Anda di halaman 1dari 2

Cara Menetaskan Telur Menggunakan Mesin Tetas

Persiapan Menangani Telur Tetas

Pencucian & Penyimpanan

Proses pencucian telur dilakukan dengan menggunakan kapas atau lap atau yang telah dibasahi dengan
air hangat yang telah dicampur dengan deterjen yang aman. Jika telur tidak langsung ditetaskan maka
harus disimpan dulu ditempat yang bersih, tidak bau, terlindung dari panas dan angin.

Menyiapkan Mesin Sebelum Digunakan

Hindari menggunakan bahan kimia dan semprotkan air panas untuk membersihkan mesin penetas dari
kuman yang bisa menjadi penyebab penyakit bagi unggas. Isi bak air dengan air hangat lalu tutup
menggunakan kain sampai kain dapat terendam. Untuk mendapatkan suhu udara yang stabil, lakukan uji
coba selama 24 jam. Temperatur yang tepat dan baik adalah sekitar 38° Celsius. Penempatan telur harus
benar. Sebab telur yang diletakkan tidak benar atau terbalik dapat menyebaban embrio mati setelah
kerabang telur retak.

Pemutaran Telur & Peneropongan

Salah satu tujuan pemutaran telur adalah untuk meratakan panas yang diterima selama periode
pengeraman. Pemutaran bisa dimulai pada hari ke-4 sampai hari ke-18. Sedangkan peneropongan telur
dilakukan pada hari ke-4, ke-14, dan ke-18. Peneropongan bertujuan untuk membersihkan embrio yang
mati atau yang tidak bisa berkembang dengan baik.

Masa Pengeraman & Penetasan Telur

Hal yang perlu diperhatikan sebelum menetaskan telur adalah: pertama mengenai masa pengeraman
dimana telur harus di bolak balik secara teratur setiap hari dan kedua adalah masa penetasan dimana
telur harus berhenti diputar karena untuk mempersiapkan anak ayam yang hendak menetas. Setiap
unggas memiliki lama masa pengeraman, masa penetasan, pengaturan suhu dan kelembapan yang
berbeda-beda. Dibawah ini merupakan ringkasan pengaturan-pengaturan yang diperlukan untuk
menetaskan telur ayam, puyuh dan bebek

Cara Menetaskan Telur ayam

Menetaskan telur ayam dengan menggunakan mesin tetas kira-kira membutuhkan masa inkubasi total
antara 21 – 22 hari. Suhu ruang tetas pada masa pengeraman telur ayam (18 hari pertama) diatur sekitar
37°-38°C, Sedangkan pada masa penetasan (sekitar hari ke 19-21) suhu bisa dinaikkan sedikit hingga 39°C
atau tetap dibiarkan 38°C. Kelembapannya relatif, pada periode pengeraman, kelembapan dijaga pada
50% – 55 % dan pada periode penetasan atau pada hari ke 19 – 21 kelembaban udara naik sedikit yaitu
berkisar 60%-65%.

Lokasi Penempatan Alat

Tempat yang baik adalah kering, bersih dari bakteri dan terlindung dari paparan panas langsung seperti
sinar matahari. Tempat tertutup, sedikit gelap dan tersembunyi namun dengan sirkulasi udara baik
merupakan tempat ideal.
Pengaturan Suhu Ruang Penetasan

Pengaturan suhu pengeraman dan penetasan pada masing-masing hewan bisa berbeda-beda umumnya
berkisar 37-39°C. Untuk pengaturan suhu telur ayam, bebek dan puyuh dijelaskan secara singkat pada sub
judul dibawah. Temperatur terlalu tinggi lebih berbahaya daripada temperature terlalu rendah, suhu
terlalu panas menyebabkan perkembangan embrio menjadi lebih cepat, tidak normal dan tingkat
keberhasilan penetasan rendah

Pengaturan Kelembapan

Tujuan dari mengatur kelembapan adalah untuk menjaga kestabilan kandungan air di dalam telur. Cara
yang sangat bagus untuk mengetahui tingkat kelembapan telur adalah dengan melakukan peneropongan
secara berkala pada hari 7,14 dan 18. Memasuki masa penetasan kelembapan biasanya dinaikkan sedikit
karena ventilasi hrs dibuka penuh agar oksigen bisa dihirup oleh anak ayam yang sudah hendak menetas.
Kelembaban ideal yang diperlukan adalah hari ke-1 hingga ke-18 sebesar 55%- 60%. Selain itu kelembapan
dalam ruang penetasan dapat diukur dengan rnenggunakan higrometer.

Ventilasi Udara

Dalam pertumbuhannya, embrio menghirup oksigen yang masuk melalui cangkang telur dan
mengeluarkan karbon dioksida melalui cara yang sama. Suplai oksigen yang cukup akan sangat dibutuhkan
anak ayam yang hendak menetas, ini berarti ventilasi udara harus dibuka secara bertahap dan pada masa
penetasan ventilasi dibuka penuh untuk memberikan suplai oksigen yang baik untuk anak ayam yang telah
menetas. Pengaturan ventilasi harus lebih hati-hati untuk mesin yang tidak mempunyai kipas untuk
membantu sirkulasi udara karena suhu ruang penetasan akan cenderung mudah panas.

Pembersihan & Perawatan

Salah satu bagian penting dalam “merawat mesin tetas” yaitu pembersihan setelah proses penetasan
selesai. Suhu hangat, kelembapan ditambah sisa sisa kotoran organik dari hasil penetasan akan
menyebabkan kuman sangat mudah berkembang biak. Kotoran yang semakin menumpuk pada akhirnya
akan dapat menurunkan tingkat keberhasilan penetasan

Anda mungkin juga menyukai