Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN BANJIR BANDANG

DI KABUPATEN LANGKAT
(Studi kasus banjir tanggal 14 November 2023)
ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN BANJIR BANDANG
DI KABUPATEN LANGKAT
Oleh : Tim Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Sumatera Utara

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai media massa cetak maupun
online, dikabarkan telah terjadi banjir di Kabupaten Langkat. Berita yang dihimpun dari
sumut.antaranews.com, banjir bandang menerjang Kecamatan Bahorok, Kabupaten
Langkat, dampak naiknya air sungai Batu Katak Desa Batu Jonjong dan mengakibatkan
satu jembatan menghubungkan Desa Batu Jonjong rusak serta berdampak pada belasan
dusun di daerah itu. Pelaksana Tugas Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Langkat, Ansari, dari Bahorok, Selasa, mengatakan naiknya air sungai Batu
Katak Desa Batu Jonjong itu terjadi pukul 01.15 WIB. Naiknya debit air menyebabkan
banjir bandang di objek wisata Batu Katak Kecamatan Bahorok dan desa yang berada
aliran sungai wampu. Masyarakat yang berada di objek wisata yang mengungsi telah
kembali ke rumah masing-masing. "Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa
tersebut. Banjir yang terjadi hanya bersifat lintas dan sudah air sudah surut serta
masyarakat sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya. Sementara Camat
Bahorok Robby Sitepu menyampaikan banjir itu mengakibatkan jembatan Sungai Bekail
Batu Katak Desa Batu Jongjong hanyut sampai ke Dusun Namo Cengke Desa Lau
Damak. Jembatan ini berada di jalur lingkar penghubung lima desa di kecamatan Bahorok
tentunya akan sangat berdampak terhadap hajat hidup orang banyak baik di bidang
perdagangan, pendidikan, jalur distribusi hasil pertanian. Ia juga menyampaikan
Pelaksana Tugas Bupati Langkat Syah Afandin melalui Tim Reaksi Cepat BPBD
Kabupaten Langkat juga sudah melakukan pendampingan evakuasi dan memberi bantuan
sembako kepada warga terdampak.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tersebut, maka Stasiun
Klimatologi Sumatera Utara melakukan analisis klimatologi terkait kejadian banjir di
wilayah Kabupaten Langkat dilihat dari sisi klimatologisnya. Analisis curah hujan
dilakukan pada pos hujan yang berada dekat dengan lokasi kejadian. Sebagai informasi,
kriteria curah hujan harian harian adalah sebagai berikut: Sangat Ringan (<10 mm),
Ringan (10-20 mm), Sedang (20-50 mm), Lebat (50-100 mm), Ekstrem/ Sangat Lebat
(>100 mm).
a.

c
Gambar 1. Grafik pengukuran curah hujan tgl 10 – 14 November 2023
(a) di wilayah Kab. Karo (b) di wilayah Kab. Langkat (b) Peta hujan harian
(b) pengukuran 14 November 2023 (Pengukuran curah hujan = H+1 tanggal kejadian hujan)
Analisis curah hujan dilakukan pada dua kabupaten yaitu kabupaten Langkat dan
kabupaten Karo yang dekat dengan lokasi kejadian banjir. Hasil pengukuran menunjukkan
bahwa pada tanggal 13 November 2023 (pengukuran curah hujan tanggal 14 November 2023)
telah terjadi hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat di kabupaten Karo (Gambar 1a),
sedangkan di Kabupaten Langkat terjadi hujan dengan intensitas Ringan hingga Sedang. Untuk
Kabupaten Langkat (Gambar 1b), hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat juga terjadi
beberapa hari sebelum kejadian banjir, dengan pengukuran curah hujan tertinggi tanggal 12
November 2023 sebesar 101 mm (kejadian hujan tanggal 11 November 2023). Peta curah
hujan harian Sumatera Utara (Gambar 1c) menunjukkan bahwa curah hujan Sedang hingga
Lebat terjadi di wilayah pegunungan (kabupaten Karo) yang merupakan hulu sungai yang
mengalir ke kabupaten Langkat. Akumulasi dari tingginya curah hujan pada beberapa hari
sebelumnya ditambah dengan aliran curah hujan dari hulu sungai mengakibatkan air sungai
meluap sehingga menjadi banjir bandang yang menyapu pemondokan di wisata Batu Katak dan
merusak jembatan penghubung di kecamatan Bahorok, kabupaten Langkat.

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER

A. Analisis Citra Radar dan Citra Satelit BMKG

Gambar 2a. CitraRadar BMKG tanggal 11 November 2023 (atas) dan 12 November 2023(bawah)
(Sumber: Radar BMKG dari BBMKG wilayah I Medan)

Berdasarkan pantauan citra radar (Gambar 2a), terlihat pertumbuhan awan awan konvektif
penyebab hujan lebat yang ditandai dengan dengan nilai refletivitas mencapai 53dbz, dimulai pada
sore hari selama dua hari berturut-turut mulai tanggal 11- 12 November di Kabupaten Langkat.
Pertumbuhan terus berlanjut hingga malam hari mencakupi sebagian besar wilayah Kab. Langkat.
Pada saat rentang tersebut, terjadi hujan dengan intensitas lebat di wilayah Kab. Langkat.

Gambar 2b. Citra Satelit Himawari tanggal 13 November 2023 malam hari pukul 15.00 UTC (22.00 WIB)
(b) tanggal 13 November pukul 18.10 UTC (dini hari tanggal 14 November 2023 pukul 01.10 WIB)
(Sumber: BMKG)

Berdasarkan pantauan Citra satelit BMKG terlihat pertumbuhan awan – awan hujan di
Kabupaten Karo dan Langkat pada tanggal 13 November 2023 dimulai sejak malam hari,
namun terlihat paling signifikan sekitar pukul 15.00 UTC (22.00 WIB) di Kabupaten Karo
dan meluas ke Kabupaten Langkat pada pukul 18.10 UTC (dini hari tanggal 14 November
2023 pukul 01.10 WIB). Suhu puncak awan mencapai -800C yang menyebabkan hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat.

B. Tekanan Udara Permukaan Laut (Mean Sea Level Pressure)

Anomali tekanan udara permukaan laut di wilayah Sumatera Utara dan Samudera
Hindia sebelum kejadian (tanggal 10-12 November 2023) pada umumnya bernilai negatif.
Hal ini mengindikasikan kondisi tekanan dalam keadaan lebih tinggi dari nilai
klimatologisnya sehingga secara umum kurang mendukung penumpukan massa udara serta
pembentukan awan konvektif penyebab hujan di wilayah Sumatera Utara.
Gambar 3. Anomali Tekanan Udara Permukaan Laut (mb) tgl 10-12 November 2023
(Sumber: https://extreme.kishou.go.jp/itacs5/)

C. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature/SST)

A b
Gambar 4 (a) Suhu Permukaan Laut dan (b) Anomali Suhu Permukaan Laut tanggal 10-12 November 2023
(sumber : https://extreme.kishou.go.jp/itacs5/)

Suhu Permukaan Laut (SPL) tanggal 10-12 November 2023 menunjukkan bahwa di
wilayah Selat Malaka dan Samudera Hindia bagian barat Sumatera berkisar antara SPL
berkisar antara 24,0 - 28,0 °C. Nilai Anomali SPL antara +0.6 s.d 1.0°C di wilayah Selat
Malaka dan di Perairan barat Sumatera. Hal tersebut mengindikasikan adanya asupan uap air
yang cukup dari wilayah perairan Selat Malaka yang dapat meningkatkan potensi
pembentukan awan konvektif penyebab hujan.
D. Arah dan Kecepatan Angin (Streamline) pada lapisan 850 mb

a. b.

Gambar 5. Arah dan Kecepatan Angin (m/s) lapisan 850 mb pada tanggal 13 November 2023, (a) pukul 00.00 UTC
tanggal (b) pukul 12.00 UTC

Arah angin di wilayah Sumatera Utara didominasi dari arah timur hingga tenggara.
Analisis pola angin gradien pada tanggal 13 November 2023 pukul 00.00 UTC dan 12.00
UTC menunjukkan adanya gangguan cuaca sirkulasi siklonik berupa vortex angin di
sekitar perairan Selat Malaka yang mengakibatkan belokan angin dan daerah pertemuan
angin (konvergensi) di wilayah Sumatera Utara. Hal ini mendukung potensi pertumbuhan
awan awan hujan (Cumulonimbus) cukup besar di wilayah Langkat sekitanya.

E. Precipitable Water

Gambar 7. Anomali Precipitable Water (kg/m2) lapisan 850 mb


Tanggal 10-11 November 2023 (Sumber : www.esrl.noaa.gov)
Precipitable Water atau potensi kandungan massa uap air dalam kolom udara
yang turun sebagai hujan di atas wilayah Sumatera Utara, pada 10-11 November 2023
memiliki anomali berkisar antara 9 - 12 kg/m2. Nilai positif tersebut mengindikasikan
bahwa terdapat peningkatan kandungan uap air dibandingkan normalnya, yang berpotensi
mengakibatkan terjadinya hujan di wilayah Sumatera Utara. Hal ini dapat juga dapat
disebabkan oleh adanya gangguan cuaca di sekitar perairan Sumatera Utara.

F. MJO, ENSO, dan IOD

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer saat kejadian curah hujan ekstrim
di Sumatera Utara, terupdate dasarian I November 2023, terlihat bahwa MJO berada di
Kuadran 6 (West Pasific) dan tidak berkontribusi terhadap proses pembentukan awan
hujan di wilayah Indonesia. El Nino Southern Oscillation atau ENSO menunjukkan
kondisi El Nino moderate (+1,81) dan IOD bernilai Positif (+1,38). IOD bernilai positif
mengindikasikan bahwa suplai uap air dari wilayah Samudera Hindia ke wilayah
Indonesia bagian barat tidak signifikan.

G. PERINGATAN DINI

Berikut Informasi Peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Sumatera Utara yang
telah dikeluarakan oleh Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah I
pada tanggal 13 November 2023.

Gambar 8. Informasi Peringatan Dini sebelum terjadi hujan di Kabupaten Langkat dan sekitarnya
Berdasarkan informasi dari Tim Forecaster BBMKG wilayah I Medan, untuk
beberapa hari ke depan wilayah Langkat dan sekitarnya diprakirakaan masih berpotensi
hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada sore dan malam hari, sehingga
masyarakat dihimbau untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrim.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, akumulasi dari tingginya curah hujan
pada beberapa hari sebelumnya ditambah dengan aliran curah hujan dari hulu sungai
mengakibatkan air sungai meluap sehingga menjadi banjir bandang yang menyapu
pemondokan di wisata Batu Katak dan merusak jembatan penghubung di kecamatan
Bahorok, kabupaten Langkat. Kerjasama dari berbagai pihak terkait perlu dilakukan untuk
mengatasi permasalahan banjir dan longsor ini. Menyikapi kondisi tersebut, diharapkan agar
para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan
kesiapsiagaan terhadap peluang terjadinya bencana hidrometeorologi.

Deli Serdang,
KOORDINATOR 14 November 2023
SEKSI DATA DAN INFORMASI
Tim Prakirawan
STASIUN KLIMATOLOGI
SUMATERA UTARA
1. Nikita Pusparini, M.Si

Joko Yulianto Ariantono, M.Si


NIP. 19840728 200801 1 008

Mengetahui,
KEPALA STASIUN

WAHYUDIN, SP.,M.I.Kom
NIP. 19650207 198703 1001

Anda mungkin juga menyukai