Disusun Oleh :
Vyasa Adi Nugraha 16504241024
Muhamad Rifqi Prihantono 16504241034
Nanang Setiawan 16504241035
Mukhammad Arif Rokhman 16504241037
Rizal Hakim 16504241041
Segala puji dan syukur senantiasa saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas
yang berjudul Laporan Observasi Pelaksanaan Bimbingan Kejuruan di SMK
Negeri 2 Pengasih. Laporan yang kami susun ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan Kejuruan.
Kami menyadari, makalah yang Kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran sangat saya harapkan dari berbagai pihak. Sebagai manusia biasa, kami
berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga
kami tidak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami haturkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada bapak dosen pembimbing yang telah membimbing dan sudi membagi
ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan menerima kritik
dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Sehingga di kemudian hari kami dapat
menyempurnakan makalah ini dan kami dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami
lakukan.
Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami
dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3
menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional maka dirumuskan tujuan
pendidikan dasar yakni memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga
negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti
pendidikan menengah (pasal 3 PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan
Dasar).
Guru merupakan salah satu komponen penting dalam rangka mencapai amanat
Undang-Undang tersebut dimana guru mempunyai fungsi strategis
mengembangkan potensi peserta didik dalam hal ketakwaan, pengetahuan, sikap,
dan keterampilan siswa secara keseluruhan. Peran guru juga sangat diharapkan
mampu secara optimal mengembangkan peserta didik dengan tidak hanya sebagai
pembelajar, melainkan juga sebagai pembimbing peserta didik dalam mengenal
dirinya dan lingkungannya. Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak tersesat
dalam proses menuju generasi yang sesuai amanat Undang-Undang. Salah cara
atau wadah untuk mempermudah mewujudkan hal tersebut adalah layanan
bimbingan dan konseling bagi peserta didik di sekolah.
Bimbingan dan konseling merupakan bantuan kepada individu peserta
didik dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya
atau dalam proses belajarnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di
sekolah, agar setiap peserta didik dapat lebih berkembang ke arah yang seoptimal
mungkin. Dengan demikian bimbingan dan konseling menjadi bidang layanan
khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh
tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut, termasuk seorang guru.
Dalam konteks pemberian layanan bimbingan konseling, Prayitno
(1997:35-36) mengatakan bahwa pemberian layanan bimbingan konseling
meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, dan konseling kelompok.
Sebagai bagian integral dari proses pendidikan, bimbingan dan konseling
(BK) memiliki fungsi dan peranan strategis. Melalui layanan BK para siswa
diharapkan mampu mengenal dirinya, mengenal lingkungannya dan mempu
merencanakan masa depannya. Dalam pelaksanaannya keberhasilan layanan BK
sangat ditentukan oleh kerjasama yang harmonis diantara seluruh personil
sekolah, baik kepala sekolah, wali kelas, maupun guru bidang studi, bahkan siswa
itu sendiri. Selain itu, untuk mampu mewujudkan layanan bimbingan dan
konseling kepada semua siswa program layanan dan bimbingan di sekolah perlu
dikelola dengan baik.
Pengelolaan layanan bimbingan dan konseling pada tiap satuan
pendidikan tentulah tidak sama. Karena mereka (para guru) mengahadapi siswa
yang tidak sama pula. Setiap daerah dengan kondisi sosial yang berbeda juga akan
mempengaruhi bagaimana suatu program bimbingan dan konseling dikelola.
Maka dari itu pengelolaan bimbingan dan konseling sangatlah diperlukan agar
tujuan pemberian layanan dan bimbingan itu sendiri dapat berjalan dengan efektif
dan efisien. Dalam laporan ini, dipaparkan instrumen dan program layanan
bimbingan dan konseling sebagai salah satu bentuk nyata pelaksanaan layanan BK
di tingkat satuan pendidikan
B. Rumusan Masalah
1. Apakah hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Atas ?
C. Tujuan
1. Mengetahui hakikat Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah
Atas
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Observasi yang kami lakukan selama ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
masa yang akan dating
2. Sebagai motivasi untuk menjadi guru bahasa arab yang kreatif dan
inovatif dan mampu menjadi pembimbing di setiap pembelajara.
3. Untuk menambah wawasan saya sebagai calon guru
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada observasi ini adalah penelitian
survey. Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sample dari satu
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang
pokok (Singarimbun, 1998). Survei merupakan studi yang bersifat kuantitatif
yang digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu.
Dengan teknik penggalian data wawancara. Dengan cara mewawancari
subyek dengan tanya jawab secara langsung.
D. Profil Sekolah
1. Nama instansi : SMK Negeri 2 Pengasih
2. Alamat : Jl. KRT Kertodiningrat, Gn. Gondang,
Margosari, Kec. Pengasih, Kabupaten
Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
55652
3. Status sekolah : Negeri
4. NPSN : 20402817
Visi :
Tamatan menjadi Teknisi yang Handal dan Profesional
Misi :
1. Meningkatkan kompentensi dan profesionalisme guru dan karyawan.
2. Mengembangkan sikap pembelajaran yang relegius.
3. Meningkatkan Peran serta Unit Produksi dan Jasa.
4. Meningkatkan managemen sekolah yang efektif dan efisien dengan
mengutamakan layanan prima
5. Menningkatkan kompetensi siswa dalam mengembangkan diri agar
mampu mandiri dan dan peka terhadaplingkungan
6. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan DU/DI ditingkat regional,
Nasional dan International
7. Meningkatkan ketertiban dan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
8. Mengembangkan Inovasi teknologi tepat guna dan ramah lingkungan.
9. Meningkatkan peran serta SMK sebagai pusat pendidikan kejuruan.
10. Meningkatkan hubungan inter dan antar personal yang kondusif.
E. Narasumber
1. Nama : Marhudi, S.Pd.
2. NIP : 19600701 198603 1 011
3. Jabatan : Guru BK
4. Alamat : Kulon Progo
BAB IV
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang kami lakukan selama 1 hari yang bertempat
di SMK Negeri 2 Pengasih, dengan cara observasi dan wawancara langsung
kepada guru Bimbingan dan Konseling, mengenai pelaksanaan BK di sekolah
antara lain :
1. Bagaimana implementasi peraturan BK SMK Negeri 2 Pengasih agar
sesuai dengan peraturan yang ada di dunia industri ?
Kerja sama dengan BKK, program keja yang disesuaikan
2. Bagaimana penerapan permendikbud no. 111 tahun 2014 di SMK Negeri 2
Pengasih?
Diterapkan dalam pembuatan program, pelaksanaan, evaluasi, dam tindak
lanjutnya
3. Ada berapa cara pemberian layanan konseling di SMK Negeri 2 Pengasih?
Mengacu pada permendikbud, layanan BK meliputi layanan dasar
(klasikal, angket assesment kebutuhan dan permasalahan untuk membuat
program), responsif(konseling individual), perencanaan individual
(perencanaan setelah lulus), dan dukungan sistem (upgrade kompetensi
guru BK).
4. Posisi BK dalam struktur organisasi sekolah
Di bawah Waka kesiswaan sejajar dengan guru pelajaran dan walikelas
5. Tugas-tugas BK di sekolah tersebut
Pribadi, sosial, belajar, karir
Kadang siswa/guru hanya menganggap guru BK untuk mengatasi
permasalahan saja
6. Mekanisme kerja BK di sekolah
Berdasarkan permendikbud dan Standar operasional pelaksanaan BK, dari
program yang dibuat assesment lalu dilaksanakan, evaluasi dan
ditindaklanjuti
7. Program dan kegiatan BK
Program kerja 17 plus
8. Keberhasilan BK di sekolah (yang menonjol)
Ratusan siswa masuk ke industri, dan masuk universitas
9. Kekurangan/hambatan pelaksanaan BK
ideal 1 guru menangani 150 siswa