membangkitkan siswa belajar aktif pada mata pelajaran biologi, yaitu dengan penggunaan
metode Team Quiz. Menurut Mardiyanto (2014: 240), “Team Quiz merupakan salah satu strategi
pembelajaran aktif yang dikembangkan oleh Mel Siberman dimana siswa dibagi ke dalam tiga tim”.
Menurut Siberman (Mardiyanto, 2014: 240) menyatakan:
Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menyiapkan kuis jawaban dan tim yang lain
menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya. Dengan menerapkan strategi Team Quiz maka
guru dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif dalam mengajukan pertanyaan dan menyampaikan
gagasan sehingga hasil belajar siswa akan meningkat, serta dapat meningkatkan rasa tanggung
jawab siswa atas apa yang mereka pelajari.
Menurut Suprijono (Karno, 2014: 17) mengungkapkan prosedur pembelajaran dengan menggunakan
metode Team Quiz adalah sebagai berikut:
Berdasarkan berbagai pertimbangan, seperti jumlah siswa yang banyak sehingga peneliti mendesain
tahapan pembelajaran dengan menggunakan metode Team Quiz, yaitu dalam hal pembagian
kelompok. Hal tersebut bertujuan agar kegiatan pembelajaran lebih terkontrol dan terarah. Dalam
penelitian ini, peneliti membagi siswa ke dalam enam kelompok secara acak sehingga kegiatan kuis
terbagi menjadi dua segmen, yaitu satu segmen untuk tiga kelompok pertama dan satu segmen untuk
tiga kelompok kedua.
Setiap strategi berupa model dan metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing. Menurut Trisuparni (Karno, 2014: 17) ada beberapa kelebihan dan kelemahan dalam
metode Team Quiz. Kelebihannya antara lain adalah dapat menghilangkan kebosanan dalam
lingkungan belajar, membangun kreatifitas diri siswa, meraih makna belajar melalui pengalaman
karena memfokuskan siswa sebagai subjek belajar, menambah semangat dan minat belajar siswa,
memberdayakan semua potensi dan indera peserta didik, menggunakan metode dan media yang
bervariasi, serta disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada. Adapun kelemahan metode ini,
antara lain adalah peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya ketika tidak didampingi oleh
pendidik, pembahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus, memerlukan kendali yang ketat
dalam mengkondisikan kelas saat keributan terjadi, hanya siswa tertentu yang dianggap pintar dalam
kelompok tersebut, yakni yang bisa menjawab soal kuis karena permainan yang dituntut cepat dan
memberikan kesempatan diskusi yang singkat, serta memerlukan waktu yang lama.