Anda di halaman 1dari 11

mbelajaran In

l Pe o
de va
o tif
M “ COMBAT “

MATA KULIAH :
MODEL DAN STRATEGI
PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU :
~Prof. Drs. Ahmad
Suriansyah,M.Pd.,Ph.D
~Akhmad Riandy Agusta,M.Pd

OLEH :
Nadia
2010125220093
4B PGSD
OMBAT
“ C “
- TEMPUR -

COoperative Script

M ake a Match

Problem BA sed Learning

T hink Pair and Share


Inspirasi Nama Model
Pembelajaran COMBAT
Selain diambil melalui singkat kata dari
beberapa inspirasi model pembelajaran
disamping, Pemilihan nama model
pembelajaran COMBAT dikarenakan terinspirasi
dari kata bahasa Inggris "Combat" yang berarti
"Tempur" selain itu Arti kata combat dalam
Kamus Bahasa Inggris – Indonesia adalah kb.
pertempuran. c. duty tugas tempur. -kkt.
melawan, memberantas to c. illiteracy
memberantas buta huruf.

Jadi diharapkan model pembelajaran COMBAT


ini mampu bertempur, melawan, dan
memberantas beberapa masalah terkait
pembelajaran yang pasif. Seperti siswa yang
jarang mengemukakan pendapat dan
tanggapan serta siswa yang cenderung hanya
mendengarkan dan mencatat saja sehingga
tidak terlibat langsung dalam proses
pembelajaran. Dengan demikian penggunaan
model pembelajaran COMBAT ini diharapkan
dapat meningkatkan keaktifan yang pada
akhirnya akan meningkatkan aktivitas belajar
siswa.
Kombinasi Model
Pembelajaran COMBAT

1. Problem Based learning


adalah sebuah metode yang mengenalkan siswa pada
suatu kasus yang memiliki keterkaitan dengan materi
yang dibahas. Siswa kemudian akan diminta untuk
mencari solusi untuk menyelesaikan kasus/masalah
tersebut.

-Keunggulan:

a. Peserta didik dilatih untuk selalu berpikir kritis dan


terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
b. Bisa memicu peningkatan aktivitas peserta didik di
kelas.
c. Peserta didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang
relevan.
d. Kegiatan pembelajaran berjalan lebih kondusif dan
efektif karena peserta didiknya dituntut untuk aktif.

-Kekurangan:

a. Tidak semua materi pembelajaran bisa menerapkan


model ini.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi
pembelajaran lebih lama.
c. Bagi peserta didik yang belum terbiasa menganalisis
suatu permasalahan, biasanya enggan untuk
mengerjakannya.
d. Jika jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu
banyak, guru akan kesulitan untuk mengondisikan
penugasan.
Kombinasi Model
Pembelajaran COMBAT

2. Think Pair and share


merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang
memberikan kepada siswa waktu untuk berfikir dan
merespon. Hal ini menjadi faktor kuat dalam
meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon
pertanyaan serta menumbuhkan sikap saling
membantu satu sama lain.

-Keunggulan:
a. Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran
Cocok digunakan untuk tugas yang sederhana.
b. Memberikan lebih kesempatan untuk kontribusi
masing-masing anggota kelompok.
c. Interaksi antar pasangan lebih mudah
d. Lebih mudah dan cepat membentuk kelompoknya

-Kekurangan:
a. Lebih banyak kelompok yang akan lapor dan perlu
dimonitor.
b. Lebih sedikit ide yang muncul.
c. Jika ada masalah tidak ada penengah
Kombinasi Model
Pembelajaran COMBAT

3. Cooperative Script
adalah metode belajar dimana siswa bekerja
berpasangan dan bergantian secara lisan
mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi
yang dipelajari.

-Keunggulan:
a. Melatih pendengaran, ketelitian/kecermatan.
b. Setiap siswa mendapatkan peran.
c. Melatih mengungkapkan kesalahan orang lain
dengan lisan.

-Kekurangan:
a. Hanya digunakan untuk mata pelajaran
tertentu.
b. Hanya dilakukan dua orang, tidak melibatkan
seluruh kelas sehingga koreksi hannya sebatas
pada dua orang tersebut.
Kombinasi Model
Pembelajaran COMBAT

4. Make a match
artinya model pembelajaran mencari Pasangan. Setiap
siswa mendapat sebuah kartu (bisa soal atau jawaban),
lalu secepatnya mencari pasangan yang sesuai dengan
kartu yang ia pegang.

-Keunggulan:
a. Siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai
suatu konsep atau topik dalam suasana yang
menyenangkan.
b. Tehnik ini bisa digunakan dalam semua mata
pelajaran dan bisa digunakan untuk semua usia.
c. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses
pembelajaran
d. Kerjasama siswa akan terwujud dengan dinamis
e. Munculnya dinamika gotong royong seluruh siswa
yang merata.

-Kelemahan:
a. Memerlukan bimbingan dari guru untuk melakukan
kegiatan
b. Waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai
siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses
pembelajaran.
c. Guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai
d. Akan tercipta kegaduhan dan keramaian yang tidak
terkendali
Langkah Model
Pembelajaran COMBAT

1. Guru akan mengorientasikan atau memperkenalkan


kepada siswa tentang masalah-masalah yang akan diberikan. (PBL)

2. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai


dengan mengaitkan masalah-masalah yang telah disampaikan
sebelumnya. (PBL)

3. Guru membagi siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya


dan membagikan wacana/materi kepada tiap pasangan untuk dibaca
dan membuat ringkasan (CS)

4.Guru memimpin pleno kecil diskusi, setiap pasangan


mengemukakan hasil diskusinya untuk berbagi jawaban dengan
seluruh siswa dikelas (TPS)

5. Guru membagi Siswa ke dalam dua kelompok besar (kelompok A


dan kelompok B). untuk saling berhadap-hadapan

5. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu


jawaban kepada kelompok B ataupun sebaliknya dengan memberikan
waktu serta arahan dalam proses pencarian pasangan tersebut.
(Make a Match)

6. Guru menyampaikan kepada siswa untuk mencari/mencocokkan


kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Dengan batasan
waktu yang di berikan (Make a Match)

7. Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok pemasalahan dan


menambah materi yang belum di ungkapkan siswa. (PBL)

8. Guru memberikan kesimpulan mengenai materi yang telah


dipelajari.
Implementasi Langkah
Model Pembelajaran
COMBAT
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam, menanyakan kabar,
melakukan kegiatan presensi, melakukan kegiatan doa bersama dan memberikan
hal- hal yang dapat memberi semangat kepada siswa.

2. Pertama-tama guru memperkenalkan dan mengorientasikan masalah-masalah


yang akan diberikan sesuai materi yang akan disajikan

3. Setelah itu guru menyampaikan inti materi dan mengaitkankanya dengan


masalah yang telah dibahas tadi

4. Kemudian guru membagi siswanya secara berpasangan dengan teman


sebelahnyaa.

5. Selanjutnya guru membagikan wacana/materi kepada tiap pasangan tadi untuk


dibaca dan membuat ringkasan

6. Guru memimpin diskusi kecil, lalu setiap pasangan tadi mengemukakan hasilnya
ke depan kelas

7. Kegiatan berikutnya guru membagi siswa kedalam 2 kelompok besar yaitu A dan
B dan saling berhadapan

8. setelah itu, guru memberikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu
jawaban kepada kelompok B

9. selanjutnya guru memberikan arahan kepada siswa untuk mencari/


mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dengan
memberikan durasi waktu

10. Lalu guru mengarahkan pembicaraan kembali kepada pokok permasalahan


serta menambahkan materi yang belum di ungkapkan oleh siswa

11. Pada kegiatan akhir, guru mengajak siswa untuk bersama-sama


amenyimpulkan pembelajaran pada hari ini.

12. Terakhir guru memberikan tugas rumah berupa lembar soal evaluasi sebagai
bentuk penilaian terhadap hasil pembelajaran

13. Guru meminta siswa memimpin doa untuk menutup kegiatan pembelajaran hari
ini, setelah itu guru menutup kegiatan dikelas, dan salam.
Keunggulan Model
Pembelajaran COMBAT

1. Memicu peningkatan aktivitas siswa di kelas menjadi lebih


aktif.

2. Memberi peluang kepada siswa agar mengemukakan dan


membahas suatu pandangan, pengalaman yang diperoleh siswa
belajar secara bekerja sama dalam merumuskan ke arah satu
pandangan kelompok.

3. Siswa dimungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam


belajar, melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik
keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan
sosial (social skill).

4. Siswa yang bersama-sama bekerja dalam kelompok akan


menimbulkan persahabatan yang akrab yang terbentuk di
kalangan siswa.

5. Menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian siswa akan


terbangun karena model pembelajaran ini merupakan sarana
berlatih untuk tampil di depan kelas.

6. Suasana kegembiraan akan tumbuh dalam proses


pembelajaran karena terdapat komponen permainan.

7. Melatih siswa untuk mampu menghormati waktu belajar dan


bisa bersikap disiplin.
Daftar Pustaka

Nafiah, Yunin Nurun. (2014). Penerapan Model


Problem Based Learning Untuk Meningkatkan
Ketrampilan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Vokasi, 125-143.

Salamiah. (2018). Penerapan Model


Pembelajaran Kooperatif Tipe Script. Jurnal Pajar
(Pendidikan dan Pengajaran), 1-10.

Witaningtyas, Diah Putu, dkk. (2016). Model


Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share.
Jurnal Program Pascasarjana, 1-11.

Riyanti, Nisrohah Neni. (2018). Penerapan Model


Pembelajaran Tipe Make a Match Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS. Jurnal PGSD,
440-450.

Anda mungkin juga menyukai