Anda di halaman 1dari 8

6.

 NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

a. Deskripsi
Model pembelajaran Numbered Head Together merupakan model
pembelajan kooperatif tipe yang dikenal dengan singkatan NHT. Pada dasarnya,
pembelajaran koopatif adalah sebuah strategi pembelajaran yang mengutamakan
adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dimana siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan
diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan.

b. Kelebihan

Kelebihan dalam model ini adalah


1. Menuntut siswa harus aktif semua.
2. Siswa dituntut untuk melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
3. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

c. Kelemahan

Kelemahan dalam model ini adalah


1. Tidak terlalu cocok untuk jumlah siswa yang banyak karena membutuhkan
waktu yang lama.
2. Karena keterbatasan waktu, mengakibatkan semua anggota kelompok tidak
bisa mengutarakann pendapatnya.

d. Langkah-langkah

Langkah-langkah model ini adalah


1. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran
2. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor
3. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya
5. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerjasama mereka
6. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain
7. Kegiatan ini dilakukan sampai seluruh siswa mendapatkan giliran
8. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
9. Evaluasi dan Refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran
10. Penutup

7. KEPALA BERNOMOR STRUKTUR (Modifikasi Dari Model Number Heads


Together)

a. Deskripsi
Salah satu model pembelajaran kooperatif hasil modifikasi dari model NHT.
Model hasil modifikasi ini adalah model kepala bernomor struktur. Model ini dapat
dijadikan alternative variasi model pembelajaran dengan membentuk kelompok
heterogen, setiap anggota kelompok beranggotakan 3 sampai 5 siswa,
setiapanggota memiliki satu nomor. Kemudian guru mengajukan pertanyaan untuk
didiskusikan bersama dalam kelompok dengan menunjuk salah satu nomor untuk
mewakili kelompok.
Model pembelajaran ini memiliki cirri khas dimana guru hanya menunjuk
seorang siswa untuk mewakili kelompoknya tanpa member tahu terlebih dahulu
siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut. Sehingga cara ini menjamin
keterlibatan total semua siswa. Cara ini merupakan upaya yang sangat baik untuk
meningkatkan tanggung jawab individual dalam diskusi kelompok.
Model pembelajaran ini harus dilaksanakan dengan memberikan penomoran
sehingga setiap siswa dalam tim mempunyai nomor berbeda-beda, sesuai dengan
jumlah siswa di dalam kelompok. Dengan pemberian kelompok tesebut, guru dapat
pengajuan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari
materi pelajaran tertentu yang memang sedang dipelajari. Dan dalam membuat
pertanyaan diusahakan dapat bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum
dengan tingkat kesulitan yang bervariasi.
Guru harus memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan dari guru haruslah
membuat siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban dan menjelaskan
jawaban kepada anggota dalam timnya sehingga semua anggota mengetahui
jawaban dari masing-masing pertanyaan. Setelah itu langkah pamungkas yang guru
lakukan yakni salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang bernomor
sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas, kemudian
guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan tersebut,
selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut mengangkat
tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang bernomor sama
menanggapi jawaban tersebut.

b. Kelebihan
Kelebihan model ini adalah
1. Dapat meningkatkan prstasi belajar siswa.
2. Mampu memperdalam pemahaman siswa
3. Melatih tanggung jawab siswa.
4. Menyenangkan siswa dalam belajar.
5. Mengembangkan rasa ingin tahu siswa
6. Meningkatkan rasa percaya diri siswa
7. Mengembangkan rasa saling memiliki dan kerjasama
8. Setiap siswa termotivasi untuk menguasai materi
9. Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar dengan yang tidak pintar
10. Tercipta suasana gembira dalam belajar. Dengan demikian meskipun saat
pelajaran menempati jam terakhirpun, siswa tetap antusias belajar.

c. Kekurangan

Kekurangan model ini adalah


1. Ada siswa yang takut diintimidasi bila member nilai jelek kepada anggotanya
(bila kenyataannya siswa lain kurang mampu menguasai materi).
2. Ada siswa yang mengambil jalan pintas dengan meminta tolong pada
temannya untuk mencarikan jawabannya. Solusinya mengurangi poin pada
siswa yang membantu maupun yang dibantu.
3. Apabila pada satu nomor kurang maksimal mengerjakan tugasnya, tentu saja
mempengaruhi pekerjaan pemilik tugas lain pada nomor selanjutnya.

d. Langkah-langkah :

Langkah-langkah model ini adalah


1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat
nomor
2. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorkan terhadap
tugas yang berangkaiMisalnya : siswa nomor satu bertugas mencatat soal.
Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa nomor tiga melaporkan hasil
pekerjaan dan seterusnya
3. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompok. Siswa disuruh
keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor
sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang
sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
5. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
6. Evaluasi dan Refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran
7. Penutup.

8. PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI)

a. Deskripsi
Model pembelajaran ini ditemukan pertama kali oleh ahli kesehatan di
McMaster University di Kanada pada tahun 1960-an. Idenya pertama kali muncul
karena para siswa tidak mampu menerapkan sejumlah pengetahuan ilmiah dasar
untuk situasi klinis. Pembelajaran berbagai berbasis masalah ini membuat siswa
menjadi pembelajar yang mandiri, artinya ketika siswa belajar, maka siswa dapat
memilih strategi belajar yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk
belajar dan mampu mengontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk
menyelesaikan belajarnya itu.
Pada prinsipnya, tujuan utama pembelajaran berbasis masalah adalah untuk
menggali daya kreativitas siswa dalam berpikir dan memotivasi siswa untuk terus
belajar.dan harus diingat bahwa, model pembelajaran ini tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, akan
tetapi pembelajaran berbasis masalah dikembangkan untuk membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan
intelektual, beljar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata atau simulasi dan menjadi pembelajar yang mandiri. Dan adapun
tujuan dari model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) ini
adalah: membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan
pemecahan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik, menjadi siswa
yang mandiri, untuk bergerak pada level pemahaman yang lebih umum, membuat
kemungkinan transfers pengetahuan baru, mengembangkan keterampilan kreatif,
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, meningkatkan motivasi belajar
siswa, membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru.
Meskipun pembelajaran ini sangat baik, akan tetapi tidak semua materi
pelajaran atau tidak semua pelajaran dapat mempergunakan model ini, adapun
kriteria tersebut adalah:
1. Materi pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik yang bisa
bersumber dari berita, rekaman, video dan lain sebagainya.
2. Materi yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga
setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
3. Materi pelajaran yang ditetapkan merupakan bahan yang berhubungan dengan
kepentingan orang banyak, sehingga terasa manfaatnya.
4. Materi yang dipilih adalah bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi yang
harus dimiliki oleh setiap siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5. Materi harus sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu
untuk mempelajarinya.

b. Kelebihan

Kelebihan model ini adalah


1. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif siswa .
2. Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah para siswa dengan
sendirinya.
3. Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
4. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi yang
serba baru.
5. Dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri.
6. Mendorong kreativitas siswa dalam pengungkapan penyelidikan masalah yang
telah ia lakukan.
7. Dengan model pembelajaran ini akan akan terjadi pembelajaran yang lebih
bermakna.
8. Model ini siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara
simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan.
9. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivsi internal dalam belajar, dan
dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

c. Kelemahan

Kelemahan model ini adalah


Model ini butuh pembiasaan, karena model ini cukup rumit dalam teknisnya serta
siswa betul-betul dituntut konsentrasi dan daya kreasi yang tinggi.
1. Dengan menggunakan model ini, berarti proses pembelajaran harus
dipersiapkan dalam waktu yang cukup pnjang. Karena sedapat mungkin setiap
persoalan yang akan dipecahkan harus tuntas, agar maknanya tidak terpotong,
2. Siswa tidap dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka
untuk belajar, terutama bagi mereka yang tidak memiliki pengalaman
sebelumnya.
3. Sering juga ditemakan kesulitan terletak pada guru, karena guru kesulitan dalam
menjadi fasilitator dan mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan yang
tepat dari pada menyerahkan mereka solusi.

d. Langkah-langkah:

Langkah-langkah model ini adalah


1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai dan menyebutkan sarana atau
alat pendukung yang dibutuhkan. Memotivasi siswa untuk terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal,
dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data,
hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
eksperimen mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
6. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang dibimbing oleh guru.
7. Evaluasi dan Refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran
8. Penutup
15. SNOWBALL THROWING
a. Deskripsi
Model pembelajaran snowball throwing ‘bola salju bergulir’ merupakan model
pembelajarn dengan menggunakan bola pertanyan dan kertas yang digulung bulat
berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran di antara sesama anggota
kelompok. Para prisibnya, model ini memudahkan penekatan komonikatif, integratif,
dan keterampilan.
Jika proses pembelajaran ini berjalan lancar, maka akan terbentuklah
suasana kelas yang dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berfikir, menulis,
bertanya, atau berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu
menggulung kertas dan melemparkanya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap
anggota kelompok akan mempersiapkan diri karena pada giliranya mereka harus
menjawab pertanyaan dari temanya yang terdapat dalam bola kertas. Model ini juga
memberikan pengalaman kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan
menyimpulkan isi berita atau informasi yang mereka peroleh dalam konteks nyata
dan situasi yang kompleks.
Model pembelajaran snowball throwing ini sangat terbatas dalam
pelaksananya, karena hanya cocok untuk materi pelajaran eksakta atau sains yang
cenderung tetap atau konstan dalam materi. sedangkan jika dalam ilmu sosial, siswa
akan kesulitan, karena ilmu pengetahuan sosial adalah ilmu yang mencangkup
materi pembelajaran yang sangat luas, membutuhkan pengembangan yang
mendalam karena materinya selalu berkembang.

b. Kelebihan
Kelebihan model ini adalah
1. Melatih kesiapan siswa
2. Saling memberikan pengetahuan
3. Siswa lebih bergairah dalam belajar karena mereka belajar sambil bermain dan
bermain sambil belajar.
4. Banyak informasi yang akan didapatkan siswa.

c. Kekurangan
Kekurangan model ini adalah
1. Pengetahuan tidak luas hanya berkutat pada pengetahuan sekitar siswa.
2. Tidak efektif.
3. Banyak waktu yang terbuang.

d. Langkah-langkah:
Langkah-langkah dalam model ini adalah
1. Siswa menyimak penyampaian materi yang akan disajikan guru.
2. Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing
ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.
3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
4. Kemudian masing-masing siswa diberikan satu lembar kertas kerja, untuk
menuliskan satu pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
5.  Kemudian kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan
dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama ± 15 menit.
6. Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola
tersebut secara bergantian.
7. Kesimpulan Siswa bersama-sama dengan Guru
8. Evaluasi dan Refleksi dalam pelaksanaan pembelajaran
9. Penutup   

Anda mungkin juga menyukai