LAPORAN
KELOMPOK KKN PAR DESA KALIJAGA TIMUR (KAL-TIM)
KECAMATAN AIKMEL KABUPATEN LOMBOK TIMUR
OLEH
KELOMPOK KKN DESA KAL-TIM :
1. SAFWAN HARFI
2. L. MUH. ILYAS
3. RUSLAN
4. RASIPAH
5. HASBULLAH
6. NURUL HAMDI
7. NURHIKMAWATI
8. BQ. NIRKOMALA SARI
9. NUNUNG SETIAWATI
10. PATRIYAH
11. ROHIYATUL FITRIAH
12. ASNAWATI
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT., karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami dari peserta KKN-PAR IAIH Pancor dapat menjalankan segala program yang sudah
direncanakan. Sholawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang telah
merubah umat manusia dari jalan yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Alhamdulillah.
Kami dari kelompok KKN-PAR Desa Kalijaga Timur hanya memiliki sedikit ilmu dan
life skill, tetapi dengan adanya saran, pemikiran, dan arahan dari berbagai pihak seperti dari
Dosen Pembimbng Lapangan (DPL), kepala desa, kepala dusun, tokoh agama, tokoh masyarakat
dan tokoh pemuda sehingga segala aktivitas selama KKN dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami laksanakan baik berupa program maupun
laporan yang kami buat ini sangat jauh dari kesempurnaan disebabkan karena keterbatasan
kemampuan serta life skill yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan saran
dan kritik yang bersifat konstruktif demi penyempurnaan laporan ini.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa pula kami sampaikan ucapan terima kasih kepada
yang terhormat :
1. Bapak Kepala Dusun yang ada di Kalijaga Timur
2. Bapak Kepala Desa Kalijaga Timur
3. Bapak Rektor IAIH Pancor
4. Dekan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
5. Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah, Syariah dan Dakwah
6. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
7. Semua Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Desa Kalijaga Timur
8. Segenap masyarakat Desa Kalijaga Timur
Selebihnya bahwa manusia adalah makhluk yang tidak pernah luput dari kesalahan
karena hanya Allah yang sempurna dari dosa. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila ada
khilaf dan kesalahan. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami sebagai peserta KKN dan
masyarakat serta pemerintah pada umumnya guna peninjauan lebih lanjut di kemudian hari.
Harapan kami semoga semua kerja sama dan segala pekerjaan, usaha serta pemikiran yang
selama ini kita lakukan, dicatat sebagai amal ibadah di sisi allah SWT. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia yang merupakan kepulauan dalam menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan bertujuan untuk mencapai masyarakat adil dan merata berdasarkan pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, karena luasnya wilayah Indonesia pembangunannya belum dapat
dilakukan oleh setiap lapisan masyarakat. Hal tersebut terbukti dengan tidak meratanya status
sosial dalam lapisan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih berada di bawah
garis kesejahteraan, serta hidup jauh dari kata layak.
Beranjak dari kesejahteraan dan kelayakan hidup ini, dari jumlah penduduk yang kurang
sejahtera dan menikmati hidup layak di Indonesia jumlah terbesar berada di daerah pedesaan.
Dari segi terpenuhinya sarana dan prasarana, masyarakat yang hidup di daerah pedesaan jauh
tertinggal dari masyarakat yang hidup di kota. Masyarakat kota lebih mudah mengakses segala
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain itu, dilihat dari sosialisasi dan pendidikan
yang tidak merata merupakan salah satu faktor pembuat masyarakat desa kurang memahami
betapa pentingnya pendidikan, sehingga banyak masyarakat memiliki kondisi ekonomi rendah,
karena kurangnya skill dan pengetahuan untuk menunjang kreativitas. Penduduk desa bermata
pencarian sebagai petani, peternak, perkebunan, dan usaha-usaha lain yang hasilnya tidak bisa
dipastikan. Jadi masyarakat di desa lebih memilih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya
daripada belajar di bangku sekolah. Anak-anak juga kurang mendapatkan perhatian dari orang
tua sehingga mereka hidup dengan cara mereka sendiri.
Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian dari semua pihak untuk mendapatkan
pemecahan masalah yang terbaik yang berkaitan dengan peningkatan sumber daya manusia serta
pemberdayaan segala potensi yang ada di desa tersebut melalui penyuluhan dan pembekalan
skill. Penanganan ini tidak hanya cukup dilakukan oleh pemerintah daerah saja, akan tetapi oleh
semua pihak yang merasa peduli dan mampu. Berkaitan dengan hal ini, mahasiswa sebagai kaum
intelektual serta merasa bertanggung jawab untuk ikut membantu pemberdayaan sumber daya
yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Selain itu, sering kita mendengar simbol yang sering diberikan kepada mahasiswa
yakni agen of change dan agen of social control. Dimana agen of change merupakan agen
perubahan yang maknanya bahwa salah satu fungsi dari mahasiswa itu adalah untuk melakukan
suatu perubahan, tentunya perubahan yang bersifat positif. Karena sesungguhnya mahasiswa itu
adalah manusia idealis yang bersifat netral, sehingga seharusnyalah mahasiswa itu mampu
menelurkan ide-ide cemerlang untuk membangun masyarakat, bangsa, dan agama.
Sedangkan kaitanya dengan ikon yang kedua yakni agen of sosisal control. Seyogyanya
mahasiswa itu terjun ke masyarakat untuk melihat perkembangan yang ada di masyarakat untuk
menemukan permasalahan yang ada di masyarakat untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya
bersama masyarakat tersebut, sehingga permasalahan permasalahan tersebut dapat diselesaikan.
Maka kaitannya dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yakni
Pengabdian Kepada Masyarakat, maka mahasiswa tersebut diamanatkan suatu tugas yaitu Kuliah
Kerja Nyata (KKN). Dimana kegiatan ini merupakan dasar pelaksanaan dari Undang-Undang
Dasar 1945 dan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta berorientasi
kepada masyarakat. Terlebih KKN PAR yang diadakan oleh Institiut Agama Islam Hamzanwadi
(IAIH) Pancor berbasis PAR. Dimana makna dariParticipatory Action Research (PAR) adalah
ikut berpartisipasi bersama masyarakat dalam menyelesaikan pekerjaan dan permasalahan yang
ada di masyarakat tersebut yang dimulai dengan obervasi kepada masyarakat untuk mencari
permasalahan dan bersama-sama mencari solusinya setelah itu kita melakukan suatu aksi untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada. Jadi KKN PAR ini sangat jauh berbeda dengan KKN
konvensional yang menitikberatkan kegiatanya pada pembangunan fisik.
Kalau selama ini, KKN yang bersifat konvensional hanya meninggalkan kesan-kesan yang
bersifat tersurat, maka diharapkan KKN PAR mampu meninggalkan kesan-kesannya bersifat
tersirat (yaitu pembangunan Indeks Prestasi Masyarakat) yang dapat dilaksanakan
berkesinambungan oleh masyarakat tersebut. Sehingga masyarakat yang ditinggalkan akan
mengalami perubahan karena sudah ada ide-ide cemerlang yang ditinggalkan bukan hanya
meninggalkan tulisan-tulisan belaka seperti apa yang telah dilakukan KKN konvesional. Dari
model KKN yang dilakukan sekarang ini adalah KKN berbasis PAR (Participatory Action
Research). Model KKN ini memiliki variabel kunci yaitu participatory, action dan research.
Sedangkan berdasarkan metodelogi kerja PAR, ketiga variabel tersebut dirumuskan sebagai
berikut :
1. Research atau penelitian, tahap ini merupakan penelitian tentang permasalahan
yang dihadapi masyarakat, permasalahan tersebut dipahami sedemikian mendalam dan
mendetail sehingga masalah tersebut bisa diketahui dengan jelas penyebab dan akibatnya.
2. Action atau aksi, setelah mengetahui masalah-masalah tersebut secara mendalam
dan mendetail, barulah masuk dalam langkah yang kedua yaitu pencarian alternatif untuk
memecahkan masalah tersebut yang kemudian diterjemahkan dalam beberapa item dalam
program kerja yang akan dilaksanakan.
3. Participatory, kedua item di atas dilaksanakan secata partisipasi artinya dengan
melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melakukan identifikasi masalah serta
teknik untuk mencari solusi secara bersama-sama dan melakukan secara bersama-sama
pula bukan saja sebagai penonton atau gaya bos yang hanya bisa memerintah tetapi tidak
bisa bekerja (talk less do more).
Dari ketiga prinsip KKN PAR, mahasiswa bersama-sama dengan masyarakat melakukan
identifikasi masalah perencanaan dan aksi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
mereka hadapi. Di samping itu, nuansa penelitian serta kritik yang konstruktif terhadap kondisi
masyarakat tersebut menjadi tugas independen mahasiswa sebagai bentuk laporan
pertanggungjawaban atas keterlibatan mereka atas proses perubahan yang dilakukan bersama
mayarakat.
Walaupun pilihan KKN PAR masih dipertentangkan karena bertolak belakang dengan
paradigma positifistik, di mana keterlibatan masyarakat dalam proses KKN ini sangat tampak
jelas dan memiliki peran yang signifikan. Masyarakat tidak lagi menjadi objek tetapi masyarakat
bersama mahasiswa adalah merupakan subjek dari proses tersebut tetapi peran mereka sangat
berbeda. Masyarakat disini berperan sebagai seorang yang telah menentukan masalahnya,
meneruskan, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah terencana sementara
mahasiswa bertujuan sebagai pendorong (motivator), dinamisator, fasilitator, katalisator dan
pendamping masyarakat dalam merumuskan dan memecahkan masalah yang mereka hadapi.
B. Tujuan KKN
Adapun tujuan dari KKN-PAR ini terdiri dari dua bagian yang meliputi tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan Umum dari KKN-PAR ini adalah untuk meningkatkan kualitas peran IAI
Hamzanwadi Pancor dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat melalui
pendampingan dalam rangka mewujudkan masyarakat transpormatif menuju kehidupan
masyarakat kritis yang agamis, berkeadilan, mandiri dan demokratis. Sedangkan tujuan khusus
dari adaya KKN-PAR ini meliputi :
1. Peningkatan kesadaran akan tanggung jawab sosial mahasiswa dan civitas akademika terhadap
kehidupan masyarakat.
2. Menjadikan mahasiswa mampu belajar bersama masyarakat untuk memahami dan memecahkan
masalah sehingga memperoleh pengalaman dan pengatahuan dari kehidupan nyata masyarakat.
3. Mempertajam kepekaan, empati, simpati dan kepedulian sosial mahasiswa terhadap berbagai
masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat.
4. Menjadikan mahasiswa memiliki sikap tanggap aksi dalam menangani masalah sosial yang
terjadi di masyarakat.
5. Membentuk mahasiswa yang dinamis, konstruktif dan reformis yang mampu mengadakan
perubahan sosial melalui beragam inprovisasi dan inovasi terhadap pola-pola pemecahan
problem sosial.
6. Mensinergiskan potensi keilmuan yang diperoleh mahasiswa selama di kampus dengan
pengetahuan yang dimiliki masyarakat dalam rangka pemecahan problem sosial.
BAB III DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA DESA KALIJAGA TIMUR
A. Deskripsi Umum Masyarakat Desa Kalijaga Timur
1. Letak Georafis
2. Peta Demokratis
a. Bidang Perekonomian
b. Bidang Pendidikan
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Kesehatan
B. Problematika Umum Masyarakat
1. Masalah Sarana Pendidikan
2. Tidak Adanya TPQ yang Terbentuk
3. Masalah TPQ yang Tidak Berjalan Lancar
4. Minimnya Al-Quran dan Iqra
5. Masalah Remaja/ Pemuda Desa yang Tidak Terstruktur dan Terprogram
6. Masalah Kesadaran Akan Kebersihan dan Lingkungan
7. Minimnya Sarana dan Prasarana Pendukung
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
1. Kepada Panitia KKN
2. Kepala Pemerintah (Desa, Bappeda, Kabupaten)
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
PROSES PENERAPAN
PARTICIPATORY ACTION RESEARCH
BAB III
DESKRIPSI UMUM MASYARAKAT DAN PROBLEMATIKA
DESA KALIJAGA TIMUR
2. Peta Demografis
Desa Kalijaga Timur ini dihuni 4517 jiwa ini yang terdiri dari jiwa penduduk 2.282
laki-laki dan 2347 jiwa penduduk perempuan dan terbagi kedalam 1335 KK (Kepala Keluarga).
Terdiri dari 7 kekadusan yaitu Erot Daya, Erot Lauk, Dasan Re, Rahayu, Lendang Karang Idik,
Lendang Karang Bongkot dan Kampung Muhajirin dan semuanya sudah terbentuk RT/RW.
Adapun rincian jumlah penduduk Kalijaga Timur seperti dibawah ini :
JUMLAH JIWA JUMLAH
JUMLAH
DUSUN RUMAH
LAKI PEREMPUAN JUMLAH KK
TANGGA
Erot Daya 518 539 1.057 335 189
Erot Lauk 229 262 491 154 103
Dasan Re 559 637 1.196 345 238
Rahayu 151 169 320 94 72
Lendang
Karang 262 254 516 167 113
Idik
Lendang
Karang 331 328 659 188 129
Bongkot
Kampung
122 156 278 52 47
Muhajirin
Jumlah 2.282 2.347 4.517 1.335 891
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Melihat data di atas dapat dilihat bahwa dengan jumlah penduduk yang ada di desa ini
didominasi oleh perempuan daripada jumlah laki-laki.
a. Bidang Ekonomi, Antara Petani dan TKI
Melihat data luas daerah Desa Kalijaga Timur yang dihuni oleh sekitar 4517 jiwa ini tampak
terlihat bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur ini memiliki wilayah tanah yang sangat luas dan
penduduknya mayoritas sebagai petani terbagi dalam 1.224 KK dan sebagai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) dari tahun ke tahun semakin bertingkat, itupun ke Arab Saudi, selebihnya
menjadi petani. Semua hal ini dapat dilihat dari data yang diperoleh dari data statistik desa
bahwa masyarakat Desa Kalijaga Timur menjadi petani berjumlah 1.224 orang, orang yang
menjadi PNS (Pegawai Negri Sipil) 22 jiwa, guru berjumlah 58 jiwa, tukang kayu 72 jiwa, dan di
sektor non pertanian sejumlah 432 jiwa.
Secara fisik rumah orang-orang Desa Kalijaga Timur mayoritas keadaan penduduknya
memiliki bangunan rumah permanen dan minoritas keadaan penduduknya dengan bangunan
rumah sederhana. Ditinjau dari struktur ekonomi masyarakat Kalijaga Timur, sektor pertanian
memegang peranan yang sangat penting di dalam pertumbuhan ekonominya, penduduk Kalijaga
Timur sebagian besar penduduknya bermata pencaharian dari sektor pertanian dan sebagian kecil
penduduknya menjadi pegawai negeri, pedagang, pengerajin, dan lain-lain.
Untuk mendukung proses perekonomiannya masyarakat Kalijaga Timur banyak yang
memilih jalan untuk merantau atau menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan sebagian besar
tetap menjadi petani.
Dilihat dari segi ekologi, Desa Kalijaga Timur merupakan daerah yang datar yang cocok
untuk mengembangkan pertanian sawah seperti; jagung, tembakau, kacang-kacangan, cabai,
kedelai, dan lain-lain.
b. Bidang Pendidikan : Masyarakat Belajar atau Bekerja
Ternyata masyarakat Desa Kalijaga Timur bisa dikatakan dari segi ekonomi bisa dikatakan
cukup, tapi dari tingkat pendidikan masih dikatakan tergolong sangat rendah. Hal ini bisa dilihat
dari rata-rata masyarakatnya hanya sampai tingkat SMA. Hal ini dapat dilihat dari Jumlah
Lulusan MTs. dan MA. Negeri dan Swasta pada tabel berikut ini :
MTs MA
DUSUN JUMLAH
NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA
Erot Daya - 3 - 3 6
Erot Lauk - 2 - 2 4
Dasan Re - 5 - 4 9
Rahayu - 2 - 1 3
Lendang
Karang - 7 - 6 13
Idik
Lendang
Karang - 2 - 3 6
Bongkot
Kampung
- 1 - 1 2
Muhajirin
Jumlah - 22 - 20 42
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Jumlah Lulusan SMP dan SMA Negeri dan Swasta
SMP SMA
DUSUN JUMLAH
NEGERI SWASTA NEGERI SWASTA
Erot Daye 7 - 5 4 9
Erot Lauk 9 - 2 - 2
Dasan Re 5 - 5 - 5
Rahayu 4 - 3 - 3
Lendang
Karang 7 9 1 3 20
Idik
Lendang
Karang 5 3 - 2 2
Bongkot
Kampung
3 2 1 - 6
Muhajirin
Jumlah 40 14 1 5 60
Sumber : PROFIL DESA KAL-TIM TH. 2012
Sedangkan masyarakat yang lulusan perguruan tinggi hanya 15 orang. Dan saat ini yang
masih dalam tahap pendidikan perguruan tinggi hanya 15 orang.
Dari data tersebut, jelas sekali bahwa dalam hal pendidikan masyarakat di Desa Kalijaga
Timur masih sangat tertinggal. Padahal menurut sebagian warga Masyarakat, sebenarnya daya
pikir masyarakat Desa Kalijaga Timur tidak terlalu rendah jika masyarakat ini menempuh
pendidikan di luar wilayah, misalnya di Bali, Bandung, Jawa dan lain sebagainya, karena
mereka banyak mengikuti lomba-lomba di daerah-daerah lain seringkali mendapat juara atau
minimal masuk 10 besar.
Adapun fasilitas pendidikan di Desa Kalijaga Timur sampai saat ini hanya terdapat
delapan unit gedung yaitu satu gedung SMPN, empat unit gedung SDN/MI, dan PAUD tiga unit
gedung. Sementara jumlah anak-anak yang menempuh pendidikan di Desa Kalijaga Timur
adalah PAUD berjumlah 35 orang yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan 20 orang perempuan.
Untuk SDN/MI berjumlah 886 orang yang terdiri dari 409 orang laki-laki dan 477 orang
perempuan. Tingkat SMP Negeri dan Swasta dari Kelas I sampai Kelas III sebanyak 283 orang.
Sementara untuk SMA Negeri dan Swasta kelas I III sebanyak 62 orang dan MA Negeri dan
Swasta berjumlah 102 orang dari kelas I III.
Akan tetapi setelah sebagian besar masyarakat Desa Kalijaga Timur setelah SLTA, jarang
sekali yang melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Mereka lebih memilih bekerja daripada
menjadi pelajar. Hal ini dikarenakan paradigma berpikir masyarakat tentang pentingnya
pendidikan sangat minim. Bahkan tidak sedikit di antara mereka pasca lulus SMA bekerja ke
Malaysia demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
c. Bidang Keagamaan : Agama masyarakat
Berbicara masalah agama, masyarakat Desa Kalijaga Timur mayoritas agama Islam. Dan
mengenai kegiatan agama, kata salah satu warga Desa Kalijaga Timur ini biasanya warga sangat
antusias dalam menyambut hari-hari besar Islam seperti Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.,
Isra dan Miraj, begitu juga dengan penyambutan bulan Ramadhan. Biasanya kalau sudah tiba
bulan-bulan perayaan hari besar Islam masyarakat Kalijaga Timur mengadakan berbagai macam
perlombaan.
Adapun fasilitas ibadah yang ada di Desa Kalijaga Timur adalah banyak dibangun masjid
dan mushalla. Di mana masjid dan mushalla tersebut tersebar di masing-masing kekadusan,
seperti; Masjid Nurussalam yang teletak di Dusun Erot Lauk dengan tiga buah mushalla, Masjid
Nurul Jamaah yang terletak di Lendang Karang Idik dengan satu mushalla dan Lendang Karang
Bongkot dengan empat buah mushalla, serta beberapa masjid dan mushalla yang berada di dusun
yang lainnya. Dari hasil observasi lapangan, masjid hanya digunakan untuk shalat jamaah,
shalat jenazah, dan tidak digunakan untuk anak-anak mengaji karena anak-anak Desa Kalijaga
Timur mayoritas mengaji mushalla-mushalla. Setiap dusun mempunyai mushalla sehingga
masjid tidak ramai karena hanya digunakan untuk hari-hari besar saja, seperti; hari Jumat, hari
Raya Idul Fitri, dan hari Raya Idul Adha yang jaraknya cukup lama.
d. Bidang Kesehatan
Kalau dilihat lingkungan masyarakat Desa Kalijaga Timur tergolong masyarakat yang
memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan keluarga dan lingkungan. Hal ini bisa
dilihat dari antusias masyarakat di sana yang memanfaatkan sarana kesehatan yang ada yaitu
puskesmas pembantu dan polindes. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka akan dibawa
ke puskesmas terdekat. Selain itu, dari segi kepedulian ibu-ibu hamil terhadap kandungan dan
bayinya juga sangat tinggi. Sebagaimana informasi yang kami dapatkan bahwa antusias ibu-ibu
hamil untuk ikut serta memeriksakan kandungan maupun bayinya ke posyandu sangat tinggi. Di
mana kegiatan posyandu di masing-masing dusun dilaksanakan setiap bulannya pada tanggal
yang berbeda.
Keadaan lingkungan, jalan, dan rumah sepanjang desa masyarakat Desa Kalijaga Timur
sangat menyadari tentang menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini misalkan tentang tersedianya
tempat pembuangan hajat (jamban) di masing-masing rumah, sehingga tidak terjadi pembuangan
hajat di sungai atau di tempat umum lainnya. Ini membuktikan bahwa masyarakat Kalijaga
Timur amat memperhatikan masalah kebersihan lingkungannya.
Adapun sarana-sarana kesehatan yang ada di Kaljaga Timur, dapat terlihat pada tabel berikut
ini:
Jumlah Sarana Kesehatan Yang Ada DI Kalijaga Timur
PUSKESMAS
DESA POLINDES POSYANDU JUMLAH
PEMBANTU
Kalijaga Timur 1 1 7 9
BAB 1V
IDENTIFIKASI MASALAH DAN POTENSI
DAN TEKNIK PEMECAHANMASALAH
1. Aspek Ekonomi
a. Pembutan kerajinan tikar
b. Kelompok Tani Ternak Sapi
c. GAPOKTAN
d. KUBE (Kelompok Usaha Bersama)
e. Pengolahan lahan persawahan yang luas
f. Adanya PLTA
2. Aspek Pendidikan
a. SMP Negeri atau MTs. Marakit Talimat
b. Sekolah Dasar (SD)
c. Pendidikan PAUD
3. Aspek Organisasi Kemasyarakatan
a. Ibu Bidan
b. Perawat
c. Puskesmas Pembantu
d. Polindes
e. Bak penampungan air WSLICK desa
f. Timnas sepak bola yang hebat-hebat
Dari beberapa potensi di atas, dapat dilakukan analisa jika potensi tersebut bisa
dimanfaatkan secara maksimal dan didukung oleh skill manajerial yang bagus dari masyarakat
tidak menutup maka kemungkinan problematika masyarakat bisa di atasi dengan cepat di atasi.
.
BAB V
REALISASI DAN EVALUASI PROGRAM
A. PERENCANAAN
Dari beberapa rencana program yang telah disusun bersama masyarakat ada sekitar empat
program yang menjadi skala prioritas yang akan dilaksanakan, ketiga program tersebut
direncanakan bersama warga yang memiliki kaitan terhadap permasalahan-permasalahan dan
menjadikan program tersebut sebagai suatu solusi adapun program yang empat
tersebut adalah:
1. Penghijauan .
2. TPQ keliling
3. Festival religius se-Kalijaga Timur
4. Pembentukan TPQ
B. PELAKSANAAN
1. Penghijauan
Kegiatan ini sebetulnya sudah menjadi program pemerintah pada tahun-tahun sebelumnya
akan tetapi kurang di perhatikan sehingga Menjadi pusat perhatian peserta KKN PAR yang
kemudian kami memutuskan untuk menghubungi ketua Lembaga Pemerhati Lingkungan dan
Pambangunan (Cemara Rompes) Kecamatan Aikmel Lombok Timur, dan pihak Lembaga
Pemerhati Lingkungan Cemara Rompespun merespon dengan baik, sehingga setelah ketua
Cemara Rompes merespon hal itu kamipun bersama teman-teman mendiskusikan hal tersebut di
posko KKN-PAR sebagai tindak lanjut dari rencana kegiatan penghijauan tersebut. Selang
beberapa hari kemudian, pada hari Sabtu, 16 Maret 2013 kami mengadakan Forum Rembuk
Desayang dihadiri oleh Bapak Kepala Desa (Abdul Manan SH), kepala dusun, tokoh
masyarakat, dan ketua pemuda se-Kalijaga Timur yang di adakan di aula kantor Desa Kalijaga
Timur.
Tujuan dari rembuk desa ini adalah untuk menyatukan pendapat, memberitahukan, sekaligus
membahas tentang rencana program penghijauan yang akan dilaksanakan dan untuk membahas
tentang teknis-teknis dan lokasi penanaman. dari pemaparan moderator terkait dengan program
yang kami tawarkan banyak pendapat-pendapat atau tawaran-tawaran yang menarik salah
satunya yaitu masalah bibit karna bibit dalam program ini adalah hal mendasar yang harus ada
dan sudah tentu jumlahnya,dan alhamdulillah dari hasil yang kami rembuk bersama ketua
lembaga Pemerhati Lingkungan (Cemara Rompes) yang bertempat di Posko KKN-PAR Batu
Beleq kami di janjikan sekitar 1.000 bibit di antaranya adalah bibit Sengon, Mahoni, Kemiri, dan
Nangka.
Dari hasil rembuk desa tersebut rencana penanaman akan dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 29 Maret tahun 2013 yang bertempat di Dusun Lendang Karang Idik, Erot Lauk dan
Erot Daya Desa Kalijaga Timur. Dalam peroses penanaman ini tentunya kami tidak melibatkan
semua lapisan masyarakat akan tetapi hanya mereka yang resfek dan afresiatif dengan
perogram tersebut, karena masing-masing warga memiliki kesibukan masing-masing.
2. TPQ keliling
Program TPQ keliling ini merupakan program perdana yang dilakukan oleh peserta KKN-
PAR. Artinya bahwa, program ini tidak pernah dilakukan oleh peserta KKN-PAR sebelumnya,
sehingga masyarakat sangat-sangat merespon kegiatan TPQ keliling ini, sebenarnya program ini
telah dinanti-nanti oleh masyarakat dari peserta KKN-PAR sebelumnya namun hal itu belum
bisa terlaksanakan sehingga dengan kedatangan kami seolah-olah menjadi angin segar bagi
masyarakat setempat. Setelah ada respon yang baik dari masyarakat kami dari peserta KKN-PAR
mengadakan rembuk untuk menindak lanjuti respon dari masyarakat tersebut.
Dan di dalam rembuk itu sekaligus kami menentukan jadwal kapan di laksanakan dan
pelajaran-pelajaran apa yang harus diajarkan dalam TPQ keliling tersebut dan penentuan jadwal
itupun kami sesuaikan dengan pendapat dan saran dari pengurus di masing-masing TPQ. Dan
kegiatan TPQ keliling ini ada yang kami laksanakan pada sore hari dan malam hari. Adapun
jadwal dan mata pelajaran yang di usulkan masing-masing TPQ baik dari tingkat TK, SD
maupun SMP adalah sebagai berikut:
Dari jadwal di atas kamipun dari peserta KKN-PAR melaksanakanya sesuai dengan jadwal
yang telah di buat dan Alhamdulillah berjalan dengan sesuai apa yang menjadi keinginan atau
harapan dari masyarakat setempat.
4. Pembentukan TPQ
Pembentukan TPQ ini berawal dari keingina dan angan-angan yang telah terpendam dari
ketua pemuda Erot Lauk. Melihat dari keinginan pemuda dan masyarakat yang begitu tinggi,
maka kami dari peserta KKN berusaha mewujudkan keinginan atau cita-cita yang telah lama
terpendam di hati masyarakat.
Tentunya pembntukan TPQ ini tidak semudah membalik telapak tangan, sehinga dengan
keinginan yang kuat kami dari peserta KKN mengumpulkan semua pemuda Dusun Erot Lauk
untuk kita sama-sama membahas tentang pembentukan TPQ itu secara mendalam. Sehingga
dalam rembuk itu kami berhasil dan mendapat ide-ide dan gagasan dari teman-teman pemuda,
baik dalam menentukan nama dan struktur kepengurusan TPQ. Adapun nama TPQ yang kami
bentuk di dusun Erot Lauk berkat kerjasama dengan para pemuda dan tokoh agama adalah TPQ
Darul Haq Erot Lauk.
C. EVALUASI
Dari beberapa program yang telah dilaksanakan tersebut, TIM KKN PAR belum
sempat melakukan evaluasi terkait dengan perubahan prilaku masyarakat. Hal ini
dilaterbelakangi oleh waktu yang begitu sempit karena durasi waktu yang telah
ditentukan oleh kampus hanya dua bulan melihat perubahann dan waktu yang dua bulan itu
waktu yang singkat untuk melihat perubahan masyarakat. Selain itu, evaluasi juga terhalang
dengan syaratnya kegiatan masyarakat dan rekan-rekan pemuda serta tokoh masyarakat
menjelang masa PEMILUKADA di Lombok Timur dan NTB.
E. IDENTIFIKASI HASIL
Dari beberapa program yang dilaksanakan berdasarkan alur permasalahan masyarakat,
idealnya tim KKN PAR mengidentifikasi hasil dari program tersebut terkait dengan
perubahan perilaku masyarakat serta melakukan beberapa analisa pengaruh dari kegiatan
tersebut.
Akan tetapi hal tersebut belum bisa teridentifikasi Oleh tim KKN PAR desa Kalijaga
Timur karena terbatasnya waktu yang hanya dua bulan dan karena peserta KKN PAR segara
akan kembali ke kampus untuk melaksanaakan tugas akhirnya yaitu syarat-syarat strata satu.
Dari itulah tim KKN PAR hanya dapat mengidentifikasi perubahan perilaku masyarakat dalam
hal kekompakan pada ada kegiatan gotong royong.
Hal tersebut bisa dilihat dalam laporan kegiatan, bagaimana masyarakat khususnya
kalangan pemuda-pemudi sangat kompak dalam kegiatan gotong royong dan pembersihan
lingkungan, hal ini bisa kami lihat kitika ketika ada kegiatan-kegiatan minggu bersih hamper 99
% para pemuda hadir disetiap hari minggunya untuk membersihkan kampung halamannya.
Disamping itu juga kami melihat ketika ada kegiatan gotong royong pembuatan gedung sekolah
Marakitattalimat masyarakat dengan begitu semangatnya bekerja sehingga dengan kekompakan
itu pengecoran gedung sekolah bisa rampung hanya dengan satu hari saja. Dan Alhamdulillah
dari semua program yang ada bisa kami tuntaskan 100% hanya saja pembentukan TPQ baru 80%
berjalan.
F. KENDALA-KENDALA
1. Internal
a. Manajemen waktu tiap-tiap anggota yang berbeda.
b. Minimnya skill kritis mahasiswa dalam memahami realitas masyarakat.
c. Rendahnya pengetahuan dalam berbagai disiplin ilmu.
d. Perbedaan pemahaman metode PAR saat latihan dan di lapangan.
e. Sebagai peserta KKN tidak maksimal dalam memahami konsep PAR.
f. Kurang menyatunya persepsi dari anggota.
g. Masih tingginya sifat egoisme antar-anggota.
2. Dari Masyarakat
a. Beberapa masyarakat belum bisa memahami metode KKN priode ini (KKN dengan metode
PAR).
b. Masyarakat masih sangat sensitif terhadap gejolak perpolitikan desa menjelang pesta demokrasi
pemilukada.
c. Ada hegemoni dari beberapa tokoh masyarakat sulit diajak berkumpul dan berdiskusi.
d. Kurang adanya keberanian untuk mengungkapkan suatu permasalahan.
e. Paradigma masyarakat cendrung menginginkan sesuatu yang instan, sehingga sulit untuk diajak
melakukan sesuatu proses perubahan yang membutuhkan waktu dan tenaga banyak, mereka
cendrung menginginkan sesuatu yang konkrit dan cepat.
3. Dari Panitia KKN
a. Peran DPL kurang maksimal dalam hal minimnya waktu kunjungan yang dilakukan para DPL
b. Waktu pembekalan yang sedikit dan kurang efektif.
c. Penyediaan fasilitas bagi mahasiswa KKN yang tidak memadai dan kurang memuaskan, baik
moril maupun materil.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa permaslahan yang dihadapi oleh
masyarakat Desa Kalijaga Timur (berdasarkan skala prioritas) adalah masalah kurang
berjalannya TPQ yang ada, tidak adanya TPQ di dusun mereka, remaja atau pemuda desa,
kelestarian lingkungan, dan kurangya kesadaran akan pentingnya pendidikan. Selain itu masih
ada beberapa permasalahan yang sudah kami identifikasi namun tidak sempat kami laksanakan,
karena minimnya waktu dan keterbatasan kemampuan kami.
Adapun yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami pecahkan tentang
permasalahan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, pelatihan enterpreuneur untuk
meningkatkan skill masyarakat, kemampuan memanejemen keuangan keluarga dan penjagaan
fasilitas umum, serta bagaimana mengumpulkan dana untuk membuat kegiatan masyarakat.
B. Rekomendasi
1. Kepada Panitia KKN
a. Segera mengatasi kendala-kendala dari Panitia KKN PAR maupun DPL sebagaimana yang kami
sebutkan diatas.
b. Jika mengirim Tim KKN ke Desa Kalijaga Timur pada periode selanjutnya agar menindakanjuti
permasalahan yang sudah kami identifikasi namun belum sempat kami laksanakan.
c. Alokasikan Dana KKN yang sudah dikeluarkan oleh mahasiswa dengan sesuai dan transparan.
2. Kepada Pemerintahan (Desa, BAPPEDA, Kabupaten)
1. Pemerintah desa
a. Lakukan komunikasi dan kooordinasi yang baik dengan semua kepala dusun serta masyarakat
yang ada.
b. Tingkatkan pembenahan desa mulai dari administrasi, dll.
2. Pemerintah BAPPEDA dan Kabupaten
a. Percepat pembangunan sarana pendidikan (sekolah) yang kurang.
b. Mohon bantuan kepada persatuan/ club sepak bola yang ada dalam hal fasilitas.
c. Perbanyak dan tingkatkan kualitas tenaga pendidik untuk SMP maupun MTs.
d. Maksimalkan pemanfaatan dari PLTA Desa Kalijaga Timur dengan APBD yang ada.