Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE


TEBAK KATA
Metode ini berguna untuk kelas yang aktif dalam kelas. Pengertian aktif
terdapat 2 (dua) macam, yaitu:
1. Aktif dalam arti selalu atau suka berbicara meski tidak dalam
pembelajaran,
2. Aktif dalam arti siswa mau dan mampu berfikir dan bertanya jika
menemukan kesulitan.
Dalam buku Cooperative Learning PAIKEM oleh Agus Suprijono
menjelaskan pembelajaran aktif yaitu; Pembelajaran adalah proses belajar
dengan menempatkan peserta didik sebagai center stage performance, dengan
proses pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat merespon
pemelajaran dengan suasana yang menyenangkan. Sedangkan aktif adalah
siswa atau peserta didik mampu dan dapat bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan.
Menurut (Ginnis, 2008) aplikasi permainan yang tepat pada proses
pembelajaran antara lain dapat menciptakan hubungan belajar yang lebih
fleksibel antara siswa, memecahkan kebekuan antara siswa dan guru sehingga
para guru bisa benar-benar berperan selayaknya teman belajar, dan melatih
berbagai kecakapan berpikir tanpa mesti terbebani dan susah payah.
Permainan secara efektif mampu mengubah dinamika kelas dan biasanya
menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar dan bersikap.
Tebak kata merupakan satu permainan yang sering dijumpai diacara atau
tayangan kuis yang terdapat di televisi. Permainan tebak kata merupakan
sebuah permainan yang mengondisikan siswa menggunakan kata benda, kata
kerja, kata sifat dan kata keterangan dalam keadaan yang realistis.
Model pembelajaran tebak kata adalah model pembelajaran yang
menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan dengan kartu jawaban
teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara siswa menjodohkan
kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat.
Media :

a. Kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata lainnya


yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
b. Kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau
ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan
di telinga,di saku baju atau dikalungkan.
B. LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
TIPE TEBAK KATA
1. Langkah pertama : menyampaikan materi dan membentuk kelompok
- Guru membentuk siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 6
-

orang.
Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi 45

menit.
2. Langkah kedua: Membimbing siswa untuk belajar kelompok
- Dalam hal ini, guru memberikan siswa beberapa tugas berupa lembar
-

kerja siswa (LKS) yang dikerjakan secara berkelompok.


Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok

belajar.
3. Langkah ketiga: melakukan permainan tebak kata
- Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.
- Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 1010 cm yang nanti
dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu
yang berukuran 52 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat)
kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga,di saku baju
-

atau dikalungkan.
Sementara siswa membawa kartu 1010 cm membacakan kata-kata
yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang
dimaksud dalam kartu 1010 cm. Jawaban yang tepat apabila sesuai

dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.


Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka
pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah
ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain(memancing) asal

jangan langsung memberi tahu jawabannya.


4. Langkah keempat : Melakukan Evaluasi
- Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang
telah dilaksanakan.
5. Langkah kelima : Memberikan penghargaan
- Guru memberikan penghargaan hasil belajar individual dan kelompok

C. Prinsip atau Ciri-Ciri Model Pembelajaran Cooperative tipe Tebak Kata


- Pembelajaran berlangsung menyenangkan
- Siswa diarahkan untuk aktif
- Menggunakan media kartu
D. Kelebihan dan Kekurangan dalam Pemanfaatannya
1) Kelebihannya:
a. Anak akan mempunyai kekayaan bahasa.
b. Sangat menarik sehingga setiap siswa ingin mencobanya.
c. Siswa menjadi tertarik untuk belajar
d. Memudahkan dalam menanamkan konsep pelajaran dalam ingatan
siswa.
2) Kekurangannya :
a. Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan.
b. Bila siswa tidak menjawab dengan benar maka tidak semua siswa
dapat maju karena waktu terbatas.

DAFTAR PUSTAKA
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana
http://listianurr.blogspot.co.id/2014/06/metode-pembelajaran-modern.html
http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/04/model-pembelajaran-cooperativelearning.html
https://wyw1d.wordpress.com/2009/11/14/model-pembelajaran-tebak-kata/
Isjoni. (2011). Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: ALFABETA

Anda mungkin juga menyukai