SKRIPSI
JULIANA
NIM. 1811170009
Materai 6000
JULIANA
NIM. 1811170009
MUHAMMAD AUFA MUIS, MA.Pd
DOSEN STAIN BENGKALIS
NOTA PEMBIMBING
Lamp : 2 Eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Saudari JULIANA
Kepada
Yth Ketua Stain Bengkalis
Di _
Bengkalis
Assalamu’alaikum. Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka
bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari :
Nama : JULIANA
NIM : 1811170009
Jurusan : Tarbiyah Dan Keguruan
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Judul : Peran Guru Wali Kelas XII Dalam Membina
Etika Berpakaian Siswa Di Ma Al-Hidayah
Pambang Baru Kecamatan Bantan
Skripsi dengan judul “Peran Guru Wali Kelas XII Dalam Membina Etika
Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Bengkalis diterima dan dibuktikan untuk diujikan oleh dewan penguji pada
jurusan tarbiyah dan keguruan sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam upaya membina etika
berpakaian siswa. Karena guru merupakan pendidik profesional di bidangnya
yang memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, dan
memberi arahan karenanya ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul
sebagian tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua. Akan
tetapi kata guru sebenarnya bukan saja mengandung arti “pengajar”, melainkan
juga “pendidik”, baik di dalam maupun di luar sekolah. Guru dituntut untuk
berperan aktif dalam membina etika berpakaian siswa yang mana sangat terlihat
terhadap keberhasilan siswa dan guru merupakan salah satu komponen yang
sangat besar baik tergantung dari bagaimana guru membina siswanya, agar bisa
mendapatkan pendidikan yang diharapkan, guru harus bisa membina etika
berpakaian yang tepat kepada siswa tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran guru wali kelas
XII dalam membina etika berpakaian siswa di MA AL-Hidayah pambang baru
kecamatan bantan. Penelitian ini dilaksanakan di MA AL-Hidayah pambang baru
kecamatan bantan waktu pelaksanaan penelitian ini dari bulan september sampai
november 2020. Menggunakan metode deskriptif kualitatif hasil penelitian ini
bahwa peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa
dikategorikan “cukup baik” dengan data kuantitatif 72%.
Kata kunci : peran guru wali kelas, membina etika berpakaian siswa
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
menyelesaikan Skripsi ini dengan tepat waktu, sebagai salah satu persyaratan
Shalawat dan salam tidak lupa penulis panjatkan atas junjungan alam Nabi
Muhammad SAW, yang telah memberikan nikmat sehat dan nikmat kesempatan
dan dengan izin Allah SWT penulis telah selesai menulis sebuah skripsi dengan
judul “Peran Guru Wali Kelas XII Dalam Membina Etika Berpakaian Siswa
ini merupakan hasil jerih payah penulis dalam menyelesaikan tugas akhir yang
Tentunya dalam penyelesaian skripsi ini banyak penulis melibatkan semua pihak
dalam hal motivasi, dukungan, saran-saran, doa dan sumbangan baik secara
baik, walaupun masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis ingin
1. Kepada Ayah tersayang Atan dan Ibu tercinta Saloma, dan juga Kakek
tersayang Nurdin yang telah memberikan segalanya kepada penulis dan kepada
Abang pitriadi, Kakak Asmarani dan Yunita, Adik Julianti dan Norizal yang
telah banyak memberikan bantuan kepada penulis baik moril maupun materil.
ii
1. Bapak Prof. Dr. H. Samsul Nizar, MA selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
2. Ibu Ika Kurnia Sofiani, S. Th.I, M.Pd.I selaku ketua Jurusan Tarbiyah dan
3. Ibu Dra. Robi’ah, M.Pd.I selaku ketua Prodi Pendidikan Agama Islam
5. Bapak ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang bermanfaat
kepada penulis.
6. Bapak ibu dosen civitas akademika dan staff Sekolah Tinggi Agama Islam
selama perkuliahan.
7. Ibu Faridah selaku Kepala Sekolah MA AL-Hidayah Pambang Baru yang telah
penulis.
8. Kepada Andi Putra selaku teman dekat penulis yang banyak sekali memberikan
10. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
iii
Akhirnya kepada Allah SWT penulis memohon semoga pengorbanan dan
keikhlasan yang telah di berikan akan di balasnya dengan balasan yang berlipat
ganda. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua penulis maupun bagi pembaca.
Penulis,
JULIANA
NIM.1811170009
iv
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN
NOTA PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Permasalahan .................................................................................................4
C. Alasan Memilih Judul ...................................................................................4
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ..................................................................5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................64
B. Saran .............................................................................................................64
v
DAFTAR TABEL
Tabel IV.2 Keadaan jumlah siswa kelas XII MA AL-Hidayah Pambang Baru kecamatan
bantan ............................................................................................................. 44
Tabel IV.3 keadaan sarana dan fasilitas Ma al-hidayah pambang baru ........................... 44
Tabel IV.4 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 47
Tabel IV.5 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 48
Tabel IV.6 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 49
Tabel IV.7 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 50
Tabel IV.8 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 51
Tabel IV.9 peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di ma al-
hidayah pambang baru kecamatan bantan ...................................................... 57
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru. Akan tetapi kata guru
Artinya:
Mujadilah:11)2
Etika adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang apa yang baik apa
yang buruk, nilai yang benar dan salah yang dianut suatu golongan atau
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat. Perbuatan baik yang timbul dari orang yang melakukannya dengan
1
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta:Bumi Aksara, 2016) h. 39
2
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Jakarta: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009) h. 543
3
Cecep triwibowo, Etika & Hukum Kesehatan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2014) h. 1
1
sengaja dan berdasarkan kesadarannya sendiri serta dalam melakukan
perbuatan itu dia tau bahwa itu termasuk perbuatan baik atau buruk.4
act as the performance index or reference for our control system” etika akan
prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa
َ َِٰيََٰٓأَيُّهَا ٱلٌهبِ ُّي قُل أِّلَ ۡص َٰ َو ِجكَ َوبٌََاتِكَ َوًِ َسآَٰ ِء ۡٱل ُو ۡؤ ِهٌِييَ ي ُۡذًِييَ َعلَ ۡي ِه هي ِهي َج َٰلَبِيبِ ِه ٖۚ هي َٰ َرل
ك
٩٥ ىسا هس ِح ٗيوا ٗ ُٱَّللُ َغف أَ ۡدًَ َٰ َٰٓى أَى ي ُۡع َش ۡفيَ فَ ََل ي ُۡؤ َر ۡي َۗيَ َو َكاىَ ه
Artinya:
ketubuhnya. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
4
Cecep triwibowo, Etika & Hukum Kesehatan (Yogyakarta: Nuha medika, 2014), h. 1
5
Ibid h. 2
6
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam (Jakarta:Kencana, 2006) h. 5
2
karena itu mereka tidak diganggu. Dan allah adalah maha pengampun, lagi
Pakaian adalah barang yang dipakai atau dikenakan tubuh, seperti baju
dan celana, untuk menutupi aurat dan anggota tubuh lainnya dari berbagai
yang dikaruniakan oleh allah kepada manusia dan tidak kepada makhluk lain.
Jadi etika berpakaian adalah sikap berpakaian yang pantas dan sopan
dalam setiap situasi dan keadaan. Fungsi pakaian ialah pelengkap kebutuhan
fisik, rohani, dan status sosial atau harga diri, dan islam mengatur mengenai
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa guru wali kelas XII
dalam membina etika berpakaian siswa yang baik, sopan, menutup aurat akan
berdampak yang baik pula bagi dirinya para guru-guru dan siswa ketika
siswanya bagaimana etika berpakaian yang baik, dan guru sekaligus menjadi
masih ada di antara siswa yang melanggar peraturan sekolah atau kode etik
7
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahan (Jakarta: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009) h. 426
8
Toto Edidarmo dan Mulyadi, Akidah Akhlak Aliyah Kelas XI (Semarang: PT. Karya
Toha Putra, 2015) h. 63
9
Ibid h. 64
3
berpakaian disekolah, dan masih ada diantara siswa kelas XII yang tidak
memakai seragam sekolah, masih ada siswa yang memakai celana yang bukan
seragam sekolah, dan masih ada yang memakai jilbab tidak menutupi dada,
penelitian lebih lanjut melalui penelitian yang dituangkan dalam judul: Peran
1. Penulis merasa tertarik untuk meneliti masalah mengenai peran guru wali
ini penulis merasa mampu untuk menyelesaikan penelitian ini baik dari segi
C. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
a. Masih rendahnya perhatian guru wali kelas XII dalam membina etika
berpakaian siswa
4
b. Masih rendahnya kepedulian guru wali kelas XII dalam membina etika
berpakaian siswa
c. Masih terdapat kendala guru wali kelas XII dalam membina etika
berpakaian siswa
2. Batasan Masalah
sesuai pada permasalahan yaitu: Peran Guru Wali Kelas XII Dalam
Kecamatan Bantan.
3. Rumusan Masalah
maka dapat dirumuskan masalah pokok yaitu Bagaimana Peran Guru Wali
1. Tujuan Penelitian
sudah tertulis diatas, maka tujuan penelitian ini adalah Bagaimana Peran
Guru Wali Kelas XII Dalam Membina Etika Berpakaian Siswa Di MA AL-
5
2. Kegunaan Penelitian
memperkaya tentang peran guru wali kelas XII dalam membina etika
berpakaian siswa.
para guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
kepada siswanya.
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
kemajuan suatu negara di masa depan. Secara umum, tugas guru adalah
10
Suryanah, Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK (Jakarta: EGC, 1996) h. 8
11
Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006) h.
4
12
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka
setia, 2010), h. 100.
7
jawab dalam mendidik siswa agar mempunyai sikap dan tingkah laku yang
Dalam hal ini guru tidak hanya mengajarkan pendidikan formal, tapi
juga pendidikan lainnya dan bisa menjadi sosok yang diteladani oleh para
menjadi tujuannya. Maka kita dapat memahami bahwa peran guru sangat
ke peserta didik.
13
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional (Tembilahan: PT. Indragiri Dot Com, 2019) h. 6.
8
c. Sadar akan nilai-nilai yang berkaitan dengan perbuatannya serta akibat-
e. Bijaksana dan hati-hati (tidak nekat, tidak sembrono, tidak singkat akal)
Jadi guru harus bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan
perbuatannya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik. Dengan
demikian, tanggung jawab guru adalah membentuk anak didik agar menjadi
orang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa dan bangsa di masa
Guru adalah mitra anak didik dalam kebaikan. Guru yang baik akan
membuat anak didik pun menjadi baik. Tidak ada seorang guru yang
uang belaka, yang membatasi tugas dan tanggung jawabnya sebatas dinding
sekolah. Akan tetapi, jangan pula hanya menuntut pengabdian guru tanpa
didik di dalam dan di luar sekolah. Jadi kemulian hati seorang guru
14
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka
setia, 2010), h. 119.
9
Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam pendidikan, bahkan
sebagai berikut:15
masyarakat.
10
seorang motivator, seorang guru diharapkan mampu memberikan
dorongan mental dan moral kepada anak didik agar kedepannya, mereka
berbagai alat pembelajaran agar anak didik cepat memahami bahan ajar
yang disampaikan.
didik.
l. Sebagai mediator, yaitu sebagai alat ukur bagi anak didik dalam menilai
11
o. Sebagai administrator, orang yang mencatat perkembangan para
2. Etika berpakaian
Secara etimologi etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos, yang
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa
latin, yaitu mos dan dalam bentuk jamaknya mores, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
mendorong kehendak agar perbuatan baik dan membentuk hidup yang suci
17
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka
setia, 2010), h. 120.
18
Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak (Jakarta: Kencana, 2016)
h. 25.
12
dan berbudi pekerti yang luhur dan menghasilkan kebaikan, kesempurnaan
dimana batin seseorang ada yang baik dan ada pula yang buruk, ada yang
perbuatan buruk manusia yang dapat diterima oleh akal sehat. Sebagai ilmu,
“barang apa yang biasa dipakai oleh seorang baik berupa baju, jaket, celana,
19
Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 68
20
Novan Ardy Wiyani, Etika Profesi Keguruan (Yogyakarta: Gava Media, 2015), h.
2
13
sarung, jubah, ataupun yang lain). Yang disesuaikan dengan kebutuhan
pemakainya untuk suatu tujuan yang bersifat khusus maupun umum. Tujuan
bersifat khusus artinya pakaian yang dikenakan lebih berorientasi pada nilai
yang sifatnya abstrak dan lebih baik dari pada pakaian yang pertama.
model dan bentuknya dan tujuannya pun telah bergeser tidak hanya sebagai
kebutuhan rutin, tetapai berubah menjadi sesuatu prestise sosial atau gaya
hidup. Bahkan pada kalangan tertentu seseorang akan merasa rendah diri
dingin dan panasnya sengatan matahari tapi juga untuk menutup aurat.
Menilik sejarah, pakaian modern pada masa kolonial identink dengan “gadis
tradisi. Identitas yang ditampilkan dalam pakaian para murid wanita adalah
21
Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Panduan Beribadah Khusus Wanita
(Jakarta: almahira, 2007), h. 139.
14
sebuah kerudung atau penutup kepala. Di era penjajahan pula, kain kebaya
mulai kehilangan “pamor” sebagai pakaian sekolah dan harian para wanita
Jawa dari golongan atas dan menengah. Namun pakaian kebaya dan kain
bawah. Salah satu persamaan antara golongan atas dan golongan bawah
tentang kain kebaya adalah ketika pakaian tersebut menjadi pakaian dalam
baju dan celana atau rok yang ketat sekali akibatnya busana tersebut
terhadapa gaya berpakaian siswa meskipun tidak jarang pula guru yang
dan dosen, guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
15
dimaksud adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi
keseharian baik didalam kelas maupun diluar kelas tidak terkecuali dalam
dimodifikasi sendiri sesuai dengan tren dan gaya anak muda dengan meniru
gaya di televisi pada sinetron yang melibatkan pemuda dan anak sekolah
dengan gaya gelamor. Misalnya celana yang di buat model pensil dan rok
mini yang terlalu keatas. Selain itu fenomena lain siswa merias dirinya juga
belajarnya.
perilaku jauh lebih merepotkan diri mereka sendiri. Dari fenomena diatas
tentu butuh keteladanan dan ketegasan semua unsur mulai dari keluarga,
16
berlebihan karena berpakaian dengan berlebihan dan berias secara
diri. Disadari atau tidak budaya berpakain dan berhias secara berlebihan
diri secara lahir. Yang pertama adalah kebutuhan primer, sedangkan yang
dalam islam laki-laki dan perempuan tidak boleh melihat aurat lawan
datang untuk menutup setiap jalan menuju keburukan. Aurat adalah sesuatu
yang tidak pantas diperlihatkan dan tidak pantas pula dilihat oleh manusia.
Aurat berarti aib, yaitu sesuatu yang tidak baik untuk dipandang. Karena
22
Fuad Abdul Aziz Asy-Syalhub, Harits bin Zaidan Al-Muzaidi. Panduan Etika
Muslim Sehari-hari (Surabaya: PT. Elba Fitrah Mandiri Sejahtera, 2011), h. 493.
17
Aurat laki-laki yang diperintahkan untuk ditutupi selain terhadap isteri
dan budak perempuannya ialah antara pusar dan lutut. Sedangkan wanita,
boleh melihat bagian tubuhnya yang biasanya tampak, seperti wajah, tangan,
auwhayan yaitu setiap yang ditutup manusia, karena malu mlihatnya atau
b. Sebagai perhiasan
keindahan tersebut. Begitu juga dalam hal berpakaian, ada yang hanya
memenuhi fungsi yang pertama saja. Yakni yang penting menutup aurat,
tetapi ada juga malahan ini yang lebih banyak bahwa berpakaian itu juga
harus sesuai antara badan, warna kulit dan bahan pakaiannya, model serta
18
c. Sebagai pelindungan
kesehatan manusia. Tidak mudah terjangkit virus, iritasi kulit, dan lain
menutup ataupun melindungi bagian tubuh yang perlu ditutup atau dilindungi,
1. Menutup aurat
Aurat lelaki menurut ahli hukum ialah dari pada pusat hingga ke lutut.
Aurat wanita pula ialah seluruh anggota badannya, kecuali wajah, tapak
tangan dan tapak kakinya. Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Paha itu
19
2. Tidak menampakkan tubuh
syarat menutup aurat. Pakaian jarang bukan saja menampak warna kulit,
yang belum pernah aku lihat ialah, satu golongan memegang cemeti seperti
ekor lembu yang digunakan bagi memukul manusia dan satu golongan lagi
syurga dan tidak dapat mencium baunya walaupun bau syurga itu dapat
maka Allah akan memberikan pakaian kehinaan pada hari akhirat nanti."
20
5. Lelaki dan wanita berbeda.
Maksudnya pakaian yang khusus untuk lelaki tidak boleh dipakai oleh
dengan tegas sabdanya yang artinya: "Allah mengutuk wanita yang meniru
pakaian dan sikap lelaki, dan lelaki yang meniru pakaian dan sikap
(Muttafaq 'alaih).
7. Memanjangkan pakaian.
syarak yaitu bagi menutupi kepala dan rambut, tengkuk atau leher dan juga
tubuhnya (ketika mereka keluar rumah); cara yang demikian lebih sesuai
untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik) maka dengan itu
mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Pengampun dan
21
8. Memilih warna sesuai.
bersih dan warna ini sangat disenangi dan sering menjadi pilihan Rasulullah
baik, dan kafankan mayat kamu dengannya (kain putih)." (an-Nasa'ie dan al-
Hakim).
namun pada hari ini ramai antara para lelaki cenderung untuk berhias seperti
wanita sehingga ada yang sanggup bersubang dan berantai. Semua ini amat
22
Rasulullah SAW bersabda bermaksud: "Apabila seseorang memakai
mulai dengan sebelah kiri supaya yang kanan menjadi yang pertama
diriwayatkan oleh Abu Daud dan At-Tarmizi yang bermaksud: "Ya Allah,
12. Berdoa.
sebagai berikut:
ٖۚ ۡ ىا َو
ُىا َو ََل تُ ۡس ِشفُ َٰٓى ْا إًِههۥُ ََل
ْ ٱش َشب ْ ُوا ِصيٌَتَ ُكنۡ ِعٌ َذ ُك أل َه ۡس ِجذ َو ُكل
ْ َءا َد َم ُخ ُز َٰيَ َبٌِ َٰٓي
١٣ َۡٱل ُو ۡس ِشفِيي ُّيُ ِحب
23
“Wahai anak cucu adam! pakailah pakaianmu yang bagus pada
a’Raf : 31)23
dituntut oleh sifat takwa, yakni untuk menutup aurat dan berpakaian rapi,
tidak perlu berlebihan dan lebih baik berpakaian sederhana yang dapat
menutupi aurat. Menurut ajaran islam, aurat wanita islam adalah seluruh
badannya, kecuali muka dan telapak tangan sehingga wajib bagi seorang
berpakaian tidak hanya sekedar sebagai kain penutup badan, tidak hanya
23
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan (Jakarta: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009) h. 154
24
Islam mengajarkan tata cara atau adab berpakaian yang sesuai
dengan ajaran agama, baik secara moral, indah dipandang dan nyaman
berikut:
f. Tidak terlalu ketat dan juga transparan, sehingga terkesan ingin selalu
kelembutan kulitnya
25
Etika berpakaian bagi wanita dan laki-laki dalam islam:
a. Membaca doa
b. “segala puji bagi allah yang telah menutupi aku dengan pakaian ini dan
pakaian.
tubuh dan tebal, tidak (tipis hingga) memperlihatkan apa yang ada di
baliknya.
bersih.
f. Tidak sombong.
aurat. Aurat laki-laki yang wajib di tutupi adalah anggota tubuh antara
kecuali wajah dan kedua telapak tangan baik luar maupun dalam hingga
batas pergelangan.
24
Ade Ikwan Ali, Adab Harian Muslim (Jakarta: Pustaka Ibnu Umar, 2016), h. 22.
26
Sedangkan etika berpakaian menurut pandangan islam ialah:
Laki-laki:
Perempuan:
25
Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Panduan Beribadah Khusus Wanita
(Jakarta: almahira, 2007), h. 336.
27
menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa tampak dari padanya. Dan
Nur [24]:31).26
suatu bentuk sikap dan perilaku dalam cara berpakaian yang ditampilkan oleh
usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi guru adalah suatu
peserta didik agar siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
secara garis besarnya dapat dimaknai sebagai upaya untuk membuat sesuatu
menjadi lebih baik atau lebih maju dan lebih meningkat dari keadaan
sebelumnya. Siswa adalah anak didik yang dikelola dalam proses belajar
mengajar dan diharapkan dapat memiliki sikap yang aktif, kreatif dan
26
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan (Jakarta: PT. Sygma Examedia
Arkanleema, 2009) h. 353
27
Mukhtazar, Teknik Penyusunan Skripsi (Yogyakarta: Absolute Media, 2012), h. 85.
28
dinamis. Dalam hal ini siswa tidak hanya sebagai objek tapi juga sebagai
subjek.28
memilih cara atau metode yang tepat sehingga proses pembinaan berjalan
efektif dan efisien. Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai
karena pakaian sopan dan menutup aurat adalah cermin seseorang itu
pakaian untuk dipakai, baik ketika beribadah atau di luar ibadat. Islam
hanya menetapkan bahwa pakaian itu mestilah bersih, menutup aurat, sopan
Strategi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membina akhlak siswa
a. Keteladanan
Teladan adalah salah satu upaya yang dapat dipergunakan oleh guru
mengembangkan akal serta jiwa anak. Guru adalah teladan bagi anak
didiknya, maka akhlak mulia pun menjadi syarat mutlak baginya. Perilaku
28
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar Di Sekolah (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2002), h. 138.
29
guru mencerminkan sikap terpuji dan patut diteladani.29 Keteladanan
siswa, karena teladan lebih mudah bagi anak untuk mempraktekannya dalam
yang dapat dijadikan profil dan idola. Sedikit saja guru berbuat yang tidak
berkurang.
b. Pembiasaan
mengembangkan akal sehat serta jiwa dan berpakaian yang sopan pada anak
memiliki pengaruh yang sangat besar. Karena hasil dari pembiasaan anak
c. Nasehat
nasehat tentang bagaimana etika berpakaian yang baik, sopan dan menutup
aurat. Dengan adanya nasehat maka anak dapat menerima, memahami dan
yang sopan, menutup aurat, dan berpakaian yang longgar, dan patuh pada
29
Dahlam dan Muhtarom, Menjadi Guru Yang Bening Hati (Yogyakarta:
Deepublish, 2018) h. 51.
30
d. Pemberian hukuman
etika berpakaian siswa, strategi guru dalam membina etika berpakaian siswa
berhasil.
Novianti Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dengan judul peran guru
pendidikan agama islam dalam membina etika toleransi antar umat beragama
beragama.
Munawirul Hadi Sholeh Institute Agama Islam Negeri Ponogoro dengan judul
peran guru pendidikan agama islam dalam membina akhlak berpakaian islami
31
adalah penelitian Munawirul Hadi Sholeh membahas tentang peran guru
C. Definisi Operasional
lebih baik dalam kajian teoritis dan tidak menjadi kesalah pahaman, maka perlu
bagian konsep-konsep yang masih abstrak yaitu Peran Guru Wali Kelas XII
Kecamatan Bantan.
Tabel II.1
Definisi Operasional
wali kelas XII XII dalam salah satu upaya siswa supaya
siswa di MA berinteraksi
30
Mufaro’ah dkk, Buku Pedoman Penulisan Skripsi (Bengkalis: Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri Bengkalis, 2015) Hlm. 10
32
Pambang Baru
selalu
berperilaku,
sikap, ucapan
dan cara
berpakaian yang
33
menghiasinya sopan dan
mulia. - Guru
mengingatkan
siswa, apabila
siswa
berpakaian
yang tidak
sopan.
4. Pemberian - Guru
hukuman memberikan
hukuman
apabila siswa
telah melanggar
peraturan
sekolah
mengenai
tentang etika
berpakaian.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode merupakan suatu cara yang dipakai untuk mencapai tujuan suatu
penelitian dengan itu metode dan langkah sistematis yang digunakan dalam
penelitian dilakukan.31
Kecamatan Bantan.
adalah sumber data penelitian.32 Adapun subjek dalam penelitian ini adalah 1
Bantan.
31
Mufaro’ah dkk, Buku Pedoman Penulisan Skripsi (Bengkalis: Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Bengkalis, 2015) h. 15
32
Mufaro’ah dkk, Buku Pedoman Penulisan Skripsi (Bengkalis: Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Bengkalis, 2015) h. 17
35
Objek adalah masalah yang dijadikan fokus utama penelitian.33 Adapun
yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peran guru wali kelas XII
kecamatan Bantan .
meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Dalam penelitian
ini populasinya adalah guru wali kelas dan siswa kelas XII di MA AL-
dipilih adalah 1 orang guru wali kelas dan 9 orang siswa kelas XII di MA AL-
1. Observasi
mengenai peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa
2. Wawancara
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu
33
Ibid h. 16
36
topik tertentu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa wawancara
bertanya langsung tentang sesuatu objek yang diteliti dan telah dirancang
sebelumnya.
penelitian yang lebih mendalam peran guru wali kelas XII dalam membina
3. Dokumentasi
sebagainya.34
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006) Hlm. 158
37
E. Teknik analisa data
caranya adalah sebagai berikut: apabila datanya telah terkumpul maka akan
diperoleh persentase.
adalah:
rumus:
Keterangan:
P = persentase
F = frekuensi
38
N = jumlah data35
35
Anas Sudijono, statistik pendidikan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007)
hlm. 43.
39
BAB IV
Baru dilihat dari sejarah berdirinya, profil sekolah, keadaan guru, dan keadaan
Adapun penggerak sekolah ini adalah Drs. Misban Ja’afar, Drs. Abd.
Rahman, Nadori, M. Ilham, dan Abdul Kirom yang merupakan pemuda dari
anak-anaknya diluar desa tersebut. Serta ada juga yang tidak melanjutkan
40
pembangunan MA AL-Hidayah, sekarang tanah itu dibagi dua dengan MTs
Pada awal dibuka sekolah ini banyak mendapat respon yang baik dari
Rahman yang menjabat dari awal pendirian sekolah tersebut sampai ia wafat
pada tahun 2012. Kemudian digantikan oleh ibu Faridah, S.Ag sampai
(YPKP)
5) Status : Swasta
7) Alamat :
41
b) Desa/Kelurahan : Pambang Baru
c) Kecamatan : Bantan
d) Kabupaten/Kota : Bengkalis
e) Provinsi : Riau
sebagai berikut:
Tabel IV. 1
42
Bagian Kesiswaan
13 Murnaili Staff TU -
16 Supandi Staff TU -
Prasarana
43
4. Keadaan siswa Kelas XII MA AL-Hidayah Pambang Baru.
Tabel IV.2
1 XII 4 5 9
Kecamatan Bantan
Tabel IV.3
4 Gudang 1 Baik
Siswa)
8 Kantin 1 Baik
Sarana olahraga
44
6. Visi dan misi, tujuan MA AL-Hidayah Pambang Baru Kecamatan Bantan
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
masalah yang penulis angkat data yang penulis sajikan dalam penelitian ini
merupakan data yang diperoleh dari lapangan yang berasal dari data observasi
yang dilakukan oleh 1 orang guru wali kelas XII MA AL-Hidayah Pambang
45
metode yaitu observasi dan wawancara merupakan data primer dalam
pengumpulan data agar data yang di peroleh bisa akurat, dokumentasi bisa juga
kemudian dikualitatifkan setiap item yang ada didalam format observasi diserta
dengan dua jawaban alternatif “YA” dan jawaban “TIDAK” jawaban “YA”
Data yang diperoleh dari observasi atau ceklis dijumlah kan atau
kelas XII sebanyak 3 (tiga) kali peneliti observasi. Dengan demikian observasi
36
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), h. 240
46
Tabel IV.4
Peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
Observasi :1
No Pernyataan Observasi
Ya Tidak
Untuk dapat melihat peran guru wali kelas XII dalam membina etika
47
Tabel IV.5
Peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
Observasi :2
No Pernyataan Observasi
Ya Tidak
persentase 67 % 33 %
Untuk dapat melihat peran guru wali kelas XII dalam membina etika
48
Tabel IV.6
Peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
Observasi :3
No Pernyataan Observasi
Ya Tidak
persentase 100 % 0%
Untuk dapat melihat peran guru wali kelas XII dalam membina etika
49
Tabel IV.7
Untuk dapat melihat peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian
siswa di MA AL-Hidayah Pambang Baru Kecamatan Bantan dapat dilihat dari data-datanya
sebagai berikut:
50
1. Berdasarkan pengamat pertama bahwasannya ditemukan 3 ya dan 3 tidak
Jika dapat disimpulkan bahwa dari hasil observasi pertama, kedua dan
ketiga terhadap ibuk Nurbina Fitri S. Pd.I selaku guru wali kelas XII dikatakan
dikatakan cukup baik pada hasil observasi kedua yaitu 4 ya dan 2 tidak, dan
hasil observasi terhadap peran guru wali kelas XII dalam membina etika
Tabel IV.8
Hasil pengamatan F P
Ya 13 72%
Tidak 5 28%
Jumlah 18 100%
51
78% dan frekuensi jawaban terendah adalah jawaban tidak dengan persentase
28%.
disimpulkan bahwa peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian
siswa didalam proses membina etika berpakaian telah menunjukan sikap yang
“baik” hal ini terlihat dari hasil persentase observasi terlihat jumlah yang
tertinggi adalah alternative Ya yaitu 72% dan masih ada sebagian kecil yaitu
28% yang belum terlaksana dalam membina etika berpakaian siswa ketika
menerapkannya.
I. Guru mengajarkan siswa supaya berpakaian yang sopan. Pada item ini
II. Guru membina etika berpakaian siswa yang sesuai dan sejalan dengan
ajaran islam. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya” sebanyak 3 kali dan
“tidak” sebanyak 0
III. Guru membiasakan siswa untuk selalu berperilaku, sikap, ucapan dan cara
berpakaian yang baik dan sopan. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya”
berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Pada item ini ditemukan jawaban
52
V. Guru selalu mengingatkan siswa, apabila siswa berpakaian yang tidak
sopan. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya” sebanyak 1 kali dan “tidak”
sebanyak 2 kali
sekolah mengenai etika berpakaian. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya”
ibuk Nurbina Fitri S.Pd.I selaku wali kelas XII terdapat beberapa item yang
tersebut, sehingga membuat siswa tersebut jera dan mau mengikuti atau
1. Peran Guru Wali Kelas XII Dalam Membina Etika Berpakaian Siswa
dengan ibuk Nurbina Fitri guru wali kelas XII bertempat di MA Al-Hidayah
pambang baru Kecamatan Bantan yaitu pada hari Senin 05 Oktober 2020,
53
R : Ya, seorang guru itu adalah sebagai tauladan, sebagai figure untuk siswa
siswinya, kalau guru nya berpakaian yang sopan, rapi, bersih pasti akan
dicontohkan anak itu sendiri atau oleh siswa itu sendiri. Berpakaian
yang sopan itu yang pertama adalah bajunya, kemudian celananya yang
memakai jilbab dan yang laki-laki nya, ya yang sopanlah pasti setiap
R : Ya, yang sesuai dengan ajaran islam yaitu laki-laki dan perempuan kalau
atau siswi itu wajib menggunakan jilbab ya, dan memakai anak/alas
olahraga rok sampai batas mata kaki, ya intinya sesuai dengan syariat
R : Ya, mengenai berperilaku, sikap serta ucapan dan cara berpakaian yang
baik dan sopan ibuk membiasakan dengan memberikan contoh dari diri
54
ibuk sendiri mulai dari berprilaku, sikap ibuk, ucapan ibuk itu ibuk jaga
dan ibuk juga selalu memberikan pandangan kepada siswa Kelas XII
pakaian yang rapi, sopan, bersih itu memakai baju warna putih abu-abu,
hari rabu memakai batik rok dan celana warna hitam, kemudian hari
kamis memakai baju pramuka atau baju saka, dan kemudian selanjutnya
hari jumat memakai baju muslim atau baju kurung melayu ya, dan
R : Ya, selalu bahkan tiap hari sampai dirumah pun ibuk selalu memberikan
sekolah saja yang sopan tapi diluar juga harus sopan, rapi dan harus
menutup aurat. Kita kan basic nya sekolah agama, ya jadi kalau keluar
ibu sering bahkan setiap hari memberikan nasehat kepada siswa siswi
tidak sopan?
R : Ya, selalu apa lagi pernah kejadian dulu siswa ibuk memakai celana
yang tidak seragam dengan teman-teman nya misalnya pada hari senin,
55
ia memakai baju putih tapi celana nya atau rok nya warna hijau atau
warna pink itukan tidak ketentuan dari sekolah, kemudian ibuk tegur
itu bukan menjadi sebuah alasan pasti kita persiapan kalau mau sekolah,
R : Ya, selalu bahkan gini ya kalau siswa kita, ya ibuk contohkan tadi kan
hari senin memakai baju putih tapi celana nya tidak seragam atau celana
hijau atau warna lainnya. Nah, itu dari sekolah ada untuk peraturannya
atau kredit pointnya. Kredit poin itu salah satunya tidak berpakaian
seragam disekolah itu akan dikenakan denda. Denda itu tidak berupa
uang khusus untuk keseragaman sekolah atau busana tadi atau etika
dikenakan atau dipakaikan baju yang lain atau pakai mukena yang
kain sarung, biar dia malu dikelas dia sendiri memakai kain, itulah
peraturan sekolah yang ibuk pahami, berikan sanksi supaya dia jera kan.
Bahwa sekolah itu punya aturan untuk berbusana atau beretika pakaian
56
C. Teknik Analisa Data
Peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
Tabel IV.9
Ya Tidak
57
hukuman/sanksi apabila
siswa melanggar peraturan
sekolah mengenai etika
berpakaian
Jumlah 13 5 18
berikut:
bahwa peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
data dari permasalahan yang telah penulis sebutkan pada bab 1 sebagai
berikut:
a. Guru mengajarkan siswa supaya berpakaian yang sopan. Pada item ini
58
b. Guru membina etika berpakaian siswa yang sesuai dan sejalan dengan
ajaran islam. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya” sebanyak 3 kali dan
“tidak” sebanyak 0
cara berpakaian yang baik dan sopan. Pada item ini ditemukan jawaban
berpakaian yang sopan dan menutup aurat. Pada item ini ditemukan
sopan. Pada item ini ditemukan jawaban ”ya” sebanyak 1 kali dan
“ya”. Oleh karena itu terlihat bahwa peran guru wali kelas XII dalam
bahwa dikatakan baik dengan nilai 76-100%, dikatakan cukup baik dengan
nilai antara 56-75% dikatakan kurang baik nilai antara 40-55% dikatakan
59
Dari 6 item yang peneliti amati dapat disimpulkan bahwa guru wali
yang peneliti paparkan pada bab terdahulu, dan peneliti mendapatkan hasil
wawancara dari subjek, maka hasil yang dianalisis secara Deskriptif yaitu
Dari wawancara yang dilakukan dengan guru wali kelas XII terlihat
bahwa peran guru wali kelas XII dalam membina etika berpakaian siswa di
Hal ini dapat dilihat dari proses pembelajaran berlangsung guru selalu
memberikan contoh etika berpakaian yang baik dan sopan serta menutup aurat.
Untuk membentuk suatu etika berpakain yang baik dan sopan guru selalu
yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan sekolah, yaitu berpakaian
yang sesuai dengan hari, dan tidak melanggar etika berpakaian, tujuannya agar
Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru wali kelas XII
yaitu ibu Nurbina Fitri S.Pd.I pada hari rabu tanggal 30 September 2020 di MA
berikut:
60
Adapun peran guru wali kelas XII lakukan dalam membina etika
menutup aurat. Karena guru sebagai suri tauladan bagi segenap siswa/siswi
nya, serta sebagai tokoh yang sangat dihargai dan paling disorot
b. Membina etika berpakaian siswa yang sesuai dan sejalan dengan ajaran
islam.
ajaran islam yaitu menutup aurat, tidak memakai pakaian ketat, dan juga
tidak transparan. Yang menjadi dasar agar pakaian tersebut dapat dikatakan
sesuai dengan hukum islam, bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar
sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua telapak
61
siswa, karena guru sebagai model bagi para siswa. Guru dipandang siswa
sebagai orang tua yang lebih dewasa, itu berarti murid menilai guru mereka
merupakan contoh dalam bertindak dan berperilaku. Dari sikap yang baik
bersikap bersama dengan sesama majlis guru dan maupun siswa, bagaimana
cara berbicara maupun cara berpakaian. Hal ini tentu membuat guru harus
Dengan mengingat diri sendiri sebagai contoh, maka guru akan lebih
berhati-hati dalam bersikap sehingga lebih bijak dari setiap tindakan yang
sisi positif yang dimiliki guru mulai dari berperilaku, sikap, ucapan dan cara
berpakaian jangan hanya di sekolah saja yang sopan tapi diluar juga harus
sopan. Nasehat yang berkesan dari seorang guru akan terus diingat oleh
siswanya. Nasehat itu akan terus memotivasi dirinya agar siswa tersebut
terbiasa dan terlatih dengan berpakaian yang sopan dan menutup aurat.
yang tidak sopan dan siswa memakai seragam tidak sesuai dengan aturan
62
yang ditetapkan sekolah atau memakai seragam sekolah tidak sesuai dengan
hari.
peraturan sekolah mengenai etika berpakaian berupa Kredit poin itu salah
Denda itu tidak berupa uang khusus untuk keseragaman sekolah atau busana
tadi atau etika berbusana, belajar memakai mukena kemudian yang laki-laki
memakai kain sarung, guru berikan sanksi supaya siswa jera. Sekolah punya
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa Peran guru wali kelas XII dalam
data kuantitatif 72%. Hal ini berarti subjek penelitian yang berjumlah 1 orang
sudah melaksanakan tugasnya dengan cukup baik , dari 6 item yang peneliti
dalam kelas, tetapi juga budi pekerti. Budi pekerti meliputi beberapa hal
seperti sopan santun, tingkah laku, hingga cara berpakaian yang baik Sebagai
seorang siswa, cara berpakaian dan penampilan saat di sekolah tentu harus
diperhatikan. Pakaian siswa juga harus bersih dan dalam keadaan yang baik
dan sopan. Selain itu, pakaian yang digunakan juga harus disesuaikan dengan
peraturan sekolah.
B. Saran
bahwa membina etika berpakaian siswa itu sangat penting dilakukan sebagai
untuk mengajarkan siswa supaya berpakaian yang sopan dan menutup aurat,
64
sehingga menjadi siswa yang taat dalam menuntut ilmu dan juga berguna baik
melanjutkan kesekolah tinggi, dan juga merupakan salah satu usaha dan
berkembang.
Oleh karena itu ada beberapa masukan utama peneliti dalam hal ini
yaitu:
1. Bagi guru, hendaknya selalu memberikan ajaran yang baik dan tegas
dalam etika berpakaian agar siswa bisa berpakaian yang sopan dan
menutup aurat, dan tidak melanggar etika berpakaian disekolah, dan juga
jangan pernah menganggap bahwa autra etika berpakaian itu hal yan tidak
boleh dilanggar.
65
DAFTAR PUSTAKA
Basri Hasan, Saebani Beni Ahmad, Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka
Setia, 2010
Cecep triwibowo, Etika & Hukum kesehatan, Yogyakarta: Nuha medika, 2014
Dadan Suryana, Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak, Jakarta: Kencana, 2016.
Deepublish, 2018
Darajat Zakiah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
2011
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahan: Juz 1-30, Jakarta: PT.
Edidarmo, Toto dan mulyadi, Akidah Akhlak Aliyah Kelas XI, Semarang: PT.
Fuad Abdul Aziz Asy-Syalhub, Harits bin Zaidan Al-Muzaidi. Panduan Etika
66
Mukhtazar, Teknik Penyusunan Skripsi, Yogyakarta: Absolute Media, 2012
Novan Ardy Wiyani, Etika Profesi Keguruan, Yogyakarta: Gava Media, 2015
Safitri Dewi, Menjadi Guru Profesional, Tembilahan: PT. Indragiri Dot Com,
2019.
Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Panduan Beribadah Khusus
2020
67
DOKUMENTASI PENELITIAN DI MA AL-HIDAYAH PAMBANG BARU
KECAMATAN BANTAN
Wawancara Bersama Guru Wali Kelas XII Yaitu Ibuk Nurbina Fitri S.Pd.I Di MA
AL-Hidayah Pambang Baru Kecamatan Bantan
68
RIWAYAT HIDUP
A. BIODATA PRIBADI
Nama : Juliana
NIM : 1811170009
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat tanggal lahir : Kudap, 05 Maret 1999
Kebangsaan : Indonesia
Suku : Melayu
Status : Belum Menikah
Tinggi, berat badan : 165 cm, 59 Kg
Agama : Islam
Alamat : Jl. Sriwijaya, Desa
Pambang Baru
Email : juleanajuli07@gmail.com
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD : Sekolah Dasar (SD) Negeri 05 Kudap
SMP : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Kudap
SMA : Madrasah Aliyah (MA) AL-Hidayah Pambang Baru.
S1 : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Bengkalis
Ibu : Saloma
TTL : Kudap, 19 Mei 1975
Alamat : Jl. Husni Tamrin Kudap, Kecamatan Tasik Putri
Puyu, Kabupaten Meranti
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
69