Anda di halaman 1dari 4

TUGAS AKHIR

MODUL PEDAGOGI 3 “PEMBELAJARAN INOVATIF”

Nama : Baeti Ta’mirul Khikmah


Nim : 2001680120
Kelompok :C

1. Seorang guru SD menyelenggarakan pembelajaran STEAM dimana siswa diberikan masalah untuk
dipecahkan secara berkelompok. Masalah yang harus dipecahkan siswa adalah bagaimana tiap kelompok
dapat membentuk 3 (tiga) struktur bangunan apa saja yang mampu menyanggah sebuah bola basket. Siswa
dibekali peralatan seperti karet gelang, lidi, dan koran dengan jumlah yang sama antar kelompok. Selain
membentuk struktur bangunan, siswa harus melakukan uji coba ketiga struktur yang telah dibuat untuk
mengetahui daya tahan saat menyangga bola basket dalam waktu tertentu. Sebagian besar siswa terlihat
antusias untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru, tetapi ada beberapa kelompok siswa
yang terlihat tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa masalah tersebut bisa
dipecahkan. Menurut Anda, bagaimana agar siswa yang tidak berminat menjadi berminat dan mampu
menyelesaikan masalah dengan baik?
Jawaban :
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar siswa yang tidak berminat menjadi berminat dan mampu
menyelesaikan masalah dengan baik, diantaranya adalah :
a. Dengan melakukan kegiatan pembelajaran yang bervariasi, caranya dengan menyelipkan kegiatan-
kegiatan yang membuat kerja otak peserta didik lebih rileks ( Ice breaking) seperti melakukan gerakan
pelenturan organ tubuh setelah belajar selama 90 menit, menyajikan suasana kelas yang dapat
menenangkan pikiran siswa, atau guru dapat memberikan joke-joke edukatif yang berkaitan dengan
pembelajaran serta musik rileksasi.
b. Menggunakan media digital dalam kegiatan pembelajaran, seperti siswa diberikan penayangan video
mengenai cara membuat project/masalah yang mirip dengan kegiatan yang akan dibuat atau dipecahkan
oleh siswa yaitu berupa video struktur bangunan dari alat dan bahan yang sederhana dan ada di kelas.
Guru juga bisa menggunakan platform online seperti youtube jika pembelajaran dilakukan secara
daring
c. Mendampingi setiap proses kegiatan siswa, berusaha lebih dekat dengan setiap siswa, dan memberikan
petunjuk kepada setiap kelompok siswa, artinya guru berkeliling kepada setiap kelompok siswa untuk
melihat perkembangan siswa dan kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam melakukan kegiatan atau
pembuatan proyek yang sedang dilakukan, kemudian guru memberikan sedikit petunjuk kepada siswa
cara memecahkan masalah yang dihadapi. Dengan demikian siswa akan merasa diakui dan diperhatikan
oleh guru. Hal ini akan meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam kegiatan pembelajaran.
d. Memberikan semangat dan pendampingan secara khusus bagi mereka yang tidak berminat. Peserta
didik di Sekolah Dasar akan sangat merasa dihargai apabila gurunya mendampingi di sampingnya
dalam menyelesaikan permasalahan yang ia hadapai. Tetapi perlu diperhatikan agar dalam proses
pendampingan tidak boleh mementingkan satu anak dan mengabaikan peserta didik yang lainya,
sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial.
e. Memberikan penghargaan, dapat berupa pemberian applaus atau berupa pujian terhadap kinerja siswa
yang sangat baik, sehingga dapat memberikan motivasi kepada siswa ketika hasilnya kurang sesuai
harapan dan berusaha untuk memperbaiki.
f. Dapat menciptakan suasana kompetisi atau persaingan yang sehat di dalam kelas. Seperti guru membuat
papan skor atau nilai mengenai kinerja dan hasil kerja setiap kelompok yang disajikan di papan tulis
atau kertas karton, dengan bertuliskan nama-nama setiap kelompok siswa. Selain itu juga dapat
diberikan tambahan nilai bagi kelompok yang mengumpulkan tugas tepat waktu. Dengan demikian
setiap kelompok siswa akan berusaha melaksanakan kegiatan atau memecahkan masalah sebaik
mungkin dan mengajarkan kedisiplinan.

2. Penting sekali setiap guru memiliki rancangan dokumen pembelajaran STEAM sebelum ia melaksanakan
pembelajaran. Buatlah desain pembelajaran STEAM menggunakan model Project Based Learning
(Pembelajaran Berpusat pada Masalah), berdasarkan level pendidikan yang menjadi tanggung jawab
Saudara dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Jawaban :

Desain Pembelajaran STEAM dengan Project Based Learning (Pembelajaran Berpusat pada Masalah)
di kelas 6 SD

Tema : 2 (Persatuan dalam Perbedaan)


Mata Pelajaran : IPA
Kompetensi Dasar :
3.3 Menganalisis cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan
4.3 Menyajikan karya tentang cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya,
sebagai hasil penelusuran berbagai sumber.

Tujuan :
Dengan pengamatan, siswa, mampu menjelaskan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan.

Tahapan Kegiatan:
1. Siswa diberikan topik yang berhubungan dengan ciri khusus yang membedakan hewan yang satu
dengan hewan lainnya.
2. Siswa ditunjukan sebuah video yang berisi mengenai cara hewan menyesuaikan diri dengan
lingkungan.
3. Siswa diberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yang harus didapatkan siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
4. Siswa melakukan penelitian mengenai berbagai cara penyesuaian diri hewan dari video yang
ditayangkan oleh guru
5. Siswa diberikan LKPD (lembar kerja peserta didik) dan alat serta bahan untuk membuat sebuah
prototype yang berhubungan dengan topik ( cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya)
6. Siswa merancang sebuah prototype dengan bimbingan guru
7. Siswa menguji hasil pembuatan prototype
8. Siswa mempresentasikan dan mengevaluasi hasil pembuatan protoype
9. Siswa mendesain ulang pembuatan prototype untuk memperoleh hasil yang diharapkan
10. Guru melakukan evaluasi secara berkala, agar mengetahui langkah-langkah siswa membuat prototype
dari awal hingga akhir

3. Coba Anda lakukan identifikasi terkait ragam model “blended learning” yang memungkinkan dapat
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah Anda.
Jawaban :
Ragam model blended learning dapat di terapkan di sekolah jika sudah mengetahui dan memahami
karakteristik kondisi sekolah baik itu dari sarana prasarana, SDM (tenaga pendidik), dan peserta didik,
sehingga dapat ditentukan ragam blended learning yang cocok untuk diterapkan. Menurut saya, di sekolah
tempat saya bertugas ragam blanded learning yang cocok adalah model flipped class, hal ini berdasarkan
beberapa faktor, antara lain :
a. Sarana Prasarana
Dalam penerapan ragam blended learning sangat dipengaruhi faktor sarana prasarana yang lengkap dan
baik. Sedangkan sarana dan prasarana di sekolah tempat saya bertugas belum memiliki Berbagai macam
laboratorium terutama laboratorium komputer, ruangan-ruangan kelas belum memiliki fasilitas
multimedia yang lengkap, dan akses internet masih sulit walaupun sudah tersedia.
b. Tenaga Pendidik
Beberapa ragam model blended learning menuntut seluruh pendidik memahami dan menguasai cara
mnegoperasikan TIK. Sedangkan di sekolah tempat saya bertugas tenaga pendidik kebanyakan sudah
berusia lanjut, sehingga belum semuanya menguasai caranya mengoperasikan TIK dengan baik,
walaupun seluruh tenaga pendidik sudah menggunakan tekhnologi telepon pintar. Jadi ketika tugas
daring hanya sebatas melalui aplikasi WA Group.
c. Peserta Didik
Jumlah peserta didik dalam satu kelas dan karakteristik gaya belajar peserta didik sangat berpengaruh
terhadap ragam model blended learning yang akan diterapkan di Sekolah. Di sekolah tempat saya
bertugas sebenarnya jumlah siswanya sudah sesuai tetapi untuk proses pembelajaran online perlu
dibentuk kelompok karena tidak semua wali murid memiliki HP dan terkendala ketika HP dibawa
orang tua bekerja.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka dapat saya simpulkan bahwa ragam model blended learning yang
cocok diterapkan di sekolah tempat saya bertugas adalah model flipped class, karena keterbatasan sarana
prasarana baik dari sekolah maupun peserta didik serta penguasaan teknologi tenaga pendidik yang belum
maksimal.

4. Coba Anda lakukan identifikasi terkait ragam platform atau aplikasi yang dapat digunakan untuk
mendukung model pembelajaran blended learning di sekolahmu?
Jawaban :
Platform atau aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran blended learning di sekolah tempat saya
pertugas diantaranya adalah :
a. Whatsapp, melalui platform media sosial ini guru dan peserta didik di sekolah tempat saya bertugas dapat
berkomunikasi melalui grup kelas yang dibuat oleh guru yang beranggotakan peserta didik dalam 1 kelas
beserta guru Mupel lainnya (PadBP dan PJOK). Kegiatan dalam WA Group dapat berupa presensi,
pemberian modul-modul elektronik, video pembelajaran, dan tugas-tugas yang berkaitan dengan materi
berikutnya. Selain itu peserta didik dapat berkonsultasi dengan guru terkait materi-materi yang kurang
dipahami oleh peserta didik.
b. Youtube, platform multimedia online ini dapat digunakan oleh guru di sekolah tempat saya bertugas
untuk mengunggah video pembelajaran yang dibuat dan membagikan link video tersebut kepada siswa
melalui grup media sosial. Selain itu juga dapat menjadi bahan referensi atau sumber informasi siswa
untuk mendalami sebuah materi.
c. Google Web Search, Platform website online ini dapat digunakan guru dan peserta didik untuk mencari
dan menggali informasi yang lebih banyak tentang materi pembelajaran yang tidak terdapat di buku
pembelajaran, sehingga dapat menambah wawasan.
Dari platform-platform yang disebutkan di atas, kebanyakan guru menggunakan platform whatsapp dan
youtube, karena seluruh guru memahami cara penggunaan platform-platform tersebut. Sedangkan untuk
platform lainnya, seperti google classroom, microsoft 365 hanya sedikit guru yang baru memahami dan
belum bisa diterapkan karena peserta didik masih kesulitan dalam memahami ketika sudah diterangkan
secara detail, mungkin dikarenakan kurangnya sarana yang menunjang.

Anda mungkin juga menyukai