Anda di halaman 1dari 9

PENUGASAN PRAKTIKUM KLIMATOLOGI LAUT

PENGOLAHAN DATA ANGIN MENGGUNAKAN WINDROSE


DAN WRPLOT
ACARA 1

Kelompok 8

Anggota :

1. Bayu Ardiansyah (L1C021035)


2. Aryo Susilo (L1C021037)
3. Hafiz Alfauzi (L1C021051)
4. Rizky Ade R (L1C021085)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PURWOKERTO
2023
1. BULAN JULI DAN AGUSTUS

Gambar 1. Perhitungan Windrose dari Copernicus bulan Juli

Gambar 2. Perhitungan Windrose dari Copernicus bulan Agustus


Hasil dari perhitungan pada Gambar 1 dan Gambar 2 berasal dari lintang
6.107° Selatan dan bujur 106.88° Timur yang terletak di Stasiun Tanjung Priok.
Data yang digunakan menggunakan data dari Copernicus
(https://cds.climate.copernicus.eu). Hasil dari pengolahan data menunjukan angina
bergerak dari Timur pada kedua bulan dengan kecepatan rata rata diantara 3.60-
5.70 m/det. Dari hasil data ini menunjukan bahwa dua bulan ini sudah masuk ke
dalam fase muson barat, dimana angin bergerak dari arah benua Asia menuju ke
Australia.

Musim Timur (Muson Timur) terjadi pada bulan April hingga Agustus
ketika matahari bergeser ke belahan bumi Utara. Di belahan bumi Utara
khususnya Benua Asia termperaturnya menjadi tinggi dan tekanan udaranya
rendah (minimum), sebaliknya di Benua Australia yang telah ditinggalkan
matahari, temperaturnya rendah dan tekanan udaranya tinggi (maksimum).
Sehingga terjadilah pergereakan angin dari benua Australia ke Benua Asia melalui
Indonesia. Angin ini tidak banyak membawa uap air atau menurunkan hujan
karena hanya melewati laut kecil dan jalur sempit seperti Laut Timor, Laut
Arafuru, dan sebagian selatan Irian Jaya dan Nusa Tenggara. Menurut Purba
(2014) pergerakan angin pada bulan Juli dominan bergerak dari arah timur menuju
ke barat laut dan pada bulan Agustus angin dominan bergerak dari arah tenggara
menuju barat laut.

Jika dibandingkan dengan hasil yang diolah dengan data yang didapat dari
situs BMKG (http://dataonline.bmkg.go.id.) menunjukan hasil sebagai berikut :
Gambar 3. Perhitungan Windrose dari BMKG bulan Juli

Gambar 4. Perhitungan Windrose dari BMKG bulan Agustus

Hasil dari Gambar 3 dan Gambar 4 tersebut memiliki perbedaan dimana arah
angin dari Timur laut dengan kecepatan yang berbeda pula dengan rentang 5.70-
8.80 m/det. Hasil yang berbeda ini dapat diakibatkan oleh perbedaan posisi
penempatan sensor dari dua situs ini. Data berbeda juga dapat diakibatkan oleh
kesalahan saat mengolah data sehingga data dari kedua sumber ini menjadi
berbeda. Angin dapat dibelokan oleh topografi daratan walaupun pada umumnya
angina dari muson barat dari Benua Asia dibelokan kearah barat dikarenakan oleh
gaya Coriolis saat melintasi daerah Khatulistiwa.

2. BULAN SEPTEMBER

Gambar 1. WRPLOT September Copernic Gambar 2. WRPLOT September BMKG

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gambar tersebut merupakan


diagram mawar angin atau wind rose pada bulan September yang termasuk pada
musim peralihan II di SM Maritim Tanjung Priok. Pada bulan September tahun
2021 angin dominan berhembus dari arah timur dan timur laut. Berdasarkan data
dari climate copernicus, angin yang berhembus didominasi dari arah timur dengan
kecepatan maksimum angin sebesar 3.60-5.70 m/s dengan mengisi 47.6%
kejadian, dan kecepatan paling rendah yaitu 0.50-2.10 m/s dengan mengisi sekitar
19 % kejadian di mana angin tersebut berhembus dari arah timur laut. Sedangkan
berdasarkan data BMKG menampilkan hasil mawar angin pada bulan September
tahun 2021 yaitu angin yang berhembus didominasi sekitar 47.6% dari arah timur
laut dengan kecepatan angin maksimal sebesar 5.70-8.80 m/s. Lalu dari arah
timur dengan mengisi sekitar 9.52% kejadian yang memiliki kecepatan maksimum
lebih dari 11.10 m/s. Arah angin lainnya yaitu berasal dari utara dengan
kecepatan maksimum 5.70-8.80 m/s dengan mengisi kejadian sekitar 9.52%.

Hal ini sesuai dengan referensi, menurut BMKG (2020) pada bulan
September 2021, arah angin dominan bertiup dari arah timur. Rentang kecepatan
berkisar antara 7 – 11.8 knots. Kecepatan angin rata-rata pada bulan ini adalah
4,97 knot. Rata-rata arah angin ditunjukkan oleh resultan vektor yaitu dari arah
Timur (120⁰ – 61%). Kecepatan angin maksimum didominasi dari arah timur.
Rata-rata arah angin maksimum ditunjukkan oleh vektor resultan yaitu dari arah
timur (119⁰ – 57%).

3. BULAN OKTOBER

Gambar 3. WRPLOT Oktober Copernic Gambar 4. WRPLOT Oktober BMKG


Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa gambar tersebut merupakan
diagram mawar angin atau wind rose pada bulan Oktober yang termasuk pada
musim peralihan II di SM Maritim Tanjung Priok. Pada bulan Oktober tahun 2021
angin dominan berhembus dari arah timur dan timur laut. Berdasarkan data dari
climate copernicus, angin yang berhembus didominasi dari arah timur laut dengan
kecepatan maksimum angin sebesar 0.50-2.10 m/s dengan mengisi 32.9%
kejadian, dan kecepatan paling rendah yaitu 0.50-2.10 m/s dengan mengisi sekitar
6.58% kejadian di mana angin tersebut berhembus dari arah utara. Arah angin
lainnya yaitu berasal dari timur dengan kecepatan maksimum 0.50-2.10 m/s
dengan mengisi kejadian sekitar 19.7%, Sedangkan berdasarkan data BMKG
menampilkan hasil mawar angin pada bulan Oktober tahun 2021 yaitu angin
yang berhembus didominasi sekitar 42.8% dari arah timur laut dengan kecepatan
angin maksimal sebesar 5.70-8.80 m/s. Lalu dari arah utara dengan mengisi
sekitar 17.1% kejadian yang memiliki kecepatan maksimum 5.70 – 8.80 m/s. Arah
angin lainnya yaitu berasal dari timur dengan kecepatan maksimum 3.60 – 5.70
m/s dengan mengisi kejadian sekitar 8.56%.

Dalam peristiwa diatas terjadi perbedaan hasil penelitian data dari BMKG,
marine copernicus dengan gambaran referensi. Menurut (Kasus et al., 2023) Ada
beberapa hal yang meyebabkan perbedaan hasil data dari beberapa penelitian.
Hal ini dikarenakan beberapa faktor mendasar diantaranya kesesuaian elevasi
lokasipenelitian, stabilitas dalam pengukuran yang dilakukan. Durasi saat
penelitian menjadi faktor yang juga dapat menghasilkan perbedaan hasil
pengukuran karena setiap penelitian memiliki satuan ukuran yang berbeda
seperti penelitian dilakukan perulan atau pertahun dan lama durasi dalam
mengukur setiap harinya.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto, Y.D., Agdialta, R. and Hartoko, A., 2020. Analisis Monsun Di Laut
Jawa. Berkala Perikanan Terubuk, 48(2), pp.492-500.

Mulyana, E., 2002. Analisis angin zonal di Indonesia selama periode ENSO. Jurnal
Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca, 3(2), pp.115-120.

Purba, N.P., 2014. Variabilitas angin dan gelombang laut sebagai energi terbarukan
di pantai selatan jawa barat. Jurnal Akuatika, 5(1).

Yananto, A. a. S. R., 2016. Analisis kejadian el nino dan pengaruhnya terhadap


intensitas curah hujan di wilayah JABODETABEK (studi kasus: periode
puncak musim hujan tahun 2015/2016). Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi
Cuaca, 17(2), pp. 65-73.
Lampiran

NAMA PEMBAGIAN
Rizky Ade R Juli- agustus
Bayu Ardiansyah September- oktober
Aryo Susilo November
Hafiz Alfauzi Desember

Anda mungkin juga menyukai