Sejak tanggal 21 Desember 2022, BMKG telah mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem yang
dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 01 Januari 2023. Informasi rilis tersebut berkaitan
dengan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem
selama periode NATARU 2022/2023.
POTENSI CUACA
Berdasarkan platform informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG, beberapa wilayah dengan
POTENSI SIAGA yang perlu diwaspadai pada periode tanggal 27-28 Desember 2022 adalah pada
sebagian wilayah pada propinsi sebagai berikut:
1. DKI Jakarta
2. Jawa Barat
3. Jawa Tengah
4. Jawa Barat
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
7. Banten
8. Bali
9. Nusa Tenggara Barat
10. Nusa Tenggara Timur
11. Sulawesi Selatan
12. Maluku
13. Papua
14. Papua Barat
Informasi Prakiraan Berbasis Dampak hingga level kecamatan dapat diakses di web
signature.bmkg.go.id.
Sedangkan potensi hujan dengan intensitas signifikan selama periode tanggal 27 Desember
2022 - 02 Januari 2023 perlu diwaspadai di beberapa wilayah sebagai berikut:
Potensi HUJAN LEBAT hingga SANGAT LEBAT dapat terjadi di sebagian wilayah :
1. Banten
2. Jawa Barat
3. DKI Jakarta
4. Jawa Tengah
5. DI Yogyakarta
6. Jawa Timur
7. Bali
8. NTB
9. NTT
Kategori Tinggi Gelombang 4.0 – 6.0 m : Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia
selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa
Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba,
Perairan Kupang – P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas – Kep. Natuna, Laut
Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.
Kategori Tinggi Gelombang 2.5 – 4.0 m : Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra
hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut
Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan
selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera.
Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang
dan menambah tinggi gelombang
REKOMENDASI
Pihak-pihak terkait diharapkan melakukan persiapan antara lain:
1)Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk
mengantisipasi peningkatan curah hujan.
2)Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan
tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta
melakukan program penghijauan secara lebih masif.
3)Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan perlu meningkatkan
kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut
4)Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan
tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.
5)Menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan
pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam
pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang,
angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).
6)Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk
kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.
7)Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari
BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia,
melalui :
a)Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
b)Akun media sosial @infobmkg;
c)Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
d)Call center 196 BMKG;
e)atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.