Anda di halaman 1dari 37

TUGAS MATA KULIAH

Pembelajaran Terpadu di SD

Nama : Novarika 855776588

Tutor : Oktiana, M.Pd

Masa Tutorial : 2023.2


.

Nama : Novarika
Nim :
855776588
Kelas : 5D
Mata kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

1) Terdapat 3 model pembelajaran terpadu yang cocok diterapkan di sekolah dasar,


antara lain model keterhubungan (connected), model jaring laba-laba (webbed), dan
model keterpaduan (integrated).
1. Model Keterhubungan (Connected)
Karena, pembelajaran tipe keterhubungan dilaksanakan dengan menghubungkan
satu pokok bahasan dengan pokok bahasan selanjutnya. Kemudian mengaitkan satu
konsep dengan konsep lain dan menghubungan pekerjaan hari ini dengan hari
berikutnya. Adapun keunggulan dari model connected adalah siswa dapat
mengembangkan konsep kunci secara berkala, sehingga terjadi proses internalisasi.
Kemudian siswa dapat mengintegrasikan ide interbidang studi, sehingga memiliki
gambaran luas yang terfokus pada aspek tertentu. Jika memadukan ide dalam
interbidang studi, maka peserta didik dapat mengkonseptualisasikan, membenahi, dan
mengadopsi ide dalam memecahkan problem. Selain keunggulan, model
pembelajaran terpadu connected ini juga memiliki kelemahan. Misalnya saja
interbidang studi terlihat terpisah dan usaha mengembangkan keterhubungan antar
bidang studi menjadi terbatas. Selain itu, model connected tidak mendorong tenaga
pendidik untuk bekerja secara tim, sehingga isi materi tetap fokus tanpa
mengembangkan konsep dan ide interbidang pelajaran.

2. Model Jaring Laba-Laba (Webbed)


Karena, modell pembelajaran terpadu webbed ini menggunakan pendekatan
tematik. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan tema, lalu
mengembangkannya menjadi subtema. Namun, tetap mempertimbangkan
keterhubungan antara tema dengan mata pelajaran terkait. Namun dalam
pelaksanaannya, model ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Untuk
kelebihannya adalah relatif lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum
berpengalaman dan terdapat faktor motivasional yang diperoleh dari seleksi tim yang
diminati. Kemudian, planning kerja tim akan semakin mudah untuk mengembangkan
tema ke dalam semua bidang pelajaran. Di samping itu, kekurangannya adalah guru
lebih memusatkan perhatian pada kegiatan daripada pengembangan konsep. Selain
itu, sulit dalam menyeleksi tema dan ada kecenderungan merumuskan tema yang
dangkal.

3. Model Keterpaduan (Integrated)


Karena, model pembelajaran terpadu yang satu ini merupakan kombinasi
sejumlah pokok bahasan dari bidang studi yang berbeda-beda, namun esensinya tetap
sama dalam sebuah topik tertentu. Kemudian mengusahakan cara menyatukan bidang
studi.Kelebihan model integrated adalah dapat memotivasi siswa dalam belajar dan
memberikan perhatian pada berbagai bidang. Selain itu, terdapat kemungkinan
.

pemahaman antar bidang studi, karena lebih fokus pada isi pelajaran, keterampilan
sosial, dan ide penemuan lain, sehingga dalam suatu pelajaran dapat mencakup
banyak dimensi. Dengan demikian, siswa akan semakin berkembang.
2) Kegiatan yang paling dikuasai yaitu kegiatan pendahuluan yaitu menyiapkan siswa
yang langsung berkaitan dengan materi yang akan dibahas disebut kegiatan awal
pembelajaran. Sementara itu kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan materi
atau kompetensi yang akan dibahas disebut kegiatan pra pembelajaran. Kegiatan
utama yang perlu dilaksanakan dalam pendahuluan pembelajaran ini diantaranya,
yaitu menciptakan kondisi-kondisi awal pembelajaran yang kondusif, memberi acuan,
melaksanakan kegiatan apersepsi (apperception) dan penilaian awal (pre-test).

Kegiatan yang paling disukai peserta didik yaitu kegiatan pendahuluan, sebagai
contoh ketika memulai pembelajaran, guru menyapa anak dengan nada bersemangat
dan gembira (mengucapkan salam), mengecek kehadiran para siswa dan menanyakan
ketidakhadiran siswa apabila ada yang tidak hadir. Melalui kegiatan ini, siswa akan
termotivasi untuk aktif berbicara dan mengeluarkan pendapatnya sehingga pada
akhirnya akan muncul rasa ingin tahu dari setiap anak. Dengan demikian, melalui
kegiatan pendahuluan siswa akan tergiring pada kegiatan inti baik yang berkaitan
dengan tugas belajar yang harus dilakukannya maupun berkaitan dengan materi ajar
yang harus dipahaminya

3) 1. Kurang Persiapan Dalam Mengajar


Sebagai guru, tentunya harus punya plan dalam mengajar untuk satu
tahun ajaran ke depan. Guru yang kurang persiapan dalam mengajar dapat
merugikan perkembangan siswa secara akademis. Sebelum tahun ajaran
dimulai, guru bisa membuat RPP (Rencana Persiapan Pengajaran),
menyiapkan perangkat/media pembelajaran, sampai bahan evaluasi materi.
Seorang guru juga harus terampil dalam mengelola kelas sesuai dengan
karakteristik siswa, hal ini bertujuan supaya materi belajar yang diajarkan
tersampaikan dengan baik. Buat dan rancanglah kegiatan pembelajaran
keseluruhan yang akan dilakukan perminggu dan perbulan supaya bisa tau
apa-apa saja yang harus dipersiapkan.

2. Perilaku Siswa yang Beragam


Sebagai guru, mungkin kesulitan memahami setiap karakteristik siswa,
karena ada banyak siswa yang Anda temui di sekolah. Namun tahukah Anda,
bahwa siswa ingin diperhatikan saat KBM? Siswa akan senang diberikan
pujian dan diperhatikan oleh guru. Tetapi, kebanyakan guru sering lupa
memberikan pujian dan mengabaikan perkembangan kepribadian siswa saat
mereka berbuat baik, tidak membuat masalah, dan meraih pencapaian.
Sebagai guru juga harus melihat siswa yang kurang baik di kelas, seperti
yang suka tidur di kelas, ribut, ataupun tidak memperhatikan penjelasan guru.
.

Bantu supaya mereka bisa menjalankan pembelajaran dengan lebih baik dan
lebih konsentrasi di kelas. Agar pembelajaran di kelas menjadi kondusif,
siswa harus belajar disiplin dan bertanggung jawab terhadap proses KBM di
kelas.

3. Konsentrasi Siswa Kurang


Faktor yang menyebabkan siswa kurang berkonsentrasi ada banyak,
seperti faktor lingkungan, psikologis, dan faktor internal dalam diri siswa.
Faktor lingkungan maksudnya adalah yang ada di sekeliling siswa, misalnya
saat diberi tugas, siswa terganggu dan lebih tertarik dengan suara ramai di
luar dan jadinya mengganggu konsentrasi.

Cara mengatasi kesulitan tersebut :


- Guru dapat mencoba menggunakan berbagai metode mengajar, seperti
pembelajaran aktif, kolaboratif, dan integratif. Selain itu guru dapat
menyediakan bahan pelajaran yang lebih beragam dan mudah dipahami bagi
siswa.
- Guru dapat mengikuti pelatihan atau workshop mengenai pengembangan
keterampilan teknologi yang relevan dalam pembelajaran. Melalui kegiatan
tersebut, guru akan dibekali dengan berbagai pengetahuan yang dapat
diterapkan dalam mengajar.
- Guru dapat mempelajari bahan pelajaran dan mempersiapkan materi dan
alat bantu mengajar dengan baik.⁷ì
- Guru perlu untuk bersikap hangat dan memperbanyak interaksi dengan
siswa. Perlakukan tersebut akan membantu siswa untuk lebih nyaman dan
dekat dengan guru.
- Guru dapat mencoba untuk melakukan berbagai teknik motivasi, seperti
memberikan umpan balik dan penguatan positif pada siswa, serta
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

4) a. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Bu Beta dalam merancang


pembelajaran terpadu tampaknya sudah tepat. Alasannya adalah sebagai berikut:
● Menetapkan beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran adalah
langkah awal yang esensial untuk mengintegrasikan pembelajaran. Ini
memungkinkan siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih dalam melalui
keterkaitan antara konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran.
● Menentukan mata pelajaran yang akan digabungkan, seperti Bahasa
Indonesia, Matematika, dan SBDP, juga merupakan langkah yang relevan
karena ini akan membantu merinci elemen-elemen yang akan diintegrasikan.
● Menganalisis keterkaitan antara kompetensi dasar dan mata pelajaran adalah
langkah penting untuk memastikan bahwa pembelajaran terpadu akan
mencapai tujuan pembelajaran dari masing-masing mata pelajaran.
● Menentukan tema yang akan dikembangkan adalah cara untuk memberikan
fokus dan tujuan yang jelas dalam pembelajaran terpadu.
.

● Menyusun RPP yang mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan


pendekatan terpadu adalah langkah terakhir yang penting untuk merinci
bagaimana pembelajaran akan dijalankan.
b. Bu Beta harus mengembangkan esensi dari pembelajaran terpadu dengan
mengintegrasikan pembelajaran dari beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata
pelajaran. Alasannya adalah sebagai berikut:
● Mengintegrasikan beberapa mata pelajaran memungkinkan siswa untuk
melihat keterkaitan antara berbagai konsep dalam konteks yang lebih luas,
mengembangkan pemahaman yang holistik, dan mempromosikan penerapan
pengetahuan dalam situasi kehidupan nyata.
● Memuat beberapa kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran
memungkinkan siswa untuk mengembangkan beragam keterampilan dan
pengetahuan yang berlaku pada berbagai konteks, memberi mereka
pemahaman yang lebih mendalam.
● Integrasi alat evaluasi yang mencerminkan pembelajaran dari beberapa
kompetensi dasar akan memungkinkan penilaian yang holistik, mencerminkan
pencapaian siswa dalam berbagai aspek pembelajaran. Dengan
mengintegrasikan kompetensi dari berbagai mata pelajaran, Bu Beta akan
menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna dan holistik bagi
siswa.
.
Nomor Pokok Sekolah

Nasional Nomor

Identitas Sekolah

RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN ( RPP )
KELAS ... SEMESTER ...
TAHUN PELAJARAN 20..../20....
TEMA ....

NAMA SEKOLAH : ..................................................


DESA/KELURAHAN : ..................................................
KECAMATAN : ..................................................
KOTA/KABUPATEN : ..................................................
PROPINSI : ..................................................
WALI KELAS : ..................................................
NIP : ..................................................
.
Nomor 5 A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )


KURIKULUM 2013 (3 KOMPONEN) REVISI
(Sesuai Edaran Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 45 PRABUMULIH


Kelas / Semester : 2 /1
Tema : Tugasku Sehari- hari (Tema 3)
Sub Tema : Tugasku Sehari-hari di Rumah ( Sub
Tema 1) Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari

A. TUJUAN
1. Dengan mengamati denah rumah dan teks bacaan, siswa dapat menyebutkan isi teks berkaitan dengan
lingkung geografis di rumah dengan percaya diri.
2. Dengan kegiatan tanya jawab, siswa dapat memahami isi teks bacaan tentang lingkungan geografis di rumah
dengan jujur.
3. Dengan bimbingan guru, siswa dapat membaca teks tentang lingkungan geografis di rumah dengan percaya
diri.
4. Dengan memperhatikan gambar dan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan berbagai pecahan uang
dengan percaya diri.
5. Dengan memperhatikan gambar, siswa dapat membandingkan pecahan uang secara cermat.
6. Dengan memperhatikan gambar, siswa dapat mengurutkan pecahan uang secara cermat.
7. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memahami panjang pendek bunyi dengan simbol secara cermat.
8. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memahami kuat lemah bunyi pada lagu secara cermat.
9. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyuarakan panjang pendek bunyi dengan percaya diri.
10. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menyuarakan kuat lemah bunyi pada lagu dengan percaya diri.

B. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan


Pembukaan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
● Pada awal pembelajaran, guru mengkondisikan siswa secara klasikal dengan mendeskripsikan
ilustrasi gambar dan menerangkan maksud isi teks bacaan yang merangkum
kompetensi-kompetensi yang akan di pelajari dalam subtema 1.
● Siswa mengamati gambar yang menunjuk kan tugas sehari-hari di rumah.
● Siswa diberi kesempatan mengamati dan menganalisis gambar secara cermat.
● Gunakan rubrik pengamatan gambar untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa.

Ayo Mengamati
● Guru membimbing siswa untuk meng-amati gambar denah rumah Siti (meng-amati).
● Siswa mengamati gambar letak rumah Siti (mengamati).
● Siswa mengamati teks “Letak Rumah Siti” (mengamati).
● Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk mengecek pemahaman siswa.
− Di mana letak rumah Siti?
− Mengapa Siti harus tahu letak rumah-nya?
− Bagaimana kondisi di sekitar rumah Siti?
● Pertanyaan-pertanyaan tersebut meng-arahkan pemahaman tentang lingkungan geografis
rumah.

Ayo Berlatih
● Guru membimbing siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hasil pengamatannya.
● Kegiatan ini melatih siswa untuk menumbuhkan rasa ingin tahu mereka.
● Siswa diminta menulis pertanyaannya di kertas dan ditempel, kemudian secara bergantian
siswa mengajukan pertanyaan.
● Guru mencatat pertanyaan-pertanyaan siswa dan membahasnya secara klasikal.
(Critical Thinking and Problem Formulation)

Ayo Membaca
● Siswa membaca teks dengan benar. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara
membaca dengan benar.
.

▪ Guru dapat menunjuk siswa secara bergantian untuk membaca teks.


▪ Guru dapat mencatat siswa yang sangat lambat membaca dan siswa yang sudah
lancar membaca.
▪ Guru menyampaikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui isi
bacaan: Jawaban:
• Adi
• Ayu
• Jalan Ki Hajar Dewantara
No. 25 4. Rp1.000,00

Ayo Berlatih
▪ Siswa diminta menarik garis yang menghubungkan keterangan rumah yang tepat.

Ayo Mengamati
▪ Siswa diminta mengamati gambar pecahan uang.
▪ Siswa dimotivasi untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang uang pecahan.
▪ Guru dapat memberikan pertanyaan:
− Pernahkan kalian melihat uang?
− Pernahkan kalian berbelanja?

Mengenal Pecahan Nilai Uang


▪ Guru mengenalkan berbagai pecahan uang logam.
▪ Guru lebih baik membawa uang logam asli seperti gambar, agar siswa dapat lebih
memahami.
▪ Siswa secara bergantian melihat atau memegang uang logam dan menyebutkan
nilainya.
▪ Guru memberikan contoh cara menuliskan uang.

▪ Guru minta beberapa siswa untuk menuliskan pecahan uang yang lain di papan tulis.
▪ Setelah memahami semua pecahan uang logam, siswa membandingkannya

Ayo Berlatih
▪ Guru meyakinkan siswa bahwa semua memahami dengan mengajukan pertanyaan

umpan balik.
▪ Siswa mengerjakan latihan soal sesuai contoh.
(Critical Thinking and Problem Formulation)

Ayo Berlatih
▪ Siswa mengerjakan latihan dengan mengurutkan pecahan uang dari yang nilainya
terkecil.
(Critical Thinking and Problem Formulation)

Gunakan kunci jawaban untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa.

Ayo Mencoba
C. Siswa mempraktikkan bunyi birama tiga.
D. Guru meminta siswa untuk melakukan rangkaian bunyi yang pertama. tek-tek-tong…
E. Guru meminta siswa untuk melakukan rangkaian bunyi yang kedua. tek-tong-tek
F. Guru meminta siswa untuk melakukan rangkaian bunyi yang ketiga. prok-prok-duk
G. Kemudian, guru meminta ketiga bunyi dikombinasikan.
H. tek-tek-tong tek-tong-tek prok-prok-duk
(Creativity and Innovation)
.

Kerja Sama dengan Orang Tua


I. Dengan bantuan orang tuanya, siswa mengenal letak rumah masing-masing.
▪ Siswa mapu mengemukan hasil belajar hari ini
▪ Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
▪ Siswa diberikan kesempatan berbicara /bertanya dan menambahkan informasi dari
siswa lainnya..
▪ Menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan,
dan toleransi.
▪ Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah satu siswa.

J. PENILAIAN (ASESMEN)
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
.
Nomor 5 B
Bentuk instrumen penilaian sikap
1. Penilaian Sikap
● Jujur
● Disiplin
● Santun
● Percaya diri
● Peduli

2. Penilaian Pengetahuan
● Tes lisan tentang mengenal letak rumah dan mengenal pecahan nilai uang logam serta
membandingkan pecahan uang logam
● Latihan soal menulis dan menjawab letak tempat tinggal, dan pecahan nilai uang logam untuk
gambar yang ada.
● (Banyaknya soal 5, skor maksimal : 100, skor tiap soal : 20)

3. Penilaian Keterampilan
● Latihan Soal

1. Siapakah yang tinggal di sebelah kanan rumah siti ?


2. Siapakah yang tinggal di sebelah kiri rumah siti ?
3. Dimanakah rumah siti?

4. Rp 200,00

5.

Jawaban
1. Rumah Adi
2. Rumah Ayu
3. Di Jalan KI Hajar Dewantara nomor 25
4. Rp. 500,00 lebih besar dari Rp 200,00
Mata uang lima ratus rupiah lebih dari dua ratus rupiah
5. Rp. 100,00 lebih kecil dari Rp. 1000,00
Mata uang seratus rupiah lebih kecil dari seribu rupiah

Refleksi Buku
.

Catatan Guru
1. Masalah : …………
2. Ide Baru : …………
3. Momen Sekolah

Mengetahui Prabumulih, 5 Nov 2023


Kepala Sekolah, Guru Kelas 2

NOVARIKA
AFNI YURITA,S.Pd NIP. ....................
NIP.196704271989032005
.

Nama Mahasiswa : Novarika


Nomor Induk Mahasiswa : 855776588
Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4205/ Pembelajaran Terpadu di SD
Kode/Nama UPBJJ : 18/Palembang

1. Tujuh tahapan dalam merancang pembelajaran terpadu di Sekolah


Dasar adalah sebagai berikut:

- Identifikasi Tujuan: Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh


siswa dalam rangka mengintegrasikan beberapa mata pelajaran.
- Pemilihan Tema: Memilih tema atau topik sentral yang akan digunakan
sebagai landasan dalam merancang pembelajaran terpadu.
- Identifikasi Standar Kompetensi: Menghubungkan tujuan pembelajaran
dengan standar kompetensi mata pelajaran yang terkait.
- Penyusunan Rencana Pembelajaran: Merencanakan aktivitas, strategi
pembelajaran, dan metode pengajaran yang sesuai dengan tema terpadu.
- Pemilihan Materi Pembelajaran: Memilih bahan ajar dan sumber belajar yang
relevan dengan tema terpadu.
- Integrasi Mata Pelajaran: Mengidentifikasi keterkaitan antara mata pelajaran
yang akan diintegrasikan, dan merancang cara mengajar yang
menghubungkan konten-konten tersebut.
- Evaluasi dan Penilaian: Menentukan metode evaluasi untuk mengukur
pencapaian tujuan pembelajaran terpadu dan memberikan umpan balik
kepada siswa.

Kendala atau kesulitan yang mungkin dialami saat merancang pembelajaran


terpadu dapat meliputi:
- Kesulitan mengintegrasikan mata pelajaran yang berbeda secara bermakna,
terutama jika guru tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam
pembelajaran terpadu.
- Koordinasi antara guru-guru mata pelajaran yang terlibat dalam
pembelajaran terpadu bisa menjadi tantangan.
- Mencari sumber belajar yang sesuai dengan tema terpadu yang mungkin
tidak selalu tersedia dengan mudah.
- Memastikan bahwa tujuan pembelajaran terpadu sejalan dengan standar
kompetensi dari setiap mata pelajaran yang diintegrasikan.

Contoh: Sebagai seorang guru, saya pernah mengalami kesulitan dalam mencari
sumber belajar yang sesuai dengan tema terpadu tentang lingkungan hidup.
Sumber-sumber yang relevan dan mendukung integrasi mata pelajaran sains,
bahasa, dan seni sulit ditemukan, tetapi kami berhasil menemukan materi yang tepat
setelah melakukan pencarian yang intensif.

2. Efektivitas penilaian kompetensi peserta didik pada ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor memerlukan penggunaan instrumen tes dan non-tes yang sesuai.
Berikut penjelasan mengenai efektivitas penilaian pada ketiga ranah tersebut:
.

- Instrumen Tes: Tes tertulis seperti pilihan ganda, esai, atau ujian
terstruktur sangat efektif dalam mengukur pemahaman konsep,
pengetahuan, pemecahan masalah, dan kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Tes kognitif cenderung memiliki tingkat objektivitas
yang lebih tinggi.
- Instrumen Non-Tes: Proyek, penugasan, atau presentasi juga dapat
efektif dalam mengukur kognisi peserta didik. Contohnya, peserta
didik dapat diminta untuk membuat presentasi atau proyek penelitian
yang menunjukkan pemahaman mereka tentang topik tertentu.
- Pendapat ahli: Robert Marzano, seorang ahli pendidikan,
menekankan bahwa penilaian formatif yang menggabungkan tes
tertulis dengan penugasan proyek memberikan gambaran yang lebih
komprehensif tentang pemahaman siswa.

● Ranah Afektif:
- Instrumen Tes: Tes sikap atau asesmen diri dapat digunakan untuk
mengukur ranah afektif. Namun, ini mungkin kurang objektif dan
dapat memerlukan pertimbangan lebih cermat dalam penilaian.
- Instrumen Non-Tes: Observasi guru, jurnal refleksi, atau wawancara
merupakan instrumen non-tes yang efektif untuk mengukur aspek
afektif seperti nilai, sikap, atau motivasi peserta didik.
- Pendapat ahli: David Krathwohl dan Benjamin Bloom, dalam
taksonomi kognitif mereka, juga mengakui pentingnya mengukur
ranah afektif dalam pendidikan dan pengembangan pribadi.

● Ranah Psikomotor:
- Instrumen Tes: Tes keterampilan fisik atau tes praktik seperti ujian
mengemudi, ujian keahlian memasak, atau ujian keterampilan
laboratorium bisa efektif dalam mengukur ranah psikomotor.
- Instrumen Non-Tes: Observasi langsung, portofolio keterampilan, atau
penugasan praktis adalah instrumen non-tes yang berguna untuk
mengukur kemampuan fisik dan keterampilan peserta didik.

Pendapat ahli: Harrow (1972) mengembangkan model taksonomi psikomotor yang


menekankan pentingnya mengukur kemampuan fisik dan psikomotor peserta didik.
Efektivitas penilaian tergantung pada konteks, tujuan pembelajaran, dan metode
yang sesuai. Penggunaan campuran instrumen tes dan non-tes yang relevan
dengan ranah kompetensi yang ingin diukur dapat memberikan gambaran yang lebih
lengkap tentang kemampuan peserta didik.

3. a). Analisis Alat Evaluasi Pak Amir:


- Penilaian Proses: Alat evaluasi ini mencakup aspek-aspek seperti keaktifan
berpendapat, toleransi, ketelitian, tanggung jawab, dan disiplin. Ini relevan
dengan kompetensi dasar PPKN yang mengacu pada keberagaman dan
kerja sama. Namun, mungkin diperlukan kriteria yang lebih jelas untuk
menilai aspek-aspek ini. Alat ini cocok untuk mengukur aspek keberagaman
dan kerja sama dalam kebersamaan.
.

- Penilaian Produk: Alat evaluasi ini mencakup hasil diskusi, hasil pembuatan
bangun datar, dan hasil pengubinan. Ini sesuai dengan kompetensi dasar
Matematika, karena siswa diminta untuk menemukan bangun datar melalui
pengamatan. Namun, mungkin perlu dijelaskan kriteria penilaian yang lebih
spesifik untuk setiap produk.
- Program: Program yang disusun Pak Amir mencakup berbagai kegiatan yang
sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan, termasuk diskusi,
pembuatan bangun datar, pengubinan, dan permainan atletik. Namun, perlu
memastikan bahwa program ini disusun dengan baik, mengintegrasikan mata
pelajaran dengan tema "Kebersamaan dalam keberagaman."

b). Kelebihan dan Kekurangan Alat Evaluasi Pak Amir:


Kelebihan:
- Alat evaluasi mencakup berbagai aspek kompetensi dasar yang ingin diukur,
termasuk penilaian proses, produk, dan program.
- Alat evaluasi ini berfokus pada pengembangan keterampilan sosial seperti
toleransi dan kerja sama, sesuai dengan tema "Indahnya kebersamaan."
- Mencakup variasi instrumen evaluasi seperti portofolio, penilaian permainan,
dan posttest, yang dapat memberikan gambaran komprehensif tentang
pencapaian siswa.

Kekurangan:
- Perlunya kriteria penilaian yang lebih rinci untuk setiap aspek penilaian,
terutama dalam penilaian produk, agar lebih objektif.
- Pak Amir mungkin perlu memastikan bahwa program pembelajaran
benar-benar mengintegrasikan mata pelajaran Matematika, PPKN, dan
PJOK secara harmonis.
- Perlu memastikan bahwa alat evaluasi ini sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa di kelas 4 dan dapat diimplementasikan dengan baik.

Simpulan: Alat evaluasi yang dikembangkan oleh Pak Amir memiliki kelebihan dalam
mencakup berbagai aspek kompetensi dasar dan fokus pada pengembangan
keterampilan sosial. Namun, perlu perhatian lebih lanjut dalam merinci kriteria
penilaian dan memastikan integrasi yang efektif antara mata pelajaran serta
penggunaan yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

4. a). Analisis Alat Evaluasi Bu Nindy:


- Penilaian Proses: Alat evaluasi ini mencakup aspek-aspek seperti keaktifan
berpendapat, kerja sama, ketelitian, tanggung jawab, dan menghargai. Ini
relevan dengan tema "Keberagaman Budaya Bangsaku" dan kompetensi
dasar yang menekankan pemahaman sudut, sifat bunyi, dan gambar benda.
Namun, seperti sebelumnya, mungkin perlu kriteria yang lebih rinci untuk
menilai aspek-aspek ini.
- Postest: Postest tertulis tentang sudut siku-siku, sifat bunyi, dan
langkah-langkah perambatan bunyi sesuai dengan kompetensi dasar yang
ditetapkan. Ini adalah cara yang efektif untuk mengukur pemahaman konsep
dalam Matematika dan IPA.
.

- Penilaian Penyampaian Hasil Diskusi: Ini mencakup penampilan siswa dalam


berbicara, sistematika penyampaian, dan penguasaan materi. Ini relevan
dengan kompetensi Bahasa Indonesia yang menekankan penyampaian
informasi secara efektif.
- Penilaian Produk: Membuat kolase rumah adat sesuai dengan kompetensi
dalam SBDP adalah pendekatan yang baik, dan kriteria penilaian yang
termasuk ketepatan gambar, kesesuaian dengan bentuk asli, kerapihan, dan
ketepatan pengubinan sesuai dengan kebutuhan.

b). Kelebihan dan Kekurangan Alat Evaluasi Bu Nindy:


Kelebihan:
- Alat evaluasi mencakup berbagai aspek kompetensi dasar dan keterampilan
yang ingin diukur, termasuk penilaian proses, produk, dan pemahaman
konsep.
- Alat evaluasi ini mempromosikan berbagai keterampilan, seperti berbicara,
kerjasama, kreativitas dalam membuat kolase, dan pemahaman konsep
ilmiah.
- Mencakup variasi instrumen evaluasi seperti penilaian proses, postest, dan
penilaian produk, yang memberikan pandangan komprehensif tentang
pencapaian siswa.

Kekurangan:
- Perlu kriteria penilaian yang lebih rinci untuk setiap aspek penilaian, terutama
dalam penilaian proses dan penyampaian hasil diskusi.
- Mungkin diperlukan lebih banyak instrumen penilaian yang sesuai dengan
kompetensi dalam Bahasa Indonesia dan SBDP, seperti penugasan menulis
yang mencerminkan pemahaman konsep.

Simpulan: Alat evaluasi yang dikembangkan oleh Bu Nindy memiliki kelebihan dalam
mencakup berbagai aspek kompetensi dasar dan keterampilan yang ingin diukur.
Namun, perlu perhatian lebih lanjut dalam merinci kriteria penilaian untuk
aspek-aspek tertentu dan mungkin penambahan instrumen penilaian yang sesuai
dengan kompetensi Bahasa Indonesia dan SBDP.
.

Nomor 5 A

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI 45


PBM Kelas / Semester : I (Satu) / 2
Tema 7 : Benda Hewan dan Tanaman di Sekitarku
Sub Tema 3 : Tumbuhan di Sekitarku
Pembelajaran 5
Alokasi Waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah, sekolah
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

B. KOMPETENSI DASAR (KD) &


INDIKATOR Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar (KD)
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud
dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Indikator ;
.

▪ Membaca teks tentang tempat tinggal tumbuhan


▪ Mengidentifikasi tanaman berdasarkan tempat tinggalnya sesuai dengan
teks yang dibaca.
▪ Menuliskan nama dan deskripsi tanaman berdasarkan tempat tinggalnya
sesuai dengan teks

Matematika
Kompetensi Dasar
(KD)
3.12 Menentukan urutan berdasarkan panjang pendeknya benda, tinggi
rendahnya tinggi badan, dan urutan kelompok berdasarkan jumlah
anggotanya
4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan
menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf tanpa menggunakan
urutan label pada sumbu horizontal
Indikator ;
▪ Mengumpulkan data tempat tinggal tumbuhan
▪ Membaca grafik gambar tentang tempat tinggal tumbuhan

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
▪ Setelah membaca teks, siswa dapat menyebutkan tanaman yang hidup di
air dengan benar.
▪ Setelah membaca teks, siswa dapat menyebutkan minimal dua tanaman
yang hidup di air dengan benar.
▪ Setelah membaca teks, siswa dapat menyebutkan minimal dua tanaman
yang hidup di darat dengan benar.
▪ Setelah mengamati lingkungan sekitar, siswa dapat menyebutkan
jenis tanaman berdasarkan tempat tinggal dengan benar.
▪ Dengan mengamati contoh, siswa dapat membuat diagram untuk
mengklasifikasi tanaman berdasarkan tempat hidup dengan
benar.
▪ Setelah mengamati gambar, siswa dapat membaca grafik gambar
mengenai jumlah tumbuhan dengan benar.

D. MATERI PEMBELAJARAN
▪ Kelompok Tanaman Darat dan Tanaman Air
▪ Membaca Grafik Gambar

E. METODE PEMBELAJARAN
▪ Pendekatan : Saintifik
.

▪ Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,


penugasan Pembelajaran melalui video call

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan ▪ Guru memberikan salam dan mengajak semua 10 menit
siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
▪ Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi
lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
▪ Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan
yaitu tentang ”Benda, Hewan dan Tanaman di
Sekitar”.
▪ Guru menyampaikan tahapan kegiatan yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
mengeksplorasi, mengomunikasikan dan
menyimpulkan.
Inti Langkah-langkah kegiatan bagian satu : 175
▪ Siswa diajak mengamati lingkungan sekitar. menit
Kegiatan ini sangat efektif jika di sekitar
lingkungan sekolah terdapat kolam/rawa.
Jika tidak memungkinkan, minta siswa
mengamati gambar yang ada di buku.
(Mengamati)
▪ Siswa mengamati bahwa sebagian
tumbuhan dapat hidup di darat dan sebagian
yang lain hidup di air.
▪ Siswa menyebutkan beberapa contoh tumbuhan
darat dan tumbuhan air yang mereka ketahui.
(Mengekplorasi)
▪ Kegiatan kemudian dilanjutkan di kelas. Siswa
diminta untuk membaca teks di buku siswa.
▪ Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok.
Setiap kelompok mendapatkan kartu berisi
nama tumbuhan dengan berbagai tempat
tinggalnya. Berikan penjelasan tambahan untuk
tumbuhan yang tempat tinggalnya menempel
pada tumbuhan lain. (Mengekplorasi)
▪ Dalam waktu tertentu, minta siswa
.

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengelompokkan tumbuhan tersebut
berdasarkan tempat tinggalnya.
▪ Perwakilan siswa menyampaikan hasil
pengelompokannya. Siswa lain mendengarkan
dan saling memeriksa pekerjaannya.
(Mengasosiasi)
▪ Siswa menulis dan menggambarkan beberapa
contoh tumbuhan darat dan tumbuhan air pada
buku siswa. (Mengkomunikasikan)

Langkah-langkah kegiatan bagian dua :


▪ Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai contoh membuat sebuah grafik
gambar di papan tulis. Kemudian, guru dan
siswa bersama-sama membahas data pada
grafik gambar tersebut. (Mengamati)
▪ Siswa melanjutkan kegiatan individu
menganalisis grafik gambar tentang
jumlah tanaman darat dan air dengan
menjawab pertanyaan pada buku siswa.
(Menanya)
▪ Kegiatan diakhiri dengan diskusi kelas
mengenai beberapa jenis tumbuhan yang dapat
hidup di kedua tempat, di darat dan di air.
Termasuk diskusi mengenai beberapa jenis
tanaman yang jarang/belum dikenal oleh siswa.
(Mengekplorasi)
▪ Guru menyampaikan kepada siswa akan
melakukan video call saat siswa di rumah untuk
memberikan umpan balik terhadap materi yang
telah dipelajari.
Penutup ▪ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / 15 menit
rangkuman hasil belajar selama sehari
▪ Bertanya jawab tentang materi yang telah
dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
▪ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
▪ Melakukan penilaian hasil belajar
▪ Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama
.

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)

G. SUMBER & MEDIA PEMBELAJARAN


▪ Buku Pedoman Guru Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
▪ Buku Siswa Tema : Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku Kelas 1
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2013).
▪ Nama tumbuhan minimal 10 dengan tempat tinggal yang berbeda (air,
darat, atau menempel pada tanaman lain).
▪ Nama tumbuhan minimal 10 dengan tempat tinggal yang berbeda (air,
darat, atau menempel pada tanaman lain).
▪ HP Android untuk video call dengan siswa.

Nomor 5 B
H. PENILAIAN PROSES & HASIL BELAJAR
1. Penilaian Sikap
Perubahan Tingkah Laku
No Nama Siswa Percaya Diri Disiplin Kerjasama
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1 Ekal

2 Aisy

3 Zidan

4 ………
Keterangan:
BT : Belum
Terlihat MT : Mulai
Terlihat
MB : Mulai Berkembang
SM : Sudah
Membudaya
Berilah tanda centang () pada kolom yang sesuai

2. Penilaian pengetahuan:
Instrumen penilaian: tes tertulis (lembar kerja) mengisi latihan soal pada buku.
.

3. Penilaian
keterampilan: Unjuk
Kerja Membaca

Perlu
Baik Sekali
No. Kriteria Baik 3 Cukup 2 Bimbinga
4
n1

1 Artikulasi Sangat jelas Jelas Kurang jelas Tidak jelas

2 Kelancaran Sangat jelas Jelas Kurang jelas Tidak jelas

Prabumulih, 5 November
Mengetahui Kepala 2023
Sekolah, Guru Kelas 1

(AFNI YURITA, S.Pd) (NOVARIKA)


NIP. 19670427 198903 2 005
.

Nama : Novarika
NIM :
855776588
Mata Kuliah : Pembelajaran Terpadu di SD

1. Integrasi yang tepat antara Pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia untuk kelas rendah
haruslah menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Berikut adalah
tiga contoh integrasi Pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia berbasis lokal, terkait pengenalan
tradisi dan budaya:
a. Dalam konteks kurikulum 2013, pembelajaran IPS ditiadakan, namun materi
IPS diintegrasikan ke dalam KD mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa
Indonesia. Materi IPS yang diintegrasikan dapat membantu siswa memahami
konsep ilmu pengetahuan sosial dan humaniora dalam konteks kehidupan
sehari-hari mereka.
b. Dalam pembelajaran IPS, konsep ilmu pengetahuan sosial dapat
diintegrasikan dengan kebudayaan lokal. Misalnya, siswa dapat mempelajari
tentang tradisi dan budaya lokal dalam mata pelajaran IPS. Dalam hal ini,
pendekatan trans-disciplinarity dapat digunakan untuk mengintegrasikan
batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas
c. Pengembangan keterampilan komunikasi: Dalam pembelajaran IPS, siswa
dapat mempelajari tentang pengembangan keterampilan komunikasi yang
relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini dapat dilakukan
melalui integrasi dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia, di mana siswa
dapat mempelajari cara komunikasi yang efektif dan bermakna dalam
konteks kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan melakukan integrasi antara Pelajaran IPS dan Bahasa Indonesia, siswa dapat
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep ilmu pengetahuan sosial dan
humaniora, serta memahami cara mengintegrasikannya dalam kehidupan sehari-hari
mereka.

2. Berikut adalah lima contoh kegiatan tindak lanjut dalam pembelajaran terpadu
sehingga umpan balik dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar:
● Guru dapat meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah
diajarkan. Hal ini dapat dilakukan melalui kuis singkat, diskusi kelompok, atau
tanya jawab untuk memastikan pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran.
● Guru dapat melaksanakan penilaian untuk mengevaluasi pemahaman siswa
terhadap materi pembelajaran. Penilaian ini dapat berupa ujian, tugas, atau
proyek yang relevan dengan tema pembelajaran terpadu.
● Guru dapat memberikan tugas atau latihan kepada siswa yang dapat
dikerjakan di luar jam pelajaran. Hal ini dapat membantu siswa untuk
memperdalam pemahaman mereka terhadap materi pembelajaran.
● Guru dapat mengadakan sesi khusus untuk membahas kembali materi
pelajaran yang belum dikuasai siswa. Hal ini dapat dilakukan melalui
remedial atau bimbingan tambahan untuk memastikan semua siswa
memahami materi dengan baik.
.

● Guru dapat memberikan motivasi dan bimbingan belajar kepada siswa yang
memerlukan dukungan tambahan. Hal ini dapat membantu siswa untuk
mengatasi kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
Dengan melakukan kegiatan tindak lanjut yang sesuai, guru dapat memanfaatkan umpan
balik dari siswa untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran
terpadu.

3. Salah satu komponen keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
keterampilan mengadakan variasi, terlebih lagi dalam penggunaan media. Dalam praktik
pembelajaran terpadu, media pembelajaran dapat digunakan untuk memperkaya
pengalaman belajar siswa dan meningkatkan minat mereka dalam memahami materi.
Berikut adalah tiga contoh media pembelajaran yang dapat digunakan dalam praktik
pembelajaran terpadu:
● Video dokumenter dapat digunakan untuk memperkenalkan tradisi dan
budaya lokal kepada siswa. Misalnya, siswa dapat menonton video
dokumenter tentang upacara adat atau kegiatan budaya lokal, dan kemudian
membahasnya dalam konteks pembelajaran IPS dan Bahasa Indonesia.
● Peta interaktif dapat digunakan untuk memperkenalkan lokasi dan geografi
daerah tertentu. Siswa dapat mempelajari tentang sejarah, budaya, dan
kehidupan sehari-hari masyarakat di daerah tersebut, dan kemudian
mengintegrasikan informasi tersebut dalam pembelajaran IPS dan Bahasa
Indonesia.
● Permainan edukatif dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar
siswa dan meningkatkan minat mereka dalam memahami materi. Misalnya,
siswa dapat bermain permainan edukatif tentang sejarah atau budaya lokal,
dan kemudian membahasnya dalam konteks pembelajaran IPS dan Bahasa
Indonesia.
Dokumentasi media yang dapat digunakan dalam praktik pembelajaran terpadu
antara lain:
● Video dokumenter tentang upacara adat atau kegiatan budaya lokal.
● Peta interaktif yang memperkenalkan lokasi dan geografi daerah tertentu.
● Permainan edukatif tentang sejarah atau budaya lokal.

4. Langkah-langkah yang dilakukan Bu Gina, guru kelas 2 SD "Y", merencang


perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan pendekatan pembelajaran
terpadu, tampaknya cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berikut adalah analisis
langkah-langkah tersebut:
● Tema yang dipilih harus relevan dengan kehidupan siswa dan mencerminkan
konsep ilmu pengetahuan yang akan dibahas dalam pembelajaran
● Dalam konteks kurikulum 2013, pembelajaran IPS ditiadakan, namun materi
IPS diintegrasikan ke dalam KD mata pelajaran lainnya, seperti Bahasa
Indonesia. Jadi, menentukan mata pelajaran yang akan dibahas dalam
pembelajaran terpadu, yaitu Bahasa Indonesia dan PPKN, sangat penting.
● Dalam pembelajaran terpadu, kompetensi dasar yang dimuat pada beberapa
mata pelajaran harus relevan dengan materi yang akan dibahas dalam
pembelajaran. Misalnya, dalam pembelajaran tentang ekosistem, kompetensi
dasar yang dimuat dari mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia, dan PPKN
harus relevan dengan konsep ilmu pengetahuan yang akan dibahas.
.

● Dalam langkah ini, Bu Gina harus mengembangkan RPP yang


mendeskripsikan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran terpadu.
Hal ini melibatkan menggabungkan materi dari mata pelajaran yang berbeda
dan mengembangkan aktivitas dalam kelas yang mencakup berbagai
kompetensi dasar.
Secara keseluruhan, langkah-langkah yang dilakukan Bu Gina sudah tepat. Namun,
untuk meningkatkan keterampilan dalam pembelajaran terpadu, Bu Gina harus
mengembangkan esensi dari pembelajaran terpadu. Ini mencakup beberapa aspek,
seperti memuat beberapa mata pelajaran, mengintegrasikan pembelajaran dari
kompetensi dasar beberapa mata pelajaran, atau mengintegrasikan alat evaluasi
dalam pembelajaran. Alasannya adalah untuk memastikan bahwa pembelajaran
terpadu menjadi keseluruhan yang konsisten dan efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
5) LEMBAR REFLEKSI SIMULASI

Nama : Novarika Nim :


855776588

Program studi : S1 PGSD UPBJJ : 18 Palembang


Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : I / II

A. Refleksi Komponen
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan dapat mengarahkan
dan mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Jawaban :
Kegiatan membuka pelajaran sudah baik tetapi tempat duduk siswa belum
rapi. Sebaiknya sebelum berdoa, guru meminta siswa merapikan tempat
duduk masing-masing.

2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/bahan ajar yang saya sajikan


sesuai dengan yang saya harapkan? (Apakah materi terlalu tinggi, terlalu
rendah, atau sudah sesuai dengan kemampuan awal siswa?)
Jawaban :
Materi pembelajaran untuk kelas I sudah sesuai

3. Bagaimana respon siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan ?


(Apakah media sesuai dan mempermudah siswa menguasai kompetensi
materi yang diajarkan)?
Jawaban :
Media pembelajaran yang digunakan sesuai, dan siswa merespon
pembelajaran dengan antusias.

4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya


rancang?
Jawaban :
Kegiatan belajar menyenangkan sehingga siswa tidak jenuh atau bosan
dalam mengikuti KBM.
.

5. Bagaimana tanggapan siswa terhadap metode/teknik pembelajaran yang


saya gunakan?
Jawaban :
Metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

6. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pengelolaan kelas (perlakuan saya


terhadap siswa,cara saya mengatasi masalah, memotivasi siswa) yang saya
lakukan?
Jawaban :
Cara memotivasi siswa sudah baik, yaitu dengan memberikan penguatan
kepada siswa.

7. Apakah siswa dapat menangkap penjelasan/instruksi yang saya berikan


dengan baik?
Jawaban :
Penjelasan yang disampaikan sangat jelas, sehingga siswa
dapat mengikutinya dengan baik.

8. Bagaimana tanggapan siswa terhadap latihan atau penilaian yang saya


berikan?
Jawaban :
Latihan atau penilaian yang diberikan sangat mudah.

9. Apakah siswa telah mencapai penguasaan kemampuan yang


telah ditetapkan?
Jawaban :
Ya, sudah dibuktikan dengan hasil evaluasi yang diatas KKM.

10. Apakah saya telah dapat mengatur dan memanfaatkan waktu pembelajaran
dengan baik?
Jawaban :
Masih kurang, karena waktu evaluasi siswa banyak yang sudah
menyelesaikannya dengan cepat dan mengganggu teman lainnya.

11. Apakah kegiatan menutup pelajaran yang saya gunakan sudah dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang saya
sampaikan?
Jawaban
Sudah, tetapi siswa belum diberikan tindak lanjut berupa tugas atau PR.

B. Refleksi Menyeluruh
1. Apakah rencana pembelajaran yang saya susun dapat berjalan segaimana
mestinya? (jika tidak seluruhnya, apakah saya telah melakukan
penyesuaikan rencana pembelajaran dengan baik?)
Jawaban :
RPP sudah sesuai dengan KBM tetapi Indikator yang tercantum terlalu
banyak.
.

2. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam menyusun dan melakukan


pembelajaran? Dalam Hal apa saja penguasaan materi, penggunaan bahan
dan media, penataan kegiatan, penggunaan metode dan
teknik pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas, komunikasi dan
pendekatan terhadap siswa, penggunaan waktu, serta penilaian belajar?
Jawaban :
Kelemahannya pada pemilihan metode pembelajaran yang kurang bervariasi.

3. Apa saja penyebab kelemahan saya tersebut dan bagaimana


memperbaikinya ke depan?
Jawaban :
Penyebab kelemahan tersebut berakibat pada penangkapan pemahaman
siswa Guru sebaiknya harus lebih bijak dalam menentukan pemilihan metode
pembelajaran, agar dalam kegiatan pembelajaran lebih baik lagi.

4. Apakah kekuatan saya atau hal-hal baik yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Jawaban :
Metode dan teknik pembelajaran yang digunakan harus lebih ditingkatkan.

5. Apa penyebab kelebihan dan kebaikan yang telah saya capai dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran?
Jawaban :
Materi yang diajarkan sudah dikuasai dengan baik

6. Bagaimana kebaikan dan kekuatan saya dalam mengajar


dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan?
Jawaban :
Gunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan disesuaikan dengan
materi pelajaran.

7. Hal-hal unik (positif atau negatif) apa yang terjadi dalam pembelajaran yang
saya lakukan?
Jawaban :
Ada anak yang biasanya tidak mau mengerjakan tugas, pada saat itu siswa
tersebut mau menyelesaikan tugas sampai selesai.

8. Ketika ditanya tentang dasar dan alasan pengambilan keputusan dan


tindakan mengajar yang saya lakukan, apakah saya dapat mempertanggung
jawabkannya secara ilmiah dan moral?
Jawaban :
Dapat, pengambilan keputusan dan tindakan mengajar didasarkan pada
KTSP.

Link youtube : https://youtu.be/C33wgwG7y1M?si=LWPGePE_Jyr_BJjh


.
.
.
.
.

DOKUMENTASI
.

Tanda Tangan

Novarika
NIM 855776588

Anda mungkin juga menyukai