Anda di halaman 1dari 8

USAHA PRODUKSI PENETAS BUATAN TELUR ITIK

DIDESA KURMA

MUSDALIFAH
(20256121066)
SYARIAH DAN EKONOMI BISNIS ISLAM
STAIN MAJENE

ABSTRAK
Telur itik merupakan salah satu protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah
dicerna, dan bergizi tinggi. Telur itik juga berbeda dari telur lainnya dapat dilihat dari warna
dan bentuknya, telur itik mempunyai warna tersendiri dan jika dilihat dari ukurannya yakni
ukurannya lebih besar dari telur ayam,dan biasanya itik menghasilkan telur hanya dua sampai
tiga butir saja perinduk. proses penetasan telur itik lebih lama dari telur lainnya dan induk itik
tidak dapat mengerami sendiri telurnya sehingga dengan adanya proses penetasan telur
buatan sangat memmudahkan bagi peternak untuk melalkukan penetasan secara cepat dan
praktis.
Kata kunci : Telur itik, Penetasan buatan

ABSTRACT
Duck eggs are one of the animal proteins that have a delicious taste, are easily digested, and
are highly nutritious. Duck eggs are also different from other eggs can be seen from their
color and shape, duck eggs have their own color and when viewed from their size, which is
larger than chicken eggs. the process of hatching duck eggs is longer than other eggs and the
mother duck cannot incubate its own eggs so that the artificial egg hatching process makes it
very easy for farmers to carry out hatching quickly and practically.
Keywords : Duck egg, Artificial hatching
PENDAHULUAN
Desa kurma merupakan desa yang mayoritas penduduknya mempunyai pekerjaan
sebagai petani sawah sehingga masyarakat desa kurma mempunyai peluang besar sebagai
peternak itik karena pada dasarnya habitat itik ada disawah .Proses penetasan buatan telur itik
sangat berpengaruh bagi proses peningkatan jumlah anak itik secara cepat karena peminat
bibit anak itik sangat banyak dan prosesnya juga cukup praktis yang pengambilan tempat
peletakan juga tidak terlalu banyak tergantung berapa banyak mesin yang akan dibuat.
Proses penetasan buatan itik tidak memakan waktu terlalu lama sehingga peroses
pemutaran modal cepat dan dengan cara penggunaan penetasan ini resiko kerugia n tidak
terlalu banyak dan mempunyai untung yang besar. Seperti yang kita ketahui sudah banyak
terbuka restoran ataupun rumah makan yang bahan utamanya dari itik sehingga peminat
peternak itik semakin meningkat dari tahun ketahun.
Jika kita bandingkan dengan proses penetasan secara alami ,proses penetasan buatan
lebih banyak memuat telur disbanding proses penetasan alami dan biasanya penetasan alami
mempunyai resiko kerugian yang banyak karenAa diakibatkan salah satunya dari induk
penetas dan cuaca yang tidak mendukung.

METODE PENELITIAN
Waktu dan tempat, peniliti berkunjung di bulan juli, pada salah satu warga di desa kurma,
kec. Mapilli, kab. Polewali mandar.
Metode perancangan, peniliti mengambil metode perancangan,uii coba dilakukan dengan
maksimal 1000 butir telur itik.
Metode wawancara, peniliti mendapatkan informasi dari proses wawancara dari
Narasumber. Tentang bagaimana proses penetasan telur itik menggunakan mesin penetas
buatan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penetasan buatan ini dilakukan dengan menggunakan alat yang dirakit menggunakan bahan
utama tripleks serta alat-alat lainnya. Pada prinsipnya penetasan buatan sama dengan
penetasan alami, yaitu menyediakan kondisi lingkungan (temperatur, kelembaban dan
sirkulasi udara) yang sesuai agar embrio dalam telur berkembang dengan optimal, sehingga
telur dapat menetas.
Satu unit alat penetas telur dengan pengatur suhu dan kelembaban otomatis berkapasitas
maksimal 250 butir telur. Penataan ruangan penetasan telut itik ini diantaranya yakni
penataan tempat diletakkannya,penataan ruangan bahan baku, penataan rak telur, penataan
penataan lampu sebagai suhu, penataaqn bak air pada penetasan telur. Alat penetas telur itik
tersebut dilengkapi dengan pengaturan suhu penetas telur otomatis itik/bebek yang
ditetaskan, set point suhu 39-40C.
Prospek Penetasan Telur

 Peminat itik banyak


 Modal cepat Kembali yakni dalam sebulan
 Tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak
 Telur yang mempunyai harga murah disbanding itik
 Mempunyai resiko yang rendah
 Mempunyai keuntungan yg besar

Pemilihan telur

 Telur berasal dari hubungan antara induk jantan dan betina


 Telur yang diambil dari induk cukup umur
 Telur tidak boleh disimpan lebih dari 1 minggu
 Cangkang Telur Tidak Terlalu Tebal Atau Tipis
 Berbentuk Oval
 Memperhatikan kebersihan telur

Pembersihan dan pengambilan kuman

 Pengambilan kotoran yang ada pada cangkang telur tetapi tidak sampai dengan
penghilangan lapiosan telur itu sendiri
 Telur dapat dibilas dengan air hangat

Persiapan Alat
 Fumigasi Dengan Desinfektan
 Perlengkapan Alat
 Terlebih dahulu nyalakan mesin sebelum memasukkan telur dengan lama waktu
sekitar 3 Jam.
 Pemberian suhu 39-40 Oc

Proses Penetasan
Hari ke-1

 Masukkanlah telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian
tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau
melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air
hangat.
 Menutup rapat ventilasi pada mesin
 Pengontrolan suhu

Hari ke-2

 Biarkanlan ventilasi selama 3 hari


 Tetap control suhu

Hari ke-3

 Telur dapat dibalik sekarang atau hari berikutnya, tapi disarankan paling sedikit 2x
pembalikan. Misalkan pagi dan sore hari.disertai penyemprotan air pada telur.
 Selain membalik telur kita melakukan peneropongan telur jika telah memungkinkan
bisa dilanjutkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio
ditandai dengan adanya bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang jika telur
digoyangkan dan terdapat serabut-serabut kecil. Sebaliknya jika telur tidak
menandakan tersebut kita sebaiknya mengeluarkannya dan masih dapat untuk kita
konsumsi. Peneropongan telur dilakukan ditempat yang gelap dan menggunakan
pencahayaan yang cukup seperti menggunakan senter agar bayangan telur nampak
lebih jelas.
 Tetap control suhu dan kita juga bisa menambahkan air wadah Ketika airnya
berkurang

Hari ke-4
 Tetap membalik telur seperti hari sebelumnya dan penyemprotan air
 Sudah bisa membuka Lubang ventilasi yakni ¼ bagian
 Jangan lupa control suhu
Hari ke-5

 Balik telur disertai penyemprotan air


 Mulai membuka Ventilasi dengan ½ bagian
 Jangan lupa control suhu
Hari ke-6

 Tetap balik telur disertai penyemprotan air


 Ventilasi bisa dibuka ¼ bagian
 Tetap control suhu dan penambahan air pada bak jika airnya kurang

Pada Hari ke-7

 Membalik telur disertai penyemprotan air


 Bisa melakukan peneropongan telur kembali untuk mengetahui perkembangan
embrio (hidup atau mati). Embrio yg mati biasanya ditandakan dengan bercak darah
atau lapisan darah pada salah satu sisi cangkang telur sedang embrio yang
berkembang dapat ditandai dengan adanya serabut yang menyerupai sarang laba-laba
yang semakin jelas.
 Ventilasi bisa dibuka seluruhnya.

Pada Hari ke-8 sampai ke-13

 Membalik telur disertai penyemprotan air


 Tetap control suhu dan penambahan air pada bak

Pada Hari ke-14

 Membalik telur dan penyemprotan air


 Melakukan peneropongan telur Kembali agar mengetahui apakah embrio tetap
hidup atau sudah mati.

Pada Hari ke 15 sampai ke-20

 Membalik telur disertai penyemprotan air


 Kita dapat menaikkan sedikit suhu dan tetap menambahkan air jika kurang.

Pada Hari ke-21

 Balik telur dan melakukan penyemprotan air


 Melakukan peneropongan telur
 Tetap control suhu dan penambahan air pada bak

Pada Hari ke-22 sampai ke-25

 Tetap membalik telur dan penyemprotan air


 Tetap control suhu dan tambahkan air bak jika kurang

Pada Hari ke-26 sampai ke-27

 Telur Tidak perlu dibalik lagi


 Mengontrol kelembaban dan tetap lakukan penyemprotan air
 Disini biasanya telur sudah mulai menetas seduikit demi sedikit
Pada Hari ke-28

 Pada hari ini telur sudah banyak menetas


 Jika sudah menetas keluarkan cangkang telur yang digunakan lagi agar ruangannya
lebih longgar
 Kita dapat mengeluarkan anak itik jika bulunya sudah kering dan sehat

Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29

 Setelah semuanya telah dikeluarkan kita dapat menaruhnya diwadah yang telah
disediakan
 Setelah mesin penetasnya sudah kosong kita harus membersihkan mesin penetas agar
dapat digunakan Kembali.

Peneropongan telur

 Pengecekan apakah telur masi berisi


 Keadaan di dalam telur tampak jernih, tanpa ada serabut-serabut urat, rongga udara
tidak terdapat perubahan dan tidak tampak adanya kehidupan. Kuning telur. Telur
dikeluarkan dari mesin tetas dan masih baik untuk dikonsumsi.
 Telur mati, Telur mati ditandai dengan bintik hitam atau pelangi warna merah dan
tidak menunjukkan adanya pergerakan dari kehidupan. Telur yang sudah yakin mati
dapat langsung dikeluarkan dari mesin tetas guna mencegah penularan ketelur lain,
akan tetapi telur yang masih meragukan statusnya dibiarkan dulu dengan diberi tanda
khusus.
 Telur hidup, ditandai dengan adanya serabut urat, rongga udara meluas dan tampak
adanya kehidupan di dalam telur.

PENUTUP

Itik sudah populer dikalangan masyarakat desa kurma yang Sebagian warganya adalah
peternak itik selain factor geografisnya yang mendukung untuk perkembangan itik meningkat
masyarakat desa kurma juga menyukai itik dijadikan bahan konsumsi dalam rumah tangga.

Penetasan buatan telur itik merupakan usaha menetaskan telur dengan kapasitas yang banyak
dengan bantuan mesin yang canggih dan dapat memberi manfaat yang banyak bagi
masyarakat khususnya masyarakat desa kurma.
Daftar Pustaka
https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=makalah+penetasan+telur+i
tik&oq=
Prospek Penetasan Telur dan Cara Penetasan Telur Itik (pertanian.go.id)
Analisis Usaha Penetasan Telur Itik ~ Tips dan Kiat Wirausaha Sukses (mari-
wirausaha.blogspot.com)

Anda mungkin juga menyukai