu pencahayaan untuk kandang.

2. Proses Bibit dan Sarana Produksi

Untuk usaha ternak ayam joper yang dilakukan mandiri dan bukan kemitraan, maka kebutuhan usaha sendiri
juga harus dipersiapkan seperti membeli bibit ayam joper atau DOC yang baru menetas, vitamin, pakan,
vaksin dan jga obat obatan seperti yang harus dilakukan pada cara merawat ayam pelung.

3. Persiapan Kandang

Masa brooding merupakan periode pemeliharaan DOC sampai berumur 14 hari memakai pemanas atau
brooder berbeda dengan cara ternak ayam kalkun. Baik atau tidaknya pertumbuhan dari ayam joper
berikutnya akan ditentukan dari pemeliharaan masa brooding ini sehingga harus diperhatikan dengan baik.
Persiapan untuk kandang brooding auam koper ini meliputi pemilihan bahan litter, tempat minum ayam,
jumlah nampan ransum DOC dan juga pemanas atau brooder.

Perencanaan matang dalam tahap ini nantinya akan menentukan keberhasilan penerimaan DOC. Bahan liter
yang bisa dipakai diantaranya adalah jerami, sekam padi, serutan kayu halus, koran atau kertas. Sekam padi
menjadi bahan litter yang paling umum dipakai karena leih murah, gampang ditemukan dan tidak bersifat
toksik untuk ayam sehingga dianjurkan memakai sekam padi dengan ketebalan 8 sampai 12 cm.

4. Penerimaan DOC

Sesudah kandang siap dan bibit ayam joper sudah dipersan, maka hal yang harus dilakukan selanjutnya
adalah menerima DOC tersebut dan menyiapkan kandang untuk brooding seperti dalam budidaya ayam
pedaging.

Tahap penerimaan DOC ini diawali dari pemeliharaan dilanjutkan dengan hari kedua sampai hari ke-14
untuk pemberian pakan yang sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit namun sering seperti tiga kali sehari.
Hal ini harus dilakukan untuk menghinari pakan tercecer dan juga bercampur dengan kotoran ayam.
Sedangkan untuk air minum bisa ditambahkan dengan vitamin untuk meningkatkan pertumbuhan ayam joper.
Untuk tahap penerimaan DOC selengkapnya bisa dilihat berikut ini.

• Nyalakan terlebih dahulu brooder setidaknya 2 jam sebelum DOC datang supaya suhu bisa stabil.
• Siapkan juga larrutan air gula untuk minuman pengganti energi cepat yang bisa diberikan pada tempat
minum dan masukkan kerikil supaya DOC tidak tercebur dalam piringan.
• Hitung jumlah dan seleksi DOC dari box yang sehat dengan yang sakit, cacat atau pincang.
• Sesudah selesai menerima DOC, maka biarkan selama 2 hingga 3 jam dan kemudian bisa diberikan pakan
yang ditaburkan di nampan dan sebagian lagi di alas kandang.

5. Proses Pakan

Pakan juga menjadi faktor penting dalam ternak unggas seperti ayam joper dan membutuhkan biaya sekitar
60% dari biaya operasional serta memiliki kontribusi sebanyak 30% dalam ternak ayam joper ini berbeda
dengan cara memelihara ayam petelur di rumah. Pakan ayam joper sebenarnya cukup fleksibel dan tidak
sesulit ketika ternak ayam pedaging, puyuh atau petelur.

Hal yang harus diperhatikan adalah nutrisi dari ayam joper bisa terpenuhi yakni protein kasar sebanyak 14%
dan juga energi sebesar 2900 kkal/kg sehingga anda bisa memberikan pakan ayam broiler atau juga bisa
memberikan campuran bekatul, bungkil dan premix.

6. Waktu Pemberian Pakan

Untuk pemberian pakan oplosan yakni campuran bekatul, bungkil dan juga premix sebaiknya diberikan
sesudah masa brooding atau diatas 1 bulan sebanyak 2 kali sehari dengan jumlah yang disesuaikan dengan
kebutuhan ayam seperti dalam cara budidaya ayam negeri petelur. Untuk jumlah pakan yang bisa diberikan
sesuai tingkatan umur ayam joper adalah sebagai berikut:

• 7 gram per hari hingga berumur 1 minggu


• 18 gram per hari hingga berumur 2 minggu
• 35 per hari hingga berumur 3 minggu
• 49 gram per hari hingga berumur 4 minggu
• 58 gram per hari hingga berumur 5 minggu
• 68 gram per hari hingga berumur 6 minggu
• 72 gram per hari hingga berumur 7 minggu
• 74 gram per minggu hingga berumur 8 minggu
• 70 gram per hari hingga berumur 9 minggu keatas.
• Sementara untuk air minum diberikan secara ad libitum atau tidak terbatas dan harus tersedia terus menerus
dan dalam tahap awal dicampur dengan antibiotika serta vitamin.
7. Pemberian Vaksinasi

Vaksinasi merupakan pemberian vaksin untuk ayam joper yang berfungsi untuk meningkatkan daya tahan
tubuh terhadap beberapa jenis penyakit tertentu yang biasa menyerang seperti ND dan gumboro untuk cara
mengobati ayam sakit. Vaksinasi biasanya dilakukan dua kali selama masa pemeliharaan yakni:

• Umur 4 hari untuk pemberian ND dengan cara tetes mata untuk mencegah penyakit ND atau lebih dikenal
dengan nama tetelo.
• Umur 21 hari atau sesudah masa brooding akan diberikan vaksinasi gumboro yang dicampur air minum
dengan dosis sesuai kemasan dan tergantung dari jumlah ayam yang dipelihara.

8. Pemberian pencahayaan dan temperatur Kandang

Ayam joper berumur 0 hingga 1 minggu yang merupakan masa brooding membutuhkan suhu dan kepadatan
yang lebih tinggi dibandingkan jika sudah berumur lebih dewasa yang juga harus dilakukan dalam cara
merawat ayam aduan muda.

Agar bisa mendapatkan suhu tepat, maka gunakan bantuan brooding atau pemanas dan buat ruangan
tertutup rapat dengan sisa 10 hingga 20% bagian atas untuk sirkulasi udara dan keluar masuknya oksigen
yang tidak kalah penting untuk kesehatan anak ayam joper.

Pemanasan bisa dari alat yang bisa diatur pengeluaran panasnya sesuai dengan kebutuhan ternak seperti
lampu bohlam kuning, kompor, gasolek, hitter dan alat lain penghasil panas.

Perhatikan juga pergerakan dan persebaran DOC saat masa brooder agar DOC nyaman. Jika DOC terlihat
berkumpul mendekati pemanas dan untuk DOC yang kepanasan akan menjauh dari pemanas.

9. Proses Sanitasi dan Pencegahan Penyakit

Pencegahan penyakit dibutuhkan untuk pemeliharaan ayam joper intensif khususnya dalam cara memelihara
anak ayam dengan baik.

Hindari genangan air pada kandang supaya tidak menjadi sarang nyamuk dan serangga sebagai perantara
penyakit.

Selain itu, ventilasi kandang juga harus diperhatikan sebab udara di kandang terlalu panas bisa
menyebabkan ayam stress, lemah, lesu dan kehilangan nafsu makan dan berujung terkena penyakit.

10. Panen dan Pasca Panen

Jika ada konsumen yang ingin membeli ayam joper dengan bobot pasaran minimal 8 hingga 10 ons, maka
panen tidak harus dilakukan ketika ayam joper berumur 2 bulan sebab belum pasti apakah bobot terpenuhi
dan harga cocok.

Agar pemasaran bisa baik, maka lebih baik kenali banyak juragan ayam yang ingin menampung ayam
dalam jumlah banyak, pasar sendiri ke rumah makan atau restoran.

Sesudah panen, maka kandang dan semua peralatan harus dibersihkan, dicuci dan didesinfeksi dan
diistirahatkan antara 1 hingga 2 minggu untuk menghentikan pertumbuhan bakteri serta virus penyebab
penyakit dari ternak ayam joper sebelumnya.

Demikian ulasan dari kami tentang cara beternak ayam joper atau cara ternak ayam jawa superkhususnya
untuk pemula yang bisa anda jadikan sebagai panduan
Usaha ternak ini sangatlah menjanjikan mengingat kualitas daging ayam joper yang lebih tinggi
dibandingkan jenis ayam lainnya membuat harga ayam ini juga lebih tinggi dibandingkan jenis ayam lain.

Anda mungkin juga menyukai