Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKERIN PEKERJAAN SOSIAL KELAS XI TENTANG UPAYA

PEKERJAAN SOSIAL DALAM MENANGANI MASALAH KLIEN YANG KURANG

BISA BERSOSIALISASI DIPANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK WIRA ADHI

KARYA UNGARAN

JL. KISARINO MANGUNPRANOTO NO.59 UNGARAN BARAT

DISUSUN OLEH :

Nama : Sakira Yuni Amalia

Nis : 7374

Kelas : XI PS 1

Program Keahlian : Pekerjaan Sosial

PEMERINTAHAN KOTA SEMARANG


DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 8
JL. Pandanaran II/12 Telp. 8312190 Fax. (024)8440321
Website : www.smkn8smg.com E-mail : smkn8_semarang@yahoo.co.id
SEMARANG

1
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKERIN PEKERJAAN SOSIAL KELAS XI TENTANG UPAYA

PEKERJAAN SOSIAL DALAM MENANGANI MASALAH KLIEN YANG KURANG

BISA BERSOSIALISASI DIPANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK WIRA ADHI

KARYA UNGARAN

Dari tanggal 10 Februari sampai dengan 9 Mei 2017

Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing Sekolah Pembimbing PPSA Wira Adhi Karya


Ungaran

DEWI TRISNASARI, S.Pd


NIP.19690806 200604 2 015 Drs. SOEGIHARTO
NIP.19620528 1990021 001

Kepala SMK Negeri 8 Semarang Kepala PPSA Wira Adhi Karya Ungaran

Drs.LULUK WIBOWO,S.S.T.,M.T Dra.VETRIZA FATIMAH


NIP. 19670408 199702 1 002 NIP.19600810 1987032 007

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... 1

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. 2

HALAMAN DAFTAR ISI ...................................................................................... 3

HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................................... 5

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 7

BAB II BADAN SOSIAL PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK WIRA ADHI


KARYA UNGARAN ................................................................................. 8

2.1 Pengertian dan Sejarah Berdirinya PPSA Wira Adhi Karya Ungaran ...... 8

2.2 Tujuan dan Fungsi PPSA Wira Adhi Karya Ungaran ............................... 9

2.3 Pokok-pokok Program Kerja ........................................................................ 10

2.4 Organisasi dan Pendanaan ............................................................................ 13

2.5 Sarana dan Prasarana .................................................................................... 14

2.6 Teknik dan Metode yang Digunakan ............................................................ 14

2.7 Rujukan atau Kerjasama dengan Lembaga Lain .......................................... 14

2.8 Peran-peran Pekerja Sosial ........................................................................... 15

BAB III KASUS WN ........................................................................................... 16

3.1 Identitas Klien ............................................................................................... 16

3.2 Identitas Orangtua Klien ............................................................................... 16

3.3 Jenis Masalah ................................................................................................ 17

3.4 Gejala Masalah ............................................................................................. 17

3.5 Latar Belakang Masalah ............................................................................... 18

3.6 Riwayat Hidup Klien .................................................................................... 19

3.7 Dinamika Sistem Kepribadian Klien ............................................................ 21

3
3.8 Kegiatan-kegiatan atau Aktivitas Pelayanan yang Diterima di Lembaga .... 25

3.9 Deskripsi Kasus ............................................................................................ 26

BAB IV RENCANA TINDAKAN atau PROGRAM dan LANGKAH PENANGANAN


MASALAH ................................................................................................... 29

4.1 Tujuan Pemecahan Masalah ......................................................................... 29

4.2 Sistem Dasar Pekerja Sosial ......................................................................... 29

4.3 Metode, Teknik, Strategi, dan Terapi yang Digunakan ................................ 30

4.4 Peran-peran Pekerja Sosial Dalam Penanganan Masalah ............................. 31

4.5 Program dan Langkah-langkah Kegiatan Pemecahan Masalah .................... 32

BAB V PELAKSANAAN PROGRAM .................................................................. 35

5.1 Tahap Pemberian Motivasi ........................................................................... 35

5.2 Tahap Pemberian Motivasi dan Pengetahuan ............................................... 35

5.3 Tahap Merubah Lingkungan Sosial .............................................................. 35

5.4 Tahap Memobilisasi ...................................................................................... 36

5.5 Tahap Stabilisasi Usaha Perubahan .............................................................. 36

BAB VI EVALUASI ................................................................................................ 37

6.1 Evaluasi ......................................................................................................... 37

6.2 Kegagalan yang Dialami ............................................................................... 37

6.3 Hambatan ...................................................................................................... 37

6.4 Terminasi ...................................................................................................... 37

BAB VII PENUTUP ................................................................................................ 39

7.1 Kesimpulan ................................................................................................... 39

7.2 Saran ............................................................................................................. 40

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga saya dapat menyusun laporan ini hingga terselesaikan.Terlepas dari itu laporan ini

tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya sampaikan ucapan

terimakasih yang sebesar-besar nya kepada :

1. Dra. Rr. Vetriza Fatimah, selaku ketua Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi

Karya Ungaran.

2. Kepala Sub. Bagian Tata Usaha, YANRESOS, dan Penyantunan PPSA Wira Adhi

Karya Ungaran.

3. Drs. Soegiharto, selaku pembimbing Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya

Ungaran

4. Bu. Dewi Trisnasari S.Pd. Selaku pembimbing sekolah.

5. Bu. Martani CH , selaku peksos pembimbing wisma 1, 2, dan 5.

6. Bp. Singgih Kurniawan S.Psi, selaku psikolog PPSA Wira Adhi Karya Ungaran.

7. Serta instruktur ketrampilan PPSA Wira Adhi Karya Ungaran.

8. WN selaku klien.

9. Karyawan dan karyawati Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya

10. Teman praktikan yang telah membantu dalam proses penyusunan laporan

5
Saya menyadari bahwa laporan yang saya susun ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, dengan lapang dada saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun

untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Ungaran, Maret 2017

Penyusun

Sakira Yuni Amalia

NIS. 7374

6
BAB I

PENDAHULUAN

SMK Negeri 8 Semarang adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki 4 jurusan,

diantaranya yaitu Perawatan Sosial ( PS ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Multimedia

(MM), dan Tehnik Komputer Jaringan (TKJ). Perawatan Sosial (PS) adalah satu-satunya

jurusan yang memiliki sasaran kerja berupa PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial). Tempat yang ditunjuk untuk menjadi tempat praktek lapangan kerja bagi calon Pekerja

Sosial adalah tempat rehabilitasi sosial/panti dibawah naungan Dinas Sosial.

Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran adalah Unit Pelayanan

Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dan merupakan Lembaga Pelayanan Kesejahteraan

Sosial bagi anak atau remaja putus sekolah maupun terlantar yang meliputi kegiatan berupa

pembinaan fisik, mental, relasi sosial, bakat-minat, dan ketrampilan kerja agar mampu hidup

mandiri dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat bermanfaat untuk kehidupannya di

kemudian hari.

Atas dasar hal tersebut praktikan mengangkatnya sebagai laporan dengan judul sebagai berikut:

UPAYA PEKERJA SOSIAL DALAM MENANGANI MASALAH ANAK YANG

KURANG MAMPU DALAM BERSOSIALISASI

PANTI PELAYANAN SOSIAL ANAK WIRA ADHI KARYA UNGARAN

Untuk lebih jelasnya praktikan menyusun laporan ini dengan sistematika sebagai berikut:

BAB II

7
Badan Sosial

2.1 SEJARAH BERDIRINYA

Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran di awal berdirinya bertugas

memberikan pelayanan kepada remaja putus sekolah dari keluarga kurang mampu, pada

tahun 1977 dikenal dengan nama Panti Karya Taruna (PKT) kemudian secara resmi

tanggal 2 Oktober 1979 diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, Soepardjo Roestam atas

nama Menteri Sosial RI dengan nama Panti Penyantunan Anak (PPA) Ungaran, pada

tanggal 1994 berganti nama menjadi Panti Sosial Bina Remaja da kemudian ditindaklanjuti

SK. Mensos No.22 tahun 1995 menjadi Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Wira Adhi

Karya Ungaran dengan klasifiasi tipe A.

Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah, sejak bulan JuLI

2002 berubah menjadi Panti Asuhan Wira Adhi Karya Ungaran berdasarkan Perda Jawa

Tengah No.1 tanggal 2 April 2002 dan bertanggung jawab kepada Dinas Kesejahteraan

Sosial Pronvinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah No.58 Tahun 2008, maka sejak 1

Juli 2008 berubah menjadi Panti Bina Remaja Wira Adhi Karya Ungaran dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor: 111 Tahu 2010 berubah

menjadi Balai Rehabilitasi Sosial Wira Adhi Karya Ungaran dan merupakan Lembaga

Pelayanan Kesejahteraan Sosial bagi anak dan remaja putus sekolah/terlantar meliputi

pembinaan fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan kerja agar

termotivasi untuk mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok dalam kehidupan

bermasyarakat.

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI (VISI MISI)


8
2.2.1 Tujuan Panti Pelayanan Sosial Wira Adhi Karya

Tujuan Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya adalah memberikan pelayanan

kesejahteraan sosial bagi anak remaja putus sekolah atau terlantar meliputi pembinaan

fisik, mental, sosial, bakat dan kemampuan serta keterampilan kerja agar termotivasi untuk

mampu bekerja secara mandiri maupun kelompok dalam kehidupan bermasyarakat.

2.2.2 Fungsi Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya

Fungsi PPSA Wira Adhi Karya Ungaran adalah membimbing dan membina anak

anak remaja putus sekolah dan anak jalanan agar mendapatkan bimbingan baik mental

,fisik, dan ketrampilan kerja.

2.2.3 Visi

Terwujudnya generasi muda yang kreatif,berdaya dan sejahtera melalui pengembangan

potensi diri dan kreativitas

2.2.4 Misi

1. Mengembangkan perilaku penerima manfaat yang mendukung pelaksanaan pelayanan

dan rehabilitasi social

2. Mengembalika kondisi mental psikolog dan sosil sasaran penanganan dalam kehidupan

sehari-hari agar mampu melaksanakan fungsi sosial dalam tatanan kehidupan da

penghidupan bermasyarakat

3. Memberdayakan sasaran penanganan dengan mengembangkan sistem rehabilitasi

karya yang berbasis pada pengasuhan alternatif yang produktif ,maju, berdaya saing

,dan berkelanjutan

4. Membangun jaringan kerjasama dengan berbagai kalangan yang mampu mendukung

kemandirian sasaran penanganan

9
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan kualitas

penyelenggaraan rehabilitasi kesejahteraan sosial anak

2.3 PROGRAM KERJA

Proses pelayanan dalam 1 tahun anggaran di laksanakan dalam 2 angkatan , 1 angkatan

terdiri dari 80-an anak , kegiatan melalui tahap tahap sebagai berikut :

2.3.1 Tahap Pendekatan Awal

Mengadakan penyuluhan ke lokasi calon kalayan/PM,tentang program panti dan

sekaligus seleksi awal calon kalayan/PM yang akan dibina.

2.3.2 Tahap Penerimaan

Melaksanakan registrasi/pendaftaran dan identifikasi klien

Kontrak pelayanan

2.3.3 Tahap Orientasi ,assesment, dan penenmpatan dalam program layanan

Orientasi, yaitu pengenalan lingkungan fisik ,sosial,tata tertib dan program bimbingan

yang akan diberikan.

Assesment , yaitu penelaah dan pengungkapan potensi , masalah,bertujuan untuk

mendapatkan gambaran dan pemahaman terhadap siswa asuh, guna menentukan bakat

minat calon serta permaslahan yang dihadapi.

Penempatan , Klien dalam program penanganan.

10
2.3.4 Tahap Bimbingan

1. Bimbingan kepada klien terdiri dari 5 besaran program yaitu : Bimbingan Fisik,

Mental (Agama dan psikologis ),Sosial dan ketrampilan kerja/Usaha.

2. Pengelompokan bimbingan terdiri dari :

a) Kelompok Dasar

Budi Pekerti

Mental kerohanian/Agama

Olahraga dan Kesenian

b) Kelompok Inti

Pengembangan Kepribadian dan Psikososial

Kesehatan/reproduksi remaja dan gizi

Usaha Kesejahteraan Sosial/Karang Taruna

Kepemimpinan

PERMILDAS

Pramuka Saka Bina Sosial

c) Kelompok Ketrampilan Kerja / Usaha

Otomotif

Kegiatan ketrampilan yang mengajarkan tentang bongkar pasang mesin.

Ketrampilan otomotif terbagi menjadi 2 yaitu bagian roda 2 dan roda 4.

Kelas ketrampilan otomotif dominan dengan Penerima Manfaat laki-

laki.

Menjahit

Ketrampilan menjahit mengajarkan tentang bagaimana cara pembuatan

pola jahit,menjahit dan mengobras baju ataupun kain. Ketrampilan ini

dominan dengan Penerima Manfaat perempuan.


11
Pertukangan Las

Ketrampilan mengajarkan materi dan praktek mengenai penyambungan

pipa ataupun pembuatan barang dari besi-besi. Kelas ini dominan

dengan Penerima Manfaat laki-laki.

Tata Rias

Ketrampilan tata rias mengajarkan materi sekaligus praktek mengenai

bidang salon seperti facial,creambath,semir rambut,catok rambut,curly

rambut,dan potong rambut. Ketrampilan ini dominan terisi oleh

Penerima Manfaat perempuan.

2.3.5 Tahap Resosialisasi

- Bimbingan kesiapan keluarga dan masyarakat

- Bimbingan sosial hidup bermasyarakat

- Bantuan sosial

- Bimbingan usaha/kerja produktif

- Penyaluran

2.3.6 Tahap Pembinaan Lanjut

Bertujuan untuk mendapatkan data perkembangan siswa purna bina yang telah

disalurkan ketempat usaha/perusahaan,yang membuka usaha atau yang dikembalikan

ke daerah dilakukan dengan kunjungan rumah(home visit).

2.3.7 Tahap Terminasi

Selesainya proses pelayanan panti selama 6 bulan. Proses pelayanan PPSA Wira Adhi

Karya Ungaran dibagi menjadi II angkatan, angkatan I masuk pada bulan Januari selesai

pada bulan Juni dan angkatan II dimulai pada bulan Juli selesai pada bulan Desember.

12
Masing- masing angkatan terdiri dari 80 anak. Dengan selesainya pelayanan yang mereka

dapatkan dan diharapkan anak-anak mendapatkan pengalaman kerja dan jauh lebih baik

dibandingkan yang sebelumnya.

2.3.8 Persyaratan Masuk Panti

Laki-laki/Perempuan berusia 15-21 tahun

Pendidikan minimal SD maksimal drop out SLTA

Surat Keterangan berbadan sehat dari Puskesmas setempat

Surat Keterangan belum menikah dari kelurahan/kepala desa setempat

Foto copy KTP (bagi yang punya KTP) atau Kartu Keluarga

Bukan pencari nafkah keluarga

Surat ijin dari orang tua/keluarga

Mengisi blankoyang diberikan oleh PPSA Wira Adhi Karya Ungaran dan

diketahui oleh Instasi Sosial setempat

Pas foto berwarna pas 3x4 sebanyak 8 lembar

2.4 ORGANISASI

A. Organisasi

Di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran dipimpin oleh :

Dra.Rr. Vetriza Fatimah yang dibantu oleh ibu Asmi Harti Nadhiroh, SH sebagai Kepala

Sub.Bag Tata Usaha , Dra. Estu Wahyuniati sebagai Kasie penyantunan, Bapak Rudi

Agus S,Sos sebagai Kasie Pelayanan dan Rehabsos,serta dalam pelaksanaan tugas-

tugasnya dibantu oleh staf-staf yang ada di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi

Karya Ungaran.

13
B. Pendanaan

Dana yang diperoleh Panti Pelayanan Anak Wira Adhi Karya Ungaran berasal dari

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui perantara Dinas Sosial.

2.5 SARANA DAN PRASARANA

Gedung Kantor :3 UNIT

Rumah Dinas :3 UNIT

Wisma :10 UNIT

Dapur dan Ruang Makan :1 UNIT

Aula :1 UNIT

Mushola :1 UNIT

Poliklinik :1 UNIT

Ruang Pendidikan :4 UNIT

Studio Kesenian :1 UNIT

Ruang Ketrampilan :6 UNIT

Lapangan :2 UNIT

2.6 METODE YANG DIGUNAKAN DALAM PELAYANAN

Teknik atau metode yang digunakan Panti Pelayanan Anak Wira Adhi Karya Ungaran

adalah metode BSP (Bimbimbingan Social Perorang), metode bantu

2.7 RUJUKAN DARI LEMBAGA LAIN

1. Dinas Sosial Kabupaten Demak

2. Dinas Sosial Kabupaten Semarang

3. Kabupaten Pekalongan

14
2.8 PERAN PEKSOS

- Evaluator

Memberikann dukungan/pujian/reward kepada Penerima Manfaat apabila sikap dan

tingkah lakunya sudah baik dan memberi hukuman/punish kepada klien apabila klien

melanggar peraturan/berbuat kesalahan.

- Teacher

Memberikan informasi yang obyektif tentang penerima manfaat,memberikan gambaran

mengenai sikap atau tingkah laku yang semestinya dilakukan. Contoh-contoh

,menunjukan sebagaimana mestinya Penerima Manfaat menangani masalahnya.

- Motivator

Mendorong Penerima Manfaat agar menyadari masalahnya dan mau dibina atau

dibantu,agar mau mengikuti pembinaan atau kegiatan secara efektif.

- Broker

Memberikan pelayanan sosial pada Penerima Manfaat

- Konsultan

Memeberikan nasehat kepada klien/Penerima Manfaat untuk memenuhi kebutuhan atau

pemecahan masalah.

15
BAB III

KASUS INDIVIDU

3.1 IDENTITAS

3.1.1 Identitas Klien

Nama klien : WN

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat / tanggal lahir : Jakarta,22 September 1996

Umur : 21

Agama : Kristen

Pendidikan : SMP

Alamat : Desa Karang Mojo,Blora

3.1.2 Identitas Orang Tua

Nama Ayah : AlmD

Agama : Kristen

Usia : 78

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Purnawirawan TNI

Alamat Lengkap : Desa Karang Mojo kab.Blora

Nama Ibu : T

Agama : Kristen

Usia : 75

Pendidikan : Tidak Sekolah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Lengkap : Desa Karang Mojo kab.Blora

16
3.2 Susunan Keluarga

NO Nama L/P Umur Status Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 D L 78 Kepala Sd Pernawirawan Almarhum

keluarga TNI

2 T P 75 Istri Tidak Tidak bekerja Mengalami

sekolah kelumpuhan

3 D L 45 Anak 1 STM Bekerja Wiraswasta

4 S P 32 Anak 2 SMK - -

5 S L 27 Anak 3 SMP - -

6 S P 26 Anak 4 SD - -

7 H P 23 Anak 5 SMK - -

8 WN P 21 Anak 6 SMP Belum kerja Klien

3.3 Jenis Masalah (PMKS/Masalah Sosial)

Kurangnya kemampuan pada diri WN dalam bersosialisasi atau WN adalah wanita

yang anti sosial.

17
3.4 Gejala Masalah

WN mudah tersinggung saat diajak bercanda dengan penerima manfaat lainnya

WN sukar bergaul, tidak mudah dekat dengan Penerima Manfaat lain.

WN sering mengumpat kata kata kasar seperti ketek, tembelek, dan

sebagainya

WN mudah gelisah bila menghadapi sesuatu yang baru misal, ketika WN

diberi tugas dari instruktur pramuka dan WN memilih untuk menyingkir dengan

alasan kakinya sakit.

3.5. Latar Belakang Masalah (Menjelaskan diterimanya Klien di Lembaga)

WN adalah wanita berusia 21 tahun dari 6 bersaudara yang berasal dari keluarga

kurang mampu. Almarhum ayah WN adalah seorang Purnawirawan TNI yang

telah meninggal 11 tahun yang lalu,ibu WN seorang ibu rumah tangga, dan ibu

WN mengalami kelumpuhan dan sering sakit sakitan. Sewaktu WN kecil ia

sangat dekat dengan ayahnya, WN sering diajak ayahnya ke sawah dan ngembala

kambing saat usai pulang sekolah. Ayah WN meninggal saat usia WN menginjak

12 tahun,sehingga WN yang sedang bersekolah menengah pertama harus

membantu ibunya dengan bekerja sambilan seperti menjadi buruh cuci baju dan

setrika. WN juga pernah bekerja sebagai penyanyi dicafe dan waiters di restoran

selama 2 tahun. WN pernah tidak tidur dirumah dan ia menjadi anak jalanan sampai

sampai WN makan hanya 1 bungkus itupun untuk 3 orang, bahkan WN pernah

sampai tidak makan.kemudian WN tinggal bersama orang yang dipanggil bu K

beliaulah yang merawat WN dan memberikan pekerjaan pada WN sebagai guru

les anak kecil,saat WN tinggal bersama bu K WN diajarkan kesabaran dan

berbagai hal. Pada sampai akhirnya WN bekerja dengan pendeta F disebuah

18
gereja yang berada di Mblora. Setelah itu WN diantarkan menuju Panti Wira Adhi

Karya Ungaran oleh kakaknya agar WN mendapatkan ketrampilan yang

diinginkan WN.

Setelah berada dipanti WN sukar dalam bergaul dengan Penerima Manfaat

lainnya,bahkan jumlah Penerima Manfaat yang dekat dengan WNpun hanya

beberapa dan WN tidak terlalu dekat dengan Penerima Manfaat lainnya dan

WN adalah tipikal wanita yang mudah tersinggung . Contohnya ketika ia diajak

bercanda oleh temannya, WN mudah sekali merasa tersinggung. Selama dipanti

WN juga sering mengumpat kata-kata kasar yang kurang enak didengar seperti

ketek,tembelek. Selama WN dipanti ia juga sering sekali diejek oleh sesama

Penerima Manfaat baik laki-laki maupun perempuan. Kata-kata yang membuat

WN tersinggung salah satunya ialah ketika wajah WN disamakan dengan

binatang monyet sehingga WN mengaku memiliki dendam pada mereka yang

mengatakan hal seperti itu dan WN sering dijuluki berwajah tua. Dan WN

seringkali melakukan pengalihan ketika disuruh mengikuti kegiatan yang

melibatkan fisik dengan alasan bahwa kakinya sakit dan tidak bisa untuk

melakukan aktifitas tersebut.

3.6 Riwayat Hidup Klien (kelurga perkawinan, pendidikan pekerjaan dan relasi

sosial)

3.6.1 Riwayat Keluarga

WN adalah anak ke 6 dari 6 bersaudara dari pasangan bapak D dan ibu T.WN

lahir pada tanggal 22 september 1996 di Jakarta . Hubungan WN dengan orang

tuanya sangat dekat terutama dengan ibunya. WN sangat mematuhi perkataan

19
orang tuanya. Sewaktu WN berumur 9 tahun WN sering diajak ayahnya untuk

berkebun dan menggembala kambing setelah pulang sekolah. WN tidak terlalu

dekat dengan kakak-kakaknya namun berbeda dengan kakak pertama laki-lakinya.

WN sering diajari tentang pijat refleksi oleh kakak pertamanya tersebut.

3.6.2 Riwayat Pendidikan

Ketika WN masih menginjak sekolah dasar WN adalah anak yang bersprestasi.

Namun disaat WN menginjak sekolah menengah pertama dengan nama SMP

PGRI Kedungmundu ,WN sering bolos sekolah dikarenakan malas dan WN

mengaku lebih mementingkan kerja sambilannya dibandingkan dengan

melanjutkan sekolahnya. Hingga akhirnya ketika WN lulus SMP saat WN

ditawari ingin lanjut sekolah atau tidak WN lebih memilih merantau dan bekerja

sambilan karena faktor biaya yang tidak ada.

3.6.3 Riwayat Pekerjaan

Sebelum WN masuk Panti WN pernah bekerja sebagai buruh cuci baju dan

setrika dengan gaji yang tidak terlalu banyak. Uang hasil kerja WN digunakan

untuk saku sekolah. WN juga pernah bekerja sebagai waiters di restauran

selama 2 tahun. WN juga pernah bekerja sebagai penyanyi dicafe-cafe pada saat

malam hari dan pernah saat WN pulang agak larut malam WN takut untuk

pulang kerumah. WN juga pernah tinggal bersama wanita yang biasa WN

panggil buK. Saat WN tinggal dirumah bu K WN diberikan pekerjaan

sebagai gurules anak kecil dan WN juga diajarkan arti kesabaran dan semangat

dalam menjalani hidup. Setelah tinggal bersama bu K WN pergi untuk bekerja

dengan pendeta bernama F disebuah gereja daerah Mblora.

20
3.7 Dinamika system kepribadian klien

3.7.1 System Kepribadian WN

WN adalah tipikal wanita yang memiliki tingkat emosi yang tidak stabil dan

WN sering kali marah-marah berlebihan,WN juga seringkali meluapkan

emosinya dengan cara yang kurang tepat seperti menggerutu. WN juga tidak

mudah dalam hal bergaul WN lebih cenderung memilih-milih siapa saja yang

akan ia jadikan teman.

3.7.2 Keberfungsian Social WN

WN adalah wanita yang memiliki sifat agak tertutup WN hanya mau bercerita

kepada orang-orang tertentu, bahkan teman sewisma WN pun hanya ada

beberapa saja yang dekat dengannya . WN hanya dekat dengan penerima manfaat

tinggal sewisma dengannya yang bernama K dan D ,K dan D adalah orang

terdekat WN selama berada dipanti. Kemanapun WN pergi ia selalu bersama

dengan K dan D terkecuali pada saat kegiatan rohani WN hanya pergi

bersama denga D dikarenakan K adalah penerima manfaatyang beragama

islam,sedangkan WN kristen.

3.7.3 Kedaan Fisik WN

WN adalah seorang wanita yang memiliki berat tubuh 39 dan tinggi badan WN

149 cm WN memiliki rambut lurus hitam dan memiliki bentuk mata sedang,

hidung agak mancung ,dan bentuk muka oval. Keadaan kaki WN agak

bermasalah dikarenakan pernah mengalami kecelakaan dimasa lalu. WN juga

mengalami sedikit masalah pada pendengaran. WN memiliki kulit berwarna

hitam.

21
3.7.4 Kesehatan WN

WN pernah mengalami kecelakaaan saat mengendarai sepeda motor bersama

temannya, dan kejadian itu mengakibatkan kaki kirinya mengalami patah tulang

sehingga harus dirawat dirumah sakit dan dipen namun dikarena kekurangan biaya

WN hanya mampu menjalani rawat biasa.

3.7.5 Usia WN

21 tahun dewasa awal , dan pada masa ini menurutErick Erickson dan Sigmund

Freud WN memiliki dorongan untuk membentuk hubungan intim dengan

orang-orang tertentu, dan kurang akrab atau renggang dengan yang lainnya.

3.7.6 Penampilan

Dalam berpenampilan WN termasuk Penerima manfaat yang sangat menjaga

penampilannya. Baik ketika sedang kegiatan maupun sedang di wisma.

3.7.7 Penggunaan MPD (Mekanisme Pertahanan Diri) WN

Mekanisme Pertahanan Diri (MPD) yang digunakan oleh WN ialah Rasionalisasi

yaitu upaya WN yang dilakukan secara tidak sadar untuk memutar balikan fakta

atau kenyataan dengan membuat alasan tertentu seakan-akan masuk akal. Salah

satunya adalah ketika WN sedang marah dengan penerima manfaat cowok karena

diejek muka tua, namun saat ditanya oleh teman sewismanya kenapa marah-marah

WN mengatakan bahwa dia sedang tidak enak badan.

22
3.7.8 Kemampuan berkomunikasi WN

Dalam berkomunikasi WN termasuk wanita yang mudah dalam hal bekomunikasi.

Namun terkadang WN takut untuk berbicara didepan umum,seperti pada saat

bimbingan wisma WN lebih sering diam bila dibandingkan dengan penerima

manfaat lainnya yang sering membicarkan tentang keluhan. Namun saat WN

ditegur oleh Penerima Manfaat yang lain kenapa WN diam saja WN malah

memasang ekspresi marah dan menggerutu sendiri. Saat WN berada dikelas

bimbingan WN juga termasuk penerima manfaat wanita yang kurang aktif dalam

mengikuti kegiatan kelas bimbingan,WN jarang menanyakan sesuatu pertanyaan

walaupun dia terkadang tidak mengerti materi yang sedang dibahas selama kelas.

3.7.9 Bekerja sama

WN baik dalam hal kerja sama namun hanya dengan orang tertentu saja. Pada saat

WN mengikuti kegiatan yang melibatkan penerima manfaat lainnya dan

membentuk sebuah kelompok,WN yang terlibat didalamnya kurang bisa dalam hal

diajak berkerja sama. Menurut anggota kelompok WN ,WN tuh orangnya gak

bisa diajak kerja sama yo mbak,tiap disuruh ngerjain bagiannya dia cuman njawab

,iyo-iyo tek

3.8 Kemampuan WN dalam menjalin Relasi

Dalam hal menjalin relasi dengan lingkungan panti WN termasuk wanita yang

pilih-pilih dalam berteman. WN tidak mudah dekat dengan anak penerima

manfaat yang lain. WN juga jarang mengobrol dengan penerima manfaat

perempuan yang lain,hanya penerima manfaat yang tinggal sewisma dengan WN

saja yang WN sering WN ajak bicara.

23
3.9 Kegiatan-kegiatan atau aktivitas pelayanan yang diterima di lembaga, termasuk

bimbingan, konsultasi dan terapi-terapi.

A. Kegiatan yang diikuti WN selama di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira

Adhi Karya

1) Olahraga pagi

WN lumayan rajin dalam mengikuti kegiatan olahraga pagi namun WN tidak

pernah ikut berlari karena kendala kakinya yang sakit karena kecelakaan

2) Makan pagi + siang+malam

WN tipikal PM yang tidak memilih-milih dalam hal makanan.

3) Apel pagi

WN termasuk wanita yang rajin dan pendiam saat sedang melakukan apel pagi

4) Bimbingan Wisma

Pada saat melakukan bimbingan wisma WN lebih sering diaam saat ditanya-tanya .

WN agak tertutup saat bimbingan. Pada saat yang lainnya aktif bertanya WN dan

ke 2 teman sesama pm yang berinisial K dan D lebih memilih diam

5) Bimbingan kelas

Dibagi menjadi 4 kelas yang terdiri dari kelas A,B,C,D. WN termasuk kedalam kelas

C,WN kurang aktif dalam mengikuti kelas bimbingan. Tapi WN tipikal wanita

yang mau mencatat walaupun dia lebih banyak diam.

6) Kegiatan kelas ketrampilan

Tata Rias( Dalam mengikuti kelas ketrampilan WN kurang pintar dalam hal

creambath dan catok rambut ,namun WN mahir dalam hal pijat refleksi. WN

mahir dalam melakukan facial wajah.)

7) Kerohanian

24
Selama mengikuti kegiatan kerohanian WN aktif dalam membacakan sabda

Tuhan (Injil). WN juga mampu mencerna pesan dalam bacaan injil yang

dibawakan.WN sering kali sharing tentang masalahnya,dan WN juga mahir

dalam membawakan pujian.

8) Kewirausahaan

Selama mengikuti kegiatan kewirausahaan WN sangat lambat dalam hal teori.

WN juga memiliki daya tangkap yang kurang, pemalu,kurang konsentrasi. WN

juga emosian dan bila diingatkan /dinasihati oleh pembimbing WN kurang serius.

9) Taekwondo

Seperti biasa pada saat kegiatan yang menggunakan tenaga kebanyakan WN

agak malas-malasan dan lebih sering duduk dan hanya melihat penerima manfaat

lainnya melakukan kegiatan taekwondo.

10) Pramuka

Pada saat kegiatatan pramuka yang dilaksanakan pada hari selasa sore pukul

15.30 WN tidak terlalu aktif. Pada saat kegiatan baris berbaris WN terkadang

tidakmengikutinya dan pada saat kegiatan pembuatan tandu WN juga tidak

terlalu aktif.

11) Permildas

WN kurang aktif dalam mengikuti kegiatan taekwondo dikarenakan kendala

pada kaki kirinya yang pernah mengalami kecelakaan sepeda montor pada masa

lalu.

25
B. Pelayanan yang diterima WN selama di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira

Adhi Karya Ungaran

1) Permakanan

Pada saat makan WN terkadang semangat, dan WN bukan tipikal

wanita yang pilih-pilih dalam makanan yang ia konsumsi. Namun WN

terkadang tidak mau makan apabila suasana hatinya sedang tidak baik

seperti saat WN sedang marah dengan penerima manfaat beda wisma.

Pada saat selesai makan bila jadwalnya WN ynag bersih-bersih WN

cukup rajin hanya saja bila WN sedang piket ia terkadang diejek muka

tua oleh penerima manfaat laki-laki.

2) Poliklinik

Pad saat ada poloklinik WN pernah periksa dikarenakan tubuh WN

yang mudah sakit dan lemah, WN juga perna mengeluh tentang sakit

kepala dan sakit dibagian perutnya.

3) Pengasramaan

Di kamar WN tidur sekamar dengan RW,MD,KN. Keadaan kamar

WN tidak pernah rapih.

4) Seragam ketrampilan

WN mendapatkan seragam warna hijau dengan kerah warna kuning

untuk kegitan ketrampilan. Dan seragam pramuka untuk kegiatan

pramuka pada sore hari. Seragam olahraga yang digunakan pada saat

kegiatan olahraga dan batik yang digunakan pada saat apel pagi dihari

rabu.

26
4. Deskripsi Kasus

4.1 Ruang lingkup

WN mengalami masalah sejak ayah WN meninggal dunia. Sejak saat itulah

WN mulai sedikit tertutup terhadap masalah yang ia punya. WN sering

meluapkan emosinya dengan menggerutu tidak jelas dan memasang ekspresi

marah. WN juga sering marah-marah kepada kakaknya.

4.2 Faktor-faktor penyebab masalah (internal, eksternal)

Internal

WN merasa ketakutan bila ia menceritakan masalahnya kepada orang lain

maka akan membuat orang itu menjadi khawatir.

WN juga anak yang agak tertutup sehingga ia jarang berbagi kisah.

Terkadang WN juga terlalu banyak memendam masalah

Eksternal

Teman yang sering menghina WN dengan kata-kata wajahmu ki lo

mbak koyok jeki (Jeki: monyet di area panti) sehingga membuat WN

merasa sakit hati dan tidak dihargai sebagai wanita.

Hubungan dengan kakaknya yang tidak akur,WN sering membentak dan

marah-marah kepada kakak-kakaknya dikarenakan kakaknya yang tidak

menghormati ibunya.

4.3 Akibat Masalah

Dampak dari sifat yang dimiliki oleh WN ialah,WN akan menjadi lebih mudah

terkena stress. Dan WN akan menjadi anak yang kurang percaya diri dan tidak

disukai oleh Penerima Manfaat lainnya. Sifat pemarah WN kepada kakak-

kakanya juga mengakibatkan hubungan WN dengan keluarga menjadi sedikit

regang, dan bisa jadi WN akan kurang disukai oleh teman-teman.

27
4.4 Sistem sumber yang dapat digunakan

a. Internal

Klien masih mau dinasehati walaupun masih belum bisa mengendalikan rasa

kurang percaya diri dengan baik dan terkadang masih sering mengumpat kata-

kata kasar. Dan semangat yang besar untuk berubah menjadi lebih baik.

b. Eksternal

4.5 Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam penanganan kasus

keberhasilannya dan kegagalannya

Upaya yang telah saya lakukan dalam penanganan kasus WN adalah

dengan memberinya nasehat agar WN tidak memendam semua

masalahnya sendiri dan membantunya untuk mencoba mengungkapkan

permasalahanya dari pada dipendam. Dan saya mengajak teman-teman WN

agar bisa meyakinkan WN bahwa teman-teman WN juga bisa diandalkan

untuk diajak berbagi cerita.

4.6 Akar masalah dan diagnosa

Akar masalah WN bermula ketika ayah WN meninggal saat WN berusia

12 tahun dan WN merasa kehilangan seorang ayah dan ditambah dengan

keadaan ibu WN yang sakit-sakitan dan mengalami kelumpuhan,sehingga

WN menjadi anak yang cenderung memendam masalahnya,dan menjadi

anak yang memiliki emosi yang kurang terkendali.

Diagnosa : kurangnya kemampuan dalam bersosialisasi dengan lingkungan

sekitar.

28
4.7 Fokus usaha perubahan

Memberikan keyakinan pada WN agar mampu menceritakan sedikit

masalahnya kepada orang yang dirasa WN percaya agar dapat mengurangi

sedikit beban dalam hati dan pikiran WN. Membantu WN agar mampu

berbaur pada anak penerima manfaat yang lain.

29
BAB IV

RENCANA TINDAKAN/PROGRAM PENANGANAN MASALAH

4.1 Tujuan Pemecahan Masalah (bersifat rehabilitatif)

Untuk memepengaruhi diri WN agar ia bisa mengendalikan emosinya dan

memperkembangkan kemampuan diri untuk mengatasi kesukaran atau

masalahnya sendiri.

4.2 Sistem Dasar Pekerjaan Sosial

a. Sistem klien

Sistem klien adalah orang yang mengantarkan WN sendiri ke Panti

Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran.

b. Sistem kegiatan

Tenaga ahli yang dilibatkan atau diajak kerja sama dalam pemecahan kasus

PM yaitu :

- Pembimbing

Membimbing PM perwisma saat ada bimbingan wisma.

- Praktikan

Menasehati dan memotivasi WN agar menjadi sedikit terbuka dan tidak

memendam masalahnya sendiri dan bisa lebih mengendalikan tingkat

emosinya.

- Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran.

Memberi layanan kepada para Penerima Mnafaat agar berguna dan

menjadi seseorang yang lebih bermanfaat saat keluar dari PPSA Wira

Adhi Karya Ungaran.

30
- Pengasuh

Mengasuh dan mengawasi kegiatan anak-anak selama di Wisma.

c. Sistem Sasaran

Siapa atau kelompok mana yang akan dirubah. Yang menjadi system sasaran

disini ialah WN dapat dan mampu mengontro emosinya dan

mengalihkannya ke hal yang dirasa bermanfaat bagi WN

d. Sistem Pelaksana Perubahan

PPSA Wira Adhi Karya Ungaran menyediakan kegiatan ketrampilan,

kegitan kerohanian, kegitan jasmani, bimbingan wisma, dan kegiatan fisik

yang dibutuhkan oleh penerima manfaat.

4.3 Metode, teknik, strategi dan taktik/terapi-terapi yang digunakan.

4.3.1 Metode

A. BSP

Mempengaruhi WN agar dapat mengendalikan emosi yang ia punya dengan

caranya sendiri dan mencoba lebih terbuka atas masalah yang iapunya dan bisa

mengungkapkan emosinya dengan sewajarnya.

B.BSK

Metode ini saya gunakan karena WN membutuhkan penerima manfaat yang

tinggal sewisma untuk mengurangi sifat pemarah WN dan membuat WN

bisa bergaul dengan semua penerima manfaat yang lainnya. Semisal dalam

kegiatan : kerja bakti , kepramukaan, piket makan, bimbingan wisma dan kwr.

31
4.3.2 Teknik

a. Small talk

Teknik ini sebagai permulaan kontak dengan WN. Misal :

memperkenalkan diri, ngobrol, wawancara yang dilakukan bersama WN.

b. Management konflik

Teknik ini diperuntukan bagi WN agar bisa mengendalikan emosinya

dan mengarahkan WN yang memiliki konflik bisa bersama-sama

membuat alternatif solusi.

c. Advice giving and counselling

Teknik ini digunakan untuk memberikan nasehat dan bimbingan kepada

WN mengenai pengendalian emosi yang ia miliki.

d. Dynamika Kelompok

Teknik ini digunakan dengan memanfaatkan teman-teman WN baik

diwismanya maupun yang lain untuk membantu WN agar bisa meluapkan

emosinya dengan cara yang lebih baik seperti menyibukkan WN dengan

kegiatan yang di sukainya .

4.4 Peran Pekerjaan Sosial dalam penanganan masalah

a) Motivator

Pekerja sosial memotivasi kepada WN agar dapat merubah sikapnya.

Mengurangi gejala masalah yang ada didalam diri WN. Peksos

memberikan dorongan agar WN dapat sedikit menyadari masalah

pengendalian emosinya.

32
b) Pendengar

Pekerja Sosial menjadi pendengar yang baik ketika WN sedang

mengutarakan perasaanya dan memberi tanggapan atau jawaban yang

sesuai dengan permasalahan yang sedang WN hadapi dan ceritakan pada

peksos.

c) Konsultan

Memberikan konsultasi/masukan kepada WN untuk memahami

kesulitan yang sedang WN miliki dan pemecahan masalah untuk

mengendalikan emosi yang WN miliki.

d) Evaluator

Memberikan dukungan atau reward pada sikap atau tingkah laku yang

sudah baik dan memebrikan vonis pada penyimpangan yang dilakukan oleh

Penerima Manfaat.

4.5 Program dan langkah-langkah kegiatan pemecahan masalah.

a. Tahap motivasi

Praktikan memberikan motivasi untuk WN agar WN tidak lagi

terlalu memendam emosi dan bisa mengendalikan emosinya dengan

baik.

b. Tahap pemberian motivasi dan pengetahuan.

Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pengendalian emosi

pada diri yang baik sesuai dengan keadaan tingkat emosi yang WN

miliki saat ini.

c. Tahap merubah lingkungan sosial


33
Merubah sikap teman-temanya agar mereka mau menasehati WN

untuk lebih bisa mengendalikan emosi yang ada pada diri WN.

d. Tahap memobilisasi

Praktikan menggerakan sumber bantuan yang ada dengan cara

memanfaatkan usia yang WN miliki dan semangat WN untuk

berubah menjadi lebih baik dan ketrampilan yang WN miliki, sehingga

dapat berguna setelah WN keluar dari PPSA Wira Adhi Karya

Ungaran.

e. Tahap stabilisasi usaha perubahan

Mengamati dan menjaga perubahan yang telah dilakukan oleh WN

serta memeprtahankan ketrampilan yang WN dapat selama di PPSA.

Dan berusaha menanamkan tingkah laku yang baik dan menerapkan

siakap dan tutur kata yang sopan dimanapun WN berada baik dipanti

maupun saat didunia kerja/masyarakat.

34
BAB V

PELAKSANAAN PROGRAM

Dalam pelaksanaan program ini , pada dasarnya praktikan menyusun program dan langkah-

langkah kegiatan pemecahan masalah untuk melancarkan atau mempermudahkan praktikan

dalam membantu memecahkan masalah klien. Praktikan menggunakan beberapa proses atau

tahapan yang diantaranya :

a. Tahap Pemberian Motivasi

Memotivasi WN agar WN tidak lagi terlalu memendam masalahnya tersebut

dan bisa lebih sedikit terbuka pada teman ataupun orang yang dirasa bisa

dipercaya.

Tahap Pertama

Praktikan dalam memeberikan motivasi kepada klien dilakukan pada saat

praktikan bertemu dengan klien yang sedang melakukan kegiatan di PPSA

Wira Adhi Karya Ungaran. Tahap pertama praktikan terlebih dahulu

melakukan pendekatan dengan klien seperti menyapa klien, contohnya :

pagi mbak WN ,cantiknya ayo buruan baris tujuannya agar relasi antara

saya dan WN bisa terjalin dengan lancar. Pada tanggal 7 maret 2017 ,

peran saya sebagai pendengar, saya mendengarkan saat WN

menceritakan masa lalunya sebelum masuk panti hingga masuk panti dan

pengalaman-pengalamannya setelah itu saya mencoba memotivasi WN.

b. Tahap pemberian motivasi dan pengetahuan.

Memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara pengendalian emosi pada diri

yang baik sesuai dengan keadaan tingkat emosi yang WN miliki saat ini.

Tahap pertama

35
Pada saat WN mengalami emosi dikarenakan sering diejek maka tugas

saya sebagai penasehat ialah saya menasehati WN seperti udah mbak

WN yang sabar aja nggak usah dimasukin kehati. Begitu seterusnya

hingga WN terbiasa dengan keadaan di panti.

c. Tahap merubah lingkungan sosial

Merubah sikap teman-temanya agar mereka mau menasehati WN untuk lebih

bisa mengendalikan emosi yang ada pada diri WN dan memulai hubungan relasi

dengan teman sesama Penerima Manfaat yang lain.

Tahap pertama

Saya meminta bantuan kepada teman sewisma WN untuk membuat

WN agar lebih dekat dengan teman sesama penerima manfaat yang lain,

walaupun hanya sekedar tegur sapa, agar relasi antara WN dan teman

sesama penerima manfaat yang lainnya bisa memiliki ikatan berupa

pertemanan.

Tahap kedua

Saya melakukan pengawasan ketika WN sedang kegiatan baik saat

bimbingan wisma, pramuka,taekwondo,maupun olah raga pagi apakah

WN mulai bergabung dengan teman penerima manfaat yang lainnya atau

hanya dengan teman penerima manfaat yang tinggal sewisma saja.

d. Tahap memobilisasi

Praktikan menggerakan sumber bantuan yang ada dengan cara memanfaatkan usia

yang WN miliki dan semangat WN untuk berubah menjadi lebih baik dan

ketrampilan yang WN miliki, sehingga dapat berguna setelah WN keluar dari

PPSA Wira Adhi Karya Ungaran.

Tahap pertama

36
Saya memberikan ungkapan bahwa dengan usia yang WN miliki saat ini

tidak memungkiri untuk WN bisa lebih berkembang dan menggapai

keinginan yang selama ini WN cita-citakan. Seperti ya mbak WN

jangan nyerah lagi pula usia mbak WN kan masih muda ,masih bisa buat

kamu bisa berusaha ebih giat lagi coba jalin relasi sama orang banyak biar

mudah dapet pengalaman dari orang lain terus bisa mbak WN jadiin

pelajaran.

e. Tahap stabilisasi usaha perubahan

Mengamati dan menjaga perubahan yang telah dilakukan oleh WN serta

memeprtahankan ketrampilan yang WN dapat selama di PPSA. Dan berusaha

menanamkan tingkah laku yang baik dan menerapkan sikap dan tutur kata yang

sopan dimanapun WN berada baik dipanti maupun saat didunia

kerja/masyarakat.

Tahap pertama

Saya melakukan pengawasan selama WN melakukan keggiatan yang ada

dipanti dan selalu mengingatkan WN bila semangatnya mulai menurun

seperti saat kegiatan kebersihan ayo mbak WN semangat to nyapu

bareng saya biar saya bantu atau pada saat kegiatan kelas mbak WN

ayo dicatet biar bisa dipelajarin kan biar pinter.

37
BAB VI

EVALUASI

6.1 Keberhasilan yang telah dicapai

Setelah saya melaksanakan upaya penanganan masalah, saya dapat melihat

sedikit perkembangan dalam diri WN yaitu WN mulai dekat dengan

Penerima Manfaat lain tidak hanya dengan Penerima Manfaat yang tinggal

sewisma dengan WN saja.

6.2 Kegagalan yang dialami

Dalam pelaksanaan upaya saya mulai menemui beberapa kegagalan yaitu

walaupun WN sudah mulai dekat dengan beberapa Penerima Manfaat lain

selain Penerima Manfaat yang ada di wismanya saja, WN masih tetap

memiliki sedikit sikap Ansos(anti sosial) karena menurut WN masih sulit

untuk dekat dengan Penerima Manfaat yang lain apalagi Penerima Manfaat

yang perempuan.

6.3 Hambatan

Sayapun mengetahui hambatan yang saya alami selama menjalankan upaya

penanganan masalah yang saya lakukan yaitu saya sulit untuk mencari waktu

hanya berdua saja dengan si WN dikarenakan WN selalu bersama Penerima

Manfaat yang tinggal sewisma dengan WN yang berinisial KN.

6.4 Terminasi

Waktu praktik di Panti Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran

selama 3 bulan lebih 10 hari sudah habis dan praktikan akan kembali

beraktivitas di sekolah, maka praktikan melakukan terminasi kepada klien dan


38
Praktikan melimpahkan kepada pekerja sosial yang berada di PPSA Wira Adhi

Karya Ungaran.

39
BAB VII

PENUTUP

7.1 KESIMPULAN

a. Praktikan mendapat ilmu dan pengalaman baru mengenai lembaga yaitu Panti

Pelayanan Sosial Anak Wira Adhi Karya Ungaran serta mengetahui karakter

anak, Praktikan dapat mengenal dan bersosialisasi dengan lingkungan disekitar

PPSA Wira Adhi Karya Ungaran walaupun awalnya mersa kesulitan dalam

melakukan pendekatan kepada Penerima Manfaat yang ada di panti.

b.

7.2 SARAN

a. Saran bagi SMKN 8 SEMARANG

Sebaiknya SMKN 8 Semarang lebih memeberikan banyak praktek dan teori

yang lebih matang lagi kepada anak-anak yang akan diterjunkan ke dunia

prakerin.

Sebaiknya sekolah meninjau terlebih dahulu tempat yang digunakan untuk

prakerin, sehingga sekolah dapat mengetahui apakah badan sosial layak untuk

digunakan atau tidak.

b. Saran bagi PPSA Wira Adhi Karya Ungara

Sebaiknya PPSA lebih memperhatikan kualitas gizi makanan bagi Penerima

Manfaatnya

Sebaiknya PPSA menambah kegitan ketrampilan untuk mengembangkan atau

menggali potensi pada diri Penerima Manfaat.

c. Saran bagi pegawai PPSA

Sebaiknya untuk para pegawai laki-laki dimohon untuk tidak merokok

didepan Penerima Manfaat dikarenakan takut membawa pengaruh


40
kurang baik bagi Penerima Manfaat yang ada di PPSA khususnya

Penerima Manfaat laki-laki.

d. Saran bagi pengasuh

Mohon lebih perhatian lagi pada PM khususnya dengan Penerima

Manfaat perempuan.

Sebaiknya para pengasuh panti menambah sedikit waktu lagi untuk

menanyakan bagaimana keadaan si Penerima Manfaat.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

INSTRUMEN OBSERVASI

41
1.Tujuan Observasi :
2.Obyek Obserasi :
3.Tempat :
4.Waktu Pelaksanaan :
ASPEK YANG DI
NO
AMATI SKALA PENILAIAN
1. ASPEK BIOLOGIS
1. Jenis Kelamin ( ) laki laki ( )
Perempuan
2. Jenis rambut ( ) lurus ( ) ombak ( ) kriting
3. Warna rambut ( ) hitam ( ) pirang ( ) putih
4. Bentuk wajah ( ) bulat ( ) oval ( ) segi
lima
5. Bentuk mata ( ) belok ( ) sipit ( ) sedang
6. Bentuk hidung ( ) pesek ( ) sedang ( )
mancung
7. Warna Kulit ( ) putih ( ) sawo matang ( ) hitam
8. Tinggi badan ( ) tinggi ( ) sedang ( ) pendek
9. Bentuk badan ( ) kurus ( ) sedang ( ) gemuk
10.Cara berbicara ( ) serius ( ) tidak serius ( )
bercanda
11. Cara berjalan ( ) tegak ( ) membungkuk ( ) lenggak
lenggok
12. Penampilan saat ( ) rapi ( ) cukup ( ) kurang
bertemu praktikan
13. Bahasa yang di ( ) Indonesia ( ) Jawa ( )
gunakan Campuran
14. Keadaan tangan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
15.Keadaan kaki ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
16. Fungsi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
pendengaran
17. Fungsi penciuman ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
18. Fungsi tangan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang

42
19.Fungsi kaki ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
20. Fungsi penglihatan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
21. Fungsi indra perasa ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
22. Fungsi wicara ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
23. Kesehatan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
Hubungan / Relasi
2.
Sosial Klien
1. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
karyawan
2. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
pengasuh
3. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
saudara
4. Klien dengan teman ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
5. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
praktikan
6. Kien dengan orang ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
tua
7. Klien dengan ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
lingkungan
8. Klien dengan orang ( ) akrab ( ) cukup ( ) kurang
lain
9. Tingkat empati ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
10. Tingkat simpati ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
11. Pemahaman ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
tentang etika
12.Kemampuan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
penyesuaian diri
13.Kemampuan ( ) ( ) cukup ( ) kurang
mengungkap rasa
Penampilan dan
3.
Kegiatan
1. Cara Berpakaian ( ) rapi ( ) cukup ( ) kurang

43
2. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan pegawai
3. Cara berkomunikasi ( )baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan teman
4. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan pembimbing
5. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan orang lain
6. Cara berkomunikasi ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
dengan praktikan
7. Kegiatan pada waktu ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
luang
4. ASPEK PSIKOLOGIS
1. Tingkat Kestabilan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
emosi
2. Tingkat daya ingat ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
3. Tingkat ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
pengendalian diri
4. Tingkat disiplin diri ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
5. Tingkat kecerdasan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
intelektual
6. Tingkat kedisiplinan ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
akan peraturan
7. Tingkat ketertiban ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
umum
8. Ekspresi klien saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
wawancarai
9. Mimik muka ( ) serius ( ) cukup ( ) biasa
10. Nada bicara ( ) tinggi ( ) sedang ( ) pelan
11.Perilaku ( ) sopan ( ) kurang ( ) cukup
12. Kepribadian klien ( ) terbuka ( ) acuh ( ) tertutup
13. Ekspresi saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
tanya keluarga
14. Eskpresi saat di ( ) senang ( ) sedih ( ) biasa
tanya teman

44
15. Mudah tersinggung ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
16. Mudah bosan ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
17. Peka ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
18. Ceria ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
19. Bahagia ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
20. Percaya diri ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
21. Cemas ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
22. Kebingungan ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
23.Nerves saat di ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
wawancarai
24. Takut ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
25. Malu ( ) ya ( ) terkadang ( ) tidak
26. Kesopanan saat di ( ) baik ( ) kurang ( ) cukup
wawancarai
5. ASPEK SPIRITUAL
1. Penghayatan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
2. Pengetahuan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
3. Pengalaman nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
4. Pengkajian nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama
5. Pelaksanaan nilai ( ) baik ( ) cukup ( ) kurang
agama

45
Foto-Foto Kegiatan Penerima Manfaat Selama di PPSA Wira Adhi Karya Ungaran

1.1 kegiatan olahraga pagi

46
1.2 kegiatan kelas

1.3 kegiatan senam di rumah unit Wening Werdoyo Ungaran

47
48
1.5 kegiatan ketrampilan PPSA Wira Adhi Karya Ungaran

49
50
1.6 kegiatan jamu bumi

51
52

Anda mungkin juga menyukai