Oleh:
Mayor Laut (KH) Khoirol Imam Fatoni, M.Si.,M.Tr.Opsla
Kasubdis Oseanografi Disosemet Pushidrosal
Pendahuluan
Prediksi karakteristik gelombang laut di perairan Indonesia dilakukan dengan
menggunakan data angin yang berasal dari National Centers for Environmental
Prediction NCEP. Data angin dalam bentuk komponen angin zonal dan meridonal
dapat di unduh di: https://www.esrl.noaa.gov. Data angin kemudian dikonversi menjadi
data magnitude kecepatan dan arah angin. Klasifikasi kecepatan angin dilakukan untuk
menghitung frekuensi kejadian kecepatan angin maksimum. Adapun arah angin
diklasifikasikan menjadi delapan penjuru mata angin yaitu barat, barat laut, barat daya,
utara, tenggara, selatan, timur, timur laut, dan tenggara. Berdasarkan hasil klasifikasi
kecepatan angin maksimum dan arah angin, maka distribusi frekuensi dari setiap
kecepatan dan arah angin dapat dihitung serta digambarkan dalam bentuk mawar angin
atau windrose.
Prakiraan kondisi gelombang maksimum pada pukul 00 UTC atau 07.00 WIB
dengan ketinggian gelombang antara 0,5-1,5 Meter terjadi di Perairan Utara Aceh,
Perairan Barat Aceh, Perairan Utara Nias, Perairan Simeulue, Perairan Sumbar,
Perairan Sumut, Selat Malaka, Perairan Belitung, Selat Sunda bagian Utara, Perairan
Utara Jawa, Perairan Bali, Perairan NTB/NTT, Perairan Kupang, Perairan Timor, Laut
Timor, Perairan Kalbar, Perairan Kaltim, Selat Makasar, Perairan Palu, Perairan
Tolitoli, Perairan Sulut, Laut Sulawesi, Perairan Sulsel, Perairan Sultra, Teluk Bone,
Perairan Selayar, Perairan Banggai, Perairan Sula, Perairan Buru, Perairan Ambon,
Laut Banda, Laut Seram, Perairan Halmahera, Perairan Tanimbar, Perairan Waigeo,
Perairan Sorong, Teluk Cendrawasih, Perairan Biak, Perairan Jayapura, Perairan
Fakfak, Perairan Kaimana, Perairan Timika, Perairan Agats, Perairan Merauke.
Ketinggian gelombang antara 1,5-2,5 Meter diperkirakan berpotensi terjadi di Laut
Andaman, Perairan Sabang, Perairan Utara Aceh, Samudera Hindia Barat Nias,
Samudera Hindia Barat Enggano, Perairan Enggano, Perairan Bengkulu, Perairan
Timur Lampung, Selat Sunda Bagian Selatan, Laut Cina Selatan, Perairan Natuna,
Laut Natuna, Perairan Anambas, Perairan Riau, Perairan Utara Bangka, Laut Jawa
Selatan Kalsel, Perairan Selatan Jawa, Samudera Hindia Selatan Jawa, Selat Alas,
Perairan Sangihe/Talaud,Perairan Sulut, Samudera Pasifik Utara Papua. Ketinggian
gelombang antara 2,5-4,0 Meter berpotensi terjadi di Laut Andaman, Perairan Enggano,
Selat Sunda bagian Selatan, Laut Natuna, Laut Cina Selatan, Perairan Sangihe/Talaud,
Perairan Utara Halmahera, Perairan Selatan Merauke, Perairan Biak, Samudera Pasifik
Utara Papua.
DAFTAR PUSTAKA
CERC (Coastal Engineering Research Centre)., 1984. Shore Protection Manual.
Vicksburg, Mississippi: U.S. Army Corps of Engineers (Vol. 1).
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL, 2017. Buku Petunjuk Lapangan Metoc.
Jakarta: Dinas Oseanografi dan Meteorologi
Wyrtki., 1961. Physical Oceanography of the Southeast Asian Waters. Naga Report Vol
2. University of California, California.