2. Bina manusia.
Upaya pokok yang pertama dan utama adalah bina manusia, karena pada
esensinya tujuan pemberdayaan adalah untuk perbaikan mutu hidup atau
perbaikan kesejahteraan manusia.
Dalam ilmu manajemen , manusia merupakan unsur yang unik. Hal ini karena
manusia disamping sebagai sumberdaya juga sebagai pelaku atau pengelola
manajemen itu sendiri.
Semua kegiatan yang termasuk dalam upaya pengembangan atau penguatan
kapasitas termasuk dalam upaya bina manusia, diantaranya adalah,
a. Pengembangan kapasitas individu.
Pengembangan kapasitas individu meliputi kapasitas kepribadian,
kapasitas di dunia kerja, pengembangan keprofesionalan.
3. Bina Usaha.
Bina usaha menjadi suatu upaya penting dalam setiap program
pemberdayaan masyarakat, karena pembinaan manusia tanpa memberikan
manfaat untuk perbaikan kesejahteraan baik ekonomi maupun non-ekonomi
tidak akan mendapatkan dukungan dan tanggapan dari masyarakat.
Kegiatan bina usaha mencakup,
a. Pemilihan komoditas dan jenis usaha.
b. Studi kelayakan dan perencanaan bisnis.
c. Pembentukan badan usaha.
d. Perencanaan investasi dan penetapan sumber-sumber pembiayaan.
e. Pengelolaan SDM dan pengembangan karier.
f. Manajemen Produksi dan Operasi.
g. Manajemen Logistik dan Finansial.
h. Penelitian dan Pengembangan.
i. Pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi Bisnis.
j. Pengembangan jejaring dan kemitraan.
k. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung.
4. Bina Lingkungan.
Isu lingkungan menjadi sangat penting sejak dikembangkan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development). Setiap kegiatan investasi wajib
dilakukan AMDAL (Analisis Manfaat dan Dampak Lingkungan). Selain itu juga
ISO 1400 tentang keamanan lingkungan dan sertifikat ekolebel. Hal ini sangat
penting karena pelestarian lingkungan sangat menentukan keberlanjutan
kegiatan investasi maupun operasi, terutama yang berkaitan dengan
tersedianya bahan baku.
Pengertian lingkungan bukan hanya lingkungan fisik saja, tetapi juga
lingkungan sosial yang sangat berpengaruh terhadap kelanjutan bisnis dan
kehidupan.
a. Termasuk tanggung jawab lingkungan (fisik) adalah, segala kewajiban
yang harus dipenuhi sesuai dengan ketetapan serta persyaratan investasi
dan operasi yaitu,
Perlindungan, pelestarian dan pemulihan (rehabilitasi/reklamasi) sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
3
5. Bina Kelembagaan.
a. Pengertian kelembagaan.
Keberhasilan Tri Bina sangat dipengaruhi oleh adanya kelembagaan yang
efektif. Pengertian tentang kelembagaan sering diartikan dalam
pengertian yang sempit, yaitu sebagai beragam bentuk lembaga
(kelompok, organisasi). Padahal sebenarnya kelembagaan memiliki arti
yang lebih luas.
Menurut Hiyami dan Kikuchi (1981), kelembagaan adalah suatu perangkat
umum yang ditaati oleh anggota suatu komunitas masyarakat.
Kata kelembagaan sering dikaitkan dengan dua pengertian yaitu social
institution atau pranata sosial dan social organization atau organisasi
sosial.
b. Komponen kelembagaan.
Suatu bentuk relasi sosial pada prinsipnya bisa disebut sebagai sebuah
kelembagaan apabila memiliki komponen-komponen sebagai berikut,
1) Komponen person.
2) Komponen kepentingan.
3) Komponen aturan.
4) Komponen struktur.
c. Ciri-ciri kelembagaan.
Kelembagaan memiliki ciri-ciri sebagai berikut,
1) Kelembagaan berkaitan dengan sesuatu yang permanen.
2) Kelembagaan berkaitan dengan hal-hal abstrak yang menentukan
perilaku.
3) Kelembagaan berkaitan dengan perilaku.
4) Kelembagaan juga menekankan kepada pola perilaku yang disetujui
dan mempunyai sanksi.
5) Kelembagaan merupakan cara-cara yang standar untuk memecahkan
masalah.
Hal ini terjadi karena sebenarnya antara politikus dan pelaku bisnis ada
kepentingan yang saling membutuhkan. Jadi program-probram dan kegiatan
penyuluhan serta ide-ide yang ditawarkan bukanlah sesuatu yang bebas nilai,
artinya harus mampu meyakinkan politikus maupun pelaku bisnis tentang
manfaat ekonomi dan politis yang kuat.