Anda di halaman 1dari 4

Nama : Eti Elisa

NIM : 190210102058

Kelas : B

Ujian Akhir Semester

1. Sebutkan lima model Pembelajaran yang Anda anggap sesuai dengan materi fisika!
Jawab : 1) Model pembelajaran Koperatif (CL, Cooperative Learning),
dimana peserta didik dapat mengembangkan pengetahuan mereka dengan
melakukan diskusi atau kerja sama dengan pesera didik lainnya yanmg
diharapkan dapat menumbuhkan rasa social dan kerja sama diantara
peserta didik untuk memecahkan suatu masalah baik fisika maupun
masalah lainnya.
1) Model pembelajaran Inkuiri, dimana peserta didik dapat
memecahkan permasalahan yang terjadi ketika pembelajaran praktrikum
dilaksanakan dengan menggunakan alat bahan yang telah disediakan
sesuai materi atau bahan ajar.
2) Pembelajaran Langsung (DL, Direct Learning), dimana peserta
didik dapat mengamati secara langsung kerja suatu materi fisika dalam
kehidupan sehari hari,
3) Realistik (RME, Realistic Mathematics Education), dengan model
pembelajaran ini peserta didik dapat memahami kosep dan berpikir
secara realistic dan matematis, dan
4) Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning), dimana
peserta didik akan bertanya jawab mengenai penerapan suatu bahan ajar
atau materi dalam kehidupan sehari hari, sehingga [eserta didik dapat
memahami secara jelas tentang penerapan fisika dan bisa menerapkannya
secara benar dalam kehidupan sehari hari.
2. Sebutkan sintakmatik dari model pembelajaran kooperatif ( cooperative learning )?
Jawab : sintakmatik dari pembelajaran Kooperativ diawali dengan informasi, dimana
pendidik akan memberikan materi atau bahan ajar kepada peserta didik dalam bentu
penjelasan atau ceramah,lalu peserta didik akan diarahkan dan diberi strategi atau target
yang harus ia dapat simpulkan atau dapat peserta didik pecahkan tentang masalah materi
fisika yang mereka dapat, lalu peserta didik akan membentuk kelompok heterogen
dibantu oleh pendidik , selanjutnya peserta didik melakukan kerja kelompok untuk
memecahkan masalah tersebut, dan setelah melakukan kerja kelompok peserta didik
dengan kelompoknya akan melakukan presentasi hasil kelompok, dan pad alhir
pembelajaran akan meyimpulkan materi yang mereka dapat dalam bentuk pelaporan yang
akan diberikan pendidik dan menjadi nilai tugas bagi pendidik.
3. Materi apa yang cocok diajarkan dengan pembelajaran kooperatif ( cooperative learning )
di SMA ?
Jawab : Jika ditelaah dengan baik, seluruh materi fisika dapat dilakukan dengan
pembelajaran utama tapi dapat difokuskan didalam materi yang membutuhkan praktikum
secraa langsung seperti materi fisika katrol dimana peserta didik bekerja sama
menggunakan katrol agar seimbang dan bekerja sesuai dengan hukum fisika, dan juga
seperti materi viskositas dimana mengamati aliran atau gerak benda secara bersama
menghitung waktu yang dibutuhkan benda mencapai kedalam suatu viskositas seperti oli
atau minyak. Dengen pembelajaran kooperatif peserta didik diterapkan dalam materi
praktikum atau materi yang menurut kebanyakan peseta didik sulit maka akan membantu
mereka memecahkan masalah secara bersama sama.
4. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Model Collaborative Creativity Learning (CCL)?
Jawab : yaitu metode pembelajaran yang memerlukan kerja sama antar peserta didik
didalamnya, dalam pembelajaran ini peserta didik memiliki tugas dan kewajiban yang
saling berkaitan dengan peserta didik lainnya, dimana dalam model pembelajaran ini
peserta didik akan mengevaluasi ide atau pendapat satu sama lain atau memanfaatkan
sumberdaya dan ketrampilan yang dimiliki satu sama lain slam proses pembelajaran.
5. Bagaimana langkah-langkah dalam melaksanakan Collaborative Creativity Learning
(CCL) ?

Jawab ; 1. Peserta didik akan menetapkan target atau tujuan pembelajaran yang akan
mereka kerjakan dan membagi tugas antar peserta didik dalam kelompok tersebut,.

2. Peserta didik melakukan kegiatan membaca, berdiskusi, dan menulis.


3. Setiap Kelompok kolaboratif bekerja secara bersinergi mengidentifikasi,
mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan memformulasikan jawaban-jawaban
tugas atau masalah dalam materi atau bahan ajar yang mereka dapat dari peserta didik
atau masalah yang ditemukan sendiri.

4. Setelah kelompok kolaboratif mendapatkan dan menyimpulkan suatu hasil pemecahan


masalah, maka setiap peserta didik akan menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap.

5. Pendidik akan menetukan kelompok secara bergantian melakukan presentasi hasil


kerja kelompok mereka dudeoan kelas, sedangkan kelompok lain akan mengamti,
mencermati lalu membandingkannya dengan hasil kerja kelompok masing masing peserta
didik dan melakukan tanya jawab atau sanggahan bagi kelompok lain di akhir presentasi.

6. Setelah melakukan presentasi, setiap kelompok akan melakukan evaluasi, elaborasi


atau revisi terhadap laporan yang akan dikumpulkan pad akhir proses pembelajaran.

7. Laporan masing-masing peserta didik terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan,


disusun sesuai dengan kelompok kolaboratif.
8. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai oleh pendidik dan dikembalikan pada
pertemuan berikutnya, dan didiskusikan.

6. Berikan contoh analisis kasus pembelajaran berpijak pada teori!


Jawab : Pada teori Behavioristik yang menekan pana stimulus dan respon peserta didik
cenderung mengarahkan peserta didik untuk berfikir secara linier atau korvergen karena
pada teori ini memiliki pandangan bahwa belajar adalah proses mebtentukan peserta
didik untuk mencapai suatu target atau tujuan pmebelajaran tersebut sehingga membuat
peserta didik tidak bergerak bebas dan tidak bebas berkreasi . oleh karena itu, kasus yang
sering terjadi pada teori ini adalah kurangnya dalam proses pembelajaran implika seperti
kurangnya ruang gerak peserta didik untuk berkreasi, berkesperimen atau
mengembangkan kemampuannya sendiri. Karena sistem pembelajaran tersebut bersifat
otomatis-mekanis dalam menghubungkan stimulus dan respon sehingga terkesan seperti
kinerja mesin atau robot. Akibatnya peserta didik kurang mampu untuk berkembang
sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka.
7. Kondisi belajar seringkali menyebabkan permasalahan dalam belajar, bagaimana
pendapat Anda?
Jawab : Menurut saya kondisi pembelajaran berpengaruh terhadap proses belajar dan
pembelajaran yang sedang berlangsung, kondisi belajar yang tidak sesuai dengan
kebutuhan peserta didik akan menghambat kerja peserta didik. Seperti kondisi belajar
yang kotor dan bising akan mengurangi kenyamanan dan memecahkan focus peserta
didik dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak dapat menangkap materi
pembelajaran seperti semestinya. Kondisi belajar yang tidak memadai juga menyebabkan
gerak peserta didik terbatasi, sehingga mereka tidak dapat mengembangkan kemampuan
yang ada pada diri peserta didik itu sendiri.
8. Guru dapat menjadi agent of change dalam belajar siswa. Terkait dengan agent of change
berikan contoh apa yang harus dilakukan guru dalam mengajar!
Jawab : - Menjadi fasilitator, pembimbing serta konsultan bagi peserta didik,
- Membuat rencana serta design Pembelajaran.
- Mengelola situasi, kondisi serta suasana dalam kelas selama proses
pembelajaran,
- Menggunakan fasilitas pembelajaran secara maksimal,
- Melakukan penilain secara komperatif, serta
- Meberikan umpan balik yang baik bagi setiap peserta didik.
9. Kasus pembelajaran dikelas bermacam-macam, berikan satu contoh kasus di kelas dan
bagaimana mengatasinya!
Jawab : Permasalahan yang sering terjadi dikelas adalah kurang meratanya pengetahuan
peseta didik, karena terkadang rancangan atau model serta metode yang diterapkam
pendidik tidak mencapai target. Untuk menangani masalah ini biasanya model serta
metode yang akan diterapkan seorang peserta didik akan tertuang dalam RPP atau RPS
dimana dengan adanya hal tersebut dapat membantu pendidik untuk menentukan target
serta menyesuaikan dengan suasana yang akan muncul dalam kelas tersebut, sehingga
diharapkan seluruh peserta didik dapat berkembang sesuai dengan semestinya baik dalam
bentuk pengetahuan maupun sikap.
10. Berikan contoh analisis kasus pembelajaran yang sering terjadi di masyarakat!
Jawab : Kasus atau permasalahan yang sering terjadi dalam lingkup masyarakat adalah
dimana anak akan membutuhkan bimbingan penuh dari orang tua, karena anak cenderung
suka meniru. Ketika apa yang dilihat dan dingernya membuatnya bingung akan
mengakibatkan anak cenderung menyimpulkan suatu hal menjadi suatu kesalahan, oleh
karena itu bimbingan orang tua sangat dibutuhkan dalam pembelajaran lingkup
masyarakat. Ketika anak mengalami pembelajaran otodidak masih sering terjadi
kesalahan dalam memilah baik dan benarnya , karena pengetahuan dasar anak masing
kurang sehingga malah menjerumuskan mereka kearah yang salah seperti pergaulan
bebas. Pembelajaran dalam lingkup masyarakat memanglah luas, akan tetapi keluasan
tersebut membutuhkan saringan atau filter agar anak tidak terjerumus kearah yang salah,
dalam permasalahan ini orang tua adalah kunci utama untuk mendampingi peserta didik
dalam proses pembelajaran yang terjadi dalam lingkup masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai