Selain itu, crossword puzzle adalah strategi pembelajaran untuk meninjau ulang (review)
materi-materi yang sudah disampaikan. Peninjauan ini berguna untuk memudahkan peserta didik
dalam mengingat-ingat kembali materi apa yang telah disampaikan. Sehingga, peserta didik
mampu mencapai tujuan pembelajaran baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Fungsi kegunaan dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-saraf otak yang
memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak kembali optimal karena otak
dibiasakan untuk terus menerus belajar dengan santai. Karena belajar dengan santai inilah yang
dapat membuat siswa menjadi lebih paham dan mudah masuk dalam ingatan siswa sehingga
siswa tidak mudah lupa dengan materi yang sudah diajarkan.
4. Masukan kata yang beresuaian dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan
sampai seluruh kotak terisi penuh.
5. Aturan pengisian kata-kata tersebut berhubungan dengan penyamaan jumlah karakter pada
pengisian kata-kata kedalam kotak teka-teki.
8. Beri hadiah kepada individu atau kelompok yang mengerjakan paling cepat dan benar.
Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani
Mushlihin al-Hafizh. (2013). Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle. [Online]. Tersedia :
http://www.referensimakalah.com/2013/01/strategi-pembelajaran-crossword-puzzle.html [22
April 2013]
NN. (2012). Metode Pembelajaran. [Online]. Tersedia :
http://putranyapermata.wordpress.com/pendidikan/metode-pembelajaran/ [22 Arpil 2013]
Strategi Pembelajaran Lightening the Learning Climate (Menghidupkan Suasana Belajar)
.doc
Strategi belajar aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi
yang dimiliki oleh peserta didik sehingga semua peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang
memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Selain agar tetap tertuju
pada proses pembelajaran. Silberman (2006) mengemukakan bahwa yang dapat membuahkan
hasil belajar yang berkelanjutan hanyalah kegiatan belajar aktif. Agar belajar menjadi aktif,
peserta didik harus mengerjakan banyak tugas.
Menurut Handayani, matematika merupakan suatu konsep yang bersifat abstrak, sehingga
dibutuhkan pemahaman yang tekun dan teliti. Hampir semua bidang tidak lepas dengan
penerapan ilmu matematika, sehingga matematika dianggap mata pelajaran yang penting untuk
dipelajari. Namun masih banyak peserta didik yang menganggap bahwa matematika adalah mata
pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Hal ini dimungkinkan adanya
penggunaan strategi pembelajaran yang tidak tepat. Penggunaan strategi yang tidak sesuai tujuan
pengajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena
itu, menjadi guru atau pendidik harus mampu menggunakan strategi pembelajaran yang tepat
dalam setiap materi yang diajarkan, agar pemahaman materi bisa diterima peserta didik dan yang
terpenting peserta didik senang dalam belajar matematika.
Secara bahasa, strategi diartikan sebagai siasat, kiat, trik, cara. Sedang secara umum
strategi adalah suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Adapun strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk
merencanakan kegiatan belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu
strategi pembelajaran yang digunakan untuk mengantisipasi kelemahan strategi pembelajaran
konvensional adalah strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate (menghidupkan
suasana belajar).
Strategi pembelajaran Lightening the Learning Climate merupakan salah satu solusi yang
dapat digunakan untuk menghidupkan suasana belajar, sehingga dengan strategi pembelajaran
Lightening the Learning Climate dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
mengesankan, kebersamaan dalam pembelajaran, demokrasi. Pada akhirnya peserta didik lebih
tertarik untuk mempelajari matematika, sehingga akan meningkatkan motivasi belajar peserta
didik.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA