Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nathanael Steffano Budi Anggiaputra

NIM: L1C021068
Kelompok: 2
Laut Flores Musim Timur (Juni,Juli,Agustus)

Laut Flores adalah laut yang terdapat di sebelah utara Pulau Flores. Laut
ini juga menjadi batas alami antara Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan
Provinsi Sulawesi Selatan. Laut Flores memiliki kedalaman hingga 5.123 meter. Laut
Flores mencakup 93.000 mil persegi (240.000 km²) air di Indonesia. Laut yang
berbatasan dengan Laut Flores adalah Laut Bali (di barat), Laut Jawa (di barat laut),
dan Laut Banda (di sebelah timur dan timur laut). Samudera Hindia dan Laut Sawu
berada selatan, tetapi dipisahkan dengan berbagai kepulauan.

Gambar 1. Peta sebaran arus di laut flores selama musim timur


Dalam gambar 1 memvisualisasikan sebaran arus di laut flores selama musim timur pada bulan juni-
agustus 2022. gambar diatas merupakan hasil olahan dari website https://marine.copernicus.eu/ dan
diolah serta dianalisis hasilnya pada software Ocean Data View (ODV).

Gambar diatas menunjukkan bahwa sebaran arus pada koordinat 6°S sampai 7.5°S bergerak dari arah
timur ke barat dan sebagian arus yang berada dikoordinat 7.5°S sampai 8.5°S bergerak ke arah timur
kemudian pada koordinat 122°E bergerak memutar kembali ke arah barat dan sedikit ke selatan.
Menurut Muliadi et al,(2018) bahwa kecepatan arus laut dapat dipengaruhi oleh gaya Coriolis. Gaya
Coriolis ini timbul akibat gerak rotasi dan posisi bumi dalam mengitari matahari, serta berperan dalam
dalam menentukan arah arus. Arus laut merupakan pergerakan massa air laut dari satu tempat ke
tempat yang lain. Salah satu gaya utama yang menyebabkan terjadinya arus laut selain pengaruh
perbedaan dan pemanasan air laut yang terjadi di laut adalah angin. Kecepatan angin dapat
menimbulkan gaya gesek di permukaan laut tetapi pengaruh terhadap arus permukaan hanya sekitar
2% dari kecepatan angin yang bertiup di atasnya. Selain itu kecepatan arus laut juga dipengaruhi oleh
gaya Coriolis. Gaya Coriolis ini timbul akibat gerak rotasi dan posisi bumi dalam mengitari matahari,
serta berperan dalam dalam menentukan arah arus.
Robinson (1983) mengatakan bahwa Eddy merupakan arus melingkar yang memiliki skala spasial yang
berkisar antara puluhan hingga ratusan kilometer dan skala temporal yang berkisar antara mingguan
sampaibulanan. Eddy merupakan salah satu fenomena yang banyak menarik perhatian para ahli
oseanografi sebab eddy memiliki pengaruh dalam aspek biologis, fisik laut dan dinamika atmosfir
antara lain dapat mempengaruhi kelimpahan fitoplankton dan transfer panas ke atmosfir. Pada
koordinat 8°S 122°E terdapat 1 eddy yang berputar berlawanan arah jarum jam, arus pusaran yang
berlawanan arah jarum jam ini dapat meningkatkan ketinggian permukaan laut, sehingga
menyebabkan penumpukan massa air di permukaan laut dan mengakibatkan downwelling.
Downwelling adalah pergerakan vertikal dari air laut yang hangat ke arah bawah yang membawa
oksigen(Trinugroho et al,2019).
Daftar Pustaka

Rachmat, B., Yuningsih, A., & Astjario, P. (2018). Penelitian awal penempatan turbin

pembangkit listrik tenaga arus laut (Pltal) Dari data arus Dan morfologi dasar laut Di selat

boleng, nusa tenggara Timur. JURNAL GEOLOGI KELAUTAN, 11(1),

17. https://doi.org/10.32693/jgk.11.1.2013.228

Rochmady, R. (2019). Analisis parameter oseanografi melalui pendekatan sistem informasi

manajemen berbasis web (Sebaran suhu permukaan laut, klorofil-a Dan tinggi permukaan

laut). https://doi.org/10.31227/osf.io/j4ny2

Anda mungkin juga menyukai