Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fahira Anggi Novyanti

NPM : 230210180005

Analisis Visualisasi Data Arus dan Pasang Surut


Pantai Panjang Bengkulu pada Bulan Desember 2016

Gambar 1. Pola Arus Saat Pasang Tertinggi

Gambar 2. Pola Arus Saat Surut Terendah

Praktikum Permodelan Ekosistem dan Oseanografi ini dilakukan pada hari Jum’at, 22
Oktober 2020 pukul 09.30 s/d 11.00 yang dilakukan secara daring melalui platform google meet.
Data pada Gambar 1 merupakan data pola arus saat pasang tertinggi, dan Gambar 2 merupakan
data pola arus saat surut terendah. Data batimetri dan angin diolah pada software Mike 21. Data
diambil selama 1 bulan yaitu pada bulan Desember 2016 dan diambil data pasang tertinggi dan
surut terendah serta grafik elevasi muka laut di Pantai Panjang Bengkulu.
Secara sederhana arus dapat diartikan sebagai sirkulasi massa air dari satu tempat ke
tempat lain (Trujillo dan Thurman, 2008) dalam (Ayunarita & Galib, 2017). Pasang surut
merupakan gerak fluktuasi massa air secara periodik dan harmonik, yang disebabkan oleh
adanya gaya tarik benda-benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi (Park, 2006)
dalam (Ayunarita & Galib, 2017). Menurut WIBISONO (2005), sebenarnya hanya ada tiga tipe
dasar pasangsurut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu sebagai berikut: 1.
Pasang-surut tipe harian tunggal (diurnal type): yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat 1 kali
pasang dan 1 kali surut. 2. Pasang-surut tipe tengah harian/ harian ganda (semi diurnal type):
yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat 2 kali pasang dan 2 kali surut. 3. Pasang-surut tipe
campuran (mixed tides): yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat bentuk campuran yang condong
ke tipe harian tunggal atau condong ke tipe harian ganda (Chen & Mao, 2018).
Dari hasil visualisasi pada Gambar 1 menunjukkan arah dan kecepatan arus di perairan
Pantai Panjang Bengkulu bulan Desember 2016 saat kondisi Pasang Tertinggi, tepatnya pada
tanggal 15 Desember 2016 pukul 12:00 WIB. Pada Gambar 2, menunjukkan arah dan kecepatan
arus di perairan Pantai Panjang Bengkulu bulan Desember 2016 saat kondisi Surut Terendah,
tepatnya pada tanggal 14 Desember 2016 pukul 18:00 WIB. Menurut Ayunarita (Ayunarita),
suatu perairang akan mengalami pasang dan pasang tertinggi pada pukul 23.00 – 11.00 dan
mengalami surut terendah pada pukul 14.00 – 19.00. Dari hasil visualisasi menunjukkan bahwa
telah terjadi anomali dimana terjadi pasang teringgi pada pukul 12:00 WIB dan anomali surut
terendah pada pukul 18:00 WIB.
Hasil visualisasi dari pasang tertinggi pada Gambar 1 menunjukkan arus yang bergerak
dari arah Barat, kemudian berbelok kearah tenggara dan berbelok kearah timur. Sedangkan pada
surut terendah menunjukkan arus bergerak dari arah selatan menuju arah utara mendekati pesisir,
kemudian saat mendekati pesisir arus terbagi menjadi 2 arah yaitu kearah barat laut dan timur.
Perairan Bengkulu terletak di bagian barat Pulau Sumatera, berhadapan langsung dengan
Samudra Hindia sehingga Pola arus di Samudera Hindia sangat mempengaruhi
karakteristik arus yang ada di bagian barat Pulau Sumatera khususnya Perairan Bengkulu.
Pergerakan arus di Samudra Hindia sangat dipengaruhi oleh angin muson, curah hujan
dan sirkulasi regional massa air (Arus et al., 2014). Kecepatan arus rata-rata pada Perairan
Pantai Panjang Bengkulu pada bulan Desember 2016 yaitu 0.020625 m/s dengan kecepatan nila
maksimum 0.051032 m/s dan kecepatan nilai minimum 0.000223 m/s.
Dilihat pada Gambar 1 pada saat terjadi pasang tertinggi di perairan Pantai Panjang
Bengkulu, kecepatan arus saat itu berada pada kecepatan 0,040 – 0,088 m/s. sedangkan pada
Gambar 2 pada saat surut terendah kecepatan arus dominan berada pada kecepatan 0,015 – 0,150
m/s berada di Perairan pantai Panjang Bengkulu. Kecepatan arus pada saat pasang lebih cepat
dari pada kecepatan arus pada saat surut terendah. Hal ini berkaitan dengan pasang surut air laut,
dimana permukaan air laut pada saat menuju pasang air laut semakin tinggi sehingga kecepatan
arus semakin cepat, sebaliknya permukaan air laut pada saat menuju surut air laut semakin
rendah sehingga kecepatan arus semakin lambat. Hal ini di dukung oleh Simatupang (2016) yang
menyatakan bahwa kecepatan arus pasang surut maksimum terjadi pada saat kedudukan muka air
tinggi dan Kecepatan arus pasang surut minimum terjadi saat muka air rendah (Ayunarita &
Galib, 2017).
Gambar 3. Grafik Elevasi Pasang Surut Pantai Panjang Bengkulu Desember 2016

Analisis pasang surut di daerah Perairan Pantai Panjang Bengkulu ditujukan untuk
mengetahui tipe pasang surut. Dari hasil grafik visualisasi yang ditunjukkan oleh Gambar 3.
Menunjukkan bahwa pasang surut di Perairan Pantai Panjang Bengkulu merupakan tipe pasang
surut Campuran Ganda atau (mixed tide prevailing semidiurnal). Pasang surut campuran
condong ke harian ganda yaitu pasang surut yang terjadi karena dalam satu hari terjadi dua kali
pasang dan dua kali surut tetapi tinggi dan periodenya berbeda (Mahatmawati et al., 2011).
Dapat disimpulkan bahwa Perairan Pantai Panjang Bengkulu mengalami Pasang
Tertinggi pada tanggal 15 Desember 2016 pukul 12:00 WIB dengan kecepatan arus saat itu
berada pada kecepatan 0,040 – 0,088 m/s. Sedangkan pada saat kondisi Surut Terendah pada
tanggal 14 Desember 2016 pukul 18:00 WIB dengan kecepatan arus dominan berada pada
kecepatan 0,015 – 0,150 m/s. Perairan Pantai Panjang Bengkulu termasuk ke dalam tipe pasang
surut Campuran Ganda atau (mixed tide prevailing semidiurnal).

DAFTAR PUSTAKA
Arus, K., Batimetri, D. A. N., Perairan, D. I., & Bengkulu, P. (2014). Kajian Arus Dan Batimetri
Di Perairan Pesisir Bengkulu. Journal of Oceanography, 3(4), 549–559.
Ayunarita, S., & Galib, M. (2017). the Study of Current Pattern, Tides and Waves on the
Beaches Village Pangke Villagers Meral Karimun District Riau Archipelago Province.
Chen, J., & Mao, T. (2018). Camera-based peripheral edema measurement using machine
learning. Proceedings - 2018 IEEE International Conference on Healthcare Informatics,
ICHI 2018, XXXII(1), 457–458. https://doi.org/10.1109/ICHI.2018.00101
Mahatmawati, A. D., Mahfud, E., & Siswanto, A. D. (2011). Perbandingan Fluktuasi Muka Air
Laut Rerata (Mlr) Di Perairan Pantai Utara Jawa Timur Dengan Perairan Pantai Selatan
Jawa Timur. Jurnal Kelautan, 2(1), 31–39.

Anda mungkin juga menyukai