Disusun oleh :
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Model
Pembelajaran dengan lancer tanpa hambatan suatu apapun, serta dapat
menyelesaikannya dengan waktu yang telah di tentukan.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga dapat diselesaikan
dengan baik. Ucapan terima kasih tersebut penyusun sampaikan kepada:
Kami menyadari akan segala kekurangan pada penulisan riset ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran demi kesempurnaan
penulisan riset yang akan datang. Kami berharap riset ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6
BAB III
PENUTUP………………………………………………….........….............20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1. Memberikan penjelasan kepada para pembaca apa itu model pembelajaran
2. Agar pembaca mampu mengetahui dan memahami tentang cooperative
elearning.
3. Agar pembaca mampu mengetahui dan memahami tentang STEM
4. Agar pembaca mampu mengetahui dan memahami tentang STEAM
5. Agar pembaca mampu mengetahui dan memahami tentang problem based
elearning.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Ciri – Ciri Model Pembelajaran Kooperatif :
Menurut Stahl (dalam Tukiran Taniredja, dkk, 2011:55) ciri – ciri model
pembelajaran kooperatif adalah:
1. Belajar bersama dengan teman
2. Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
3. Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
4. Belajar dari teman sendiri dalam berkelompok
5. Belajar dalam kelompok kecil
6. Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
7. Keputusan tergantung pada siswa sendiri
8. Siswa aktif
7
diorientasikan pada kegagalan orang lain. Sedangkan tujuan dari
pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi di mana keberhasilan
individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya.
8
B. MODEL PEMBELAJARAN STEM
9
STEM merupakan singkatan dari Science, Technology,
Engineering dan Mathematic. STEM ini memungkinkan peserta
didik untuk mempelajari konsep akademik secara tepat dengan
menerapkan empat disiplin ilmu yang berbeda. Dengan
megintegrasikan empat disiplin ilmu ini, diharapkan kemampuan 4C:
(1) Critical Thinking and Problem Solving; (2) Creativity and Innovation;
(3) Communication; and (4) Collaboration
Pembelajaran STEM ini sangatlah dini untuk para guru Sekolah Dasar,
masih banyaknya atau minimnya pengetahuan mengenai STEM
ini. Pembelajaran STEM beberapa tahun terakhir ini telah banyak
diterapkan di beberapa negara maju seperti Finlandia yang notabene
mendidik siswa menjadi produktif (Musnindar, 2018). Namun di
Indonesia, untuk pembelajaran STEM masih kurang dikenali oleh
guru khususnya guru SD (Bunyamin, 2016). Konsep dari STEM ini
adalah menerapkan pembelajaran terintegrasi tematik model dengn
pendekatan ilmiah. Pembelajaran STEM ini sangat cocok untuk
diterapkan di SD karena sesuai dengan kurikulum merdeka.
10
2) Membangkitkan rasa ingin tahu siswa dan mengaktifkan imajinasi
kreatif dan berpikir kritis.
3) Membantu siswa untuk memahami dan bereksperimen dengan proses
ilmiah.
4) Mendorong kolaborasi pemecahan masalah dan salingketergantungan
dalam kerja kelompok
5)Membangun pengetahuan aktif dan ingatan melalui pembelajaran
mandiri
6) Mengembangkan hubungan antara berpikir, bertindak dan belajar
7) Mengembangkan kemampuan siswa untuk menerapkan ilmu yang telah
dipelajarinya.
b.)Kekurangan STEM
1) Membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah.
2) Siswa yang lemah dalam eksperimen dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
3) Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam kerja
kelompok.
4) Jika topik setiap kelompok berbeda, siswa mungkin tidak dapat
memahami topik secara keseluruhan.
11
pembelajaran berbasis STEM karena untuk memecahkan masalah secara
sistematis, diperlukan krativitas dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmiah.
Hal tersebut hanya dapat dipecahkan jika kita dapat mengubah pola pikir
kita sesuai dengan perkembangan keterampilan abad 21 dengan membuat
suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun
pendidik menikmati proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis penerapan pembelajaran berbasis STEM.Contoh penerapanya
adalah:
Salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar adalah energi dan
perubahannya. Energi merupakan kemampuan atau usaha untuk melakukan
kerja, seperti untuk menggerakkan sepeda motor, untuk memanaskan dan
mendinginkan ruangan, menjalankan komputer dan sebagainya. Matahari
merupakan salah satu contoh sumber energi terbesar di bumi, sangat banyak
manfaat dari matahari misalnya untuk pertumbuhan tanaman dan proses
siklus air. Begitu juga energi yang terdapat dalam makanan yang kita
konsumsi alam sehari-hari bisa menghasilkan energi bagi tubuh untuk
melakukan pekerjaan seperti memasak, berjalan, olahraga, belajar dan saat
tidurpun manusia membutuhkan energi.
12
d.) Langkah langkah pembelajaran STEM
1. Pengertian steam
Seiring dengan perkembangan dan kebutuhan pada zaman sekarang,
pendekatan STEM berkembang menjadi STEAM dengan menambahakan
aspek arts atau seni di dalamnya. Denganpembelajaran STEAM
diharapkan peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep yang
akan disampaikan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari
serta dapat menggali potensi yang ada dalam dirinya.
Steam adalah pendekatan pembelajaran guna mengembangkan
keterampilan abad-21. Pembelajaran berbasis STEAM adalah sebuah
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada hubungan pengetahuan
13
dan keterampilan science, technology, engineering. Art. Dan
mathematics (STEAM) untuk mengatasi masalah.
Science Technology Engineering Art Mathematics (STEAM)
merupakan pendekatan dalam proses pembelajaran yang
mengombinasikan sains, teknologi, teknik, matematik, dan seni dalam
proses pembelajaran. Adapun kelima disiplin ilmu dari STEAM.
Diantaranya:
SCIENCE: Menguasai teknologi pengetahuan.
TECHNOLOGY: Kemampuan menerapkan pengetahuan dan teknlogi
dalam kehidupan praktis.
ENGINEERING: Kemampuan menerapkan penegtahuan dan teknologi
dalam kehidupan praktis
ARTS: Mengolah atau menyajikannya dalam bentuk dan rupa lain yang
menarik dan indah.
MATHEMATICS: Cakap dalam berhitung dan pengetahuan sejenis.
2. Tujuan STEAM
14
Mendorong siswa agar dapat berpikir lebih luas, mendalam, dan tajam
terhadap permasalahan yang terjadi di kehidupan nyata.
15
Setelah membayangkan produk, pada langkah ini siswa sudah
dapat mewujudkan produk yang akan digunakan sebagai solusi dari
permasalahan yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Siswa dapat
menuangkan wujud dari produk tersebut dalam bentuk sketsa atau
gambar yang lengkap, mulai dari bentuk, ukuran, label, hingga bahan-
bahan yang dibutuhkan untuk mewujudkan produk tersebut secara
nyata.
16
Setelah menemukan masalah, Bu Fitri mengarahkan siswa untuk
berdiskusi mengenai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menggambarkan produk yang akan
digunakan sebagai solusi dari masalah pencemaran tanah. Misalnya,
dengan menambahkan pupuk kompos.
Siswa menuliskan apa saja bahan-bahan yang digunakan untuk
membuat pupuk kompos dan bagaimana cara mengaplikasikannya ke
tanah agar kembali subur.
Setelah itu, siswa dapat membuat dan melakukan uji coba terhadap
efektivitas pupuk kompos dalam mengatasi pencemaran tanah akibat
penggunaan pupuk kimia dan pestisida secara berlebihan.
Di tahap akhirnya, Bu Fitri meminta siswa untuk mempresentasikan
produk yang diciptakan siswa, yakni pupuk kompos dalam mengatasi
ketidaksuburan tanah, mulai dari bahan yang digunakan untuk membuat
pupuk kompos, cara menggunakannya, hingga cara kerjanya.
17
masalah Baik yang nyata maupun hipotesis, siswa dilatih untuk
mensintesis pengetahuan dan keterampilan sebelum mereka
menerapkannya ke masalah ( Kuan-nien, Lin & Chang, 2011).
PBL juga bermanfaat untuk mempersiapkan para pemimpin sekolah untuk
berkontribusi terhadap kemampuan berfikir analitis dan
strategis(Schechter, 2011). Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu
pendekatan untuk penataan kurikulum yang melibatkan menghadapi siswa
dengan masalah dari praktek yang memberikan stimulus untuk belajar
model ini mendorong siswa untuk menggunakan pengalaman masa lalu
untuk memecahkan masalah yang dihadapi (Werth, 2009).
Sintaks atau langkah kerja model problem Based Learning dalam
pembelajaran mengikuti tahapan sebagai berikut
1. Orientasi peserta didik pada masalah.
Menyajikan masalah yang menarik.
2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
Guru memberikan instruksi agar siswa secara kolaboratif menyusun
strategi pemecahan masalahnya.
3. Pembimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
Guru memonitor dan memastikan solusi setiap kelompok dapat
memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Kelompok mempresentasikan gagasan penyelesaian masalahnya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Barangkali kelompok, siswa lain dan guru mengevaluasi gagasannya.
Kelebihan model Problem Based Learning
- Pembelajaran berpusat pada peserta didik.
- Mengembangkan pengendalian diri peserta didik
- Memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi
dan mendalam.
- Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.
- Mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika
memecahkan masalah.
- Mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi.
18
Tujuan model Problem Based Learning untuk peserta didik terutama anak
SD :
19
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pada Makalah ini dapat di simpulkan bahwa di dalam sebuah pembelajaran
atau proses pembelajaran itu memiliki beberapa model pembelajaran yang
dapat kita gunakan khususnya yaitu model pembelajaran cooperatif learning,
STEM, STEAM, dan problem based learning. Masing-masing model memiliki
ciri khas dan juga definisi yang berbeda. Seperti halnya untuk model
pembelajaran cooperatif learning ini adalah pembelajaran yang dikerjakan
secara bersama-sama untuk meningkatkan kreativitas dan kolaborasi antar
siswa. Model pembelajaran kooperative learning ini juga memiliki unsur-unsur,
ciri-ciri dan tujuan yang sangat mempengaruhi tingkat belajar siswa. Adapun
model pembelajaran STEM adalah model pembelajaran yang menganut Sains,
Technology, Engineering, Mathematic. Pembelajaran STEM ini mengarahkan
peserta didik untuk dapat mengembangkan sikap spiritual dan sosial,
kreativitas tanda rasa ingin tahu dan sikap psikomotorik. Tentu saja
pembelajaran STEM ini juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan yang
dapat mempengaruhi proses belajar. Selanjutnya ada model pembelajaram
STEAM yaitu model pembelajaran yang menganut Sains, Technology,
Engineering, Arts, Mathematic. Sama halnya dengan STEM bedanya STEAM
ini memiliki tambahan di bidang arts yang mana membantu siswa mengolah
dan menyajikannya dalam bentuk rupa atau bentuk sebagai keindahannya.
Model pembelajaran STEAM ini juga memiliki langkah-langkah yang dapat
diterapkan atau diajarkan oleh guru kepada peserta didik. Selanjutnya ada
model pembelajaran problem based learning yaitu pembelajaran yang mengacu
kepada sebuah masalah atau cara menyelesaikan sebuah masalah. Model
pembelajaran problem Based Learning ini juga membantu siswa untuk menjadi
siswa yang lebih mandiri dan pandai dalam menyelesaikan masalah
menggunakan cara-cara ilmiah.
B.) Saran
Makalah ini disusun secara kerjasama dan saling bertukar pendapat dari
kelompok kami.Apabila masih banyak kekurangan kami mohon maaf, Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan banyak manfaat bagi penulis maupun
pembaca.Kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan untuk
menyelesaikan kesempurnaan makalah kedepanya.
20
DAFTAR PUSTAKA
21