KARYA UNGARAN
DISUSUN OLEH :
Nis : 7374
Kelas : XI PS 1
1
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA UNGARAN
Kepala SMK Negeri 8 Semarang Kepala PPSA Wira Adhi Karya Ungaran
2
DAFTAR ISI
2.1 Pengertian dan Sejarah Berdirinya PPSA Wira Adhi Karya Ungaran ...... 8
2.2 Tujuan dan Fungsi PPSA Wira Adhi Karya Ungaran ............................... 9
3
3.8 Kegiatan-kegiatan atau Aktivitas Pelayanan yang Diterima di Lembaga .... 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyusun laporan ini hingga terselesaikan.Terlepas dari itu laporan ini
tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya sampaikan ucapan
1. Dra. Rr. Vetriza Fatimah, selaku ketua Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi
Karya Ungaran.
2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, YANRESOS, dan Penyantunan PPSA Wira Adhi
Karya Ungaran.
3. Drs. Soegiharto, selaku pembimbing Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya
Ungaran
6. Bp. Singgih Kurniawan S.Psi, selaku psikolog PPSA Wira Adhi Karya Ungaran.
8. WN selaku klien.
9. Karyawan dan karyawati Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya
10. Teman praktikan yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan
5
Saya menyadari bahwa laporan yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, dengan lapang dada saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penyusun
NIS. 7374
6
BAB I
PENDAHULUAN
SMK Negeri 8 Semarang adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki 4 jurusan,
(MM), dan Tehnik Komputer Jaringan (TKJ). Perawatan Sosial (PS) adalah satu-satunya
jurusan yang memiliki sasaran kerja berupa PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial). Tempat yang ditunjuk untuk menjadi tempat praktek lapangan kerja bagi calon Pekerja
Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran adalah Unit Pelayanan
Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan merupakan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan
Sosial bagi anak atau remaja putus sekolah maupun terlantar yang meliputi kegiatan berupa
pembinaan fisik, mental, relasi sosial, bakat-minat, dan ketrampilan kerja agar mampu hidup
kemudian hari.
Atas dasar hal tersebut praktikan mengangkatnya sebagai laporan dengan judul sebagai berikut:
Untuk lebih jelasnya praktikan menyusun laporan ini dengan sistematika sebagai berikut:
BAB II
7
Badan Sosial
Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di awal berdirinya bertugas
memberikan pelayanan kepada remaja putus sekolah dari keluarga kurang mampu, pada
tahun 1977 dikenal dengan nama Panti Karya Taruna (PKT) kemudian secara resmi
tanggal 2 Oktober 1979 diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam atas
nama Menteri Sosial RI dengan nama Panti Penyantunan Anak (PPA) Ungaran, pada
tanggal 1994 berganti nama menjadi Panti Sosial Bina Remaja da kemudian ditindaklanjuti
SK. Mensos No.22 tahun 1995 menjadi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Wira Adhi
Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sejak bulan JuLI
2002 berubah menjadi Panti Asuhan Wira Adhi Karya Ungaran berdasarkan Perda Jawa
Tengah No.1 tanggal 2 April 2002 dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesejahteraan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No.58 Tahun 2008, maka sejak 1
Juli 2008 berubah menjadi Panti Bina Remaja Wira Adhi Karya Ungaran dan
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor: 111 Tahu 2010 berubah
menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Wira Adhi Karya Ungaran dan merupakan Lembaga
Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi anak dan remaja putus sekolah/terlantar meliputi
pembinaan fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan kerja agar
termotivasi untuk mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat.
Tujuan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya adalah memberikan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi anak remaja putus sekolah atau terlantar meliputi pembinaan
fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan kerja agar termotivasi untuk
Fungsi PPSA Wira Adhi Karya Ungaran adalah membimbing dan membina anak
anak remaja putus sekolah dan anak jalanan agar mendapatkan bimbingan baik mental
2.2.3 Visi
2.2.4 Misi
2. Mengembalika kondisi mental psikolog dan sosil sasaran penanganan dalam kehidupan
penghidupan bermasyarakat
karya yang berbasis pada pengasuhan alternatif yang produktif ,maju, berdaya saing
,dan berkelanjutan
9
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan kualitas
terdiri dari 80-an anak , kegiatan melalui tahap tahap sebagai berikut :
Kontrak pelayanan
Orientasi, yaitu pengenalan lingkungan fisik ,sosial,tata tertib dan program bimbingan
mendapatkan gambaran dan pemahaman terhadap siswa asuh, guna menentukan bakat
10
2.3.4 Tahap Bimbingan
1. Bimbingan kepada klien terdiri dari 5 besaran program yaitu : Bimbingan Fisik,
a) Kelompok Dasar
Budi Pekerti
Mental kerohanian/Agama
b) Kelompok Inti
Kepemimpinan
PERMILDAS
Otomotif
laki.
Menjahit
Tata Rias
- Bantuan sosial
- Penyaluran
Bertujuan untuk mendapatkan data perkembangan siswa purna bina yang telah
Selesainya proses pelayanan panti selama 6 bulan. Proses pelayanan PPSA Wira Adhi
Karya Ungaran dibagi menjadi II angkatan, angkatan I masuk pada bulan Januari selesai
pada bulan Juni dan angkatan II dimulai pada bulan Juli selesai pada bulan Desember.
12
Masing- masing angkatan terdiri dari 80 anak. Dengan selesainya pelayanan yang mereka
dapatkan dan diharapkan anak-anak mendapatkan pengalaman kerja dan jauh lebih baik
Foto copy KTP (bagi yang punya KTP) atau Kartu Keluarga
Mengisi blankoyang diberikan oleh PPSA Wira Adhi Karya Ungaran dan
2.4 ORGANISASI
A. Organisasi
Di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran dipimpin oleh :
Dra.Rr. Vetriza Fatimah yang dibantu oleh ibu Asmi Harti Nadhiroh, SH sebagai Kepala
Sub.Bag Tata Usaha , Dra. Estu Wahyuniati sebagai Kasie penyantunan, Bapak Rudi
Agus S,Sos sebagai Kasie Pelayanan dan Rehabsos,serta dalam pelaksanaan tugas-
tugasnya dibantu oleh staf-staf yang ada di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi
Karya Ungaran.
13
B. Pendanaan
Dana yang diperoleh Panti Pelayanan Anak Wira Adhi Karya Ungaran berasal dari
Aula :1 UNIT
Mushola :1 UNIT
Poliklinik :1 UNIT
Lapangan :2 UNIT
Teknik atau metode yang digunakan Panti Pelayanan Anak Wira Adhi Karya Ungaran
3. Kabupaten Pekalongan
14
2.8 PERAN PEKSOS
- Evaluator
tingkah lakunya sudah baik dan memberi hukuman/punish kepada klien apabila klien
- Teacher
- Motivator
Mendorong Penerima Manfaat agar menyadari masalahnya dan mau dibina atau
- Broker
- Konsultan
pemecahan masalah.
15
BAB III
KASUS INDIVIDU
3.1 IDENTITAS
Nama klien : WN
Umur : 21
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Agama : Kristen
Usia : 78
Pendidikan : SD
Nama Ibu : T
Agama : Kristen
Usia : 75
16
3.2 Susunan Keluarga
keluarga TNI
sekolah kelumpuhan
4 S P 32 Anak 2 SMK - -
5 S L 27 Anak 3 SMP - -
6 S P 26 Anak 4 SD - -
7 H P 23 Anak 5 SMK - -
17
3.4 Gejala Masalah
sebagainya
diberi tugas dari instruktur pramuka dan WN memilih untuk menyingkir dengan
WN adalah wanita berusia 21 tahun dari 6 bersaudara yang berasal dari keluarga
telah meninggal 11 tahun yang lalu,ibu WN seorang ibu rumah tangga, dan ibu
sangat dekat dengan ayahnya, WN sering diajak ayahnya ke sawah dan ngembala
kambing saat usai pulang sekolah. Ayah WN meninggal saat usia WN menginjak
membantu ibunya dengan bekerja sambilan seperti menjadi buruh cuci baju dan
setrika. WN juga pernah bekerja sebagai penyanyi dicafe dan waiters di restoran
selama 2 tahun. WN pernah tidak tidur dirumah dan ia menjadi anak jalanan sampai
18
gereja yang berada di Mblora. Setelah itu WN diantarkan menuju Panti Wira Adhi
diinginkan WN.
beberapa dan WN tidak terlalu dekat dengan Penerima Manfaat lainnya dan
WN juga sering mengumpat kata-kata kasar yang kurang enak didengar seperti
mengatakan hal seperti itu dan WN sering dijuluki berwajah tua. Dan WN
melibatkan fisik dengan alasan bahwa kakinya sakit dan tidak bisa untuk
3.6 Riwayat Hidup Klien (kelurga perkawinan, pendidikan pekerjaan dan relasi
sosial)
WN adalah anak ke 6 dari 6 bersaudara dari pasangan bapak D dan ibu T.WN
19
orang tuanya. Sewaktu WN berumur 9 tahun WN sering diajak ayahnya untuk
ditawari ingin lanjut sekolah atau tidak WN lebih memilih merantau dan bekerja
Sebelum WN masuk Panti WN pernah bekerja sebagai buruh cuci baju dan
setrika dengan gaji yang tidak terlalu banyak. Uang hasil kerja WN digunakan
selama 2 tahun. WN juga pernah bekerja sebagai penyanyi dicafe-cafe pada saat
malam hari dan pernah saat WN pulang agak larut malam WN takut untuk
sebagai gurules anak kecil dan WN juga diajarkan arti kesabaran dan semangat
20
3.7 Dinamika system kepribadian klien
WN adalah tipikal wanita yang memiliki tingkat emosi yang tidak stabil dan
emosinya dengan cara yang kurang tepat seperti menggerutu. WN juga tidak
mudah dalam hal bergaul WN lebih cenderung memilih-milih siapa saja yang
WN adalah wanita yang memiliki sifat agak tertutup WN hanya mau bercerita
beberapa saja yang dekat dengannya . WN hanya dekat dengan penerima manfaat
islam,sedangkan WN kristen.
WN adalah seorang wanita yang memiliki berat tubuh 39 dan tinggi badan WN
149 cm WN memiliki rambut lurus hitam dan memiliki bentuk mata sedang,
hidung agak mancung ,dan bentuk muka oval. Keadaan kaki WN agak
hitam.
21
3.7.4 Kesehatan WN
temannya, dan kejadian itu mengakibatkan kaki kirinya mengalami patah tulang
sehingga harus dirawat dirumah sakit dan dipen namun dikarena kekurangan biaya
3.7.5 Usia WN
21 tahun dewasa awal , dan pada masa ini menurutErick Erickson dan Sigmund
orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.
3.7.6 Penampilan
yaitu upaya WN yang dilakukan secara tidak sadar untuk memutar balikan fakta
atau kenyataan dengan membuat alasan tertentu seakan-akan masuk akal. Salah
satunya adalah ketika WN sedang marah dengan penerima manfaat cowok karena
diejek muka tua, namun saat ditanya oleh teman sewismanya kenapa marah-marah
22
3.7.8 Kemampuan berkomunikasi WN
ditegur oleh Penerima Manfaat yang lain kenapa WN diam saja WN malah
bimbingan WN juga termasuk penerima manfaat wanita yang kurang aktif dalam
walaupun dia terkadang tidak mengerti materi yang sedang dibahas selama kelas.
WN baik dalam hal kerja sama namun hanya dengan orang tertentu saja. Pada saat
membentuk sebuah kelompok,WN yang terlibat didalamnya kurang bisa dalam hal
diajak berkerja sama. Menurut anggota kelompok WN ,WN tuh orangnya gak
bisa diajak kerja sama yo mbak,tiap disuruh ngerjain bagiannya dia cuman njawab
,iyo-iyo tek
Dalam hal menjalin relasi dengan lingkungan panti WN termasuk wanita yang
23
3.9 Kegiatan-kegiatan atau aktivitas pelayanan yang diterima di lembaga, termasuk
Adhi Karya
1) Olahraga pagi
pernah ikut berlari karena kendala kakinya yang sakit karena kecelakaan
3) Apel pagi
WN termasuk wanita yang rajin dan pendiam saat sedang melakukan apel pagi
4) Bimbingan Wisma
Pada saat melakukan bimbingan wisma WN lebih sering diaam saat ditanya-tanya .
WN agak tertutup saat bimbingan. Pada saat yang lainnya aktif bertanya WN dan
5) Bimbingan kelas
Dibagi menjadi 4 kelas yang terdiri dari kelas A,B,C,D. WN termasuk kedalam kelas
C,WN kurang aktif dalam mengikuti kelas bimbingan. Tapi WN tipikal wanita
Tata Rias( Dalam mengikuti kelas ketrampilan WN kurang pintar dalam hal
creambath dan catok rambut ,namun WN mahir dalam hal pijat refleksi. WN
7) Kerohanian
24
Selama mengikuti kegiatan kerohanian WN aktif dalam membacakan sabda
Tuhan (Injil). WN juga mampu mencerna pesan dalam bacaan injil yang
8) Kewirausahaan
juga emosian dan bila diingatkan /dinasihati oleh pembimbing WN kurang serius.
9) Taekwondo
agak malas-malasan dan lebih sering duduk dan hanya melihat penerima manfaat
10) Pramuka
Pada saat kegiatatan pramuka yang dilaksanakan pada hari selasa sore pukul
15.30 WN tidak terlalu aktif. Pada saat kegiatan baris berbaris WN terkadang
terlalu aktif.
11) Permildas
pada kaki kirinya yang pernah mengalami kecelakaan sepeda montor pada masa
lalu.
25
B. Pelayanan yang diterima WN selama di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira
1) Permakanan
terkadang tidak mau makan apabila suasana hatinya sedang tidak baik
cukup rajin hanya saja bila WN sedang piket ia terkadang diejek muka
2) Poliklinik
yang mudah sakit dan lemah, WN juga perna mengeluh tentang sakit
3) Pengasramaan
4) Seragam ketrampilan
pramuka pada sore hari. Seragam olahraga yang digunakan pada saat
kegiatan olahraga dan batik yang digunakan pada saat apel pagi dihari
rabu.
26
4. Deskripsi Kasus
Internal
Eksternal
menghormati ibunya.
Dampak dari sifat yang dimiliki oleh WN ialah,WN akan menjadi lebih mudah
terkena stress. Dan WN akan menjadi anak yang kurang percaya diri dan tidak
27
4.4 Sistem sumber yang dapat digunakan
a. Internal
Klien masih mau dinasehati walaupun masih belum bisa mengendalikan rasa
kurang percaya diri dengan baik dan terkadang masih sering mengumpat kata-
kata kasar. Dan semangat yang besar untuk berubah menjadi lebih baik.
b. Eksternal
sekitar.
28
4.7 Fokus usaha perubahan
sedikit beban dalam hati dan pikiran WN. Membantu WN agar mampu
29
BAB IV
masalahnya sendiri.
a. Sistem klien
b. Sistem kegiatan
Tenaga ahli yang dilibatkan atau diajak kerja sama dalam pemecahan kasus
PM yaitu :
- Pembimbing
- Praktikan
emosinya.
menjadi seseorang yang lebih bermanfaat saat keluar dari PPSA Wira
30
- Pengasuh
c. Sistem Sasaran
Siapa atau kelompok mana yang akan dirubah. Yang menjadi system sasaran
4.3.1 Metode
A. BSP
caranya sendiri dan mencoba lebih terbuka atas masalah yang iapunya dan bisa
B.BSK
bisa bergaul dengan semua penerima manfaat yang lainnya. Semisal dalam
kegiatan : kerja bakti , kepramukaan, piket makan, bimbingan wisma dan kwr.
31
4.3.2 Teknik
a. Small talk
b. Management konflik
d. Dynamika Kelompok
a) Motivator
pengendalian emosinya.
32
b) Pendengar
peksos.
c) Konsultan
d) Evaluator
Memberikan dukungan atau reward pada sikap atau tingkah laku yang
sudah baik dan memebrikan vonis pada penyimpangan yang dilakukan oleh
Penerima Manfaat.
a. Tahap motivasi
baik.
pada diri yang baik sesuai dengan keadaan tingkat emosi yang WN
untuk lebih bisa mengendalikan emosi yang ada pada diri WN.
d. Tahap memobilisasi
Ungaran.
siakap dan tutur kata yang sopan dimanapun WN berada baik dipanti
34
BAB V
PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam pelaksanaan program ini , pada dasarnya praktikan menyusun program dan langkah-
dalam membantu memecahkan masalah klien. Praktikan menggunakan beberapa proses atau
dan bisa lebih sedikit terbuka pada teman ataupun orang yang dirasa bisa
dipercaya.
Tahap Pertama
pagi mbak WN ,cantiknya ayo buruan baris tujuannya agar relasi antara
saya dan WN bisa terjalin dengan lancar. Pada tanggal 7 maret 2017 ,
menceritakan masa lalunya sebelum masuk panti hingga masuk panti dan
yang baik sesuai dengan keadaan tingkat emosi yang WN miliki saat ini.
Tahap pertama
35
Pada saat WN mengalami emosi dikarenakan sering diejek maka tugas
bisa mengendalikan emosi yang ada pada diri WN dan memulai hubungan relasi
Tahap pertama
WN agar lebih dekat dengan teman sesama penerima manfaat yang lain,
walaupun hanya sekedar tegur sapa, agar relasi antara WN dan teman
pertemanan.
Tahap kedua
d. Tahap memobilisasi
Praktikan menggerakan sumber bantuan yang ada dengan cara memanfaatkan usia
yang WN miliki dan semangat WN untuk berubah menjadi lebih baik dan
Tahap pertama
36
Saya memberikan ungkapan bahwa dengan usia yang WN miliki saat ini
jangan nyerah lagi pula usia mbak WN kan masih muda ,masih bisa buat
kamu bisa berusaha ebih giat lagi coba jalin relasi sama orang banyak biar
mudah dapet pengalaman dari orang lain terus bisa mbak WN jadiin
pelajaran.
menanamkan tingkah laku yang baik dan menerapkan sikap dan tutur kata yang
kerja/masyarakat.
Tahap pertama
bareng saya biar saya bantu atau pada saat kegiatan kelas mbak WN
37
BAB VI
EVALUASI
Penerima Manfaat lain tidak hanya dengan Penerima Manfaat yang tinggal
untuk dekat dengan Penerima Manfaat yang lain apalagi Penerima Manfaat
yang perempuan.
6.3 Hambatan
penanganan masalah yang saya lakukan yaitu saya sulit untuk mencari waktu
6.4 Terminasi
Waktu praktik di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran
selama 3 bulan lebih 10 hari sudah habis dan praktikan akan kembali
Karya Ungaran.
39
BAB VII
PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
a. Praktikan mendapat ilmu dan pengalaman baru mengenai lembaga yaitu Panti
Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran serta mengetahui karakter
PPSA Wira Adhi Karya Ungaran walaupun awalnya mersa kesulitan dalam
b.
7.2 SARAN
yang lebih matang lagi kepada anak-anak yang akan diterjunkan ke dunia
prakerin.
prakerin, sehingga sekolah dapat mengetahui apakah badan sosial layak untuk
Manfaatnya
Manfaat perempuan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INSTRUMEN OBSERVASI
41
1.Tujuan Observasi :
2.Obyek Obserasi :
3.Tempat :
4.Waktu Pelaksanaan :
ASPEK YANG DI
NO
AMATI SKALA PENILAIAN
1. ASPEK BIOLOGIS
1. Jenis Kelamin ( ) laki laki ( )
Perempuan
2. Jenis rambut ( ) lurus ( ) ombak ( ) kriting
3. Warna rambut ( ) hitam ( ) pirang ( ) putih
4. Bentuk wajah ( ) bulat ( ) oval ( ) segi
lima
5. Bentuk mata ( ) belok ( ) sipit ( ) sedang
6. Bentuk hidung ( ) pesek ( ) sedang ( )
mancung
7. Warna Kulit ( ) putih ( ) sawo matang ( ) hitam
8. Tinggi badan ( ) tinggi ( ) sedang ( ) pendek
9. Bentuk badan ( ) kurus ( ) sedang ( ) gemuk
10.Cara berbicara ( ) serius ( ) tidak serius ( )
bercanda
11. Cara berjalan ( ) tegak ( ) membungkuk ( ) lenggak
lenggok
12. Penampilan saat ( ) rapi ( ) cukup ( ) kurang
bertemu praktikan
13. Bahasa yang di ( ) Indonesia ( ) Jawa ( )
gunakan Campuran
14. Keadaan tangan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
15.Keadaan kaki ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
16. Fungsi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
pendengaran
17. Fungsi penciuman ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
18. Fungsi tangan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
42
19.Fungsi kaki ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
20. Fungsi penglihatan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
21. Fungsi indra perasa ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
22. Fungsi wicara ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
23. Kesehatan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
Hubungan / Relasi
2.
Sosial Klien
1. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
karyawan
2. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
pengasuh
3. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
saudara
4. Klien dengan teman ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
5. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
praktikan
6. Kien dengan orang ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
tua
7. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
lingkungan
8. Klien dengan orang ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
lain
9. Tingkat empati ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
10. Tingkat simpati ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
11. Pemahaman ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
tentang etika
12.Kemampuan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
penyesuaian diri
13.Kemampuan ( ) ( ) cukup ( ) kurang
mengungkap rasa
Penampilan dan
3.
Kegiatan
1. Cara Berpakaian ( ) rapi ( ) cukup ( ) kurang
43
2. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan pegawai
3. Cara berkomunikasi ( )baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan teman
4. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan pembimbing
5. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan orang lain
6. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan praktikan
7. Kegiatan pada waktu ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
luang
4. ASPEK PSIKOLOGIS
1. Tingkat Kestabilan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
emosi
2. Tingkat daya ingat ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
3. Tingkat ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
pengendalian diri
4. Tingkat disiplin diri ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
5. Tingkat kecerdasan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
intelektual
6. Tingkat kedisiplinan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
akan peraturan
7. Tingkat ketertiban ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
umum
8. Ekspresi klien saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
wawancarai
9. Mimik muka ( ) serius ( ) cukup ( ) biasa
10. Nada bicara ( ) tinggi ( ) sedang ( ) pelan
11.Perilaku ( ) sopan ( ) kurang ( ) cukup
12. Kepribadian klien ( ) terbuka ( ) acuh ( ) tertutup
13. Ekspresi saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
tanya keluarga
14. Eskpresi saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
tanya teman
44
15. Mudah tersinggung ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
16. Mudah bosan ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
17. Peka ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
18. Ceria ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
19. Bahagia ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
20. Percaya diri ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
21. Cemas ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
22. Kebingungan ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
23.Nerves saat di ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
wawancarai
24. Takut ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
25. Malu ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
26. Kesopanan saat di ( ) baik ( ) kurang ( ) cukup
wawancarai
5. ASPEK SPIRITUAL
1. Penghayatan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
2. Pengetahuan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
3. Pengalaman nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
4. Pengkajian nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
5. Pelaksanaan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
45
Foto-Foto Kegiatan Penerima Manfaat Selama di PPSA Wira Adhi Karya Ungaran
46
1.2 kegiatan kelas
47
48
1.5 kegiatan ketrampilan PPSA Wira Adhi Karya Ungaran
49
50
1.6 kegiatan jamu bumi
51
52