BIMBINGAN KEJURUAN
Disusun oleh:
Nama : Rizaldi Isnadar
NIM : 16504241038
Kelas :A
Keterangan:
1. Guru Mapel/Kelas
a. Mengidentifikasi peserta didik yang memiliki permasalahan di
kelasnya (wali kelas)
b. Melakukan layanan BK tingkat pertama peserta didik asuhnya
(wali kelas)
c. Berkoordinasi dengan guru mapel dan guru BK atau koordinator
BK terkait dengan penanganan permasalahan peserta didik (wali
kelas)
d. Melakukan indentifikasi peserta didik yang mengalami kesulitan
atau nilai kurang (guru mapel).
e. Melakukan layanan perbaikan dan pengayaan terhadap peserta
didik yang memiliki nilai yang kurang (guru mapel)
f. Berkoordinasi dengan wali kelas dan guru BK (guru mapel)
2. Guru BK
a. Menyusun need assement
b. Melaksanakan analisis hasil need assesment
c. Menyusun program BK sesuai dengan hasil need assesment
d. Melaksanakan layanan BK sesuai program yang telah disusun
e. Berkoordinasi dengan koordinator BK, wali kelas dan guru
mapel terkait dengan permasalahan peserta didik
f. Menyusun insturmen penilaian layanan BK
g. Melaksanakan penilaian layanan BK
h. Melakukan analisis hasil penilaian
i. Melakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil analisis
j. Menyusun laporan pelaksanaan BK
k. Melakukan referral
3. Koordinator BK
a. Sebagai manajer dalam semua kegiatan layanan BK di sekolah
b. Berkoordinasi dengan guru BK, WKS 2, wali kelas dan guru BK
c. Melakukan penanganan peserta didik tingkat lanjutan
d. Melakukan referal
e. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah terkait dengan
permasalahan peserta didik
f. Bertanggung jawab terhadap Kepala Sekolah
BIDANG
FUNGSI SASA WAK
NO JENIS KEGIATAN/LAYANAN BIMBINGAN TUJUAN
BK RAN TU
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 KLS X Juli
BK/konselor layanan BK
Assesmen kebutuhan Terungkapnya kebutuhan
2 KLS X Juli
(Angket Masalah Siswa) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih terarah dan KLS X Juli
bimbingan dan konseling tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari
4 KLS X Juli
bimbingan dan konseling Kepala dan Komite Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang KLS X Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat
mengenal aspek-aspek
Penyesuaian Diri Remaja Pemah penyesuaian diri serta dapat
V KLS X Juli
di Sekolah Baru aman menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
lingkungannya
Peserta didik/konseli mampu
memahami pentingnya iman
Implementasi Iman dan
Pemah dan taqwa pada Tuhan YME
Taqwa dalam kehidupan V KLS X Juli
aman serta dapat hidup rukun,
modern
damai dan saling menghormati
antar umat beragama
Peserta didik/konseli dapat
Pemah menjadi individu yang memiliki
Kejujuran dan Integritas V KLS X Agst
aman integritas diri serta dapat
memancarkan kepercayaan
diri dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Konseli mampu membedakan
perilaku agresif dan asertif,
Sikap dan Perilaku Pemah menerapkan prilaku asertif
V KLS X Agst
Asertif aman dengan teman-temannya serta
mengembangkan sikap asertif
untuk menunjang prestasi
Peserta didik/konseli dapat
memahami dan menemukan
Pemah unsur-unsur konsep diri serta
Konsep diri remaja V KLS X Sept.
aman memahami dan menerima
kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh syukur
Peserta didik/konseli dapat
mengenal dan menggali
Pemah
Potensi diri remaja V potensi diri serta berusaha KLS X Sept.
aman
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal ciri-ciri
perkembangan remaja, dapat
Psikologi remaja dan Pemah
V memahami tugas KLS X Oktb
permasalahannya aman
perkembangan, mengatasi
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan
Peserta didik/konseli mampu
mengenal tipe-tipe
Pemah kepribadian manusia,
Kepribadian Manusia V KLS X Oktb.
aman mengenal kepribadian yang
dimiliki serta dapat tumbuh
menjadi pribadi yang matang
Peserta didik/konseli dapat
memahami ciri-ciri pribadi
Membangun Rasa Pemah yang memiliki rasa percaya diri
V KLS X Novb.
Percaya Diri aman serta dapat meningkatkan
percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Pola Hidup Bersih dan Pemah Peserta didik/konseli mampu
V KLS X Novb.
Sehat aman memahami pentingnya polah
hidup bersih dan sehat serta
dan dapat melakukan kebiasaan
Penceg hidup bersih dan sehat sehari-
ahan hari yang dapat
mempengaruhi kesehatan
Konseli mampu memiliki
perasaan positif untuk
Menjadi pribadi yang Pemah membangun pribadi yang
V KLS X Desb.
berkarakter aman berkarakter yang akan
berkontribusi pda peningkatan
mutu karakter bangsa
b. Bimbingan Kelompok
Pemah
Peserta didik/konseli dapat
Kebiasaan mencontek aman-
V menjadi individu yang memiliki KLS X Agt
dan akibatnya Penceg
sikap yang tidak mencontek
ahan
Peserta didik/konseli mampu
Jadwal kegiatan sehari- Pemah
V mengatur jadwal kegiatan KLS X Sept
hari aman
sehari-hari dengan baik
Juli -
c. Papan Bimbingan
Desb
Pemah
Tips dan Trik Sukses
aman- Peserta didik/konseli Juli -
dalam Pengembangan V V V V KLS X
pence memperoleh informasi melalui Desb
diri
gahan media tulis
Peserta didik/konseli
Pemah Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V memperoleh informasi yang KLS X
aman Desb
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
Pemah
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi melalui KLS X
aman
media cetak
2. LAYANAN RESPONSIF
Terbantunya peserta didik
Pengen dalam mengatasi Juli -
1. Konseling Individual KLS X
tasan hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya
Terbantunya memecahkan
Pengen Juli -
2. Konseling Kelompok masalah peserta didik melalui KLS X
tasan Desb
kelompok
3. Konsultasi Pemah Terbantunya memberikan KLS X Juli -
aman informasi yang dibutuhkan Desb
dan
pengen
tasan oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan
Pengen Juli -
4. Konferensi Kasus bersama mengenai masalah KLS X
tasan Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
Pengen konseli yang terkait dengan Juli -
5. Advokasi KLS X
tasan pihak lain agar hak-hak konseli Desb
tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan
Pengen Juli -
6. Konseling elektronik Bimbingan dan Konseling yang KLS X
tasan Desb
lebih efektif
Pemah
aman
Juli -
7. Kotak masalah dan Tertampungnya masalah KLS X
Desb
pengen peserta didik/konseli yang
tasan introvert
3. PEMINATAN DAN Pema Terentaskannya masalah
haman- konseli yang terkait dengan
PERENC. INVIDIVUAL pengen pemilihan jurusan dan rencana
tasan karir masa depan
4. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan
menindaklanjuti
kebutuhan peserta didik
assesmen
Mengetahui langsung kondisi
b. Kunjungan rumah peserta didik di lingkungan
rumah
c. Menyusun dan
melaporkan program Pertanggungjawaban kinerja
bimbingan dan kepada kepala sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
d. Membuat evaluasi program layanan bimbingan
dan konseling
e. Melaksanakan
administrasi Bukti fisik pelaksanaan
bimbingan dan bimbingan dan konseling
konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri / profesi
keprofesian konselor
E. Keberhasilan BK di sekolah
BK di SMK N 2 WONOSARI biasa menghadapi berbagai permasalahan murid
yang bersifat pribadi. Permasalahan besar yang ada di SMK N 2 WONOSARI adalah
tingkat kehadiran siswa yang cukup rendah. Banyak faktor yang membuat tingkat
kehadiran siswa cukup rendah. BK SMK N 2 WONOSARI mensiasati rendahnya
tingkat kehadiran tersebut dengan melakukan kontak langsung dengan wali murid dan
melakukan home visit. Program tersebut efektif untuk mengetahui probelem yang
terjadi pada siswa sehingga kehadiran siswa cukup rendah. BK menemukan berbagai
permasalahan seperti probelem di keluarga, masalah ekonomi dan semacamnya,
sehingga siswa enggan untuk berangkat ke sekolah atau pamit untuk berangkat
kesekolah namun pada akhirnya tidak sampai kesekolah.
Selain itu, BK di SMK N 2 WONOSARI juga berhasil dalam menjadi tempat yang
nyaman untuk siswa mengungkapkan problematikanya, sehingga peran BK terhadap
individi-individu sangat terasa, terbukti dengan intensitas berkunjung siswa yang tinggi,
hampir setiap hari terdapat siswa yang datang ke ruang BK. BK SMK N 2
WONOSARI juga berhasil melerai beberapa perkelahian yang terjadi di SMK N 2
WONOSARI.
Dari beberapa keberhasilan diatas, peran BK cukup strategis di SMK N 2
WONOSARI.
F. Kekurangan/hambatan pelaksanaan BK
Hambatan yang dirasakan oleh BK SMK N 2 WONOSARI selama ini adalah
sebagai berikut :
a. Penanganan perilaku bolos siswa yang termasuk tinggi, maka dilakukan
home visit dan kontak dengan orang tua murid, namun terkadang wali
murid tidak percaya dengan yang disampaikan oleh BK, karena percaya
bahwa anaknya sudah berangkat menuju sekolah
b. Siswa terutama laki-laki sudah takut terlebih dahulu masuk ke ruang BK,
karena BK masih terkesan sebagai tempat bagi orang bermasalah
c. Seringnya terjadi gesekan pada siswa tentang masalah sepele walau itu
antara kawan satu kelas
d. Tidak adanya waktu khusus untuk guru BK mengisi jam sehingga sulit
untuk menyampaikan bimbingan-bimbingan, terutama untuk kelas 3 yang
akan segera lulus.
2. Selama perkuliahan berlangsung, telah dibahas/didiskusikan tentang dua hal pokok,
yaitu:
A. Pentingnya peran guru mapel/guru produktif dan upaya-upaya yang dilakukan dalam
penyelenggaraan BK khususnya dan pendidikan karakter khususnya
Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu ia dapat tumbuh dan
berkembang sebagai individu yang mandiri dan produktif. Siswa adalah individu yang
unik. Artinya, tidak ada dua individu yang sama. Walaupun secara fisik mungkin
individu memiliki kemiripan, akan tetapi pada hakikatnya mereka tidaklah sama, baik
dalam bakat, minat, kemampuan dan sebagainya. Di samping itu setiap individu juga
adalah makhluk yang sedang berkembang. Irama perkembangan mereka tentu tidaklah
sama juga. Perbedaan itulah yang menuntut guru harus berperan sebagai pembimbing.
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan
Bimbingan dan Konseling di sekolah. Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun
dapat bertindak sebagai konselor bagi siswanya. Wina Senjaya (2006) menyebutkan
salah satu peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk
menjadi pembimbing baik guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang
dibimbingnya. Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan
dan konseling, Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata
pelajaran dalam melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius,
bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai
tanpa syarat. Prayitno (2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru
mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling adalah :
a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut.
c. Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor
d. Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan
khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
e. Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan konseling.
f. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti
konferensi kasus.
h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Implementasi kegiatan BK dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi
sangat menentukan keberhasilan proses belajar-mengajar. Oleh karena itu peranan gutu
kelas dalam pelaksanaan kegiatan BK sangat penting dalam rangka mengefektifkan
pencapaian tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Ada sembilan peran guru dalam
kegiatan BK, yaitu :
a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif,
laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum.
b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran
dan lain-lain.
c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam
proses belajar-mengajar.
d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan
pengetahuan.
g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-
mengajar.
h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam
bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan
bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.