2. Bagaimana caranya agar guru-guru senior juga dapat memanfaatkan ICT dalam
pembelajaran, Karena kan cukup banyak juga guru senior yang memang kurang dan sulit
untuk mengerti teknologi?
Jawaban:
Menurut pendapat saya, guru senior dapat menggunakan aplikasi yang
penggunaan nya simple juga dapat melihat bebrapa tutorial yang terdapat di youtube dan
lainnya, sehingga guru tersebut dapat dengan mudah untuk mempelajarinya.
4. Apakah DDR penting untuk pembelajaran, bagaimana jika kita tidak melakukan DDR
dalam pembelajaran?
Jawaban:
DDR sebenarnya penting dilakukan oleh guru guna mengetahui mengenai
hambatan belajar. Dengan mengetahui hambatan belajar yang terjadi, guru dapat
mengevaluasi dan membenahi hambatan belajar tersebut.
5. Apa perbedaan dari 2 model DDR yang disebutkan tadi, selain terletak pada banyak
tahapannya?
Jawaban:
Model yang dikembangkan Suryadi lebih menekankan pada analisis
metapedadidaktik, yaitu kemampuan guru dalam menganalisis segitiga didaktis sehingga
menghasilkan sebuah desain didaktis. Segitiga didaktis merupakan ilustrasi dari tiga
hubungan yang harus terjalin dalam proses pembelajaran yaitu hubungan antara guru
dengan siswa (pedagogical relation/Hubungan Pedgogis/HP), siswa dengan bahan
ajar/materi (didactical relation/Hubungan Didaktis/HD), dan guru dengan bahan
ajar/materi (Antisipasi Didaktis Pedagosis/ADP).
6. Apakah kita bisa menggunakan ICT untuk menggantikan alat peraga untuk
pembelajaran?
Jawaban:
Banyak aplikasi-aplikasi yang dapat dengan mudah digunakan untuk
memperlihatkan sesuatu, contohnya aplikasi geogebra dapat dengan mudah menampilkan
bangun ruang dengan mudah dan cepat. Sebenarnya menggunakan ICT untuk alat peraga
itu bisa saja, namun tetap saja terdapat kekurangan dibandingkan dengan alat peraga yang
dapat secara langsung di sentuh dan dilihat secara nyata.