Manajemen Broiler
Kelas A
Kelompok 6
Desti Hidayatini 200110150006
Angga Juliana 200110150008
Noldy David Panjaitan 200110150036
Anisa Nurul 200110150042
Suci Rahayu Safitri 200110150169
Andiani Pratiwi 200110150203
Aditya Kusuma 200110150213
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017
I
PENDAHULUAN
peternakan. Broiler atau ayam pedaging merupakan sumber protein hewani yang
semakin meningkat. Selain memiliki nilai gizi tinggi, broiler juga memiliki harga
waktu relatif singkat yaitu lima sampai tujuh minggu. Ayam broiler memiliki
tersebut adalah berupa produksi daging yang tinggi dengan penggunaan pakan
peternakan ayam broiler secara baik. Hal inilah yang kemudian mendasari
PEMBAHASAN
Sebelum tiba, kandang harus sudah dibersihkan dengan air bersih yang
dibiarkan selama beberapa saat dan tidak bisa dimasuki oleh sembarang orang.
Semua peralatan, termasuk indukan, tempat pakan, dan tempat minum juga harus
pakainya dan harus diperhatikan dengan benar karena setiap merek dagang
memiliki aturan pakai yang berbeda-beda (Rasyaf, 2012). Sebelum anak ayam
tiba maka kandang harus sudah siap. Persiapan kandang DOC untuk ayam broiler
tidak berbeda dengan DOC untuk ayam petelur. Begitu pula perlengkapan
tempat makan dan minum juga sama (Suprijatna dan Kartasudjana, 2006). Waktu
istirahat kandang dalam keadaan bersih minimal 2 minggu agar siklus penyakit
pupuk; merapikan tempat pakan dan tempat minum; mematikan aliran listrik;
mematikan saluran air minum; merapikan peralatan kandang lainnya seperti sekat
mengapur kandang; mencuci tirai dan alas litter; menaburkan litter dan memasang
ditetaskan dengan mesin tetas dan tidak ada induk ayam yang menghangatkan
tubuhnya, penambah pemanas buatan yang bisa berupa bohlam listrik, pemanas
gasolek (gas)/pemanas semawar/minyak tanah dan kompor batu bara. Selain itu
perlu dibuat guard chick atau brooder guard yang berupa seng supaya anak ayam
2011). Ditambahkan juga oleh Fadilah (2005) bahwa lingkaran pelindung bisa
terbuat dari seng, layar, karung, triplek atau boks bekas DOC. Pemanas
(Rahayu dkk, 2011). Guard chick dan pemanas harus sudah dipasang 2 - 3 hari
fase pertumbuhan dari ayam yang dipelihara. Perlengkapan dan peralatan yang
harus disediakan untuk fase DOC antara lain adalah piring untuk pakan anak
ayam, galon minuman untuk DOC, dan pemanas untuk DOC. Setelah ayam
memasuki umur dewasa peralatan makan dan minum diganti dengan tempat pakan
dan minum yang khusus dewasa (Rahayu dkk, 2011). Kandang juga harus
dilengkapi dengan peralatan, seperti tempat pakan, tempat minum, alat pemanas,
alat penerangan, alat sanitasi atau kebersihan (Suprijatna dkk, 2008). Satu unit
nipple sudah mencukupi untuk 10 ekor broiler dan tekanan air selalu diatur di
pedaging adalah :
a. Tempat pakan
hari sampai panen terdiri dari chick feeder tray digunakan umur 1 hari sampai satu
atau dua minggu dengan kapasitas 100 DOC / buah. Setelah ayam berumur dua
minggu maka tempat pakan untuk anak ayam diganti seluruhnya dengan tempat
pakan ayam ayam dewasa. Pada umumnya menggunakan round feeder (tempat
pakan bundar) dengan kapasitas yang berbeda-beda. Tempat pakan kapasitas 3-5
tempat pakan berhubungan dengan eating space seekor ayam. Bentuk tempat
umur 1 hari sampai satu atau 2 minggu adalah chick found dengan kapasitas 75
DOC/ buah. Selanjutnya untuk ayam yang sudah berumur lebih dari 2 minggu
menggunakan tempat air bundar (round drinker) baik yang manual atau secara
otomatis. Untuk tempat air minum manual, dengan kapasitas bervariasi: 600 ml, 1
liter, 1 gallon dan 2 gallon, kapasitas 2 gallon untuk 100 ekor ayam pedaging,
panjang, dengan standar drinking space yang sama yaitu tempat minum manual
1 cm/ekor.
Sumber energi panas dapat diperoleh dari listrik, gas, minyak tanah, batu
bara, serbuk / gerjaji kayu yang halus atau menggunakan kayu bakar. Pilihlah
sumber energi yang mudah didapat, dan murah biaya energinya, agar tidak terjadi
ayam broiler mulai dari chick in dan berlangsung selama 3 minggu (ada juga yang
sekitar seperti suhu, udara, litter, dan sebagainya. Ayam broiler di masa
kondisi tubuhnya.
sehingga ayam mudah stress. Ayam broiler yang stres dapat berakibat
performa yang kurang baik seperti nafsu makan turun, lesu, dll sehingga
Sebelum anak ayam tiba maka kandang harus sudah siap. Persiapan
kandang doc untuk ayam broiler tidak berbeda dengan doc utuk ayam petelur.
sempurna.
panas bisa merata. Sebagai acuan, pelebaran chick guard dapat diatur sebagai
berikut:
ruang, akan tetapi pengamatan terhadap kondisi kenyamanan ayam yang paling
tepat adalah dengan melihat perilaku ayam itu sendiri. Pemanas dinyalakan
setidaknya sampai umur 14 hari. Jika kondisi dingin, bisa diperpanjang. Apabila
Formalin dapat digunakan untuk desinfeksi litter (misal: sekam) (5 liter formalin
cover slat atau tirai alas dapat dimulai pada umur 18 hari untuk daerah panas dan
dingin. Pembukaan cover slat dilakukan secara bertahap mulai dari 25%, 50%,
75%, hingga terbuka semua. Saat pembukaan cover slat, tirai samping bawah
Ketebalan litter minimal 3-5 cm, penggantian litter mengikuti jadwal sbb:
Setelah umur 25 hari litter cukup ditabur dan diambil yang menggumpal
harus di desifenktan dulu agar tidak membawa bibit penyakit. Berikut tahapan
penggantian litter
Setelah pengerukan dan penggantian liter selesai, posisi ayam dapat digeser
a. Masa Brooding
sebagai berikut:
- Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi
yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu
Pembukaan tirai samping selepas masa brooding harus dimulai dari atas ke
Buka terlebih dahulu tirai yang berlawanan dengan arah angin. Pembukaan
dilakukan secara bertahap mengikuti kondisi ayam. Jika pembukaan tirai samping
dirasa belum cukup, bisa dilanjutkan pembukaan tirai samping bawah atau sarung
(buka dulu tirai yang berlawanan dengan arah angin, dibuka dari bawah ke atas).
b. Pencahayaan
Sebagai patokan praktis, untuk setiap chick guard minimal diberi 10 watt
SL/TL atau 60 watt lampu pijar dengan ketinggian 170 cm, selanjutnya ditambah
sesuai kebutuhan.bJika siang hari cuaca gelap, lampu harus dinyalakan agar feed
intake dan water intake tidak terganggu. Mulai umur 4 hari, pada malam hari
perlu dibuat suasana gelap 1-2 jam untuk produksi hormon pertumbuhan
(melatonin) dan sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi lampu padam tiba-tiba,
Pemberian pakan dilakukan secara bertahap (sedikit demi sedikit) pada umur awal
(1 minggu). Selama 3 hari pertama anak ayam harus dipaksa untuk aktif makan
dan minum. Agar anak ayam broiler aktif makan dan minum bisa dibantu dengan
cara mengetuk chick guard secara perlahan-lahan atau pakan diberikan sesering
mungkin. Selain itu, kandang harus terang agar anak ayam broiler lebih giat
makan dan minum. Pakan yang tersisa dikumpulkan dan diayak kemudian
dipisahkan dari kotoran untuk diberikan kembali pada anak ayam, tetapi jangan
dicampur dengan pakan baru. Prinsip pemberian pakan adalah full feed (pakan
selalu tersedia setiap saat), tetapi perlu diingat bahwa ayam lebih suka makan
pada suhu optimum sesuai dengan naluri ayam yaitu pagi hari (jam 05.00 – 08.00)
dan sore hari(jam 17.00-20.00). Jadi pada jam-jam tersebut harus lebih
minimal 2 kali sehari dengan tempat pakan diatur setinggi tembolok ayam.
Tempat pakan harus selalu bersih dan kering sebelum pakan baru
diberikan. Di bawah pemanas sebaiknya jangan diberi tempat pakan/ feeder tray
karena panas akan merusak nutrisi yang ada dalam pakan. Tinggi tempat pakan
setinggi tembolok yang diukur dari bibir atas tabung. Pada umur 8 hari tempat
pakan gantung mulai diperkenalkan. Diharapkan pada umur 10 hari ayam sudah
mengenal tempat pakan gantung, dan paling lambat umur 12 hari semua tempat
Air minum harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, bersih, segar,
layak minum, dan dapat juga diklorinasi (3 ppm). Klorinasi bertujuan untuk
konsumsi air minum ayam adalah 1,6-1,8 kali (dapat juga 2 kali) dari konsumsi
konsumsi yang berkaitan dengan kualitas pakan, temperature dan kesehatan ayam
dapat segera diketahui. Beberapa suplemen, vitamin, antibiotik, dan vaksin dapat
juga diberikan bersama dengan air minum. Mulai umur 2 hari tempat minum
harus digantung, dan setiap hari tingginya disesuaikan setinggi punggung ayam.
Jika menggunakan tempat minum otomatis (bell drinker), perhatikan level air
sebagai berikut:
Umur lebih dari 10 hari, permukaan air 0.6 cm dari dasar drinker (supaya
Piringan tempat minum dibersihkan setiap pagi dan sore, sisa air dibuang.
24 jam. Bahan pakan yang biasa digunakan untuk ransum ayam broiler yaitu
jagung kuning, dedak halus, bungkil kedelai, bungkil kelapa, tepung ikan, minyak
protein. Untuk ayam broiler, pada umur 0-3 minggu, ransum yang digunakan
harus mengandung protein 23% dan energi metabolis 3.200 kkal/kg (NRC/2984).
Namun menururt beberapa penelitian bisa juga digunakan ransum dengan protein
22% dan energi metabolis 3000 kkal/kg sampai ayam tersebut dipanen.
Kandungan lain yang harus diperhatikan yaitu serat kasar 7%, lemak 8%, kalsium
Untuk itu jika akan menyusun ransum perlu diketahui kandungan zat-zat
kebutuhan ransum untuk ayam maka dapat disusun ransum yang diperlukan.
Contoh ransum ayam broiler untuk fase starter dapat dilihat pada tabel 5.
kkal/kg dengan protein 23%. Kandungan protein ransum ini cukup tinggi, agar
bisa mendukung pertumbuhan ayam. Masa pertumbuhan ayam broiler yang paling
menular yang tidak bisa diobati misalnya ND/tetelo, dan gumboro. Jenis vaksin
ND ini banyak tersedia di poultry shop dengan merk dagang dan cara penggunaan
diberikan sekitar 12 hari. Pemberian jenis vaksin yang berbeda tidak dilakukan
pada waktu yang bersamaan karena dikhawatirkan ayam tidak tahan. Contoh
program pencegahan penyakit dalam pemeliharaan ayam broiler dapat dilihat pada
tabel 6.
kemasan vaksin yang akan digunakan. Vaksinasi sebaiknya dilakukan pada sore
hari agar ayam lebih mudah ditangkap (bila vaksin melalui suntikan ). Di samping
itu, vaksin tidak akan terkena sinar matahari yang dapat mematikan vaksin. Jika
vaksin diberikan melalui air minum, maka ayam harus dipuasakan dulu sekitar 2-3
jam sebelummya supaya air minum yang telah diberi larutan vaksin cepat habis,
untuk tiap peternak berbeda-beda tergantung kepada jenis penyakit yang sering
2.3.1 Kandang
yang berkurang
2. Pertumbuhan menurun
4. Kematian bertambah
5. Kanibalisme bertambah
Tabel 8. Kepadatan kandang yang ideal sesuai dengan umur ayam adalah sebagai
Kepadatan
Umur (hari)
(ekor/m2)
1 60
3 40
6 30
12 15
28 (Periode
5-6
Finisher)
Dalam pemeliharaan ayam ras pedaging, terdapat dua system
perkandangan, yaitu system litter dan system cages. Sistem litter yaitu kandang
yang lantainya ditutup dengan bahan organik yang partikelnya berukuran kecil.
Sistem litter banyak dipakai karena relatif mudah dan murah, sementara kandang
2013). Kandang dengan system cages jarang digunakan peternak ayam broiler
Tempat pakan untuk ayam fase finisher berbeda dengan ayam fase starter,
untuk ayam fase finisher biasanya menggunakan hanging feeder atau tempat
pakan gantung, hanging feeder mulai digunakan setelah ayam berumur 10 hari.
Tempat pakan ini terdiri atas bagian piringan dan tabung yang dikaitkan oleh
kawat. Tingginya bisa diatur sesuai umur ayam. Ada beberapa ukuran tempat
pakan gantung antara lain 3 kg, 4 kg, 5 kg, dan 7 kg (Tamalludin, 2014).
digunakan oleh peternak karena lebih mudah dalam perawatan serta harganya
berasal dari debu. Kandang dan kotoran yang masuk ke tempat minum. Tempat
minum terbuka terdiri atas tempat minum manual (gallon) dan tempat minum
memanjang seperti pipa, lalu air minum di pipa, lalu air minum keluar dari pipa
yang menjulur ke bawah dan akan keluar jika disentuh paruh. Kelebihannya
adalah air tidak terkontaminasi kotoran, tidak boros air, tidak perlu dibersihkan
c. Sekat pembahas
saat diseleksi, sekat dapat dibuat dari bilahan bambu dengan tinggi 50 cm. sekat
ini juga berfungsi membatasi pergerakan sehingga energy ayam tidak banyak
Tirai bagian luar lebih baik menggunakan terpal karena dapat menahan angina
dari luar. Bagian dalam bisa menggunakan plastic atau karung. Tirai ini berfungsi
(Tamalludin, 2014).
2.3.2 Ransum
karena kebutuhannya berbeda dengan ayam fase starter. Pergantian pakan yang
dilakukan haruslah secara bertahap, pada hari ke 1 pakan yang digunakan adalah
finisher, hari ke 3 pakan yang digunakan ¼ starter + ¾ finisher, dan pada hari ke
Pada saat pemberian pakan, pastikan jumlah dan rasio tempat pakan dan
pakan dan tempat minum masing-masing adalah 4 lajur dan untuk lebar kandang 8
– 10 m, lajur tempat pakan dan tempat minum masing masing adalah 5 jalur. Pada
daerah pemeliharaan yang memiliki iklim panas, pakan sebaiknya diberikan pada
temperatur yang tidak terlalu panas seperti pada pagi dan sore hari. Pakan
diberikan minimal 2 kali sehari dengan perbandingan pagi dan sore 40% : 60%.
Jika pakan dirasa kurang dapat ditambahkan. Pada siang hari tempat pakan dapat
dinaikkan agar ruang gerak ayam lebih banyak dan dapat mengurangi panas,
tetapi tetap pada jangkauan ayam. untuk meningkatkan feed intake ayam di
malam hari, perlu dilakukan upaya membangunkan ayam minimal 5 kali dalam
semalam.
Tabel 9. Susunan ransum broiler finisher
PK LK SK Ca P EM
No Bahan Pakan Jml
% (Kkal/kg)
Jagung
1 60,0 5,16 2,34 1,20 0,01 0,06 2022,00
kuning
2 Bk. Kedelai 15,0 6,75 0,13 0,90 0,04 0,04 336,00
3 Dedak halus 5,5 0,66 0,71 0,66 0,01 0,01 89,65
4 Tp. Ikan 11,0 6,71 0,44 0,11 0,60 0,30 311,30
5 Bk. Kelapa 5,0 1,05 0,09 0,75 0,01 0,01 84,70
Minyak
6 2,0 - 2,00 - - - 172,00
kelapa
7 Grit 1,0 - - - 0,38 0,20 -
8 Premix 0,5 - - - - - -
Jumlah 100 20,33 5,71 3,62 1,05 0,62 3015,65
Sumber : Kartasudjana (2013)
2.3.3 Pencegahan Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler fase finisher adalah CRD
(ngorok), coccidiosis (berak darah), dan snot (pilek ayam). Faktor penyebab dari
yang kurang terjaga, bahan litter yang jarang diganti, penggunaan peralatan yang
belu disterilisasi, hingga sirkulasi udara yang kurang baik (Fadillah, 2012).
(1) Pemanenan tidak boleh melebihi umur 8 minggu. Ayam broiler harus
(3) Menggunakan litter yang baik. Lantai litter yang baik, empuk, kering dan
halus akan membantu menjaga bagian tubuh ayam terutama bagian dada
agar tidak bersentuhan langsung dengan lantai. Dengan cara ini akan
Penerangan)
1. Syarat Lokasi
Terdapat empat syarat lokasi yang harus dipenuhi agar kandang yang
dibangun nantinya dapat berfungsi dengan baik. keempat syarat tersebut antara
lain lokasi harus berada jauh dari pemukiman penduduk, mempunyai sumber air
yang mencukupi terutama ketika kemarau tiba, lokasi mendukung adannya
sirkulasi udara yang baik, dan lokasi mempunyai akses menuju jalan, telepon, dan
sumber listrik.
Lingkungan masyarakat adalah salah satu dari empat hal yang menjadi
adalah masyarakat atau penduduk yang berada di sekitar kandang berdiri. Syarat
yang harmonis. Hal ini dijadikan salah satu syarat yang harus dipenuhi karena
tidak sedikit kasus yang mana lingkungan masyarakat yang tidak harmonis dapat
3. Syarat Keamanan
Keamanan kandang menjadi syarat yang harus dipenuhi agar ternak ayam
broiler dapat berjalan dengan sesuai harapan. Syarat keamanan yang harus
dipenuhi adalah bahwa kandang harus memiliki jaminan keamanan dari segala
gangguan, baik gangguan dari hama pemangsa ayam maupun dari gangguan
4. Syarat Perizinan
kandang sudah seharusnya didirikan hanya jika sudah memenuhi syarat perizinan.
peternakan harus memiliki izin usaha. Jadi, izin usaha tersebutlah yang harus
izin mendirikan usaha, SIU(surat izin usaha) dan surat izin gangguan.
2.4.1 Ventilasi
(closed house). Closed house mempunyai ventilasi yang baik yakni mampu
efek “ wind chill ” dalam kandang. Adanya aliran udara hangat dalam kandang
yang mengenai tubuh ayam akan memberikan “rasa lebih dingin dari suhu
udara yang terukur. Teknologi yang diterapkan pada kandang closed house dan
berguna untuk menyediakan udara yang sehat bagi ternak (sistem ventilasi
dan amonia.
menjadi dua yakni sistem tunnel dan evaporative cooling system (ECS).
Perbedaan antara kedua sistem tersebut, sistem ECS mengandalkan aliran angin
dan proses evaporasi dengan bantuan angin dari cooling pad, cocok digunakan
pada daerah panas dengan suhu udara diatas 350C. Sedangkan letaknya yang
berada pada dataran tinggi dan kecepatan angin cukup tinggi, penggunaan
konstruksi kandang menggunakan sistem tunnel. Karena kerja dari tunnel adalah
mengandalkan angin untuk mengeluarkan gas sisa, panas, uap air, dan penyediaan
oksigen bagi kebutuhan ayam. Pemeliharaan ayam broiler dengan model kandang
closed house dirancang agar lebih mudah mengatur ventilasi kandang secara baik.
Sistem ventilasi yang ada pada kandang terbuka terlihat sirkulasi terjadi
dari arah mana saja. Kecepatan angin maupun kelembapan daerah tersebut tidak
dapat dikontrol dengan baik sehingga perlu tambahan pemanas dan kipas.
Pemanas maupun kipas digunakan sebagai penyeimbang suhu bagi ayam broiler
agar selalu nyaman dalam kandang. Sirkulasi seperti pada kandang terbuka
kandang tersebut. Peralatan yang digunakan dalam kandang open house masih
menggunakan gasolec dan tungku batu bara. Pengaturan masih manual dan perlu
adanya ketelitian dari anak kandang. Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan
ventilasi kandang harus baik.. Ventilasi yang baik mampu memberikan jaminan
terjamin. Sebab ventilasi yang baik akan : (a) mempermudah udara kotor (C02)
dari sisa pernapasan dan amoniak (NH3) keluar dari dalam kandang, (b)
mempermudah udara segar dari luar (02) masuk ke dalam ruangan kandang,
menggantikan udara kotor yang ada di dalam kandang. Mengurangi suasana panas
dan pengap.
berkurang, dan terjadi peningkatan kadar C02 (Korban dioksida), air, gas berbau,
peningkatan suhu kandang, litter cepat basah dan menggumpal. Hal tersebut akan
mengakibatkan kandang berbau keras, terjadi polusi, ternak menjadi sesak napas,
menjadi pucat. Jika hal semacam ini tidak lekas teratasi, maka walaupun ayam
mendapatkan cukup gizi untuk keperluan pokok hidup dan berproduksi, akan
kandang menjadi sangat kotor, maka metabolisme di dalam sel tubuh yang
salah satu hambatan bagi pertumbuhan broiler. Ventilasi yang diatur secara
Faktor konstruksi yang dituntut untuk kandang ayam yang baik meliputi
ventilasi, dinding kandang, lantai, atap kandang, dan bahan bangunan kandang
bateray menggunakan sistem alas berlubang atau kawat. Kandang bateray adalah
sangkar segi empat yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat dua
atau lebih (North, 1994). Kandang bateray berbentuk kotak yang bersambung satu
dengan yang lain terbuat dari kayu, bambu atau kawat. Masing-masing kotak
kandang baterai letaknya agak miring ke salah satu sisi sekitar 6-7 cm. (North,
1994).
Kandang dengan tipe litter adalah suatu tipe pemeliharaan unggas dengan
lantai kandangnya ditutup oleh bahan penutup lantai seperti sekam padi, serutan
gergaji, tongkol jagung, jerami padi yang dipotong-potong, serta dapat digunakan
kapur mati yang penggunaannya dicampurkan dengan bahan litter (Sudjarwo dan
Indarto, 1989). Litter yang baik harus dapat memenuhi beberapa kriteria yakni
memiliki daya serap yang tinggi, lembut sehingga tidak menyebabkan kerusakan
dada, mempertahankan kehangatan, menyerap panas, dan menyeragamkan
Bahan litter yang efektif adalah bersifat daya serap air (absorben) tinggi,
bebas debu, sukar untuk dimakan ayam, tidak beracun, murah, mudah diangkut
dan diganti, serta tersedia melimpah. Sainsburry (1995) menyatakan bahwa litter
harus menimbulkan kenyamanan bagi unggas dan terbebas dari parasit dan bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi pada unggas. Pengawasan terhadap kualitas litter
gergaji, sekam padi, potongan jerami kering, potongan rumput kering, atau
tongkol jagung yang dihaluskan (Carmen dan George, 1988). Bahan tersebut
dapat dicampur dengan bahan lain, seperti kapur dan super fosfat. Ketebalan litter
pada pemeliharaan anak ayam (day old chicken) awalnya hanya sekitar 5 cm
sampai 13 cm. Untuk broiler dewasa, ketebalan awal 10 cm sampai 13 cm, dan
Litter tidak berfungsi sehingga kandang becek dan lembab. Dampaknya, timbul
polusi ammonia, berupa bau kandang yang menyengat. Hal tersebut karena litter
terlalu tipis atau populasi terlalu padat (Suprijatna dkk, 2008). Alas lantai atau
litter harus secara teratur diaduk-aduk dan ditambah ketebalannya, agar dampak
Keuntungan dari lantai litter antara lain keadaan kandang lebih hangat dan
yang menghasilkan gas metan dan amonia yang dapat meningkatkan suhu udara
makan ayam pada kandang lantai litter sekam di tanah nyata lebih tinggi
dibandingkan dengan kandang lantai slat bambu dan litter panggung. Hal ini
disebabkan karena keadaan kandang lantai litter sekam di tanah lebih tidak
nyaman dibandingkan dengan kandang lantai slat bambu dan litter panggung yang
diindikasikan oleh suhu dan kelembaban udara dalam kandang yang nyata lebih
hasil yang memuaskan, baik kuantitas (bobot badan) maupun kualitas daging,
baik bagi ayam di dalamnya, sebab udara bertiup melalui seluruh bagian tubuh
dalam mekanisme kandang, tidak diperlukan biaya untuk pembelian litter dan
Suprijatna (2005), terdapat beberapa tipe konstruksi atap, yaitu: atap bentuk
jongkok, atap bentuk A, atap gabungan bentuk A dan bentuk jongkok, atap
penyebaran polutan dari sumber emisi di atmosfer akan semakin besar sehingga
konsentrasi zat pencemar menjadi encer begitu juga sebaliknya. Hal ini akan
1,25-2 m karena memiliki sirkulasi udara yang baik atau juga menggunakan
blower atau kipas dengan kecepatan angin < 2,5 m/s dan arah aliran anginnya juga
harus searah, biasanya dari depan ke belakang dengan penggunaan exhaust fan di
lebih tinggi dari pada kecepatan angin 0,4 m perdt. Tingkat kelembaban udara
berpengaruh nyata pada tingkat pelepasan panas terutama saat suhu tubuh ternak
2.4.5 Penerangan
kualitas, memberi kehangatan, dan juga membantu pencapaian berat badan dan
Sebab bila ayam broiler terlalu banyak mensisntesis vitamin D3, berpengaruh
jaringan tulang. Adapun program penerangan untuk minggu pertama yaitu secara
total selama 24 jam, dengan intensitas cahaya lampu pijar 40 watt/20m2 dan
1987).
2.5 Manajemen Pemanenan
lemah bawah kulit dan rongga perutnya. Murtidjo (1987) menambahkan, tinggi
atau rendahnya kadar energi metabolis dalam ransum ayam broiler, akan
ayam yang akan dipanen. Dua belas jam atau minimal 8 jam sebelum dipanen
ayam sudah tidak diberi ransum lagi, tapi hanya diberi air minum. Tujuannya agar
ayam tidak terkontaminasi oleh pakan dan bilamana akan dipotong tidak
menghasilkan kotoran yang terlalu banyak (Amrullah, 2004). Saat dipanen, ayam
ditimbang untuk mengetahui bobot akhir. Bobot badan ayam broiler setelah
bobot hidup ayam yaitu konsumsi ransum, kualitas ransum, jenis kelamin, lama
berpengaruh.
(2016) dalam jurnal Teknologi Pasca Panen Broiler, secara garis besar prosesing
pemasaran. Alat yang di pakai untuk pemotongan ayam ada 2 (dua) macam yaitu
alat sederhana dengan memakai pisau dan pemotongan memakai mesin potong
ayam.
dalam penentuan keberhasilan adalah FCR dan IP. Selanjutnya, dibahas sebagai
berikut
jenis pakan, penggunaan zat aditif, kualitas air, penyakit dan pengobatan serta
adalah suatu formula yang umum digunakan untuk mengetahui performa ayam
prestasi ayam dan semakin efisien penggunaan pakan. Berikut rumus hitungnya
Nilai indeks performa dihitung berdasarkan bobot badan siap potong, konversi
pakan, umur panen, dan jumlah persentase ayam yang hidup selama pemeliharaan
indeks performa dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut. Sumber: Santoso
termasuk kebutuhan protein dan energi. Ayam broiler betina membutuhkan lebih
sehingga efisiensi konsumsi protein/energi lebih tinggi. Hal ini diakibatkan karena
adanya perbedaan aktivitas otot, otot yang lebih aktif lebih banyak membutuhkan
energi dan kelebihan energi dapat ditimbun menjadi lemak (Soeparno, 2011).
akhir. Setelah itu ayam dipuasakan selama kurang lebih 8 jam lalu dipotong
secara manual menggunakan pisau dengan metode Kosher yaitu memotong arteri
karotis, vena jugularis, trachea dan oesophagus. Ayam yang telah dipotong dan
selanjutnya pemotongan kepala dan kaki lalu pengeluaran jeroan atau organ dalam
Ayam yang telah dikeluarkan jeroan menjadi karkas yang selanjutnya ditimbang
hasil prosesing ayam tanpa darah, bulu, kepala, leher, kaki dan organ dalam. Card
dan Nesheim (1973) menyatakan bahwa karkas ayam adalah ayam yang telah
dipotong dikurangi darah, bulu, kepala, kaki bagian bawah dan isi perut kecuali
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, bobot potong, besar
dan komformasi tubuh, perlemakan, kualitas dan kuantitas ransum serta strain
yang dipelihara. Rasyaf (1995) menyatakan bahwa persentase karkas broiler umur
paling rendah dibandingkan strain Copp dan Hybro. Hal ini disebabkan pada
Mountney (1976), lemak danjeroan merupakan hasil ikutan yang tidak dihitung
dalampersentase karkas sehingga jika lemak tinggi maka persentase karkas akan
rendah.
2.7 Penanganan Limbah
Limbah ternak adalah sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan
ternak, dan lain lain. Limbah tersebut meliputi limbah padat dan limbah cair
seperti feses, urine, sisa makanan, embrio, kulit telur, lemak, darah, bulu, kuku,
dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik berupa limbah padat dan
cairan, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua limbah yang
berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak, ternak yang mati, atau
isi perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang
berbentuk cairan atau dalam fase cairan (air seni atau urine, air dari pencucian
alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah semua limbah berbentuk gas atau dalam
fase gas.
dan pemantauan lingkungan. Untuk usaha peternakan ayam ras pedaging, yaitu
populasi lebih dari 15.000 ekor per siklus terletak dalam satu lokasi. (Deptan,
1994).
a. Upaya Pengelolaan Bau dari Kotoran Ayam Broiler
feses ayam broiler antara lain: penggunaan zeolit pada pakan, penambahan kapur
pada kotoran dan penggunaan mikroba probiotik starbio pada pakan. Penggunaan
zeolit lebih dari 4% dalam pakan, memberikan kemungkinan yang lebih besar
samping dari penggunaan zeolit yang lebih tinggi. Penambahan kapur 1% dan 3%
pada kotoran ayam broiler dapat mengurangi gas amonia. Sedangkan penggunaan
kotoran ayam broiler dan mengurangi kepadatan lalat bisa menggunakan Effective
ternak berupa kotoran ayam yang dapat diolah menjadi biogas dan pupuk.
dilakukan dengan membuat saluran air dan selokan khusus untuk limbah cair.
membuat sumur yang letaknya jauh dari sumber pencemar (limbah peternakan)
sesuai dengan aturan dalam syarat pembuatan sumur yang baik. Hal ini juga
berlaku pada masyarakat yang airnya telah tercemar, masyarakat harus membuat
sumber air bersih (sumur) yang letaknya berjauhan dari sumber pencemar.
lainnya yang merupakan predator lalat, contohnya kumbang parasit, lebah. Cara
lalat. Secara elektrik yaitu dengan menggunakan lampu neon yang memiliki
daya tarik pandangan lalat, sehingga lalat yang mendekati lampu akan tersetrum
aliran listrik dan mati. Sedangkan secara teknis yaitu menggunakan alat
Selain usaha tersebut di atas, keberadaan lalat juga dapat diatasi dengan
memelihara kotoran ayam agar tetap kering dan secara mekanik yaitu dengan
mencegah penyakit baik klinis maupun subklinis, yang berarti sistem untuk
berikut
orang, seperti mengunci pintu dan melarang semua pengunjung, atau mengizinkan
masuk orang tertentu dan personil yang dibutuhkan (profesional) setelah mereka
didesinfeksi, mandi semprot, lalu memakai sepatu khusus, baju penutup, dan topi
khusus yang telah didesinfeksi. Tangan orang bisa juga menyebabkan infeksi dan
Pada peternakan yang harus menjalankan biosekuritas dengan ketat (Grand parent
stock) akan menerapkan prosedur dengan sangat ketat misalnya tamu yang akan
masuk sebelumnya tidak boleh mengunjungi farm pada level dibawahnya (Parent
stock, komersial, prosesing dll) paling sedikit tiga hari setelah kunjungan tersebut.
Kontrol lalu lintas tidak hanya berlaku untuk orang tetapi juga untuk
hewan seperti burung-burung liar , tikus, kumbang predator, serangga dan lainnya.
Kucing dan anjing seringkali dianggap sebagai pembawa penyakit yang potensial,
serangga terbang atau predator, meskipun tidak efektif paling tidak dapat
2.8.1 Vaksinasi
Antibiotika digunakan untuk memberantas infeksi bakteri. Karena tidak ada obat
yang dapat melawan infeksi virus, maka vaksinasi sebelum infeksi terjadi di
dalam flok ayam menjadi pilihan utama untuk melindungi ayam broiler . Vaksin
virus yang ideal terbuat dari suatu virus yang tidak menimbulkan penyakit, tetapi
virus yang sangat tinggi imunogenesitasnya. Kombinasi ini agak jarang oleh
karena itu virus-virus terpilih harus memberikan reaksi yang kecil sekali dan
menyebabkan kekebalan yang tinggi. Perusahaan vaksin mempunyai kombinasi
faktor-faktor yang terbaik terhadap virus yang ada sesuai dengan yang diharapkan.
yang baik tetapi menimbulkan reaksi setelah diberikan yang lebih berbahaya dari
penyakit itu sendiri. Vaksin yang lain, reaksinya tidak terlihat tetapi tingkat
berhubungan dengan tingkat kekebalan. Virus yang ideal untuk vaksin adalah
yang tidak memberikan reaksi dan mempunyai kekebalan yang tinggi. Beberapa
Mencatat riwayat flok adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan
harus disimpan bersamaan dengan data performans setiap flok atau kandang.
lengkap dari bagian atas sampai ke bawah. Hal ini dilakukan paling tidak setahun
sekali. Pencucian bisa juga secara parsial biasanya dilakukan tidak menyeluruh,
pengolahan. Hal ini harus secara ketat dilakukan mengingat banyaknya agen
penyakit dan toksin yang dapat mencemari makanan. Upaya yang harus dilakukan
kandungan pakan.
pakan jadi.
6. Kontrol Air
Air merupakan sumber penularan penyakit yang utama selain melaui
pakan dan udara. Berbagai penyakit yang ditularkan melaluiair antara lain
a. Melakukan pemeriksaan kualitas air minimal sekali dalam satu tahun yang
bakteriologis.
b. Melakukan pemeriksaan air secara kultur paling tidak sebulan sekali untuk
Pengujian dilakukan secara berurutan dari hulu ke hilir, mulai dari sumber
saat ini sudah banyak produk komersial lain seperti pemberian asam
organik.
saluran tersebut.
sudah jelas akan dijumpai. Limbah ini harus dijauhkan dan dimusnahkan sejauh
mungkin sari areal produksi. Bila mungkin harus ada petugas khusus yang
mengambil sisa produksi ini secara teratur untuk dibuang atau dimusnahkan di
luar areal produksi. Apabila tidak mungkin dibuang atau dimusnahkan di luar,
KESIMPULAN
Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah
jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
yang dapat mengahasilkan keuntungan yang besar, namun ada beberapa hal yang
karkas, penanganan limbah dan biosekuriti operasional pada ayam broiler yang
Card , L. E.dan Nasheim, M, C. 1973. Poultry Production 12th Ed. Lea and
Febiger, Philadelphia. New York.
Duncan, I.J.H. dan Wood-Gush, D.G.M. 1971. Frustation and aggression in the
domestic fowl. J. Anim. Behav. 19 : 500- 504.
Fadilah, R. 2005. Kunci Sukses Beternak Ayam Broilerdi Daerah Tropis. Cetakan
ke-2. AgromediaMediaPustaka. Jakarta
Hayse, P.L. and W.W. Merion. 1973. Eviscerated Yield Components Part and
Variabel 14 Sains Peternakan Vol. 10 (1), 2012. Meat Skin Bone Ration in
Chicken Broiler. Poultry Science 52 ; 718 – 721.
Mountney, G.J. 1976. Poultry Product Technology. 2nd Ed. The Avi Publishing
Co. Inc. Westport. Conecticut.
North, M.O. and D.D. Bell. 1994. Commercial Chicken Production Manual. 3th.
Ed. The Avi Publishing Co. Inc Westport. Conecticut
Rahayu, Iman, Sudaryani, Santosa, Hari. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Penebar
Swadaya. Jakarta
Soeparno. 2011. Komposisi tubuh dan evaluasi daging dada sebagai pedoman
penilaian kualitas produk ayam kampung jantan. Buletin Peternakan 16:
7−14
Solikin, Tarsito. Wiwin Tanwiriah, Endang Sujana. Bobot Akhir, Bobot Karkas,
Dan Income Over Feed And Chick Cost Ayam Sentul Barokah Abadi Farm
Ciamis Rm Ciamis. Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Sumedang