Anda di halaman 1dari 10

Cara Terbaik Menetaskan Telur Bebek

Dahulu, proses penetasan telur bebek berlangsung secara alamiah. Namun saat ini, proses
tersebut menjadi sesuatu yang penting bagi mereka yang menjalani usaha di bidang
peternakan bebek sehingga tak hanya diserahkan pada proses yang benar-benar alamiah saja.
Selain itu, penetasan secara alami tidak bisa memenuhi kebutuhan jumlah bebek dalam
sebuah peternakan. Proses penetasan telur sangat penting sebab kualitas bebek yang hendak
diternakkan bergantung penuh pada cara peternak menangani penetasan telur tersebut. Pada
dasarnya ada beragam cara menetaskan telur bebek. Tapi boleh jadi penggunaan mesin
incubator adalah metode yang paling banyak digunakan oleh peternak bebek khususnya di
Indonesia.

Proses penetasan telur bebek sesugguhnya tak hanya dimulai dari tahapan dimana telur
dimasukkan ke dalam mesin incubator. Pemilihan telur yang benar juga mutlak dimasukkan
ke dalam bagian proses tersebut agar bebek yang dihasilkan jauh lebih berkualitas. Adapun
ciri-ciri telur bebek yang baik diteteskan adalah sebagai berikut:
Pilih telur bebek yang warnanya tidak terlalu biru atau terlalu putih sebab telur yang
demikian biasanya memiliki DOD yang kecil serta susah untuk ditetaskan. Kalaupun
berhasil, anak bebek yang dihasilkan biasanya mengalami gangguan seperti
kelumpuhan.
Telur bebek yang hendak diteteskan sebaiknya tidak lebih dari 4 hari sebab di atas
daripada itu, biasanya kualitasnya sudah tak baik.
Pilih telur bebek yang permukaan kulutnya halus tanpa cacat dengan ketebalan kulit
telur yang merata agar proses penetasan bisa berlangsung secara serentak.
Setelah Anda mendapatkan telur bebek berkualitas yang hendak ditetaskan, berikut cara
menetaskan telur bebek dengan menggunakan mesin incubator:
Pertama yang harus Anda lakukan tentunya mengatur suhu di dalam incubator trsebut.
Untuk telur bebek yang berumur 1 hingga 24 hari, suhu yang tepat adalah 38 derajat
celcius. Sementara telur yang memasuki usia 25 hingga 28 hari memerlukan suhu
sekitar 34 derajat celcius.

Kedua, aturlah tingkat kelembaban di dalam mesin incubator tersebut. Hari pertama
hingga hari ke 24, kelembaban harus di antara 55% hingga 65%. Sementara itu pada
hari ke 25 hingga ke 28, kelembaban incubator sebaiknya dianikkan menjadi 76%.
Jika mesin incubator Anda belum dilengkapi dengan mesin yang mengatur tingkat
kelembaban, Anda bisa menggunakan cara tradisional yakni dengan memasukkan bak
atau baki yang telah diisi dengan air dan ditaruh tepat di bawah rak telur bebek yang
hendak ditetaskan. Keberadaan baki dengan air tersebut akan membuat kelembaban
dalam incubator terjaga dengan baik. Untuk menstabilkannya, telur juga bisa
disemprot dengan air sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sehari. Setelah disemprot, telur
diangin-anginkan. Lakukan langkah ini saat Anda hendak membalikkan telur bebek
yang ada di dalam incubator.
Langkah selanjutnya yang masuk ke dalam cara menetaskan telur bebek adalah
tahapan pemeriksaan perkembangan telur bebek itu sendiri. Caranya cukup sederhana,
Anda bisa meneropongnya dengan memakai bantuan cahaya lampu. Tahapan
pemeriksaan yang pertama dilakukan pada hari ke-4, sementara itu pemeriksaan
tahapan kedua dilakukan pada saat telur telah berumur 10 hari, selanjutnya
pemeriksaan tahapan ketiga dilakukan saat telur Anda telah berumur 20 hari. Proses
pemeriksaan ini penting untuk memeriksa telur yang mati dan segera sibuang agar
tidak mengganggu telur sehat lainnya.
Langkah yang penting dalam proses penetasan telur bebek lainnya adalah ketelitian
menjaga posisi telur bebek dengan cara membalikkannya secara teratur. Sebaiknya
proses ini dilakukan pada saat Anda membuka box incubator. Pastikan hal ini
dilakukan secepat mungkin sebab perubahan suhu terlalu lama di dalam mesin akan
berpotensi pada kegagalan telur menetas.

DOD
Yang dimaksud dengan periode starter yaitu itik yang berumur 1 hari yang
dikenal dengan sebutan DOD (day old duck) hingga itik umur 2 bulan. Pemeliharaan anak
itik selama periode strarter meliputi beberapa aspek seperti yang akan dibahas di bawah ini.
a. Kebutuhan Ruang
Selain ditentukan oleh jenis itik yang akan dipelihara, kebutuhan ruang untuk anak itik juga
ditentukan oleh cara pemeliharaan itik jantan dan betina serta tujuan pemeliharaaan itik,
apakah akan dibudidayakan sebagai itik penghasil telur atau sebagai itik
pedaging. Kepadatan populasi di dalam kandang dapat mempengaruhi pertumbuhan itik. Di
mana keadaan kandang yang terlalu sempit dapat mengakibatkan peningkatkan akumulasi zat
karbon dioksida serta penurunan kadar oksigen di dalam kandang yang dapat menyebabkan
pertumbuhan yang lambat serta itik rentan terhadap penyakit hingga dapat mengakibatkan
kematian pada anak itik.
Apabila pemeliharan itik umur 1 21 hari dilakukan di kandang pembesaran, maka cara
mengatur kepadatan populasi dilakukan dengann cara luas kandang diperlebar dengan
menggeser pagar penyekat sedemikian rupa sehingga luas kandang yang dimaksud sesuai
dengan umur maupun jumlahnya. Apabila anak itik dipelihara di dalam kandang box,
dilakukan dengan cara memindahakan sebagian itik ke dalam kandang box lainnya sehingga
jumlah anak itik sesuai dengan luas kandang box yang ada.
Kepadatan populasi ternak berdasarkan umur itik adalah sebagai berikut :
Umur itik (mgg) kepadatan populasi
0 1 20 ekor/m2
1 2 18 ekor/m2
2 4 15 ekor/m2
4 5 13 ekor/m2
5 6 10 ekor/m2
6 7 8 ekor/m2
7 8 6 ekor/m2
b. Induk Buatan
Induk buatan sangat dibutuhkan itik pada periode starter, anak itik membutuhkan suhu ruang
antara 35C pada umur 1 minggu dan berangsur-angsur diturunkan hingga 18C pada umur 4
minggu. Adapun sumber panas untuk menghangati anak itik dapat mengggunakan gasolek,
lampu pijar ataupun lampu minyak yang dapat diletakan di atas induk buatan dengan
ketinggian sekitar 45cm dari lantai. Sebelum anak itik dimasukan ke dalam induk buatan,
sebaiknya pemanas buatan sudah terlebih dahulu dinyalakan mininmal 24 hari sebelummnya.
c. Minuman dan Tempatnya
Itik membutuhkan air minum yang lebih dibandingkan dengan unggas lainnya. Untuk itu air
minum diberikan dengan tidak terbatas maksudnya agar ketersedian air minum untuk itik
selalu tercukupi. Apabila itik kekurangan air minum dapat menyebabkan pertumbuhan itik
menjadi lambat. Tempat air minum itik sebaiknya menggunakan tempat minuman buatan
pabrik yang berbentuk gallon ataupun tempat minuman yang berbentuk memanjang. Adapun
ukuran tempat minuman itik tergantung dari jumlah anak itik yang dipelihara, untuk 100 ekor
anak itik dibutuhkan 3 hingga 4 buah tempat minuman berbentuk gallon tenteng 3,81 atau 2
buah pipa paralon masing-masing sepanjang 3 meter. Untuk menghidari itik dari berbagai
penyakit, sebaiknya tempat minuman dibersihkan dan dicuci setiap hari dengan
menggunakan deterjen ataupun desinfektan dengan dosis sesuai yang dianjurkan oleh pabrik
pembuatnya.
Transportasi dari tempat asal DOD ke tempat peternakan seringkali mengakibatkan anak itik
mengalami stres. Untuk mengatasi masalah tersebut maka setelah anak itik dimasukan ke
kandang (induk buatan), anak itik diberikan air minum yang dicampur dengan gula (50g
gula/1 liter air) serta vitamin dan antibiotik pada hari pertama. Selanjutnya vitamin dan
antibiotik dapat diberikan sampai anak itik berumur 3 hari. Pemberian pakan untuk anak itik
dapat dilakukan setelah anak itik meminum campuran gula,vitamin, antibiotik dan air.
Biasanya pakan diberikan setelah 3 jam kemudian.
d. Pakan dan Tempatnya
Pada periode starter anak itik harus mendapatkan pakan yang baik dimana kebutuhan pakan
dengan kandungan protein kasar sebanyak 20% dan ME (energi metabolisme) 3000kkal/kg.
Disamping kebuthan protein dan energi metabolisme, pakan itik pada periode starter juga
harus memenuhi zat-zat lain yang akan dijelaskan pada halaman PAKAN. Adapun alternatif
tempat pakan untuk setiap 100 ekor anak itik antara lain berupa empat buah tempat pakan
berbentuk piringan bulat dengan garis tengah sekitar 30 cm, tiga buah tempat pakan dengan
garis tengah sekitar 40 cm atau dapat digunakan tempat pakan memanjang dengan ukuran 5
cm per ekor.
Pakan untuk itik periode starter dapat dibeli di toko pakan ternak. Dari berbagai produk
pakan ternak termasuk pakan itik periode starter agar memperhatikan kadar protein, energi
metobolisme serta zat-zat lainnya agar sesuai dengan kebutuhan anak itik. Alternatif pakan
dapat anda pelajari pada halaman PAKAN yang akan menjelaskan secara rinci tentang pakan
itik baik kebutuhan akan zat gizi, bahan baku pakan buatan, cara pembuatan pakan altenatif
dan lain sebagainya.
e. Kontrol Berat Badan
Untuk memperoleh bibit itik yang baik, peternak juga harus memperhatikan bobot berat
badan itik. Untuk mengkontrol berat badan itik dapat dilakukan pada itik umur 4 minggu,
selanjutnya kontrol berat badan dapat dilakukan setiap minggu di mana itik tidak diberi
makan. Penimbangan dilakukan secara acak dengan jumlah kurang lebih 10% dari total
populasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kerangka badan itik dapat terbentuk dengan
baik sehingga diharapkan dapat memberikan produksi yang lebih baik, terutama bersarnya
telur pada saat periode layer (masa bertelur) nanti. Agar berat badan itik seragam, perlu
disediakan pakan, minuman, ruang yang cukup dan program seleksi.
f. Seleksi
Pada periode starter perlu dilakukan seleksi, itik yang lemah dapat dibuang dan secepatnya
dilakukan pengelompokan itik berdasarkan berat badannya dengan kategori itik kecil, itik
sedang dan itik besar. Itik yang kecil perlu diberi makanan extra. Maksud dari
pengelompokan ini agar kemampuan itik untuk berebut pakan sama. Selain itu juga akan
memudahkan penghitngan jumlah pakan yang harus diberikan sesuai dengan pengelompokan
itu.
g. Pencegahan Penyakit
Penanganan itik pada periode starter harus dilakukan dengan seksama. Pada minggu pertama
pemeliharaan anak itik merupakan masa kritis oleh sebab itu perhatian yang lebih harus
diberikan kepada anak itik. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan setiap jam dan memastikan
anak itik dalam keadaan yang baik. Selain itu ketersediaan air minum, pakan, keadaan
kandang (induk buatan), apakah pemanas berfungsi dengan baik, penerangan kandang serta
kebersihan tempat makan dan minum itik. Pencegahan penyakit dilakukan dengan cara
memberikan vaksinasi yang tepat sesuai dengan kondisi lingkungan tempat itik dipelihara.
Cara membesarkan bebek pedaging
Cara membesarkan bebek pedaging
April 7th, 2011 @ Administrator // 2 Comments
www.sentralternak.com, Tidak bisa dipungkiri bahwa ketersediaan bibit itik pedaging dari
jenis itik jantan, tiktok, enthok, peking atau jenis itik pedaging lainnya masih sangat terbatas,
begitu juga suplai daging itik yang berasal dari itik petelur yang sudah afkir. Permintaan akan
daging itik potong baik itik jantan muda atau itik petelur afkir kian meningkat dan belum bisa
terpenuhi secara optimal dari sumber-sumber di atas. Sehingga alternatif pilihan akhirnya
jatuh pada itik jantan atau itik pedaging lainnya yang dibesarkan sekitar 35-40 hari. Dulu itik
jantan potong dipandang sebelah mata karena kurang berperannya dalam sektor perunggasan,
akan tetapi sekarang menjadi bahan rebutan.
Berikut akan kami sajikan langkah-langkah sederhana untuk peternak pemula yang ingin
terjun dalam bisnis pembesaran itik pedaging. Langkah berikut berpedoman pada pola
pemeliharaan itik pedaging terutama itik jantan mojosari dengan system pemeliharaan
intensif. Artikel ini masih bersifat gambaran umum langkah pembesaran itik pedaging,
sehingga sangat sederhana dan mungkin masih memerlukan keterangan lanjutan. Karena
kami ingin berusaha menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pembaca semua
sehingga dapat membantu anda untuk menguasai teknik atau cara beternak dengan cepat dan
tepat.
Langkah untuk memulai beternak itik jantan potong :
H-30
Pembuatan kandang bok beserta perlengkapan kandang (tempat pakan, tempat minum,
pemanas/brooder)
Mencari sumber informasi penyedia bibit itik pedaging (DOD) yang terpercaya
Memperkaya pengetahuan cara beternak itik pedaging dengan banyak membaca buku,
mengikuti training, atau konsultasi langsung kepada ahli
Mencari informasi pengepul/penampung hasil panenan itik pedaging
H-7
Penyucihamaan kandang dengan desinfektan
Memastikan untuk memesan DOD itik pedaging kepada produsen, akan tetapi alangkah
baiknya kalau anda sudah memesan sebelumnya karena pada saat-saat tertentu biasanya
ketersediaan DOD sangat terbatas.
H-2
Pembelian pakan starter
Pembelian vitamin (vitachick, vitastress, rhodivit, sorbitol, dan lain sebagainya)
Pembelian obat dan preparat antibiotika (anti snot, teraphy, teramycin, coccidiostat, dll)
sebagai langkah persiapan kalau gejala penyakit datang dengan tiba-tiba.
H-1
Memeriksa kembali kesiapan kandang bok, pemanas (brooder), jumlah tempat pakan dan
minum
Mempersiapkan bahan (bukan mencampur) seperti gula putih/merah, susu, extrajoss, dsb
sebagai minuman khusus untuk DOD yang baru datang apabila anda mendatangkan DOD nya
dari tempat lain
H (Kedatangan DOD)
Penanganan DOD apabila didatangkan dari tempat lain seperti pemberian air minum yang
dicampur dengan gula (gula pasir/merah), susu, minuman elektrolit dan lain sebagainya
Seleksi dan pemisahan bibit (terlihat sakit, omphalitis, agak kerdil, dll)
Mengganti air gula atau lainnya (ketika DOD datang) 1 jam kemudian dengan air
minum biasa atau bisa juga ditambahkan vitamin untuk merangsang nafsu makan DOD
Pemberian pakan (bentuk tepung lebih bagus) 1 jam setelah air gulan diganti dengan
jumlah sedikit demi sedikit terlebih dulu akan tetapi frekuensinya lebih sering
Mengurangi jumlah tempat air minum pada malam hari dan kalau anda menggunakan
wadah minum berbentuk cekungan maka sebaiknya cekungan tersebut diisi batu kerikil atau
kelereng.
H+1 sampai H+14
Pemberian pakan starter bentuk tepung dengan frekuensi bisa sampai 5x dalam sehari.
Pakan dicampur dengan sedikit air agar mudah ditelan
Air minum selalu tersedia
Membersihkan kandang (sanitasi)
Melepas pemanas atau mengurangi panas pada hari H+14 apabila kondisi anak itik sudah
kuat untuk menahan hawa dingin. Apabila dirasa belum kuat pemanas bisa diteruskan sampai
hari H+20 akan tetapi suhu/watt lampu perlu diturunkan
Pembelian pakan grower dan bahan pakan alternatif
H+14 sampai H+20
Pemberian pakan grower yang dicampur dengan pakan alternative lainnya dengan frekuensi
bisa sampai 3x dalam sehari. Pakan dicampur dengan sedikit air (tidak sampai berair)
Air minum selalu tersedia
Membersihkan kandang (sanitasi)
Pemberian obat anti stress pada H+20 apabila itik akan dipindah ke kandang ren/postal
H+21 sampai H+30
Pindah ke kandang yang lebih besar
Melepas pemanas apabila pada H+14 belum di lakukan
Sama dengan manajemen pemeliharaan H+20
Penambahan obat anti stress pada H+21 apabila efek stress masih terlihat
Penambahan sekam, jerami atau bahan alas (litter) lainnya sebagai tempat tidur itik dan agar
kondisi kandang tidak terlalu lembab dan berdebu
H+31 sampai H+35
Seleksi itik yang memenuhi kriteria sudah layak jual (berat 1-1,3kg)
Mengundang calon pembeli atau mencari pembeli lain untuk bahan perbandingan harga.
Hal ini tidak berlaku bagi peternak yang sudah melakukan kontrak harga sebelumnya
Manajemen pemeliharaan harian tetap berlangsung
H+36 sampai panen
Penjualan itik siap potong
Pengosongan kandang
Setelah panen
Membersihkan kandang dan peralatan kandang
Mengurai/membongkar bahan alas kandang atau menggantinya
Kandang diistirahatkan total
Penyucihamaan kandang dengan desinfektan dan apabila berencana memasukkan DOD
untuk tahap II maka langsung kembali ke langkah H-7. *(SP.t)
Dengan menerapkan manejemen pemeliharaan yang benar dan tepat serta kedisplinan kita
dalam mengatur waktu, insyaallah kita tinggal menunggu hasil akhirnya. Dalam menanti
hasil jangan lupa untuk banyak-banyak berdoa kepada sang Pemberi Rizki agar rizki yang
diturunkan akan membawa berkah. Tanda dari rizki yang berkah adalah rizki tersebut
membawa manfaat bagi kita dan terus berkembang.*(SP.t)
TOKO BUKU PETERNAKAN ONLINE MAJU BERSAMA



Salah satu tujuan dalam beternak itik adalah untuk menghasilkan itik potong dengan kriteria
berat potong tertentu pada saat umur tertentu pula. Pasokan itik potong selama ini bisa
berasal dari dua sumber yaitu itik jantan umur muda dan itik petelur yang sudah afkir. Yang
akan kita bicarakan sekarang adalah cara beternak itik jantan sehingga bisa dicapai berat
potong yang seragam pada saat umur panen. Mengapa? Karena dengan memperhatikan
berat/bentuk keseragaman itik akan menjadi mudah baik dari segi manajemen pemeliharaan
pemasaran dan yang lainnya.
Berikut petunjuk praktis (tips) untuk menghasilkan itik potong yang seragam :

Membeli DOD yang seragam
Menghasilkan itik potong yang seragam bermula dari sini, sehingga apabila memungkinkan
belilah DOD yang berat/bentuk badannya seragam. Salah satu cara yang bisa ditempuh
adalah dengan menjalin kerjasama dengan produsen DOD yang terpercaya. Apabila anda
membeli DOD dari tempat lain dan terpau jarank yang cukup jauh maka hal yang perlu
diperhatikan adalah penangan DOD itik tersebut baik ketika akan dikirim, dalam proses
pengiriman dan ketika awal kedatangan di kandang anda. Produsen bibit biasanya
memberikan tambahan kecambah dalam bok sebagai ganti minum selama perjalanan. Kita
ketahui kecambah adalah sayuran yang banyak mengandung air dan tidak mengandung
pestisida sehingga aman dikonsumsi anak itik. Segera setelah DOD sampai di kandang, DOD
diberi minuman yang berenergi tinggi dan berelektrolit. Pemberian minum yang dilakukan
dengan segera bertujuan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, sehingga kehilangan
berat badan dapat dicegah. Pemberian minuman berelektrolit dilakukan untuk mengganti
elektrolit yang hilang, sedangkan minuman berenergi yang diberikan sebagai sumber tenaga
baru. Jika hal ini dilakukan, maka kehilangan berat badan dapat dicegah dan DOD akan
mempunyai kesehatan yang normal kembali. Ibarat jika kita bertamu ke keluarga yang jauh,
ketika baru datang di tempat tujuan dan disajikan minuman yang berelektolit (sengaja tidak
menyebut merk karena tidak ada unsur promosi) atau minuman berenergi (minuman yang
manis-manis/berkadar gula tinggi) akan terasa hilang yang namanya dehidrasi, capek, dan
yang lainnya. DOD yang terlambat penanganan ketika datang dapat terlihat dari
ketidakseragaman berat nantinya.

Pilih jenis kelamin jantan
Secara umum dan sudah terbukti baik secara teori maupun praktek bahwa laju pertumbuhan
itik jantan lebih cepat dari pada itik betina sehingga berat badan akhir pada umur
pemeliharaan itik jantan dan betina tentu berbeda. Oleh karenanya, memelihara DOD untuk
tujuan potong sebaiknya di pilih satu jenis kelamin saja yaitu jantan saja untuk mencapai
keseragaman hasil akhir. Hal ini tidaklah sulit karena produsen DOD itik telah menjual itik
secara terpisah antara jantan dan betina. Pemeliharaan itik jenis jantan saja juga
menguntungkan karena harga DOD itik jantan jauh lebih murah daripada DOD itik betina.

Perhatikan jumlah tempat pakan dan minum
Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah tempat pakan dan minum adalah salah satu faktor
pendukung yang memberikan andil cukup besar dalam menghasilkan itik potong yang
seragam. Jumlah tempat pakan dan tempat air minum yang terlalu sedikit akan membuat itik
saling berebutan (bersaing) dalam memperoleh pakan dan minum. Ternak yang dominan
akan dengan mudah mendapatkan jatan pakan/minum sedang ternak yang kalah akan
kesulitan dalam mendapatkan jatah pakan/minum. Sehingga jumlah tempat pakan dan minum
yang sedikit akan membuat pertumbuhan itik tidak merata sehingga secara otomatis
menyebabkan ketidakseragaman berat akhir. Biasanya peternak memberi tempat pakan
sebanyak 3-4 buah untuk 50 ekor. Begitu juga kebutuhan tempat minum tidak jauh beda
dengan jumlah kebutuhan tempat pakan

Perhatikan kepadatan kandang
Kepadatan kandang juga dapat mempengaruhi keseragaman berat badan. Kandang yang
terlalu padat menyebabkan itik tidak mendapatkan pakan dan minum secara serentak.
Kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat memunculkan stress dan akibat lainnya. Selain
itu, kepadatan kandang yang terlalu tinggi dapat juga menciptakan prilaku dominasi pada
sekelompok itik. Berdasarkan referensi yang ada kepadatan kandang 10-15 ekor/m
2
untuk itik
umur 5-6 minggu dianggap masih cukup baik.

Bentuk pakan
Mengapa kami tidak berbicara masalah kualitas dan kuantitas pakan? Jawabannya adalah
kami yakin anda sudah paham dan mengetahui akan hal ini akan tetapi keseragaman bentuk
pakan mungkin sering terlupakan oleh peternak. Perlu anda ketahui bahwa pakan yang
tercampur secara tidak merata dapat menyebabkan ketidakseragaman berat akhir itik potong.
Hal ini disebabkan itik tidak menerima zat gizi secara optimal karena pakan yang tercampur
tidak merata. Ada itik yang kelebihan dalam menerima zat gizi dan ada pula itik yang
kekurangan dalam mendapatkan zat gizi. Karena dalam pencampuran pakan tersebut
mungkin ada bagian pakan yang kaya akan zat gizi (bisa karena bentuk butiran yang agak
besar atau bisa juga karena memang terdapat dominasi bahan pakan yang kaya zat gizi
tertentu). Untuk menghindari hal ini, maka tidak ada jalan lain kecuali melakukan
pencampuran bahan pakan secara merata. Sebagai gambaran dinding tembok rumah kita, ada
bagian yang mudah kita tancapkan paku dan ada pula bagian yang susah untuk kita tancapkan
paku. Mengapa karena campuran bahan pembuat (luluh) didnding tida tercampur secara
merata.

Abnormalitas dan penyakit
Abnomalitas bibit bisa disebabkan oleh kelainan metabolik seperti defisiensi atau kelebihan
zat gizi, abnormalitas bentuk tubuh dan infeksi penyakit. Kelainan metabolisme dapat
mempengaruhi tingkat efisiensi dalam penggunaan pakan sehingga berpengaruh pula pada
laju pertumbuhan. Abnormalitas seperti itik yang mengalami kelainan kaki (pengkor)
menyebabkan ia sulit untuk mendapatkan pakan dan minum. Hal ini menyebabkan itik yang
bersangkutan bisa mengalami kekurangan zat gizi, sehingga pertumbuhan terhambat.
Kemudian itik yang terkena infeksi penyakit secara umum dapatkan mengakibatkan nafsu
makannya menurun sehingga jelas akan berpengaruh pada pertumbuhan. Kalau terjadi hal
demikian maka langkah yang kita tempuh adalah variasi cara memperlakukan individu
ternak seperti pemisahan ternak yang mengalami ganguan abnormalitas atau penyakit pada
kandang tersendiri (kandang isolasi/karantina). Kita pantau/monitor para pegawai kandang
terhadap variasi cara ini agar kelak tujuan kita untuk mendapatkan itik potong yang seragam
dapat tercapai.

Pencahayaan
Pernah melihat tayangan buah raksasa pada televisi atau media informasi lainnya? Ternyata
buah raksasa yang dihasilkan salah satu kuncinya adalah perpaduan dalam hal
pencahayaan. Ternak yang mendapatkan tingkat pencahayaan yang berbeda (alami atau
buatan) akan berbeda pula tingkat pertumbuhannya. Tingkat pencahayaan yang berbeda akan
berpengaruh pada stimulasi pada glandula pituitari sehingga dapat menyebabkan sebagian
ternak mencapai dewasa kelamin lebih awal/lambat. Untuk mengatasi apabila pencahayaan
kurang (kondisi cuaca mendung/sering hujan) maka dapat dilakukan penambahan cahaya
secara buatan.

Suhu kandang
Sudah menjadi rahasia umum bahwa suhu lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan
ternak. Pada saat anak itik masih umur DOD maka anak itik masih memerlukan panas
tambahan sehingga pemberian suhu pemanas buatan yang tepat akan mampu menciptakan
suhu kandang yang ideal. Sebagai contoh anak itik yang mendapat panas berlebihan (suhu
terlalu tinggi), nafsu makan akan menjadi menurun sedangkan nafsu minum akan semakin
meningkat begitu pula sebaliknya. Demikian pula masalah letak posisi kandang, bagian
kandang yang terkena sinar matahari akan lebih kering sehingga bagian tersebut tidak terlalu
lembab.
Kesimpulan dari uraian di atas adalah mencari jalan keluar dari hal-hal yang dapat
menyebabkan ketidakseragaman itik pada saat umr potong. Sebagian besar penyebab
ketidakseragaman berat badan pada itik potong dapat diatasi oleh peternak karena sebagian
besar penyebab tersebut berasal dari faktor manajemen pemeliharaan. Kalau hal-hal di atas
terabaikan dapat menyebabkan ketidakseragaman dalam hal pertumbuhan itik potong yang
pada akhirnya akan mengurangi keuntungan atau bahkan bisa menjadi salah satu sebab
kerugian usaha. Semoga bermanfaat* (SPt)
Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan
sumbernya : www.sentralternak.com

Anda mungkin juga menyukai