Anda di halaman 1dari 25

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat

Bagi Petugas Puskesmas

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu


unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan
cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tertulis di
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu, upaya
kesehatan harus selalu diusahakan peningkatannya secara
terus menerus agar masyarakat sehat sebagai investasi
dalam pembangunan dapat hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
Perhatian terhadap permasalah kesehatan terus dilakukan
terutama dalam perubahan paradigma sakit yang selama ini
dianut masyarakat ke paradigma sehat. Paradigma sakit
merupakan upaya untuk membuat orang sakit menjadi
sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan
paradigma sehat merupakan upaya membuat orang sehat
tetap sehat, menekan pada pelayanan promotif dan
preventif.
Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan, juga
akan merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan
masyarakat, dengan tidak mengesampingkan peran
pemerintah dan petugas kesehatan. Perubahan paradigma
dapat menjadikan masyarakat sebagai pemeran utama
dalam pencapaian derajat kesehatan. Dengan perubahan
paradigma sakit menjadi paradigma sehat ini dapat
membuat masyarakat menjadi mandiri dalam
mengusahakan dan menjalankan upaya kesehatannya, hal
ini sesuai dengan visi Indonesia sehat, yaitu Masyarakat
Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan.
Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan agar
menjadi sehat sudah sesuai dengan Undang undang RI,
Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa
pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
masyarakat yang setinggi- tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya masyarakat. Pemerintah
bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran
serta aktif masyarakat dalam segala bentuk upaya
kesehatan.
Pengertian Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya
atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

kesadaran kemauan dan kemampuan dalam memelihara


dan meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat,
dari, oleh, dan untuk masyarakat itu sendiri.
Pengembangan Desa Siaga merupakan salah satu bentuk
implementasi pemberdayaan masyarakat di bidang
kesehatan. Model desa siaga di beberapa wilayah banyak
memberikan manfaat bagi pembangunan kesehatan
masyarakat di Desa. Dan banyak memberikan pengaruh
bagi pemberdayaan masyarakat secara umum. Memang
disadari pelaksanaan model pemberdayaan tersebut tidak
semuanya menikmati success story seperti yang
diharapkan. Beberapa kendala yang bisa jadi menjadi
pemicu diantaranya: situasi masyarakat, kemauan baik
pemerintah, dan komponen masyarakat lainnya, ketrampilan
dan komitmen tenaga kesehatan.
Kemampuan fasilitasi tenaga kesehatan sebagai unsur
penggerak lapangan menjadi sangat penting dalam
pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu peningkatan
kapasitas, baik pengetahuan maupun ketrampilan memalui
pelatihan perlu dilakukan.

Filosofi Pelatihan

Pelatihan pemberdayaan masyarakat bagi pengelola program


di Puskesmas diselenggarakan berdasarkan:
1. Pembelajaran Orang Dewasa (Adult Learning)
Pembelajaran orang dewasa (Adult Learning), yakni proses
pelatihan diselenggarakan dengan memperhatikan hak
peserta selama pelatihan, antara lain:
a. Dihargai keberadaannya selama menjadi peserta

pelatihan.
b. Didengarkan dan dihargai pengalamannya terkait dengan

materi pelatihan.
c. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya, sejauh
d.
e.

f.
g.
h.

berada didalam konteks pelatihan.


Mendapatkan satu paket bahan belajar.
Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi
dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan
menguasai materi pelatihan.
Mendapatkan materi baru untuk memperkaya informasi
dan keterampilan yang telah dimiliki peserta
Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara
terbuka.
Melakukan evaluasi (terhadap penyelenggara maupun
fasilitator) dan dievaluasi tingkat pemahaman dan
kemampuannya terkait dengan materi pelatihan.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

2. Berbasis Kompetensi

Berbasis kompetensi (competency-based) memungkinkan


peserta latih memanfaatkan peluang untuk mengembangkan
keterampilan diri dan kelompok langkah demi langkah
menuju pencapaian kompetensi yang diharapkan di akhir
pelatihan. Dilakukan pembelajaran praktik, learning by
doing, memandu peserta latih untuk:
a. Tiap peserta mendapat kesempatan sama melakukan

praktik untuk setiap materi pelatihan. Aneka cara


pembelajaran dilakukan dan dilaras agar membuat
peserta latih aktif terlibat dalam proses dan praktik
pembelajaran di kelas dan di lapangan. Aneka bentuk
pembelajaran seperti diskusi kelompok, latihan, studi
kasus, role play, praktik lapangan, penugasan secara
berkelompok.
b. Melakukan pengulangan, penyempurnaan isi

pembelajaran sesuai kebutuhan.


c. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah,

secara sekuensial menuju pencapaian kompetensi yang


diharapkan di akhir pelatihan.
d. Memperoleh sertifikat setelah peserta berhasil

merampungkan pelatihan dan pembelajaran dan


mendapatkan kompetensi yang diharapkan.
3. Konstruktivisme

Falsafah konstruktivisme menyatakan belajar adalah upaya


membangun pengetahuan oleh dan dilakukan pebelajar
sendiri dengan mencerna, memahami dan mengakusisi
pembelajaran dilakukan sesuai daur keinginanaksi
refleksi yang dilakukan berulang kali menjadikan
pembelajaran yang bermakna. Caranya peserta latih
menangkap informasi atau materi pengetahuan dan
keterampilan baru yang didapat dari pelatihan dan
mengasosiasikannya dengan arsip pengetahuan yang ada
dalam memori peserta latih. Setelah itu peserta membangun
atau menyusun pengetahuan dan keterampilan baru paska
pelatihan.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB II
PERAN, FUNGSI
DAN KOMPETENSI
Peran dan Fungsi

Setelah mengikuti pelatihan, peserta dapat berperan


sebagai perancang dan pelaku pemberdayaan masyarakat
yang ada di Puskesmas.
Dalam melaksanakan perannya, peserta berfungsi:
1. Merancang pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan
2. Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang
Efektif
3. Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching)
4. Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan
dukungan dalam pengembangan program kesehatan
5. Mengelola program sanitasi total berbasis masyarakat

Kompetensi

Setelah mengikuti pelatihan, peserta memiliki kompetensi


dalam:
1. Menerapkan Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan
2. Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang
Efektif
3. Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching)
4. Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan
dukungan berbagai pihak bisa berperan dalam
pembangunan kesehatan
5. Mengembangkan ketrampilan teknik pemicuan sanitasi
total berbasis masyarakat

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB III
TUJUAN
PELATIHAN
Tujuan Umum

Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu


mengembangkan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
sesuai dengan prinsip yang ada.

Tujuan Khusus

Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami dan mampu


melaksanakan proses belajar mengajar (pelatihan) untuk
meningkatkan kompetensi petugas pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan dalam:
1. Menerapkan Prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
2.
3.
4.

5.

bidang kesehatan
Mengembangkan kualitas diri menjadi fasilitator yang
Efektif
Mengembangkan kemampuan pendampingan (coaching)
Mengembangkan teknik advokasi untuk mendapatkan
dukungan berbagai pihak bias berperan dalam
pembangunan kesehatan
Mengembangkan ketrampilan pemicuan sanitasi total
berbasis masyarakat

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB IV
STRUKTUR
PROGRAM
Struktur rancangan program disusun untuk membantu
peserta latih mencapai tujuan pembelajaran dan kompetensi
yang dilatihkan dengan paparan materi yang terinci seperti
tabel di bawah ini :
No.

Materi

A
1.

Materi Dasar MD
Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan di Kabupaten Pasuruan
Sub Total
Materi Inti MI
Konsep Pemberdayaan Masyarakat/
Pengembangan Desa Siaga
STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
Great Facilitator
Teknik Advokasi
Teknik Coaching
Diskusi hasil PKL/Bench marking
Sub Total
Materi Penunjang MP
Membangun Komitmen Belajar (MKB)
Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Sub Total
Total

B
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C
1.
2.

PL

Jumlah

10

1
2
2
1

3
2
3
3

0
0
0
0

4
5
4
4

0
7

2
16

0
6

2
29

0
1
1
8

2
1
3
17

0
0
0
6

2
2
4
34

Keterangan:
1 jpl = 45 menit; T = Penyampaian teori; P = Penugasan di kelas, dalam bentuk: diskusi kelompok, simulasi/
demonstrasi, latihan, role play, seminar dan lain-lain; PL = Praktik lapangan

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB V
GARIS-GARIS
BESAR PROGRAM
PEMBELAJARAN
(GBPP)
Nomor
Materi

: Materi Dasar 1
: Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Kabupaten

Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)

: 1 jpl (T = 1, P = 0, PL = 0)
: Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami Kebijakan
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Wilayah Puskesmas

Pasuruan

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran Umum
(TPU)

:
:
:
:

Materi Inti 1
Konsep Pemberdayaan Masyarakat BIdang Kesehatan
4 jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta memahami Konsep
Pemberdayaan Masyarakat BIdang Kesehatan

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)

:
:
:
:

Materi Inti 2
Great Facilitator
4 jpl (T = 2, P = 2, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan
ketrampilan sebagai fasilitator yang ekselen

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)

:
:
:
:

Materi Inti 3
Teknik Coaching
4 jpl (T = 2, P = 2, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan
ketrampilan komunikasi yang efektif dan persuasif

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

10

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)

:
:
:
:

Materi Inti 4
Teknik Advokasi
5 jpl (T = 2, P = 3, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan
melakukan advokasi kesehatan dengan baik

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

11

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)

:
:
:
:

Materi Inti 5
Teknik Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
4 jpl (T = 1, P = 3, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengembangkan ketrampilan
dalam pemicuan STBM

Tujuan Pembelajaran
Pokok Bahasan dan
Khusus (TPK)
Sub Pokok Bahasan
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Metode

Media dan
Alat Bantu

Referensi

12

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan Pembelajaran
Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK)

:
:
:
:

Materi penunjang 1
Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment)
2 jpl (T = 0, P = 2, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar
yang kondusif
Pokok Bahasan dan
Sub Pokok Bahasan

Media dan
Alat Bantu

Metode

Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :


1. Mengenal sesama 1. Proses perkenalan
peserta, pelatih dan
sesama peserta,
penyelenggara
pelatih dan
penyelenggara.
2. Melakukan
2. Proses pencairan (ice
pencairan (ice
breaking) di antara
breaking) diantara
peserta.
peserta.
3. Mengidentifikasi
3. Harapan, kekhawatiran,
harapan,
membangun motivasi
kekhawatiran
belajar dan
dan
kesepakatan terhadap
kesepakatan
proses selama
terhadap
pelatihan.
proses selama
pelatihan.
4. Membuat
4. Nilai, norma dan
kesepakatan nilai
kesepakatan kelas.
dan norma kelas.
5. Membuat
5. Kesepakatan
kesepakatan
organisasi kelas
organisasi dalam
kelas

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Games

Games

Papan
dan kertas
flipchart
Spidol
Alat bantu
games

1.

2.

Diskusi
kelompok

Lembaga
Administrasi
Negara, 2003,
Building
Learning
Commitment,
Jakarta.
Pusdiklat SDM
Kesehatan, 2007,
Modul TPPK,
Jakarta.

Diskusi
kelompo
k
Diskusi
kelompo
k

13

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Nomor
Materi
Waktu
Tujuan
Pembelajaran
Umum (TPU)

:
:
:
:

Materi penunjang 2
Rencana Tindak Lanjut
2 jpl (T = 1, P = 1, PL = 0)
Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut kegiatan
pengembangan media

Tujuan Pembelajaran
Khusus (TPK)

Pokok Bahasan dan


Sub Pokok Bahasan

Media dan
Alat Bantu

Metode

Referensi

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :


1. Menjelaskan
1. Pengertian dan Ruang
pengertian dan
Lingkup RTL
ruang lingkup RTL
a. Pengertian
b. Ruang Lingkup
2. Menyusun RTL
Pengembangan
media

2. Langkah-Langkah
Penyusunan RTL
a. Jenis Kegiatan
b. Tujuan
c. Sasaran
d. Lokasi
e. Metode
f. Penanggung Jawab
g. Pelaksana
h. Sumber dana
i. Waktu

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

Ceramah
tanya
jawab
Curah
pendapat
Presentasi
Praktik
menyusun
RTL

Bahan
tayang
Laptop
LCD
projector
Whiteboard
Flipchart
Spidol
Form RTL
Petunjuk
praktik
menyusun
RTL

14

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB VI
DIAGRAM
PROSES
PEMBELAJARAN
Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai


berikut:
1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta
2.

3.
4.
5.
6.

membangun komitmen belajar diantara peserta


Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang
mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku untuk
menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas
Penjajagan awal peserta dengan memberikan pretes
Pembahasan materi kelas
Praktik kelas dalam bentuk penugasan-penugasan
Penjajagan akhir peserta dengan memberikan postes

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara


aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana:
1. Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti
2.
3.

4.

5.

proses pembelajaran
Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang
akan dicapai pada setiap materi
Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
a. Penggalian pengalaman peserta
b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi
c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok
d. Praktik
Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta
dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan
materi yang diberikan
Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta
dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

15

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Diagram Alur

Rincian rangkaian diagram alur proses pelatihan diruntutkan


menjadi sebagai berikut:

Pembukaan
Pretest
Membangun Komitmen Belajar (MKB)
Metode: games, diskusi kelompok

Pengetahuan dan Ketrampilan


1. Konsep pemberdayaan
masyarakat/pengembangan desa siaga
2. Teknik pemicuan STBM
3. Great facilitator
4. Teknik advokasi
5. Teknik Coaching

Wawasan
1. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan
Metode: curah pendapat, ceramah, tanya
jawab

Metode: curah pendapat, ceramah tanya


jawab, roleplay, diskusi kelompok, latihan,
simulasi

Bench Marking dan Diskusi Hasil BM


Penyusunan RTL
Pretest
Evaluasi
PENUTUPAN

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

16

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

1. Pembukaan

Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan


secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi
beberapa kegiatan berikut:
a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
b. Pengarahan sekaligus pembukaan
c. Penyematan tanda peserta
d. Perkenalan peserta secara singkat
e. Pembacaan doa
2. Pretest

Sebelum acara pembukaan, dilakukan prates terhadap


peserta. Pretest bertujuan untuk mendapatkan informasi
awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta dalam
melaksanakan kegiatan dasar promosi kesehatan
masyarakat.
3. Membangun Kesepakatan Belajar, Building Learning

Commitment (BLC)
Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam
mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain:
a. Penjelasan oleh pelatih atau fasilitator tentang tujuan
pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam
materi BLC
b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih atau
fasilitator dan dengan panitia penyelenggara pelatihan,
dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan
perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana
seluruh peserta terlibat secara aktif
c. Mengemukakan harapan, kekuatiran, kesepakatan
masing-masing peserta selama pelatihan
d. Kesepakatan antara para pelatih atau fasilitator,
penyelenggara pelatihan dan peserta dalam
berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi:
pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan
kelas, dan yang lainnya
4. Perluasan Wawasan

Kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi dasar


sebagai pengetahuan dan perluasan wawasan yang
sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini. Materi
tersebut yaitu: Kebijakan pemberdayaan masyakat bidang
kesehatan di Puskesmas
5. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan

Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari


proses pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan
dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

17

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan


semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai
kompetensi tersebut, yaitu diskusi kelompok, latihan, studi
kasus, role play, praktik di kelas serta praktik lapangan
dengan melibatkan sasaran promosi kesehatan.
Pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan meliputi
materi:
a. Konsep dasar pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan
b. Great facilitator
c. Teknik Coaching
d. teknik advokasi kesehatan
e. Teknik pemicuan STBM
Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai pelatih
atau fasilitator melakukan kegiatan refleksi dimana pada
kegiatan ini pelatih atau fasilitator bertugas untuk
menyamakan persepsi tentang materi sebelumnya diterima
sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran berikutnya.
6. Bench Marking

Bench marking merupakan bentuk observasi lapangan


dalam pelatihan ini. Peserta pelatihan menggunakan
instrument untuk mengetahui profil wilayahnya dan profil
wilayah yang dikunjungi sebagai tempat bench marking.
Hasil bench marking didiskusikan untuk mendapatkan
pembelajaran komponen apa yang perlu diperbaiki dan
ditingkatkan.
7. Posttest

Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan


dilaksanakan, dilakukan pascates. Posttest bertujuan untuk
melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
setelah mengikuti pelatihan.
8. Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap

proses pembelajaran tiap hari ( refleksi) dan terhadap


pelatih atau fasilitator
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara mereview kegiatan proses pembelajaran yang sudah
berlangsung, sebagai umpan balik untuk
menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya
Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada
saat pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang
disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan form evaluasi terhadap pelatih atau
fasilitator.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

18

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

9. Evaluasi Penyelenggaraan

Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan


masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan
tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan
penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
10. Penutupan

Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian


kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang
dengan susunan acara sebagai berikut:
1. Laporan ketua penyelenggara pelatihan
2. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta
3. Pembagian sertifikat
4. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta
5. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang
berwenang
6. Pembacaan doa
Metode

Metode yang digunakan selama proses pembelajaran dengan


menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua
peserta untuk berperanserta aktif dalam mencapai kompetensi
berbasis pengetahuan kontekstual, yaitu diskusi kelompok,
latihan dan simulasi, role play, studi kasus, dan praktek di
kelas.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

19

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB VII
PESERTA,
PELATIH DAN
PENYELENGGARA
Peserta

Kriteria dan jumlah peserta:


1. Kriteria Peserta

Peserta adalah pengelola program yang bertugas di


Puskesmas:
a. Pengelola program di Puskesmas
b. Latar belakang pendidikan minimal D3 Kesehatan
c. Tidak mutasi di Puskesmas tersebut untuk waktu 2 (dua)
tahun
2. Jumlah peserta

Dalam 1 kelas peserta berjumlah 30 orang.


Pelatih

Penyelenggara

Tempat
Penyelenggara

Pelatih
a. Pelatih memiliki pengalaman sebagai pelatih
b. Diutamakan bagi yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi
sebagai pelatih atau training of the trainer.
c. Pejabat Pengelola pemberdayaan masyarakat atau propinsi
d. Widyaiswara Kesehatan
Penyelenggara pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan bagi petugas Puskesmas adalah UPT Pelatihan
Kesehatan Masyarakat Propinsi Jawa Timur.

Pelatihan diselenggarakan di UPT Pelatihan Kesehatan


Masyarakat Propinsi Jawa Timur, dimana institusi diklat ini
merupakan institusi / lembaga pendidikan dan pelatihan yang
telah terakreditasi

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

20

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB IX
EVALUASI
Evaluasi terhadap
Peserta

Evaluasi terhadap
Pelatih/Instruktur

Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:


1. Penjajagan awal melalui pre test.
2. Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan
peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post
test.
3. Penilaian terhadap keterampilan yang dilakukan melalui
penilaian hasil tugas kelompok.

Evaluasi terhadap pelatih/instruktur ini dimaksudkan untuk


mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan
tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan
pelatih/instruktur dalam menyampaikan pengetahuan dan atau
keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan
diserap peserta, meliputi:
a. Penguasaan materi
b. Ketepatan waktu
c. Sistematika penyajian
d. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan
e. Empati, gaya dan sikap kepada peserta
f. Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
g. Kesempatan tanya jawab
h. Kemampuan menyajikan
i. Kerapihan pakaian
j. Kerjasama antar tim pengajar.

Evaluasi terhadap
Penyelenggara
Pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan


pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi
dan akademis, yang meliputi:
a. Tujuan pelatihan
b. Relevansi program pelatihan dengan tugas
c. Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di
tempat kerja
d. Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
f. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
g. Pelayanan akomodasi dan lainnya
h. Pelayanan konsumsi
i. Pelayanan perpustakaan

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

21

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

j.

Pelayanan komunikasi dan informasi

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

22

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

BAB X
SERTIFIKAT
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, kepada setiap peserta
yang telah mengikuti pelatihan dengan ketentuan kehadiran
minimal 95% akan diberikan sertifikat yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan RI dengan angka kredit 1 (satu) yang
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia
penyelenggara.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

23

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

PANDUAN
BENCH-MARKING
Pendahuluan

Benchmarking adalah suatu proses yang biasa digunakan


dalam manajemen atau umumnya manajemen strategis,
dimana suatu unit/bagian/organisasi mengukur dan
membandingkan kinerjanya terhadap aktivitas atau kegiatan
serupa unit/bagian/organisasi lain yang sejenis baik secara
internal maupun eksternal. Dari hasil benchmarking, suatu
organisasi dapat memperoleh gambaran dalam (insight)
mengenai kondisi kinerja organisasi sehingga dapat
mengadopsi best practice untuk meraih sasaran yang
diinginkan.
Metode ini juga bisa diterapkan untuk mengukur dan
membandingkan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas
masyarakat dalam pengembangan kesehatan masyarakat
desa. Dalam kegiatan ini peserta dengan panduan instrumen
akan membandingkan apa yang sudah dicapai di wilayah
kerjanya dengan apa yang sudah dilakukan di wilayah yang
dikunjunginya.

Tujuan

Ruang Lingkup

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu


membandingkan pencapaian kinerja yang sudah dilakukan di
wilayahnya dan pencapaian kinerja di wilayah lain, untuk
dilakukan perbaikan.
Ruang lingkup yang diamati dalam pemberdayaan masyarakat
yang dilakukan oleh Puskesmas, yaitu: persiapan, SMD, MMD,
gerakan masyarakat, proses pendampingan, kegiatan
advokasi, kemitraan, metode-metode yang dilakukan dalam
pencapaian kegiatan, keberhasilan di lapangan, pendanaan
dalan lain-lain.

Peserta

Peserta dibagi menjadi 3 (tiga kelompok) dan masing-masing


kelompok akan mengunjungi 1 (satu) Puskesmas.

Lokasi

Puskesmas dan jika perlu dilakukan peninjauan ke lapangan.

Sasaran

Tim pemberdayaan tingkat Puskesmas dan tingkat desa serta


komponen masyarakat yang terkait.

Instrumen

Instrumen akan disusun oleh peserta pelatihan sebagai salah


satu proses pembelajaran di kelas.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

24

Kurikulum Pelatihan Pemberdayaaan Masyarakat


Bagi Petugas Puskesmas

Pelaporan

Penutup

Hasil hari bench marking dibuat laporan dengan sistematika:


Pendahuluan, Tujuan, Sasaran, Hasil Pelaksanaan Kegiatan,
Kesimpulan dan rekomendasi.
Demikian panduan umum kegiatan observasi lapangan dengan
metode bench marking sebagai pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan.

UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat 2015

25

Anda mungkin juga menyukai