Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan pedesaan merupakan bagian dari pembangunan nasional
seperti yang diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan GBHN. Dalam
proses pembangunan nasional memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan
masyarakat termasuk dalam hal ini pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat.
Dalam hal peran serta perguruan tinggi pada pembangunan nasional,
perguruan tinggi menurunkan mahasiswa dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata
(KUKERTA). Kuliah Kerja Nyata merupakan manifestasi dan implementasi dari Tri
Darma Perguruan Tinggi sebagai wujud nyata partisipasi mahasiswa dalam
pembangunan sebagai mata rantai dari aplikasi ilmu yang terdapat di perguruan
tinggi langsung ke tengah-tengah masyarakat.
Kuliah kerja nyata diharapkan menjadi mediator yang dapat dibangku kuliah
dan mengaplikasikan teori tersebut dengan melibatkan secara aktif masyarakat di
pedesaaan sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antara kedua belah pihak serta
diharapkan dapat membuka peluang untuk bertukar pikiran dan bekerja sama dalam
memecahkan masalah yang timbul dalam masyarakat.
Kegiatan KUKERTA yang dilakukan hendaknya selaras dengan program
pemerintah

yang

sedang

berjalan

yakni

berusaha

melakukan

pemerataan

pembangunan di pedesaan yang merupakan masalah yang harus tetap diperhatikan.


Pembangunan disini tidak hanya menitik beratkan pada pembangunan fisik semata
tetapi juga pembangunan non fisik yang keduanya harus saling terkait satu sama lain.
Hal ini membutuhkan peranan mahasiswa untuk dapat memberikan motivasi pada
masyarakat dalam upaya membangun sektor yang dianggap masih tertinggal dan
perlu pembenahan lebih lanjut, serta berusaha mengembangkan sektor tersebut
sebagai suatu bentuk kegiatan dalam pembangunan pedesaan.
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) memiliki rencana program-program yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi nyata yang ada pada masyarakat pedesaan,
dengan demikian pembangunan pedesaan yang diharapkan mampu terwujud
sehingga dapat mencapai masyarakat adil dan makmur.
Mahasiswa KUKERTA diharapkan mampu meningkatkan pemahaman
terhadap masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa. Solusi-solusi yang diharapkan
mampu menjadi jalan keluar terhadap permasalahan yang ada pada masyarakat.

Ada berbagai macam alternatif dalam pemecahan masalah yang timbul di


daerah pedesaan, semua alternatif tersebut diwujudkan dalam bentuk realisasi
program kerja oleh mahasiswa KUKERTA yang pada intinya menyalurkan aspirasi,
saran, pendapat dan melihat kondisi teknis serta non teknis di tengah kehidupan
masyarakat. dan tentu saja dalam pelaksanaannya melibatkan instansi-instansi
pemerintah, lembaga dan aparat desa sehingga program yang direncanakan dapat
berjalan sebaik mungkin.
Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat
merupakan salah satu desa yang ditunjuk sebagai lokasi KUKERTA mahasiswa oleh
Badan Pelaksana (BAPEL) KUKERTA UNJA dalam melaksanakan program
KUKERTA PPM-REGULER UNJA semester ganjil tahun akademik 2015/2016.
Dalam usaha membangun sektor yang dianggap masih tertinggal dan perlu
pembenahan lebih lanjut serta berusaha mengembangkan sektor-sektor tersebut
sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam pembangunan desa. Dalam hal ini
mahasiswa dituntut menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya langsung ke
masyarakat desa.
1.2. Tema
Adapun yang menjadi tema dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Semester
Ganjil Tahun Akademik 2015/2016 Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Betara
Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah Pembenahan Pasilitas Umum Melalui
Sumber Daya Manusia di Desa Bunga Tanjung.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata yang perlu
ditetapkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Tujuan Umum:
1. Membantu pemerintah dalam melaksanakan Undang-undang Dasar 1945
bahwa setiap warga Negara Republik Indonesia berhak untuk memperoleh
pendidikan yang layak
2. Sebagai Aplikasi penerapan pengetahuan yang dapat di Perguruan Tinggi
dalam peran sertanya meningkatkan pembangunan masyarakat pedesaan
sesuai dengan salah satu isi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian
Kepada Masyarakat.
1.4 .Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan laporan akhir ini adalah antara lain:
1. Mahasiswa dapat mengembangkan dan menjalankan ilmu, keahlian, dan
keterampilan yang dimilikinya kepada masyarakat.

2. Dapat memberikan pengalaman baru untuk masyarakat serta menambah


wawasan masyarakat dalam berbagai hal.
3. Menambah pengetahuan dan menggali potensi-potensi yang ada di dusun tempat
KUKERTA berlangsung dengan ide-ide dan teknologi baru.
4. Menambah pengalaman dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat serta
mahasiswa dapat berinteraksi langsung dengan permasalahan yang ada pada
masyarakat sehingga membuat mahasiswa lebih bertanggung jawab dalam
penyelesaian masalah.
5. Sebagai bahan masukan kepada instansi pemerintahan yang terdapat di dusun
untuk dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terdapat di dusun
tersebut.
Dengan dilaksanakannya Kuliah Kerja Nyata, masyarakat Desa Bunga
Tanjung, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang dulunya hanya
mengetahui kini semakin menyadari dan berpartisipasi aktif terhadap pembangunan
khususnya di bidang ekonomi, kesehatan, dan hukum melalui sosialisasi yang
dilakukan oleh mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata.
Bagi mahasiswa, Kuliah Kerja Nyata sebagai ajang pelatihan dalam
bersosialisasi dengan masyarakat, aparat pedesaan dan sesama teman seposko serta
dalam memecahkan permasalahan yang ada melalui musyawarah untuk mencapai
mufakat. Khusus dalam pemecahan permasalahan desa Desa Bunga Tanjung
mahasiswa melakukan observasi dahulu sehingga mahasiswa dapat merumuskan
program kerja dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut. Selain itu, dengan
mengikuti Kuliah Kerja Nyata pengalaman mahasiswa terhadap hal-hal baru.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA DAN PEMBAHASAN
2.1.

Pra Pelaksanaan Program


3

Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) merupakan mata kuliah wajib yang dalam
pelaksanaanya sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Secara umum tujuan
dari KUKERTA adalah agar mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui
keterlibatan secara langsung dalam masyarakat untuk menemukan, merumuskan,
memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan.
2.1.1. Observasi Lapangan
Sesuai dengan yang didapat sewaktu bimbingan pra lapangan Kuliah Kerja
Nyata (KUKERTA) maka pemilihan program kerja diawali dengan observasi untuk
melihat permasalahan-permasalahan yang ada di desa. Observasi ini dilakukan
berada di lokasi KUKERTA tepatnya di desa Desa Bunga Tanjung, dilakukan pada
selama 7 Hari terhitung dari tanggal 05 Oktober sampai 12 Oktober 2015. Observasi
yang dilaksanakan terhadap aparat desa dan masyarakat desa yang dilakukan pada
sore hari dan malam hari, hal ini dilakukan karena pada pagi hari banyak masyarakat
yang pergi ke kebun. Selama pelaksanaan Observasi masyarakat sangat membantu
sekali dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dan sebelumnya kami telah
mendapat petunjuk dari Kadus tentang beberapa hal yang menjadi sorotan dusun
yang memungkinkan untuk ditindaklanjuti sebagai program kerja.
Observasi dilakukan pada masyarakat dengan berkunjung kerumah aparataparat dusun untuk wawancara sekaligus bersilaturahmi. Observasi dilakukan untuk
mengumpulkan laporan dan data-data guna mencari program kerja yang benar-benar
dibutuhkan oleh masyarakat berpotensi untuk pengembagan desa. Desa Bunga
Tanjung merupakan Desa yang terdiri dari 12 Rukun Tangga (RT), yaitu RT. 01
sampai RT 12 dan terdiri dari 6 Parit yaitu Parit H.Yakub, Parit Arman, Parit
Pabunga, Parit Kerbau, Parit Atong, Parit Sungai Tiram.

Posko 32 KUKERTA

Reguler UNIVERSITAS JAMBI berada di RT. 05 Parit Pabunga tepatnya berada di


rumah kepemilikan warga di desa Bunga Tanjung.
Cara yang dilakukan agar observasi menyeluruh ke semua wilayah desa
adalah dengan melakukan observasi yang berbeda tiap harinya. Selama waktu
observasi dimanfaatkan untuk melakukan pertemuan dengan aparat desa dan pemuda
untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan di desa. Pertemuan dengan aparat
desa banyak memberikan masukan situasi dan kondisi di wilayah yang kami datangi.
Demikian juga pertemuan dengan pemuda-pemuda Desa Bunga Tanjung, sedikit
banyaknya mendapat gambaran tentang kondisi desa yang nyata. Selain mengunjungi
rumah aparat desa, melakukan pertemuan dengan aparat desa dan pemuda, observasi
juga dilakukan dengan mengunjungi sekolah yang terdapat di Desa Bunga Tanjung,

rumah-rumah pengurus BPD, rumah-rumah ketua RT, rumah-rumah kepala dusun,


tempat-tempat ibadah atau pengajian di desa serta berkunjung kerumah masyarakat
Desa Bunga Tanjung. Kunjungan ini penting mengingat akan banyak Program Kerja
yang berhubungan dengan hal-hal tersebut.
Setelah selesai melakukan observasi lapangan, selanjutnya dilakukan
pengelompokkan permasalahan yang ditemui selama melakukan observasi lapangan.
Permasalahan-permasalan tersebut nantinya akan disusun dalam bentuk Laporan
Rencana Kegiatan. Laporan Rencana Kegiatan terdiri dari Identifikasi Permasalahan,
Prioritas Permasalahan, dan Rencana Kegiatan KUKERTA.
Dari uraian diatas, diperoleh identfikasi masalah, priorotas masalah dan
rencana kegiatan yang akan dilakukan yaitu Terlampir pada Lampiran Daftar
Tabel.
Berdasarkan Identifikasi Masalah yang ada, maka prioritas permasalahan
yang diambil hanya 6 (Enam) masalah dikarenakan permasalahan itu merupakan
permasalahan yang terpenting.
Setelah prioritas masalah ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Dimana dalam rencana kegiatan
ini ditetapkan bahan dan alat yang akan digunakan untuk melaksanakan setiap
program kegiatan, volume yang ikut dalam kegiatan, biaya yang akan digunakan
serta tanggal perencanaan yang matang sehingga potensi yang ada dapat digali demi
kemajuan Desa Bunga Tanjung.
2.1.2. Potensi Desa
Selain mencari permasalahan-permasalahan yang ada di Desa Bunga Tanjung,
tahap observasi juga untuk mencari potensi-potensi yang ada di Desa Bunga Tanjung.
Hal ini dilakukan agar program kerja yang dirancang sesuai dengan potensi yang ada
di Desa Bunga Tanjung, sehingga pelaksanaan program kerja nantinya dapat
mengembangkan desa dan dapat dilanjutkan serta dikembangkan oleh masyarakat
setempat.
Desa Bunga Tanjung memiliki potensi perkebunan yang menarik.Ini terlihat
dengan adanya kebun-kebun karet dan perkebunan sawit di Desa Bunga Tanjung.
Setelah melakukan survei/observasi selama kurang lebih satu minggu, mahasiswa
menetapkan potensi di Desa Bunga Tanjung menjadi 2, yaitu:
A. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
1. Peternakan
5

Kecamatan Beyara tepatnya di Desa Bunga Tanjung merupakan salah


satu desa memiliki banyak potensi dibidang perternakan. Ini terlihat dari
banyaknya masyarakat yang memilki perternakan sapi dan perternakan ayam.
a. Perternakan Ayam

Gambar 1.Foto Perternakan Ayam milik warga di Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
b. Perternakan Sapi

Gambar 2.Foto Perternakan sapi milik warga di Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
2. Perkebunan
Kecamatan Beyara tepatnya di Desa Bunga Tanjung merupakan salah satu
desa memiliki banyak potensi dibidang perkebunan. Ini terlihat dari banyaknya
masyarakat yang memilki kebun karet, kebun Jeruk, dan kelapa sawit, kebun kelapa,
kebun kopi, kebun pinang. Ini bisa kita lihat di Desa Bunga Tanjung yang di kanan
dan kiri dipenuhi oleh pohon sawit. Umumnya merupakan milik pribadi.
a) Perkebunan Karet
Potensi Desa Bunga Tanjung yang paling menonjol adalah di bidang
perkebunan khususnya Perkebunan Karet. Perkebunan karet yang merupakan sumber
penghasilan bagi masyarakat Desa Bunga Tanjung sangat dimanfaatkan dengan baik.

Gambar 3.Foto Kebun Karet yang ada di Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
b) Perkebunan Pinang

Gambar 4.Foto Kebun Karet yang ada di Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
c) Kebun Kopi

Gambar 5.Foto Kebun Kopi milik warga yang ada di Desa Bunga Tanjung
(Sumber : Hasil Observasi Desa)
d) Kebun Jeruk

Gambar 6. Foto perkebunan Jeruk milik warga


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
e) Perkebunan Sawit

Gambar 7. Foto perkebunan kelapa sawit milik warga


(Sumber : Hasil Observasi Desa)
Pada umumnya kebun kelapa sawit di Desa Bunga Tanjung merupakan kebun
yang dikelola sendiri. Kebun sawit ini dahulu merupakan lokasi perkebunan milik
warga, kemudian dilakukan peremajaan dengan mengganti tanaman sawit. Kemudian
tanah tersebut dijadikan perkebunan sawit yang dikelola sendiri.
3. Sarana dan Prasaarana Desa
a) Sarana Pendidikan
I.
Sekolah Dasar
Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 134/V Parit Arman Kec.Betara terletak di
pinggir jalan. Keadaan prasarana fisik di SD ini sudah cukup baik dari segi
bangunan, guru maupun murid-murid.

Gambar 8. Foto SD Negeri 134/V Parit Arman Kec. Betara


(Sumber : Hasil Observasi )
Sekolah Dasar Negeri (SDN) No. 101/V Pasar Minggu terletak di pinggir jalan.
Keadaan prasarana fisik di SD ini masih kurang baik dari segi bangunan, guru
maupun murid-murid.

II.

Gambar 9. Foto SD Negeri 101/V Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
PAUD Bunga Lestari
Pendidikan Anak Usia Dini, Keadaan prasarana fisik di SD ini masih kurang
cukup baik dari segi bangunan, guru maupun murid-muridnya namun kurangya
fasilitas pembelajaran.

Gambar 10. Foto Paud Bunga Lestari Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
III.

Masjid
Masjid Parit Sungai Tiram

Gambar 11 . Foto Mushola dan Masjid Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
Masjid di Parit Pabunga

Gambar 12 . Foto Mushola dan Masjid Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
IV.

MI (Madrasah Ibtidayah)

Gambar 13. Foto MI Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
b) Sarana Olahraga

10

I.

Lapangan Tenis Meja

Gambar 14 . Foto Lapangan Tenis Meja Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
II.

Lapangan Bulu Tangkis

Gambar 15 . Foto Lapangan Bulu Tangkis Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
III.

Lapangan Volly

Gambar 16 . Foto Lapangan Volly Desa Bunga Tanjung


(Sumber : Hasil Observasi )
c) Kantor Kecamatan
Kantor Kecamatan di Desa Bunga Tanjumg ini terletak sangat strategis di
pinggir jalan. Fasilitas yang ada di kantor kecamatan ini cukup memadai. Ada
beberapa pegawai kecamatan yang siap melayani masyarakat.

11

Gambar 17. Foto Kantor Kecamatan Betara


( Sumber : Hasil Observasi )
d) Kantor Balai Desa

Gambar 18. Foto Balai Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
e) Parit
Desa Bunga Tanjung mempunyai beberapa parit sebagai pembatas RT. Di
sepanjang desa dialiri parit yang cukup tenang. Air yang mengalir di setiap rumah
warga juga berasal dari parit ini. Parit H.Yakub, Parit Arman, Parit Pabunga, Parit
Kerbau, Parit Atong, Parit Sungai Tiram.
1. Parit H.Yakub

Gambar 19. Foto Parit Parit H.Yakub Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
12

2. Parit Arman

Gambar 20. Foto Parit Arman Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
3. Parit Pabunga

Gambar 21. Foto Parit Pabunga Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
4. Parit Kerbau

Gambar 22. Foto Parit Kerbau Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
13

5. Parit Atong

Gambar 23. Foto Parit Atong Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
6. Parit Sungai Tiram

Gambar 24. Foto Parit Sungai Tiram Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
f)

Toko

Gambar 25 . Foto Toko Kebutuhan Sehari-hari Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
14

g) Bengkel

Gambar 26 . Foto Bengkel Desa Bunga Tanjung


( Sumber : Hasil Observasi )
2.2 Pelaksanaan Program
Setelah dilaksanakan pra-pelaksanaan program yang berisikan kronologis
survey atau observasi sampai ditetapkannya rencana kegiatan, maka selanjutnya
adalah tahap pelaksaan dari pelaksanaan dari kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya. Dimana laporan kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
2.2.1

Pelaksanaan Program Pertama

Nama Program

: Pengadaan plang (papan nama) RT.10

Kode program

: PF.14.AJ

Bidang Program

: Prasarana Fisik (PF)

Objek Sasaran

: Masyarakat

Hari

: Sabtu

Tanggal

: 21 November 2015

Waktu

: 14.00 17.00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: RT. 10 Parit Atong Desa Bunga Tanjung

Peserta yang terlibat

:0

Mahasiswa yang terlibat

: 3 orang

Pendanaan dan sumber

: Swadaya dan Mahasiswa

Metode pelaksanaan

: Pengadaan

Frekuensi

: 1 kali

Presentasi terealisasi

: 100 %

Realisasi/hasil

: Berhasil

Kendala dalam pelaksanaan : Lokasi pembelian bahan untuk pembuatan


plang yang jauh dari lokasi posko
15

2.2.2

Pelaksanaan Program Kedua

Nama Program

: Pegadaan plang (papan nama) parit/lorong


Pabunga

Kode Program

: PF.15.AJ

Bidang Program

: Prasarana Fisik (PF)

Objek Sasaran

: Masyarakat

Hari

: Sabtu

Tanggal

: 15 November 2015

Waktu

: 15:00 17:00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: Parit Pabunga Desa Bunga Tanjung

Peserta yang terlibat

:0

Mahasiswa yang terlibat

: 4 orang

Pendanaan dan sumber

: Mahasiswa

Metode pelaksanaan

: Pengadaan

Frekuensi

: 1 kali

Presentasi terealisasi

: 100 %

Realisasi/hasil

: Berhasil

Kendala dalam pelaksanaan : Lokasi pembelian bahan untuk pembuatan


plang yang jauh dari lokasi posko
2.2.3

Pelaksanaan Program Ketiga

Nama Program

: Pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya


tanaman sayuran dengan sistem campur sari

Kode Program

: PP.02.AJ

Bidang Program

: Peningkatan Produksi (PP)

Objek Sasaran

: Petani

Hari

: Sabtu, Senin dan Selasa

Tanggal

: 31 Oktober, 2 dan 3 November 2015

Waktu

: 08:00 12:00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: Kebun Jeruk RT.10 Parit Atong

Peserta yang terlibat

: 15 orang

Mahasiswa yang terlibat

: 5 orang

Pendanaan dan sumber

: Swadaya dan Mahasiswa

Metode pelaksanaan

: Pengarahan dan Diskusi

Frekuensi

: 3 kali

Presentasi terealisasi

: 90%

Realisasi/hasil

: Berhasil

16

Kendala dalam pelaksanaan : Kondisi cuaca pada musim kemarau sehingga


tanah yang diolah sulit untuk digemburkan
2.2.4

Pelaksanaan Program Keempat

Nama Program

: Pengembangan pembuatan pupuk kompos


(organik)

Kode Program

: PP.33.AJ

Bidang Program

: Peningkatan Produksi (PP)

Objek Sasaran

: Petani

Hari

: Rabu dan Kamis

Tanggal

: 11 dan 12 November 2015

Waktu

: 08:00 13:00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: Rumah ketua kelompok tani di parit Arman

Peserta yang terlibat

: 15 orang

Mahasiswa yang terlibat

: 5 orang

Pendanaan dan sumber

: Swadaya

Metode pelaksanaan

: Pengarahan dan Diskusi

Frekuensi

: 2 kali

Presentasi terealisasi

: 100 %

Realisasi/hasil

: Berhasil

Kendala dalam pelaksanaan : Kurangnya alat mesin cincang untuk


mencincang sisa tanaman sehingga pada
proses pencincangan membutuhkan waktu
cukup lama
2.2.5

Pelaksanaan Program Kelima

Nama Program

: Sosialisasi manajemen dan tata kelola


organisasi (karang taruna)

Kode Program

: SB.10.AJ

Bidang Program

: Sosial Budaya (SB)

Objek Sasaran

: Masyarakat (pemuda)

Hari

: Rabu

Tanggal

: 21 Oktober 2015

Waktu

: 13:00 17:00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: Kantor Desa Bunga Tanjung

Peserta yang terlibat

: 21 orang

Mahasiswa yang terlibat

: 5 orang

Pendanaan dan sumber

: Swadaya dan Mahasiswa

Metode pelaksanaan

: Pemberian Materi dan Diskusi


17

Frekuensi

: 1 kali

Presentasi terealisasi

: 100 %

Realisasi/hasil

: Berhasil

Kendala dalam pelaksanaan : Kurang aktifnya masyarakat (peserta) untuk


bertanya atau diskusi hanya monoton 3 orang
(peserta) saja yang aktif dalam diskusi.
2.2.6

Pelaksanaan Program Keenam

Nama Program

: Pengadaaan plang/papan nama batas desa

Kode Program

: PF.16.AJ

Bidang Program

: Prasaran Fisik (PF)

Objek Sasaran

: Masyarakat

Hari

: Senin

Tanggal

: 30 November 2015

Waktu

: 14:00 17:00 WIB

Tempat Pelaksanaan

: Perbatasan Desa Bunga dengan Kelurahan


Mekar Jaya

Peserta yang terlibat

:0

Mahasiswa yang terlibat

: 4 orang

Pendanaan dan sumber

: Swadaya dan Masyarakat

Metode pelaksanaan

: Pengadaan

Frekuensi

: 1 kali

Presentasi terealisasi

: 100 %

Realisasi/hasil

: Berhasil

Kendala dalam pelaksanaan : Jauhnya lokasi pembelian bahan untuk


pembuatan plang dari lokasi posko
2.3 Pembahasan Program Kerja
2.3.1 Pengadaan Plang (Papan Nama) RT.10
Nama Program yang pertama adalah Pengadaan plang (papan nama)
RT.10. Program ini dilaksanakan dalam rangka meyampiakan informasi kepada
masyarakat letak rumah ketua RT.10 sehingga masyarakat dan tamu yang datang
lebih mudah untuk mencari rumah ketua RT.10.
Sebelum melaksanakan program ini, dilakukan observasi pelaksanaan
program dengan kepala desa. Setelah mendapat persetujun dari kepala desa
selanjutnya dalah observasi sekligus koordinasi dengan Ketua RT.10 untuk
pembuatan plang dan penyesuaian letak plang dirumah ketua RT.10.

18

2.3.2

Pegadaan Plang (Papan Nama) Parit/Lorong Pabunga


Nama Program yang kedua adalah Pegadaan plang (papan nama)

parit/lorong Pabunga. Program ini dilaksanakan untuk menyampaikan informasi


parit/lorong Pabunga Dea Bunga Tanjung karena jalan pemukiman warga di desa
Bunga Tanjung mengikuti parit-parit sungai yang ada di sepanjang desa.
Sebelum melaksanakan program ini, dilakukan observasi di Desa Bunga
Tanjung guna mengetahui letak-letak parit/lorong yang ada di Desa Bunga Tanjung.
Observasi dilakukan bersama salah satu warga desa Bunga Tanjung. Setelah
mengetahui letak-letak parit/lorong selanjutnya menemui tokoh masyarakat untuk
koordinasi pembuatan plang dan penyesuaian letak plang.
2.3.3 Pemanfaatan lahan gambut untuk budidaya tanaman sayuran dengan
sistem campur sari
Nama Program yang ketiga adalah Pemanfaatan lahan gambut untuk
budidaya tanaman sayuran dengan sistem campur sari. Program ini dilaksanakan
untuk menambah informasi dan pengetahuan kepada kelompok tani (masyarakat)
mengenai cara bercocok tanam sayuran dengan sistem tumpang sari dikebun jeruk.
Sebelum melaksanakan program ini, dilakukan observasi dengan kepala
desa dan pamong tani desa untuk

mendapatkan informasi kelompok tani dan

aktivitas kegiatannya yang ada di Desa Bunga Tanjung. Selanjutnya observasi


dilakukan ke kelompok tani untuk mengetahui kegiatan rutin yang dilaksanakan
setiap minggu oleh kelompok tani sekaligus membahas tentang kegiatan yang
dilaksanakan di kelompok tani dengan ketua kelompok tani. Program ini direspon
positif oleh kelompok tani dan langsung menyesuaikan jadwal untuk melaksanakan
program. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan kelompok tani di kebun milik ketua
kelompok tani di parit/lorong Atong.
2.3.4 Pengembangan pembuatan pupuk kompos (organik)
Nama Program yang keempat adalah Pengembangan pembuatan pupuk
kompos (organik). Program ini dilaksanakan dengan memanfaatkan sisa tanaman
(limbah) dan kulit kopi sebagai bahan untuk pembuatan pupuk kompos (organik).
Pupuk ini digunakan petani untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam bercocok
tanam.
Sebelum melaksanakan program ini, dilakukan observasi dengan kepala
desa dan pamong tani guna mencari tahu kelompok tani dan kegiatan-kegiatannya.

19

Program ini disambut baik oleh kepala desa dan langsung di arahkan untuk
menemui ketua kelompok tani. Selanjutnya observasi sekaligus koordinasi dengan
ketua kelompok tani di parit/lorong Arman. Ketua kelompok tani merespon dengan
positif program yang akan dilaksanakan dan langsung membahas mengenai pokok
kegiatan yang akan dilaksanakan bersama kelompok tani.
2.3.5 Sosialisasi manajemen dan tata kelola organisasi (karang taruna)
Nama Program yang kelima adalah Sosialisasi manajemen dan tata
kelola organisasi (karang taruna). Program ini dilaksanakan karena kurangnya
informasi dan pengetahuan masyarakat Desa Bunga Tanjung khususnya kalangan
pemuda mengenai organisasi (Karang Taruna). Selain itu, di Desa Bunga Tanjung
belum terbentnya organisasi Karang Taruna sehingga program ini merasa sangat
perlu dilaksanakan.
Setelah dilakukan obervasi dengan kepala desa dan ketua pemuda program
ini disambut baik oleh kepala desa, ketua pemuda, dan tokoh masyarakat sehingga
kegiatan ini dilaksanakan dengan pemuda desa yang bertempat di kantor Desa
Bunga Tanjung.
Antusias pemuda untuk mengikuti kegiatan ini cukup baik, namun pemuda
(peserta) masih kurang aktif pada saat sesi diskusi (tanya jawab).
2.3.6 Pengadaaan plang/papan nama batas desa
Nama Program yang keenam adalah Pengadaaan plang/papan nama batas
desa. Program ini dilaksanakan untuk menyampaikan informasi batas Desa Bunga
Tanjung karena belum adanya plang atau papan nama batas desa diwilayah
perbatasan antara Desa Bunga Tanjung dengan Kelurahan Mekar Jaya.
Sebelum melaksanakan program ini, dilakukan observasi dengan kepala
desa bersama kaur dan tokoh masyarakat guna untuk mengetahui letak batas antara
Desa Bunga Tanjung dengan Kelurahan Mekar Jaya yang dilanjutkan dengan
survey ke lokasi perbatasan. Selanjutnya adalah koordinasi dengan tokoh
masyarakat untuk pembuatan plang/papan nama batas desa serta penentuan jadwal
peletakan plang. Kegiatan ini pun terlaksana berkat kerja sama dengan tokoh
masyarakat sehingga tidak ada permasalahan/konflik batas desa.

20

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada dasarnya merupakan salah satu
fungsi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan peran dan
fungsi Perguruan Tinggi sebagai lembaga yang berkompeten selain pemerintah.
Hasil penelitian dan langkah-langkah yang mungkin dapat dijalankan dan
dilaksanakan oleh pihak Perguruan Tinggi untuk mrngupayakan kesejahteraan
masyarakat dapat terlaksana melalui program KKN yang ditempatkan diberbagai
lokasi diwilayah jambi.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dalam realisasi program kerja
terdapat berbagai kendala dalam merealisasikannya. Namun kendala tersebut tidak
begitu berarti dikarenakan bantuan dan partisipasi dari teman dan objek pelaksana
membantu dengan baik.
3.2 Saran
Sejumlah program kerja mahasiswa KUKERTA UNJA Semester Ganjil T.A.
2015/2016 Desa Bunga Tanjung Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat
telah berjalan sesuai dengan rencana. Partisipasi perangkat desa dan masyarakat tidak
lepas menjadi bagian dari keberhasilan program KUKERTA di desa ini. Harapan
kami program yang telah berjalan dapat dijaga dan diteruskan, baik oleh masyarakat
setempat maupun mahasiswa KUKERTA yang akan datang dan juga ditingkatkan
agar kemajuan dusun dapat lebih terealisasi sesuai dengan tema Kukerta Unja Posko
32 desa Bunga Tanjung yaitu Pembenahan Pasilitas Umum Melalui Sumber Daya
Manusia di Desa Bunga Tanjung.

21

Anda mungkin juga menyukai