Anda di halaman 1dari 7

GRAVITASI

Jurnal Pendidikan Fisika


Vol (5) No (1) Edisi Juni Tahun 2022

ALAT PENETAS TELUR SEDERHANA


Muna Salsabila¹, Muhammad Halim1, Nisya Tambun1, Deviona Aurora1, Rahmadani
Lestari1, Nurmasyitah1
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Samudera
1

Jln. Kampus Meurandeh No 1, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa, Provinsi Aceh, 24416
Email Korespondensi: nisyatambun@gmail.com

ABSTRAK
Alat penetas telur sederhana merupaka suatu mesin pembantu para peternak dalam mengembangkan
usaha dibidang peternak ayam. Peternak tidak akan kesulitan lagi dalam perkembangan ternak mereka
akibat dari adanya mesin penetas telur tersebut. Dalam penelitian mesin penetas telur ini bertujuan untuk
mengetahui cara kerja dari alat penetas telur sederhana, pengaruh warna cahaya bola lampu terhadap
suhu, dan mengetahui pengaruh waktu terhadap suhu. Metode yang digunakian dalam miniprojeck ini
yaitu dengan merangkai alat Mesin Penetas telur dengan menggunakan bahan dasar papan/triplek dan
alat bantu yang lainnya yaitu Thermostat, Thermometer dan Hygrometer. Sebelum dipergunakan alat
penghitung suhu yaitu Thermostat danh Thermometer dukalibrasikan dulu supaya mendapat suhu yang
tepat. Percobaan pada alat penetas telur ini yaitu dengan melakukan 2 kali percobaan yaitu percobaan
pada warna cahaya bola lampu terhadap suhu dana percobaan waktu terhadap suhu. Percobaan warna
cahaya bola lampu ada 4 kali percobaan yaitu bola lampu kuning, hijau dan merah dan campuran dari
ketiga warna tersebut. Untuk bola lampu kuning, suhu yang diperoleh 10,6°C, untuk bola lampu hijau
suhunya 13,2°C, untuk bola lampu merah suhunya 8,6°C, dan untuk campuran suhunya 7,7°C.
percobaan waktu terhadap suhu yaitu selang waktu 3 menit suhunya 9,9°C, selang waktu 6 menit suhunya
4,1°C dan selang waktu 9 menit suhu yang diperoleh 2°C. Warna cahaya pada bola lampu sangat
berpengaruh terhadap suhu dan waktu yang diperlukan juga sangat berpengaruh pada suhu.

Kata Kunci; Suhu, Mesin Penetas Telu, Warna Cahaya Bola Lampu dan Waktu.

ABSTRACT
A simple egg incubator is a machine that helps farmers in developing a business in the field of chicken farmers. Breeders
will no longer have difficulty in the development of their livestock as a result of the egg incubator. This egg incubator
research aims to find out how the simple egg incubator works, the effect of the color of the light bulb on temperature, and
the effect of time on temperature. The method used in this miniproject is by assembling an egg incubator using basic
board/plywood and other tools, namely Thermostat, Thermometer and Hygrometer. Before using the temperature
counter, the Thermostat and the Thermometer are calibrated first to get the right temperature. Experiments on this egg
incubator, namely by conducting 2 experiments, namely experiments on the color of the light bulb against temperature
and time experiments on temperature. There were 4 trials of the color of the light bulb, namely the yellow, green and red
light bulbs and a mixture of the three colors. For a yellow light bulb, the temperature obtained is 10.6°C, for a green
light the temperature is 13.2°C, for a red light bulb the temperature is 8.6°C, and for a mixture the temperature is
7.7°C. time experiment on temperature that is 3 minutes the temperature is 9.9°C, 6 minutes the temperature is 4.1°C
and 9 minutes the temperature is 2°C. The color of the light in the light bulb greatly affects the temperature and the time
it takes is also very influential on the temperature.

Keywords; Temperature, Incubator, Color of Light Bulb and Time.

17
A. PENDAHULUAN penetas telur tersebut dihasilkan dari bagian
Daging ayam merupakan salah satu bak air yang berfungsi memberikan sebuah
sumber protein yang tinggi dan banyak kelembapan udara pada telur tersebut.
diminati oleh masyarakat yang bisa sampai Selain dari suhu dan kelembapan udara,
membuat telur sulit dicari akibat kebutuhan yang harus diperhatikan untuk alat mesin
telur lebih tinggi dibandingkan protein yang penetas telur yaitu alat pemutar pada rak
lainnya. Karena semakin meningkatnya telur tersebut, jika menggunakan manual
populasi manusia maka kebutuhan untuk yaitu pemutar telur menggunakan tangan
protein bagi manusia akan semakin besar kemungkinan tangan akan merasakan
meningkat terutama pada bagian daging panas dan akan lupa untuk membalikkan
ayam karena kita tahu kebanyakan manusia telur tersebut, oleh karena itu pada alat
meminati daging ayam. Akibat dari penetas telur diberikan sebuah mesin
banyaknya peminatan untuk daging ayam, pemutar rak otomatis supaya telur tersebut
maka perkembangan ayam tidak seimbang dalam membalik ketika sudah mengalami
dengan kebutuhan manusia jika panas yang dibutuhkan, pembalikan telur
perkembangan ayam dilakukan dengan dilakukan sebanyak 2 atau lebih dalam satu
yang alami. Untuk perkembangan ayam hari.
yang alami itu kita ketahui bahwa banyak Berdasarkan paparan di atas maka
faktor yang mempengaruhi perkembangan dapat disimpulkan bahwa mesin penetas
ayam untuk melakukan sebuah penetasan telur yaitu suatu alat bantu yang dapat
telur baik itu dari segi bibit telur, dari segi menetaskan telur tanpa harus terlibat dari
pengeraman telur, dari segi suhu yang induk ayamnya langsung. Alat bantu yang
diterima oleh telur dan juga cara induk digunakan pada mesin penetas telur yaitu
memeramkan telur tersebut. lampu pijar yang berdaya 5 watt beserta
Dari masalah tersebut maka alat ukur lainnya dan membutuhkan
timbulah sebuah solusi untuk mengatasi kelembapan udara pada penetasan telur.
nya yaitu dengan menciptakan alat penetas Pada proses pengeraman telur pada mesin
telur yang dapat membantu menambah penetas telur, telur tersebut sangat
perkembangan ayam tanpa melakukan diperlukan pemutaran pada rak telur yang
sebuah pengeraman dari induk ayam. Pada berguna untuk membalikkan telur supaya
bagian tempat penetas telur di lakukan mendapatkan pemanasan yang merata.
sebuah pemilihan bahan yang bagus dengan Oleh karena itu, penulis tertarik melakukan
bahan berkualitas baik dan cocok untuk sebuah Miniproject yang berjudul “ Mesin
pengeraman telur yang bisa melindungi Pemanas Telur Sederhana” yang
telur dari air, melindungi telur dari bertempatan di lingkungan sekitar penulis.
binatang-binatang lainnya. Pada awalnya (Wicaksono, Heas Priyo. 2018)
mesin penetas telur ini adalah sebuah alat
yang sederhana yang menggunakan sebuah 1.1 Peliharaan Ayam Kampung
lampu yang biasa digunakan yang dapat Ayam kampung merupakan
memeramkan telur tersebut dengan suhu peliharaan yang asli dari kampung itu
yang dibutuhkan oleh telur dan kegiatan sendiri dan sudah dapat beradaptasi, hidup,
melakukan pengeraman telur ini telah dan melakukan perkembangbiakan dalam
dilakukan oleh para peternak yang masih jangka waktu yang lama terhadap
dalam ukuran kecil, akan tetapi seiring lingkungannya. Dalam perkembangbiakan
berjalannya zaman, maka alat penetas telur biasanya dilakukan antar sesama ayam
tersebut juga sudah semakin maju. (Sugita, kampung yang memilki ras yang sama
Wayan, dkk. 2019) tanpa ada perkawinan campuran dengan
Alat penetas telur biasa pada hasil persilangan.
umumnya hanya memperhatikan
pengaturan pada suhunya saja sedangkan 1.2 Alat Penetas Telur
untuk penetas telur kelembapan udara juga Alat penetas telur merupakan
sangat penting bagi perkembangan daya sebuah alat yang membantu proses
penetasan yang dihasilkan. Untuk penetasan telur. Kemampuan dalam alat ini
kelembapan yang dihasilkan oleh alat yaitu melakukan sebuah pengeraman telur

18
tanpa melibatkan induk ayam secara dipergunakan yaitu sesuai dengan warna
langsung melainkan dengan menggunakan yang dipergunakan maka suhu nya juga
sebuah lampu pijar yang memiliki energi akan berpengaruh.
cahaya sebesar di bawah 30 watt dalam c. Kelembapan
menetaskan beberapa telur. Dalam Bukan hanya suhu yang
rangkaian alat penetas telur ini juga diperhatikan dalam alat penetas telur, pada
membutuhkan sebuah motor penggerak rak alat penetas telur juga harus memiliki
telur secara otomatis yang bisa memutar kelembapan udara yang dapat membantu
atau membalikkan telur supaya telur tidak perkembangan telur tersebut. Besar
rapuh sebelah akibat suhu yang kelembapan yang diterima oleh setiap telur
diterimanya. Untuk mengetahui besar itu tidak sama, tidak semua telur menerima
kecilnya suhu yang diperoleh pada alat suhu dan kelembapan yang sama. Untuk
penetas telur tersebut dengan menggunakan kelembapan pada telur unggas yang
Thermometer dan Thermostat. Upaya diterima yaitu sekitar 50% ke atas dan ketika
dalam mempertahankan populasi unggas pada saat ingin menetas kelembapan yang
dengan melakukan penetasan telur dengan diterima di atas 60%.
baik maka keberhasilan penetas telur ini d. Rak Telur
dilakukan dengan alat penetas telur harus Rak telur adalah suatu alat
diperhatikan beberapa perlakuan untuk tambahan pada alat penetas telur yang
mendapatkan hasil yang baik yaitu: berfungsi sebagai tempat telur untuk
1. Posisi penempatan telur dilakukan diperamkan/dipanaskan. Untuk yang biasa
dengan baik pada tempat penetasan. digunakan dalam mesin penetas telur yaitu
2. Untuk suhu (panas) yang digunakan disambungkan dengan mobil penggerak rak
harus selalu diperhatikan telur yang dapat menggerakkan rak telur
3. Tempat telur (rak) harus dilakukan secara otomatis.
pemutaran sebanyak lebih dari 3 kali e. Thermostat
dalam satu hari Thermostat adalah suatu alat yang
4. Kelembapan pada telur juga harus berfungsi sebagai pengatur suhu secara
diperhatikan (Nojeng, Syarifuddin, dkk. otomatis yang dipergunakan dalam mesin
2019) penetas telur.
f. Termometer
1.3 Syarat-Syarat Penetasan Telur Termometer adalah suatu alat yang
Adapun syarat-syarat dalam berguna untuk menentukan nilai suhu pada
penetasan telur yaitu: ruangan. Untuk alat penetas telur ini,
a. Suhu dan Perkembangan Embrio termometer yang dipergunakan yaitu
Embrio adalah suatu bibit yang termometer yang analog yang terbuat dari
dapat cepat melakukan perkembangan yang papan. Yang membedakan termometer ini
baik ketika pada tempat dan suhu yang tepat dari termometer yang lain yaitu dengan
pada kebutuhan telur akan tetapi jika memiliki skala termometer yaitu antara -
suhunya tidak sesuai dengan suhu yang 50°C sampai 50°C.
dibutuhkan maka embrio pada telur tersebut g. Hygrometer
tidak dapat berkembang dengan baik. Suhu Hygrometer merupakan suatu alat
untuk melakukan sebuah penetasan setiap yang menunjukkan suatu tingkat
unggas itu berbeda-beda dimana untuk telur kelembapan pada suatu ruangan. Untuk alat
ayam suhu yang dibutuhkan yaitu antara penetas telur ini dipergunakan Hygrometer
38° - 39,5° C. Untuk itu sebelum dilakukan supaya diketahui kelembapan yang dimiliki
penetasan pada telur alangkah baiknya suhu oleh telur tersebut. (Nojeng, Syarifuddin,
ruangan diukur dulu terlebih dahulu. dkk. 2019).
b. Bola Lampu Pijar
Lampu pijar adalah salah satu 1.4 Faktor Yang Mempengaruhi
sumber energi cahaya yang di aliri oleh Penetasan
energi listrik dimana berfungsi sebagai Pada penetasan telur ada juga
sumber cahaya dan dapat sebagai sumber faktor-faktor yang akan mempengaruhi telur
pemanasan telur. Pada lampu pijar yang tersebut tidak jadi. Adapun faktor yang

19
mempengaruhi pengeraman pada telur 15 cm) Motor penggerak rak telur, dan
ketika masa pengeraman atau pemanasan gagang pintu.
telur yaitu: b. Prosedur Kerja Pembuatan Alat
1. Panas
Panas merupakan sumber utama Mulai
pada penetasan telur. Sumber panas didapat
dari energi cahaya yang diperoleh dari bola
lampu yang digunakan, pada pemakaian
lampu pijar, harus memperhatikan situasi Pemotongan Triplek 7
kegunaan dari lampu tersebut apakah masih Lembar (45 cm)
layak atau tidak dipergunakan dan panas
yang dibutuhkan dalam proses pengeraman
telur tersebut 102°F (39°C).
2. Air
Air berfungsi sebagai sumber dari
kelembapan ruangan pada mesin penetasan Perancangan
Pelengketan
telur yang dimana keadaan telur tidak boleh dan
pada alat
terlalu panas maka dilakukan pembuatan perbaikan
otomatis
kelembapan pada telur dengan memberikan pada alat
(elektronika)
air sebagai sumber kelembapan dan yang bentuk
disetiap posisi
dibutuhkan ketika pada umur 1 hari ke 20 persegi
masing-masing
hari yaitu sekitar di bawah 70%, sedangkan
untuk di hari 21 sampai pada penetasan
yang dibutuhkan kelembapannya sebesar di
atas 70%.
3. Pemutaran Rak Telur
Pemutaran rak telur berfungsi untuk Satukan kaca pada
membantu memutarkan rak telur yang bagian depan
dimana bertujuan supaya telur tidak
mengalami panas sebagian. Pemutaran rak
telur harus dilakukan dengan teratur yaitu
dengan 3 kali atau lebih dalam sehari. Pembentukan pada rak
(Asmoro, Eddi Indro. 2021)

B. METODOLOGI
Adapun metodologi pada membuat
alat mesin penetasan telur yaitu Pengkalibrasian setiap
mempersiapkan bahan yang diperlukan alat pendeteksi
dalam pembuatan mesin penetas telur
tersebut, kemudian merangkai alat yang
sudah dipersiapkan sesuai dengan rangkaian
yang dibutuhkan, kemudian melakukan Pemberian baksok berisi
sebuah analisis data. air dibawah rak
a. Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang
dipergunakan dalam pembuatan alat mesin
penetas ini yaitu; triplek/papan kayu (45
cm), saklar on/off (2 buah), Cutter/Obeng, Menyatukan seluruh alat
Lem/Baut kecil, peting lampu (4 buah), dan memperbaiki
bola lampu (Merah, Kuning, Jingga) (16 kekurangan
buah), Kabel Power Listrik (Colokan),
Jaring Halus, Thermometer, Thermostat,
Hygrometer, Baskom berisi air, Kaca (30 x
Selesai

20
pada ke 3 jenis warna lampu yang berbeda
ini. Pada proses pengeraman pada telur,
kuat cahaya lampu sangat berpengaruh pada
penetasan telur. (Gunawan, Eko. 2019)
Adapun hasil percobaan pada mesin
penetas telur sedehana ini yaitu:

Tabel 3.1 Pengamatan Pengaruh Warna


Cahaya Lampu Pada Suhu
Warna Wak Suhu Suhu Peruba
Cahaya tu Awal Akhir han
Gambar 3.1. Alat Penetas Telur Lampu (men (T₁) (T₂) Suhu
Sederhana it) (ΔT)
Kuning 5 35,5° 45,8° 10,6°C
c. Indikator Yang Diukur C C
Indikator yang di ukur dalam alat Hijau 5 34,8° 48,0° 13,2°C
ini yaitu: melihat pengaruh warna cahaya C C
bola lampu pada suhu yang diberikan, Merah 5 34,3° 42,9° 8,6°C
melihat pengaruh waktu terhadap suhu C C
dengan batas waktu 3,6 dan 9 menit. Campu 5 35,5° 43,2° 7,7°C
Tabel Indikator Pengaruh warna cahaya ran C C
pada lampu terhadap suhu
Warna Wak Suhu Suhu Peruba
Cahaya tu Awal Akhir han 15
Lampu (men (T₁) (T₂) Suhu
10
it) (ΔT)
Kuning 5
Hijau
Merah 0

Tabel Indikator Pengaruh Waktu


Terhadap Suhu
Waktu Suhu Suhu Perubahan Grafik 3.1 Pengamatan Pengaruh Warna
(Menit) Awal Akhir Suhu (ΔT) Cahaya Lampu Pada Suhu
(T₁) (T₂)

Tabel 3.2 Indikator Pengaruh Waktu


Terhadap Suhu
Waktu Suhu Suhu Perubahan
(Menit) Awal Akhir Suhu (ΔT)
C. HASIL DAN PEMBAHASAN (T₁) (T₂)
a. Hasil Percobaan Alat Penetas Telur 3 35,9°C 45,8°C 9,9°C
Hasil data yang diperoleh dari mesin 6 45,8°C 50,0°C 4,1°C
alat penetas telur sederhana ini yaitu dengan 9 50,0°C 52,0°C 2°C
melakukan perbandingan warna cahaya
pada bola lampu untuk mendapatkan hasil
data nya. Pada pengambilan data dihitung
pengaruh warna cahaya pada lampu yang
dipergunakan. Percobaan yang dilakukan
pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan 3 jenis warna yang berbeda
yaitu dengan melihat seberapa efisien dan
seberapa tingginya suhu yang diperoleh

21
12 Maka perubahan suhu yang diperoleh dari
bola lampu yang warna cahaya merah yaitu
10
8,6°C.
8 Dilakukan juga pengujian pada
6 ketiga warna cahaya bola lampu tersebut
4 yaitu warna kuning, hijau, dan merah
2 dengan ukuran daya 15 watt dengan jumlah
3 buah yang masing-masing 5 watt, didapat
0
suhu mula-mula nya yaitu 35,5°C, suhu
3 6 9
akhirnya 43,2°C, sehingga perubahan
suhunya didapat
Grafik 3.2 Indikator Pengaruh Waktu ΔT = T₂ - T₁ = 43,2°C - 35,5°C = 7,7°C
Terhadap Suhu Sehingga perubahan suhu pada campuran
warna cahaya pada bola lampu yaitu 7,7°C.
b. Pembahasan Maka dapat dilihat dari hasil
1. Pengaruh Warna Cahya Pada Bola keempat percobaan pada warna cahaya
Lampu pada pola lampu tersebut yang memiliki
Pada tabel percobaan pengaruh suhu tertinggi yaitu pada warna cahaya bola
Warna cahaya lampu memiliki pengaruh lampu yang hijau karena memiliki suhu
terhadap suhu yang diberikan oleh setiap sebesar 13,2°C. (Gunawan, Eko. 2019).
cahaya masing-masing. Untuk mencari
perubahan pada suhu pada setiap lampu 2. Pengaruh Waktu Terhadap Suhu
dilakukan pengukuran suhunya dengan Pada percobaan pengaruh waktu
waktu yang sama yaitu selama 5 menit terhadap suhu yaitu dengan menggunakan
untuk masing-masing bola lampu. Kita bisa bola lampu yang warna cahayanya yaitu
lihat pada warna cahaya lampu kuning yang hijau dikarenakan pada percobaan pertama
berdaya (5 watt x 4 buah) 20 watt didapat suhu yang tertinggi diperoleh dari warna
suhu mula-mula yaitu 35,5°C dan suhu cahaya bola lampu hijau. Pada percobaan
akhirnya yaitu 10,6°C dimana setelah tersebut dilakukan 3 kali percobaan dengan
dilakukan perhitungan pada perubahan selang waktu 3 menit, 6 menit dan 9 menit.
suhu tersebut yaitu: Suhu mula-mula yaitu 35,9°C dan setelah 3
ΔT = T₂ - T₁ = 45,8°C - 35,5°C = 10,6°C menit suhu berubah menjadi 45,8°C maka
Sehingga perubahan suhu yang diperoleh dperubahan suhu yang didapat pada saat
pada warna lampu cahaya lampu kuning waktu 3 menit yaitu:
yaitu 10,6°C. ΔT = T₂ - T₁ = 45,8°C - 35,9°C = 9,9°C
Pada warna cahaya lampu hijau Untuk percobaan yang kedua yaitu
dengan daya (5 watt x 4 buah) 20 watt pada selang waktu 6 menit suhu mula-mula
didapat suhu mula-mulanya yaitu 34,8°C yang didapat yaitu 45,8°C dan suhu
dan suhu akhir yang didapat yaitu 48,0°C, akhirnya 50,0°C, maka perubahan suhu
sehingga perubahan suhu yang didapat yang didapat yaitu:
yaitu: ΔT = T₂ - T₁ = 50,0°C - 45,8°C = 4,1°C
ΔT = T₂ - T₁ = 48,0°C - 34,8°C = 13,2°C Untuk percobaan yang ketiga yaitu
Sehingga perubahan suhu yang diperoleh dengan selang waktu 9 menit dengan suhu
pada warna cahaya lampu hijau yaitu mula-mula 50,0°C dan suhu akhirnya
13,2°C. didapat yaitu 52,0°C, maka perubahan suhu
Untuk cahaya lampu warna merah yang didapat yaitu:
memiliki besar daya 20 watt sebanyak 4 ΔT = T₂ - T₁ = 52,0°C - 50,0°C = 2°C
buah yang masing-masing 5 watt mendapat Maka dapat diperoleh bahwa setiap
suhu mula-mula nya yaitu 34,3°C dan suhu perubahan suhu yang diperoleh tidak
akhir nya didapat sebesar 42,9°C, maka konstan diakibatkan pengaruh faktor luar
perubahan suhu yang didapat yaitu: yaitu penglihatan dan penekanan waktu
ΔT = T₂ - T₁ = 42,9°C - 34,3°C = 8,6°C nya. Kemudian kita juga dapat melihat dari
kenaikan suhu yang diperoleh dari bola
lampu yang warna cahayanya hijau yaitu

22
pada setiap selang waktu yang ditentukan ini jika suhu nya semakin tinggi maka mesin
maka terjadi kenaikan, untuk itu jika tersebut akan mati secara otomatis dan akan
semakin lama waktu yang diperlukan dalam kembali kesuhu normal karena untuk
melakukan pengeraman atau proses melakukan proses pengeraman pada telur
penetasan pada telur maka suhu yang tidak boleh suhu yang terlalu tinggi.
diperoleh juga akan semakin tinggi.
Dalam suhu yang diperoleh oleh E. DAFTAR PUSTAKA
bola lampu cahaya warna hijau sangat Asmoro, Eddi Indro. 2021. Pengembangan
tinggi, untuk itu setiap penelitian yang Mesin Penetas Telur Menggunakan
lainnya menggunakan bola lampu yang Pemberantasan Panas Buatan.
kuning diakibatkan bola lampu yang kuning Jurnal Dinamika Teknik. Vol. IV,
No 1
suhu yang diberikan sedang, dan untuk
Gunawan, Eko. 2019. Pengaruh Warna
proses penetasan telur itu sangat efisien di Bola Lampu Pada Incubator
gunakan. Terhadap Daya Tetas dan Bobot
Kelebihan dari penelitian ini yaitu Tetas Telur Ayam Arab. Skripsi
dimana kita dapat mengetahui pengaruh Studi Peternakan, Universitas
setiap warna pada bola lampu sangat Tribhuwana Tunggudewi.
mempengaruhi suhu yang diberikan pada Nojeng, Syarifuddin, dkk. 2019. Desain
telur. Untuk kekurangan dari alat ini yaitu Mesin Penetas Telur Hemat Energi
alat pengukuran suhu yang digunakan harus Untuk Kelompok UKM. Jurnal
dikalibrasikan dulu sebelum digunakan. Fakultas Teknik Universitas Muslim
Indonesia. Hal. 10-13.
Sugita, Wayan, dkk. 2019. Rancang
D. KESIMPULAN Bangun Mesin Penetas Telur
Alat penetas telur sederhana yaitu Tenaga Hybrid. Jurnal Konversi
suatu alat yang dapat membantu para Energi dan Manufaktur UNJ. Edisi
peternak untuk melakukan perkembangan Terbit I. Hal. 30-36.
ayam yang lebih mudah. Mesin penetas Surapati, Alex, dkk. 2020 Perencanaan
telur ini melakukan cara kerja secara Mesin Tetas Otomatis
otomatis seperti penggerakan pada rak telur Menggunakan Sensor Suhu dan
yang dapat membalikkan telur dan seperti Sensor Udara. Jurnal Amplifer. Vol
suhu, jika suhu terlalu tinggi maka mesin 10. No 1
tersebut akan mati secara otomatis dan Wicaksono, Heas Priyo. 2018. Pembuatan
Mesin Penetas Telur Otomatis.
kembali kesuhu normal. Untuk itu mesin Skiripsi Pendidikan Vokasional
penetas telur ini sangat membantu para Teknik Elektronika, Universitas
peternak ayam dalam mengelola ayam Negeri Jakarta.
dengan baik tanpa melakukan pengeraman
dengan induknya
Dalam penelitian ini telah didapat
suatu hasil dimana kita tahu bahwa setiap
warna cahaya bola lampu memiliki
pengaruh suhu yang berbeda-beda,
walaupun daya lampu tersebut sama, bola
lampu warna hijau memiliki suhu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan bola
lampu cahaya warna kuning dan merah,
dan yang suhu yang paling rendah
dihasilkan oleh bola lampu berwarna merah.
Suhu pada mesin penetas telur
tersebut sangat berpengaruh pada waktu,
seperti yang terlihat dari hasil percobaan di
atas bahwa semakin banyak waktu yang
diperlukan dalam proses pengeraman telur
maka suhu yang diperoleh akan semakin
tinggi, akan tetapi dalam mesin penetas telur

23

Anda mungkin juga menyukai