Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Konsep Dasar Pembelajaran PPKN
Dosen Pengampuh :Eva Pasaribu,S.Pd,M.Pd

Disusun oleh :
LEWI ARIANI SITORUS
1901010038
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena saya dapat
menulis makalah ini.Dalam makalah yang berjudul “Model
Pembelajaran scramble”.Memberikan keterangan mengenai “Model
Pembelajaran Scramble”.
Diharapkan makalah ini mampu memberikan manfaat untuk semua
pihak yang membutuhkan keterangan tentang informasi terkait.Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu,kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu saya
harapkan demi makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………..
1.1. Latar Belakang…………………………………………………….
1.2. Rumusan Masalah…………………………………………………
1.3. Tujuan Masalah …………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………
2.1. Pengertian Model Pembelajaran Scramble…………………………
2.2. Prosedur Pembelajaran dengan Metode Scramble

2.3. Manfaat Penggunaan Metode Scramble


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Harjasurjana dan Mulyati dalam Rahayu (2007) “Mengemukakan bahwa Istilah
“Scramble” berasal dari bahasa inggris yang berarti perbuatan, pertarungan, perjuangan.” Istilah
ini digunakan untuk sejenis permainan kata, dimana permainan menyususn huruf-huruf yang
telah diacak susunannya menjadi suatu kata yang tepat .
Menurut Fadmawati (2009) pembelajaran metode scramble adalah pembelajaran secara
berkelompok dengan mencocokkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan soal, sedangkan Soeparno (1998:60) berpendapat bahwa metode scramble adalah
salah satu permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktifitas untuk
memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.
Hasil belajar mennurut Dimyati dan Mudjiono (2006), hasil belajar adalah hasil yang
dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir
pembelajaran . Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam
menerima materi pembelajaran.
Implementasi dari belajar adalah hasil belajar. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar siswa
yang maksimal, maka harus dipenuhinya factor-faktor yang mempengaruhi proses belajar salah
satunya adalah penggunakan metode dan model pembelajaran yang sesuai denag proses belajar
mengajar dikelas.
Pembelajaran akan lebih efektif apabila diselenggarakan melalui model-model
pembelajaran yang termasuk dalam kelompok pemrosesan informasi. Hal ini dikarenakan model-
model pemrosesan informasi menekankan pada bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana
dampaknya terhadap cara-cara mengolah informasi sehingga tujuan belajar yang diharapkan
dapat tercapai (Guntur, 2014).
Sebenarnya guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar siswa lebih aktif,
diantaranya: pengematan objek langsung, diskusi kelompok mengerjakan LKS, mengguanakan
media yang ada di sekolah, dan menggunakan metode tanya jawab. Namun hasilnya belum dapat
meningkatkan gairah dan aktivitas secara maksimal. Jika kondisi yang seperti ini tidak dicari
alternatif pemecahan masalahnya, maka guru tetap sebagai sumber informasi satu-satunya
dikelas, tidak ada tukar informasi, tidak ada hal yang membangkitkan motivasi siswa
sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia jadi membosankan.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi kebanyakan siswa masih dianggap sebagai pelajaran
yang membosankan. Siswa bosan dihadapkan dengan teks-teks yang dianggap membuat
mengantuk dan tidak beranjak dari teks dan teks saja. Ketidaksukaan peserta didik ini terbukti
jelas dengan hasil tes bahasa Indonesia yang seringkali menjadi hasil tes terendah dari semua
mata pelajaran.
Sehingga untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa sekolah
menengah pertama, perlu memanfaatkan salah satu model pembelajaran yaitu model
pembelajaran scramble agar prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa SMP dapat meningkat.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Model Pembelajaran Scramble ?
2. Bagaimana prosedur Model Pembelajaran Scramble?
3. Apakah manfaat Model Pembelajaran Scramble?
4. Apakah kekurangan dan kelebihan Model Pembelajaran Scramble?
5. Bagaimana cara menerapkan Model Pembelajaran Scramble?

1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Model Pembelajaran Scramble.
2. Mengetahui prosedur pembelajaran Scramble.
3. Dapat mengetahui manfaat Model Pembelajaran Scramble.
4. Dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan Model Pembelajaran Scramble.
5. Dapat mengetahui bagaimana cara memanfaatkan Model Pembelajaran Scramble.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Metode Pembelajaran Scramble


Istilah scramble berasal dari bahasa inggris yang diterjemahkan dalam bahasa indonesia
berarti perebutan, pertarungan, perjuangan. Metode scramble adalah pembelajaran secara
berkelompok dengan mencocokkkan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan soal. Sedangkan Soeparno berpendapat bahwa metode scramble adalah salah satu
permainan bahasa, pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk
memperoleh keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan.
Scramble merupakan metode mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar
jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu
mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada. Scramble dipakai untuk jenis
permainan anak-anak yang merupakan latihan pengembangan dan peningkatan wawasan
pemikiran kosakata. Sesuai dengan sifat jawabannya scramble terdiri atas bermacam-macam
bentuk yakni:
a. Scramble kata, yakni sebuah permainan menyusun kata-kata dan huruf-huruf yang telah
dikacaukan letaknya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna misalnya:
 alpjera = pelajar
 ktarsurt = struktur

b. Scramble kalimat: yakni sebuah permainan menyusun kalimat dari kata-kata acak. Bentuk
kalimat hendaknya logis, bermakna, tepat, dan benar. Contohnya:
 komme – Ich – aus – Bandung = Ich komme aus Bandung

c. Scramble wacana:
yakni sebuah permainan menyusun wacana logis berdasarkan kalimat-kalimat acak. Hasil
susunan wacana hendaknya logis, bermakna.
Melalui pembelajaran kooperatif metode scramble, siswa dapat dilatih berkreasi
menyusun kata, kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan yang
bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode scramble merupakan
metode yang berbentuk permainan acak kata, kalimat, atau paragraf. Pembelajaran kooperatif
metode scramble adalah sebuah metode yang menggunakan penekanan latihan soal berupa
permainan yang dikerjakan secara berkelompok. Dalam metode pembelajaran ini perlu adanya
kerja sama antar anggota kelompok untuk saling membantu teman sekelompok dapat berpikir
kritis sehingga dapat lebih mudah dalam mencari penyelesaian soal. Metode permainan ini
diharapkan dapat memacu minat siswa dalam pelajaran membaca pemahaman bahasa Jerman.

2.2. Prosedur Pembelajaran dengan Metode Scramble


Pembelajaran kooperatif metode scramble, memiliki kesamaan dengan model
pembelajaran kooperatif lainnya, yaitu siswa dikelompokkan secara acak berdasarkan
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, atau jika memungkinkan, anggota kelompok berasal dari
ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda-beda. model pembelajaran kooperatif tipe
scramble dapat dilakukan seorang guru dengan langkah-langkah sebagai berikut:
 Guru membuat kartu soal beserta kartu jawaban yang di acak nomornya sesuai materi bahan
ajar teks yang telah dibagikan sebelumnya dan membagikan kartu soal tersebut
 Siswa dalam kelompok masing-masing mengerjakan soal dan mencari kartu soal untuk
jawaban yang cocok, sebelumnya jawaban telah di acak sedemikian rupa.
 Siswa diharuskan dapat menyusun kata jawaban yang telah tersedia dalam waktu yang telah
ditentukan. Setelah selesai mengerjakan soal, hasil pekerjaan siswa dikumpulkan dan dilakukan
pemeriksaan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran


metode scramble ini adalah model pembelajaran kelompok yang membutuhkan kreativitas serta
kerja sama siswa dalam kelompok. Metode ini memberikan sedikit sentuhan permainan acak
kata, dengan harapan dapat menarik perhatian siswa.

2.3. Manfaat Penggunaan Metode Scramble


Bagi Peserta Didik:
a. Peserta didik yang mengalami kesulitan dalam mengingat istilah yang sulit akan terkurangi
bebannya.
b. Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.
c. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan bersosialisasi.
Bagi guru:
a. Mendapat Pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran.
b. Sebagai motivasi meningkatkan keterampilan untuk memilih strategi pembelajaran yang
bervariasi yang dapat memperbaiki sistem pembelajaran sehingga memberikan layanan yang
terbaik bagi peserta didik.
c. Guru dapat semakin menciptakan suasana lingkungan kelas yang menyenangkan tapi tetap
serius.

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Scramble


a. Kelebihan
1. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam
kelompoknya, setiap anggota kelompok harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok
mempunyai tujuan yang sama, setiap anggota kelompok harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara anggota kelompoknya, setiap anggota kelompok akan dikenai
evaluasi, setiap anggota kelompok berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proses belajarnya, dan setiap anggota kelompok akan diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif,
sehingga dalam teknik ini, setiap siswa tidak ada yang diam karena setiap individu di kelompok
diberi tanggung jawab akan keberhasilan kelompoknya.
2. Metode pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain. Mereka
dapat berekreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu secara santai dan tidak
membuatnya stres atau tertekan.
3. Selain untuk menimbulkan kegembiraan dan melatih keterampilan tertentu, metode scramble
juga dapat memupuk rasa solidaritas dalam kelompok.
4. Materi yang diberikan melalui salah satu metode permainan ini biasanya mengesankan dan
sulit untuk dilupakan.
5. Sifat kompetitif dalam metode ini dapat mendorong siswa berlomba-lomba untuk maju.

Kekurangan
1. Pembelajaran ini terkadang sulit dalam merencanakannya, oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
2. Terkadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga
guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
3. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi
pelajaran, maka pembelajaran ini akan sulit di implementasikann oleh guru.
4. Metode permainan seperti ini biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan
mengganggu kelas yang berdekatan.

2.5. Penerapan Metode Pembelajaran Scrambel pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan
kepada para siswa di sekolah. Maka mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di
bangku SD karena dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat
mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan
berbicara. Permendiknas No. 22 Tahun 2006, Bahasa memiliki peran sentral dalam
perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan
membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan
gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik


untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal tersebut dilakukan
baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan
manusia Indonesia.

Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan


minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa,
dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar
bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan
global. Di bawah ini akan dicontohkan penerapan penggunaan metode scramble pada mata
pelajaran ips.
 Media:
 Membuat pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
 Membuat jawaban yang diacak hurufnya


 Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:
 Guru menyajikan materi sesuai kompetensi yang ingin dicapai.
 Membagikan lembar kerja sesuai contoh.

Contoh : Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari
pertanyaan pada kolom A!
NO KOLOM A KOLOM B
1 ... adalah cerita pendek yang memiliki unsur RCENPE
intrinsik dan unsur ekstrinsik.
2 .... adalah merupakan suatu gagasan pokok atau ide EMAT
pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu tulisan.
3 Latar cerpen dapat berupa ... , waktu, suasana, dan EMAPTT
budaya yang melingkupi cerpen.
4 Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita EANGPAGNR
dengan menempatkan ... sebagai orang pertama,
kedua, ketiga, atau bahkan di luar cerita.
5 ... adalah urutan atau jalannya cerita di dalam LUAR
cerpen yang disampaikan oleh penulis.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Scramble adalah sebuah permainan yang dapat dilakukan oleh 2-4 orang dalam permainan
tersebut para pemainnya harus menyusun kembali kata-kata dari potongan kalimat-kalimat yang
susunannya telah diacak terlebih dahulu. Secara umum digunakan untuk melatih siswa dalam
menguatkan pemahaman pembelajaran atau mengecek pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran melalui bantuan lembar kerja yang berisi kata-kata yang diacak hurufnya.

3.2. Saran
Beberapa saran yang bisa disampaikan dalam tulisan ini antara lain :
 Dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia,guru SD menerapkan model-model pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif
dan menyenangkan.
 Metode Scramble masih banyak kekurangannya untuk itu para guru SD harus bisa membuat
lebih bervariasi dan inovatif untuk mendorong motivasi siswa dan kemampuannya yang berbeda-
beda.
 Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia guru hendaknya berkreasi dalam memanfaatnya
media pembelajaran yang menunjang efektifitas kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://pgsd-vita.blogspot.co.id/2013/01/metode-pembelajaran-scramble.html
http://soddis.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-tujuan-bahasa-indonesia.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/03/penjelasan-unsur-instrinsik-cerpen-dan-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai