Anda di halaman 1dari 9

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Permainan Bolavoli

Dosen Pengampu : Dr. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

Kelompok 7

Iqbal Bastomy (2215030252)

Nugra Divantoaji (2215030260)

Abbel Sekarmastiti (2215030261)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

2023
SEKILAS TENTANG MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL
LEARNING

Reciprocal learning adalah suatu proses belajar mengajar yang mengaktifkan peserta
didik untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap
melalui pengalamannya secara langsung. Oleh karena itu, model ini akan bermakna
tatkala peserta didik berperan serta dalam melakukan kegiatan. Kemudian mereka
mendapat pemahaman serta menuangkannya dalam bentuk lisan atau tulisan sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Jadi dalam model Reciprocal Learning, guru hanya
bertugas sebagai fasilitator dan pembimbing dalam pembelajaran,yaitu meluruskan
atau memberi penjelasan mengenai materi yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa.

Pembelajaran timbal balik atau Reciprocal Learning merupakan strategi


pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman membaca (reading comprehension).
Dikembangkan pertama kali oleh Palincsar, Reciprocal Learning ditujukan untuk
mendorong siswa mengembangkan skill-skill yang dimiliki oleh pembaca dan
pembelajar efektif, seperti merangkum, bertanya, mengklarifikasi, dan merespon apa
yang dibaca. Dalam pembelajaran ini guru serta murid memegang peranan penting
pada tahap dialog tentang suatu topik (teks), model pembelajaran ini terdiri dari empat
aktivitas yaitu meringkas (summarizing), membuat pertanyaan (questioning), dan
menjelaskan (clarifing), dan memprediksi (prediction). Pada pembelajaran timbal
balik (reciprocal learning).

Terdapat empat fase untuk melakukan reciprocal learning yang wajib


dilaksanakan, yaitu sebagai berikut :

1) Summarizing

Dalam fase membuat ringkasan (summarizing), para siswa diberi kesempatan


untuk mengidentifikasi serta memadukan informasiinformasi yang paling penting
dalam teks bacaan.
2) Clarifying

Dalam fase clarifyng merupakan kegiatan penting saat pembelajaran,terutama bagi


siswa yang mempunyai kesulitan dalam memahami suatu materi. Siswa dapat
bertanya kepada guru tentang konsep yang dirasa masih sulit atau belum bisa
dipecahkan bersama kelompoknya.

3) Predicting

Fase ini merupakan fase di mana siswa melakukan hipotesis atau perkiraan
mengenai konsep apa yang akan didiskusikan selanjutnya oleh penyaji. Para siswa
harus mengaktifkan ingatannya tentang pengetahuan-pengetahuan relevan yang telah
dimiliki dalam struktur kognitifnya terkait topik yang dibicarakan.

4) Question Generating

Dalam fase ini terdapat kesempatan bagi siswa untuk mengidentifikasikan dan
mengintegrasikan informasi-informasi yang terkandung dalam materi. Para siswa
akan mengidentifikasi jenis informasi yang cukup bermakna untuk dijadikan bahan
pertanyaan.

Model Pembelajaran Timbal Balik atau Reciprocal

Reciprocal atau timbal balik adalah salah satu model pembelajaran khusus untuk
pendidikan jasmani, dimana anak terlibat langsung dalam pengamatan gerak teman
yang melakukan suatu latihan, selanjutnya memberikan komentar tentang apa, dan
bagaimana gerak itu dilakukan, sehingga anak tidak hanya sebagai pelaku saja tetapi
peran juga sebagai pengamat. Ciri model pembelajaran timbal balik adalah kelas
diorganisasikan atau dibuat formasi dalam bentuk berpasang-pasangan, setiap anggota
pasangan memiliki peran khusus dalam proses umpan balik,seorang dirancang sebagai
pelaku (Doer) dan yang lain sebagai pengamat (observer).
Peran pelaku adalah menampilkan tugas yang diberikan oleh guru sesuai dengan
materi ajar saat itu. Peran pengamat atau observer adalah memberikan umpan balik
kepada pelaku berdasarkan kriteria yang telah disipakan oleh guru. Umpan balik ini
terjadi selama pelaku melakukan unjuk kerja atau selesai menampilkan keseluruhan
tugas yang diberikan, bila sudah selesai bergantian peran.

Konsep pembelajaran reciprocal pada awalnya dikembangkan oleh Palincsar pada


tahun 1982. Pengembangan awal pembelajaran ini pada sebuah pilot studi (Brown &
Palincsar, 1982), dimana siswa dan guru bergiliran memimpin perbincangan tentang
bagian-bagian dari sebuah teks. Prosedurnya serupa tapi lebih ekstensif dari intervensi
resiprocal questioning yang digunakan oleh Manzo (1968).

Selanjutnya, konsep ini diperhalus dan dioperasionalisasikan oleh Palincsar dan


Brown tahun 1984. Palincsar dan Brown (1984) mengidendifikasi empat strategi
dasar yang membantu siswa untuk menyadari dan bereaksi terhadap tanda-tanda
kegagalan pemahaman yaitu : 1) Mengklarifikasi (clarifying), 2) Memprediksi
(predicting), 3) Bertanya (questioning), 4) Merangkum (summarizing)

Strategi - strategi ini memiliki dua tujuan, yaitu meningkatkan pemahaman dan
memonitor pemahaman. Semua ini berlangsung dalam konteks investigasi,
lkolaboratif kelompok kecil, yang dipertahankan, dimonitor, dan di skafoldet oleh
guru. Pada dasarnya pembelajaran resiprokal dikembangkan oleh suatu teknik untuk
membantu para guru menjembatani para siswa yang memperlihatkan kesenjangan
antara-antara ketrampilan-ketrampilan dikoding dan ketrampilanketrampilan
pemahaman (Palincsar, Ransom, dan Derbher, 1989).
Kelebihan dan Kelemahan Reciprocal Teaching

Kelebihan pembelajaran reciprocal teaching, diantaranya yaitu:

 Mengembangkan kreativitas siswa.


 Memupuk kerja sama antar siswa.
 Menumbuhkan bakat siswa terutama dalam berbicara dan mengembangkan
sikap.
 Siswa lebih memperhatikan pelajaran karena menghayati sendiri.
 Memupuk keberanian berpendapat dan berbicara di depan kelas.
 Melatih siswa untuk menganalisa masalah dan mengambil kesimpulan dalam
waktu singkat.
 Menumbuhkan sifat menghargai guru karena siswa akan merasakan perasaan
guru pada saat mengadakan pembelajaran terutama pada saat siswa ramai atau kurang
memperhatikan.
 Dapat digunakan untuk materi pelajaran yang banyak dan alokasi waktu yang
terbatas.

Sedangkan, kelemahan pembelajaran reciprocal teaching, diantaranya yaitu:

 Adanya kurang kesungguhan para siswa yang berperan sebagai guru


menyebabkan tujuan tidak tercapai.
 Pendengar (siswa yang tidak berperan) sering menertawakan tingkah laku
siswa yang menjadi guru sehingga merusak suasana.
 Kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memperhatikan
aktivitas siswa yang berperan sebagai guru membuat kesimpulan akhir sulit tercapai.
FASILITAS PERMAINAN BOLA VOLI

1. Lapangan Voli
Permainan bola voli dapat dimainkan di lapangan tertutup ataupun di lapangan
terbuka. Di lapangan tertutup dinamakan bola voli indoor dengan pemain
berjumlah enam pada setiap regunya. Bentuk lapangan pada bola voli indoor
adalah persegi panjang, dengan ukuran panjang lapangan bola voli adalah 18 x
9 meter.

2. Net dan Tiang


Untuk menyempurnakan lapangan voli yang akan dipakai, kamu butuh net
yang digantungt dengan tiang. Ukuran netnya voli punya panjang 9,5 meter,
lebar 1 meter, dan 10 cm untuk mata net. Net tersebut diikat setinggi 2, 43
meter untuk pertandingan pria dan 2,24 meter untuk perempuan,

3. Bola Voli

Bola voli biasanya terbuat dari kulit dengan keliling bola mencapai 70 cm. Bobot bla
berkisar andalan 250 – 280 gram. Tekanan udara yang ada di dalamnya biasanya
diatur hingga 0.30 kg/cm2.
METODE

Membantu siswa untuk bisa melakukan servis atas. Metode Teknik penelitian yang
digunakan dengan penelitian tindakan kelas 2 siklus. Hasil. Hasil awal yang didapat
dari bahan prasiklus hanya 18,2% siswa dari 22 siswa, siklus I 59,1% dan pada siklus
II meningkat menjadi 100%. Temuan hasil penelitian model reciprocal meningkatkan
presentasi hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran Bolavoli. Kesimpulan.
Model pembelajaran reciprocal teaching dapat menumbuhkan keberanian siswa di
kelas agar lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat sehingga dalam pembelajaran
lebih mudah dipahami. Pendidikan jasmani pada kelas XI seorang guru harus lebih
mempertimbangkan model pembelajaran reciprocal secara penemuan penelitian di
lapangan teruji mampu meningkatkan hasil belajar servis atas pembelajaran Bolavoli.

Dalam pembelajaran menggunakan model Reciprocal learning ada beberapa tahapan-


tahapan dalam pelaksanaannya yaitu:

 Guru menyiapkan materi yang akan dikenai model reciprocal teaching dan
materi tersebut diinformasikan kepada siswa.
 Siswa mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.
 Siswa diminta untuk membuat pertanyaan yang berkaitan materi yang sedang
dipelajari.
 Guru menunjuk salah satu siswa sebagai wakil dari kelompoknya untuk
menjelaskan hasil temuannya di depan kelas.
 Siswa diberi kesempatan untuk mengklarifikasi materi yang sedang dibahas
dengan bertanya mengenai materi yang masih dianggap sulit sehingga tidak bisa
dipecahkan dalam kelompok. Guru juga berkesempatan untuk melakukan kegiatan
tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa.
 Siswa mendapat tugas soal latihan secara individual termasuk soal yang
mengacu pada kemampuan siswa dalam memprediksi pengembangan materi tersebut.
 Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang sedang dibahas.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL LEARNING


KEPADA SISWA

1. Didalam kelas, guru menjelaskan materi kepada siswa tentang bagaimana


bermain bola voli
2. Kemudian siswa diarahkan dilapangan untuk melakukan pemanasan

3. Siswa melakukan diskusi tentang materi yang sudah dijelaskan oleh guru

4. Siswa membuat perencanaaan terhadap materi yang telah didiskusikan


5. Kemudian guru mencontohkan gerakan servis atas dan siswa menerapkan gerakan
yang dicontohkan guru

Anda mungkin juga menyukai